KEPUTUSASAAN
Dosen Pengampu Ibu Dwi Ariani Sulistyowati.,SKp.,Ns.,M.Kep.
Disusun Oleh :
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Pasien mengatakan merasa sedih dengan sakitnya yang tak kunjung sembuh
meskipun sudah lama menjalani pengobatan. Pasien mengatakan merasa bersalah
kepada keluarga karena keadaannya yang semakin memburuk dan tidak bisa
bekerja lagi. Pasien mengatakan merasa putus asa dalam menjalani kehidupan.
DO : Pasien tampak selalu merenung dan murung. Pasien terlihat sedih dan depresi
2. Diagnosa Keperawatan
Keputusasaan : Menggali tentang harapan pasien
3. Tujuan Keperawatan
a. Pasien memiliki kembali harapan terhadap kemampuan mengatasi masalahnya
b. Membina hubungan saling percaya.
c. Mengenal masalah keputusasaannya
d. Menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan Keperawatan
Menggali kemampuan dan harapan yang dimiliki pasien
2. Kerja
“Coba Ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan sedih yang Ibu rasakan saat ini”.
(Pasien : saya sedih sekali, sejak suami tidak bekerja, serta tidak memberi saya
nafkah lahir bathin, sehingga saya merasa putus asa, apalagi sejak saya mendapat
sakit jantung, untuk biaya hidup saja saya masih butuh bantuan orang lain). “Ya,
saya sangat mengerti perasaan Ibu. Sudah berapa lama perasaan itu Ibu rasakan?
“Kalau saya boleh simpulkan, Ibu saat ini mengalami hal yang disebut dengan
keputusasaan. Keputusasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa
tidak ada pilihan lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya walaupun sebenarnya
ia masih memiliki potensi/kemampuan untuk menyelesaikan masalah. “Bu,
bagaimana kalau saya memberitahukan tentang cara yang baik untuk
menyelesaikan masalah?”. “Ada beberapa hal yang Ibu bisa lakukan, misalnya,
menceritakan masalah Ibu kepada orang lain yang Ibu percaya. Dengan demikian
beban yang Ibu rasakan setidaknya bisa berkurang. Selain itu, Ibu juga bisa
mengingat atau menuliskan kemampuan atau aspek positif yang dulu pernah Ibu
lakukan. Coba ingat kembali apa saja hal baik yang dulu pernah ibu lakukan. Wah,
dulu ternyata ibu bisa membuat lontong ya. Nah buat daftar sebanyak-banyaknya
kemampuan lainnya. Kegiatan seperti ini berguna untuk membantu
membangkitkan semangat dan harapan Ibu kembali dalam menjalani kehidupan”.
Meskipun tidak dapat membuatnya sendiri tapi ibu masih bisa mengajarkannya ke
orang lain. Tulis dan buat daftar tersebut, ini akan membuktikan bahwa ibu masih
punya banyak kemampuan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Hebat”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana rasanya setelah kita berdiskusi tentang masalah Ibu tadi?”.
b. Evaluasi Obyektif
“Coba Ibu ulangi, hal baik apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan
masalah ?”. “Bagus sekali Ibu”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah Ibu, setelah ini, Ibu bisa mencoba untuk mulai menerapkannya.
Bagaimana, apa Ibu bersedia melakukannya?”.”Bagus sekali Bu”
d. Kontrak Pertemuan Yang Akan Datang (Topik, Tempat, Waktu)
Topik : “Ibu, bagaimana besok kita berlatih kegiatan membuat lontong?”
Tempat : “Bagaimana kalau tempatnya didapur?”
Waktu : “Bagaimana kalau jam 16.30 sore?”
“Baiklah bu, Saya permisi dulu. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP PASIEN)
SP 2 KEPUTUSASAAN
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Pasien mengatakan merasa putus asa dalam menjalani kehidupan.
DO : Pasien tampak selalu merenung dan murung. Pasien terlihat sedih dan depresi
2. Diagnosa Keperawatan
Keputusasaan : Spiritual
3. Tujuan Keperawatan
Pasien memiliki kembali harapan terhadap kemampuan mengatasi masalahnya
4. Tindakan Keperawatan
Melatih kemampuan pasien dalam kegiatan sehari – hari
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaannya setelah kita berlatih kemampuan pasca perawatan dari
RS?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba Ibu ulangi bagaimana cara membuat lontong?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Nah setelah ini, Ibu bisa mencoba untuk mulai menerapkannya dengan
kegiatan-kegiatan lainnya. Misalnya melatih kemampuan tangan untuk
membuat minuman teh manis sendiri”
d. Kontrak Pertemuan Yang Akan Datang (Topik, Tempat, Waktu)
Topik : “Ibu, bagaimana kalau besok kita berlatih kemampuan yang lain?”
Tempat : “Bagaimana kalau tempatnya ditaman?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalau jam 09.00 selama 30 menit?”
“Baiklah bu. Saya permisi dulu. Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP KELUARGA)
SP 1 KEPUTUSASAAN
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien selalu merasa bersedih karena
sakitnya tidak kunjung sembuh.
DO : Keluarga pasien tampak bingung. Pasien tampak selalu merenung, sedih, dan
depresi.
2. Diagnosa Keperawatan
Keputusasaan
3. Tujuan Keperawatan
a. Keluarga dapat mengerti kondisi pasien
b. Pasien mendapat dukungan dari keluarga
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala keputusasaan yang dialami pasien
c. Menjelaskan cara merawat pasien keputusasaan
2. Fase Kerja
“Bapak dan Ibu, Menurut kalian apa masalah yang sedang dialami oleh Mbak M?”
“Benar bapak dan ibu, Mbak M sedang mengalami masalah keputusasaan
Apakah Bapak dan Ibu tahu apa itu keputusasaan?”
“Keputusasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa tidak ada pilihan
lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya walaupun sebenarnya ia masih memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.”
“Ciri-ciri yang timbul pada pasien keputusasaan adalah merasa tidak berharga,
kurangnya motivasi, kepercayaan diri yang rendah, sering merasa kelelahan, nafsu
makan menurun, dan gangguan tidur.”
“Bapak dan ibu ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat Mbak M,
cara-cara tersebut adalah mendengarkan cerita dari Mbak M, membantu Mbak M
mengingat dan menuliskan kemampuan atau aspek positif yang pernah Mbak M
lakukan.”
“Sampai di sini Apakah bapak dan ibu sudah paham?
“Bagus, sudah paham ya bapak dan ibu”
“Apakah ada yang ingin ditanyakan?”
“Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan Saya rasa pertemuan hari ini bisa kita
cukupkan.”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita berdiskusi?”
b. Evaluasi Obyektif
“Bapak dan Ibu Coba sebutkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak dan Ibu jangan lupa untuk selalu mendengarkan cerita dari Mbak M,
dan jangan lupa untuk memberi dukungan serta pujian”
d. Kontrak Pertemuan Yang Akan Datang (Topik, Tempat, Waktu)
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk membahas tentang
bagaimana cara untuk merawat Mbak M”
Waktu : “Untuk waktunya Bagaimana kalau pukul jam 10.00 selama 20 menit”
Tempat : “Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di ruang perawat ya pak, bu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP KELUARGA)
SP 2 KEPUTUSASAAN
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien selalu merasa putus asa dalam
menjalani kehidupan
DO: Keluarga pasien tampak bingung. Pasien tampak selalu merenung, sedih, dan
depresi.
2. Diagnosa Keperawatan
Keputusasaan
3. Tujuan Keperawatan
a. Keluarga dapat mengerti kondisi pasien
b. Pasien mendapat dukungan dari keluarga
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Menjelaskan cara merawat pasien keputusasaan
2. Fase Kerja
“Baik Bapak dan Ibu, seperti yang sudah saya jelaskan kemarin ada beberapa cara
untuk merawat Mbak M cara-cara tersebut adalah mendengarkan cerita dari Mbak
M, membantu Mbak M mengingat dan menuliskan kemampuan atau aspek positif
yang pernah Mbak M lakukan.”
“Hari ini nanti kita akan membantu Mbak M untuk menuliskan kemampuan positif
yang pernah Mbak M lakukan.”
“Setelah menuliskan kemampuan positif, kita bisa membantu Mbak M untuk
melakukan kemampuan tersebut.”
“Bagaimana itebu dan bapak Apakah sudah paham?”
“Bagaimana apakah ada yang ingin ditanyakan?”
“Baik jika sudah paham dan tidak ada yang ingin ditanyakan, Mari kita ke kamar
Mbak M, untuk melakukan tindakan, saya akan mendampingi bapak dan ibu”
(Di kamar Mbak M. Keluarga dan Perawat membantu Mbak M untuk menuliskan
kemampuan positif yang dimiliki, didapatkan beberapa kemampuan positif salah
satunya adalah mengambil minum air dari teko air. Kemudian keluarga membantu
pasien untuk melakukan kegiatan tersebut)
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita membantu merawat Mbak M”
b. Evaluasi Obyektif
“Sekarang Coba bapak dan ibu jelaskan kembali tentang apa yang sudah kita
lakukan hari ini”
c. Rencana Tindak Lanjut
Bapak dan Ibu jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi
kepada mbak M
d. Kontrak Pertemuan Yang Akan Datang (Topik, Tempat, Waktu)
Topik : “Saya rasa pertemuan hari ini sudah cukup, Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk melatih kemampuan lain yang sudah Mbak M tuliskan tadi?”
Tempat : “Untuk tempatnya Bagaimana kalau di kamar Mbak M?”
Waktu : “Untuk waktunya bagaimana kalau pukul 09.00 selama 20 menit?”