Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Hari Sugiantoro (16010017)
Febrian Fajar Arianto (19010055)
Firdausi Amalia (19010056)
Fitra Widya Lestari (19010060)
Fitri Ayu Endahsari (19010061)
Haby Ego Pratama (19010064)
Intan Balgis Humairo (19010074)
Khoirun Nisak (19010077)
Kristiya Medita (19010079)
Moch Alvin Zalih F (19010091)
Moch Maknun N (19010092)
Pertemuanke 1
Sp 1
1. ProsesKeperawatan
a. Kondisiklien:
DS :
Bapak B mengatakan tidak ingin hidup lagi, merasa sedih karna keadaan
tubuhnya dan merasa malu bertemu dengan orang lain
Bapak B mengatakan sedih dengan sakitnya karena tidak ada perubahan
Keluarga Bapak B mengatakan bahwa bapak B sering merenung
DO :
b. Diagnosakeperawatan:
Ketidakberdayaan
c. Tujuan Khusus
Membina hubungan saling percaya
Mengenal masalah yang dialami
Mengidentifikasi kemampuan/ aspek positif
Melakukan kegiatan aspek positif yang telah disetujui
Memasukkan dalam jadwal kegiatan
2. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta
memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b. Fase Kerja
Perawat : “Baiklah bisa kita mulai ya bapak.”
Pasien : “Iya ners”
Perawat : “Saya perhatikan tadi bapak terlihat sedih dan merenung, memangnya apa
yang dirasakan bapak saat ini?”
Pasien : “Iya ners, yang saya rasakan saya tidak mampu dengan diri saya sendiri
ners”
Perawat : “O begitu jadi bapak merasa tidak mampu pada diri bapak sendiri”
Pasien : “Iya ners”
Perawat : “Iya, saya sangat mengerti bagaimana perasan bapak, kalau boleh saya tau
sudah berapa lama perasaan itu bapak rasakan?”
Pasien : “Saya merasakan hal itu setelah saya mengalami kecelakaan ners”
Perawat : “ Pada saat apa biasanya bapak merasa tidak mampu dengan diri sendiri?
Bagaimana dengan lingkungan sekitar bapak, misalnya dari keluarga bapak, adakah
hal-hal yang bapak sukai dari mereka?”
Pasien : “Tidak ada aners”
Perawat : “Baiklah kalau begitu, sekarang bisakah bapak sebutkan kepada saya hal
apa saja yang bapak sukai dalam diri bapak? Coba bapak ingat-ingat kembali
kemampuan apa saja yang dapat bapak lakukan?”
Pasien : “Saya masih bingung ners saya suka melakukan apa, karena saya ada
beberapa yang saya sukai ners seperti menjahit”
Perawat : “Sekarang bagaimana kalau saya membantu bapak untuk membuat daftar
hal-hal positif dan kemampuan apa saja yang bapak miliki”
Pasien : ”Baik ners”
Perawat : ”Baiklah, tadi bapak sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif dan
kemampuan yang dimiliki. Bagus sekali bapak, disini bapak dapat melihat sendiri
bapak memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung bapak juga, apakah
bapak ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut bapak
kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?”
Pasien : “Perlu ners”
Perawat : “Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang bapak
miliki, menurut bapak kemampuan yang mana yang mampu untuk bapak lakukan
saat ini?”
Pasien : “Mungkin seperti menjahit ners”
Perawat : “Wah iya bagus sekali bapak, menjahit.”
Pasien : ”Iya ners”
a. Fase Terminasi
1) Evaluasi
Subyektif
Perawat : “Apa yang bapak rasakan setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Pasien : “Sudah sedikit leg aners”
Perawat : “Apa bapak merasa ada manfaatnya kita berbincang-bincang saat
ini ?”
Pasien : “Iya ners”
Obyektif
Perawat : “Bapak masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang bapak
rasakan?”
Pasien : “Masih ners”
Perawat : “Coba bapak jelaskan cara mengatasi sedih yang bapak rasakan
seperti tadi”
Pasien : “bisa melakukan kegiatan kemampuan positif yang saya miliki seperti
menjahit ners”
Perawat : “Iya benar sekali yang bapak katakan, bapak hebat sekali… ”
Pasien : “Iya ners”
a. Kondisi klien:
DS :
Bapak B mengatakan tidak ingin hidup lagi, merasa sedih karna keadaan
tubuhnya dan merasa malu bertemu dengan orang lain karena keadaan
tubuhnya
Bapak B mengatakan sedih dengan sakitnya karena tidak ada perubahan
Keluarga Bapak B mengatakan bahwa bapak B sering merenung
DO :
Kliendengan Ketidakberdayaan
Pertemuanke 1
SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Keluarga Klien
Keluarga mengatakan merasa malu bertemu dengan orang lain karena keadaan
tubuhnya. Dan Menurut keluarga bapak B sering merenung.
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada anggota
keluarganya.
b. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami ketidakberdayaan.
c. Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami
ketidakberdayaan
4. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat
ketidakberdayaan pasien
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Istri Pasien : “Baik ners nisak, nama saya Ibu Endang Sukarni, biasa
dipanggil Ibu Endang”
Perawat : “Nanti ibu dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian
atas keberhasilan Bapak ketika Bapak memutuskan untuk melakukan
kegiatan iya ibu?.”
Pertemuan ke 2
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan mengontrol
perasaan ketidakberdayaan dan follow up
A.Proses Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
1. Keluarga mampu mengenal
masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya.
2. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu memfollow up
anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan
4. Tindakan Keperawatan
1. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan
peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien
2. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up
3. Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontrol perasaan tidak
berdaya
4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi
pasien yang perlu dirujuk (klien tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara
merujuk pasien.
B.Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu. Masih ingat dengan saya ibu?