Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN GANGGUAN CITRA TUBUH


Di Ruang Edelweis RSUD Taman Husada Bontang

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Dwi Rahmah Fitraiani, M. Kep

Disusun Oleh
Mardati Nurfadhilah
2011102411069

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data Subjektif :
 Pasien mengatakan malu terhadap kakinya karena diamputasi
 Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan penampilannya
 Pasien tidak percaya diri bertemu dengan orang sekitar

Data Objektif
 Pasien tampak menyembunyikan kakinya dengan selimut
 Pasien banyak diam jika bertemu dengan keluarga

2. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan Citra Tubuh

3. Tindakan keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya. Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap,nama panggilan, asal institusi)
 Menanyakan nama lengkap klien
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal perubahan stuktrur tubuhnya
 Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan
 Bantu klien mengenal penyebab perubahan struktur tubuh
 Bantu klien menjelaskan situasi yang menimbulkan perubahan struktur tubuh
 Bantu klien menyadari perilaku menerima perubahan stuktur tubuh
c. Ajarkan klien melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik

4. Tujuan Khusus
 klien mampu membina hubungan saling percaya
 Klien mampu mengenal perubahan struktur tubuh
 klien mampu melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik
B. Strategi Pelaksannan Tindakan Keperawatan
Sp 1
Tindakan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak,
mengalami gangguan
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik
4. Mengevaluasi perasaan pasien

Bina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan pasien, aspek positif, melatih fungsi
bagian tubuh yang masih baik.

Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum…”
“Selamat pagi bapak herry”(senyum).
Pasien : “Wa’alaikumsalam”
“Selamat pagi “
Perawat : “Perkenalkan nama saya mardati nurfadhilah, saya paling senang dipanggil
mita, saya perawat , yang akan merawat bapak”
“Nama bapak siapa?”
Pasien : “Nama saya bapak herry Angriawan”
Perawat : “Senangnya dipanggil apa pak?”
Pasien : “Saya senang dipanggil bapak Herry ”
Perawat : “Bagaimana kabar bapak hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat : “Baiklah bapak, apa keluhan yang bapak rasakan hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung bagaimana cara
merawat dan membesarkan anak-anakku sedangkan istriku pun meninggal
dengan aku yang cacat seperti ini.”
Perawat : “Baiklah bapak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang bapak
rasakan selama ini?”
“Bapak maunya dimana?”
Pasien : “Disini saja pak?
Perawat : “Berapa lama bapak mau kita berbincang- bincang?
Pasien : “ ......... “(Diam)
Perawat : “Baiklah bapak. Bagaimana kalau 20 menit saja yah?”
Pasien : “(Mengangguk). Ya …”
Kerja
Perawat : “Baiklah bapak herry (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan
bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan kaki kanan bapak?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan yang
saya alami ini, terlebih lagi kaki saya tidak dapat saya gunakan seperti biasanya.”
Perawat : “Kemudian, apa yang bapak herry lakukan ketika perasaan bersalah dan putus
asa\Bapak herry muncul…?”
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya tidak
dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya dan
mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan kakinya ).”
Perawat : “Maaf bapak sebelumnya…sekarang bapak hanya memiliki satu kaki yang
berfungsi dan dapat bapak gunakan dengan baik.”
“Apa yang dapat bapak lakukan atau yang ingin bapak lakukan hanya dengan satu
kaki yang bapak miliki sekarang?”
Pasien : “Jujur bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya hanya memiliki satu kaki saja.”
Perawat :”Baiklah begini bapak ,bapak hanya memiliki satu kaki yang berfungsi dan
satunya lagi kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi, kaki sebelah kiri bapak/ibu kan
masih bisa digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kaki bapak/ibu
juga dapat difungsikan dengan baik.
Pasien :“Ya bu, Terkadang saya mencoba untuk melatih kaki saya dan melakukan
kegiatan dengan kaki kanan saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa saya memang
tidak berguna lagi di dunia ini.”
Perawat :“Saya mengerti bapak,Tapi setidaknya bapak sudah berusaha untuk melatihnya
sendiri. Sekarang saya ajarkan bapak bagaimana agar bisa tetap beraktivitas
meskipun dengan menggunakan kaki bapak yang masih dapat digunakan dengan
baik yaitu sebelah kanan.”
Pasien : “ (Mengangguk). Ya…”
Perawat : “Bapak, dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan kaki bapak. Apa
saja kegiatan atau aktivitas yang bapak sering lakukan dirumah?”
Pasien :“Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan anak-anak
sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat : “Apa sekarang bapak masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut bapak?
Pasien : “Ya bu…”
Perawat : “Begini bapak, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan bapak agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu kaki. Tapi sebelumnya
kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan aktivitas yang ringan-
ringan.
Pasien : “Ya bu
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, coba sekarang bapak mencoba berdiri dengan satu kaki
sebelah kanan pelan-pelan dan tanganmencoba menggenggam dengan sekuat-
kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang dapat digunakan seperti tongkat dll).
(contohkan kepada pasien).“sekarang bapak/ibu bisa mencobanya sendiri ya…”
Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi)”
Perawat : “Baiklah bapak, itu sudah bagus sekali…..”
“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan tongkat langsung bapak ya…
Nah ini tangan bapak pegang tongkat nya dan ayunkan perlahan, anggap saja
bapak sedang berjalan dengan kedua kaki bapak (sambil mencontohkan). Nah,
sekarang giliran bapak mencobanya ya,,? Tapi sambil berdiri bapak ya…?!”
Pasien : “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?!?!”
Perawat : “Baiklah pak terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih bapak yah.”
(tulis atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada buku Rencana
tindakan pasien).”

Terminasi
Perawat : “Bapak, Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan
melakukan latihan hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya bu…”
Perawat : “Kalau begitu sekarang bapak coba beritahu saya kembali, aktivitas apa saja
yang sudah kita lakukan hari ini?”
Pasien : “Tadi ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan kaki kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan berjalan menggunakan
tongkat.”
Perawat : “Baik sekali bapak ternyata bapak masih mengingatnya ya…?(senyum)”
Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”
Perawat : “Baiklah bapak. Apa yang kita lakukan hari ini bapak dapat melatihnya sendiri
dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”
Pasien : “Ya bu, akan saya coba…”
Perawat : “Bapak saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih bapak beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh bapak/ibu yang lain dan
melatihnya dengan kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa bapak bersedia?”
Pasien : “Ya….”
Perawat : “Bapak maunya jam berapa?”
Pasien : “Jam 10 pagi saja ibu.”
Perawat : “Ya bapak … Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10 pagi
ke rumah bapak. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu bapak dan terima kasih
untuk waktunya bapak ya…??”
“Jangan lupa latihannnya bapak( senyum dan pegang pundak pasien).”
“Kalau begitu saya pamit…”
“Assalamualaikum…”
Pasien : “wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai