Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI


(HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL)

Masalah Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)


Pertemuan : Ke 1 (satu)
Hari, tanggal : Senin, 18 Januari 2021
SP 1/TUK 1 : Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien selalu terlihat menyendiri dan tidak mau bergaul.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien
B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Perawat: “Selamat Pagi, Pak. Perkenalkan nama saya Aris Munandar, panggil saja
saya Aris. Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 pagi, sampai dengan 14.00 siang
nanti. Nama Bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
Pasien: “Beni”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak sekarang?
Pasien: “Baik”
Perawat: “Apa semalam Bapak tidur nyenyak?”
Pasien: “Nyeyak”
c. Kontrak
Perawata: “Pak Beni, saya bertugas disini untuk merawat Bapak dari hari Senin
sampai Sabtu mulai dari jam 08.00 sampai dengan 14.00 apabila dinas pagi, dan juga
dari jam 14.00-20.00 WIB apabila dinas sore, saya harap selama saya merawat
Bapak, saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik.”
Pasien: “(Berdiam diri)”
1) Topik:
Peeawat: “Baiklah Bapak, di sini kita akan berbincang-bincang untuk saling
mengenal satu sama lain, apakah bapak bersedia?.”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
2) Waktu:
Perawat: “Bapak maunya kita ngobrol- ngobrol berapa lama ? Bagaimana kalau
15 menit dari jam 11.00 sampai 11.15?”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
3) Tempat:
Perawat: “Kita akan ngobrol dimana pak? Bagaimana kalau kita ngobrol disini?”
Pasien: “Iya”
2. FASE KERJA
Perawat: “Bapak, tadi sudah menyebutkan nama Bapak, lalu berapa umur Bapak
sekarang?”
Pasien: “23 tahun”
Perawat: “Bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”
Pasien: “Beum lama”
Perawat: “Bapak berasal dari mana ?”
Pasien: “ Sabak”
Perawat: “Bapak bersaudara berapa ?”
Pasien: “3 bersaudara”
Perawat: “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah?
Pasien: “ Bapak, ibuk, abang, dedek”
Perawat: “Bapak masih ingat tidak kapan dibawa kesini ?”
Pasien: “Beberapa Minggu lalu”
Perawat: “Siapa yang membawa Bapak kesini ?”
Pasien: “Keluarga saya”
Perawat: “Menurut Bapak, dibawa kesini karena apa ?”
Pasien:” (Diam saja)”
Perawat: “Selama dirawat disini hal apa yang sudah Bapak lakukan ?”
Pasien: “banyak”
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan tersebut?”
Pasien: “(Diam saja)”
Perawat: Boleh saya tahu apa pekerjaan Bapak sebelum disini? Bisa diceritakan tentang
pekerjaannya?”
Pasien: “Saya kerja di gudang kayu”
Perawat: “Wah, kegiatan Bapak bagus sekali”.
3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
Perawat: “Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, sekarang
sudah pukul 11.15 WIB, untuk saat ini kita akhiri dulu ya Pak.”
Pasien: “(Diam saja)”
Perawat: “Tadi Bapak sudah bagus sekali mau mendengarkan saya dan menjawab
dengan baik.”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
b. Evaluasi
Perawat: “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan Bapak?”
Pasien: “Baik”
c. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Nah Bapak, sekarang sudah pukul 11.15 WIB, pembicaraan kita cukupkan
saja dulu sampai disini ya. Sekarang Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan kepada saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu
lagi.”
Pasien: “Iya”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik :
Perawat: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi membicarakan tentang
keluarga, kemampuan, serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki?”
Pasien: “Boleh”
2) Waktu :
Perawat: “Jam berapa kita besok bertemu Bapak? Saya besok dinas sore,
bagaimana kalau jam 4 sore setelah makan snack, Bapak?”
Pasien: “Iya, boleh”
3) Tempat:
Perawat: “Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau disini?”
Pasien: “(menganggukkan kepala)”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)


Pertemuan : Ke 2 (dua)
Hari, tanggal : Selasa, 19 Januari 2021
SP 2/TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tampak duduk sendiri di depan nurse station, klien sedang menunduk.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Bersama klien buat daftar tentang aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
c. Berikan pujian yang realistik dan hindarkan memberi penilaian yang negatif
.
B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
Perawat: “Selamat sore, Pak. Masih ingat dengan saya ?”
Pasien: “Ingat pak Aris”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat ini ?
Pasien: “Baik”
c. Kontrak
a. Topik :
Perawat: “Kemarin, kita sudah janji bahwa sekarang jam 4 sore, kita akan
berbicara tentang keluarga serta kemampuan dan kegiatan yang pernah Bapak
lakukan. Apakah Bapak bersedia?”
Pasien: “Bersedia pak”
b. Waktu :
Perawat: “Mau berapa lama kita bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15
menit, dari jam 4 sampai jam 4 lewat 15 menit ?”
Pasien: “Iya”
c. Tempat :
Perawat: “Bapak mau berbincang-bincangnya di mana? Baiklah, mari kita
duduk di depan ruangan Bapak”
Pasien: “(menganggukkan kepala)”
2. FASE KERJA
Perawat: “Bapak, sekarang kita akan berbicara tentang keluarga Bapak ya. Apakah
Bapak bisa menyebutkan anggota keluarga Bapak?”
Pasien: “Ayah, Ibuk, Abang, dedek”
Perawat: “Nah sekarang kita akan membicarakan tentang kemampuan yang Bapak
miliki. Kalau boleh tahu, apa saja kemampuan yang Bapak miliki?”
Pasien: “(Hanya diam saja)”
Perawat: “Kegiatan rumah tangga yang biasa Bapak lakukan apa? Bagaimana dengan
merapikan tempat tidur? Menyapu? Mencuci piring ?”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
Perawat: “Wah bagus sekali Bapak bisa menyapu, Bapak harus rutin melakukan
semua itu ya. Pagi setelah bangun tidur harus merapikan tempat tidur, menyapu dan
mencuci piring setelah makan ya!”
Pasien: “(Tersenyum)”
3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
Perawat: “Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah jam 4 lewat
15 menit, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini.”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
a. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
Pasien: “Senang”
b. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
Pasien: “Iya”
c. Kontrak yang akan datang
4) Topik :
Perawat: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk membicarakan
kegiatan mana yang Bapak lakukan dan jadwal kegiatan harian yang ingin Bapak
lakukan sesuai kemampuan yang Bapak miliki?”
Pasien: “Iya”
5) Waktu :
Perawat: “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00 pagi? Bapak mau
mengobrol berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?”
Pasien: “Iya”
6) Tempat:
Perawat: “Bapak mau mengobrol di mana? Bagaimana jika di sini lagi?”
Pasien: “Boleh pak'
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)


Pertemuan : Ke 3 (tiga)
Hari, tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
SP 3/TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki dan dapat menetapkan
jadwal kegiatan harian sesuai kemampuan yang dimiliki.

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, duduk menyendiri di depan nurse station sambil sesekali melihat orang
yang sedang berbicara di sampingnya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat dimilki dan dapat menetapkan jadwal
kegiatan harian sesuai kemampuan yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit
b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan di rumah
c. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit
d. Bantu klien melakukannya jika perlu beri contoh
e. Beri pujian atas keberhasilan klien
f. Diskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih
B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
Perawat: “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan saya ?”
Pasien: “Masih pak”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
Pasien: “Baik”
c. Kontrak
Topik :
Pereata: “Kemarin kita berjanji pukul 10 akan membicarakan kegiatan yang masih
bisa Bapak lakukan di rumah sakit. Apakah Bapak bersedia?”
Pasien: “Bersedia”
Waktu :
Perawat: “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul
10.00 sampai 10.15?”
Pasien: “(Menganggukkan kepala)”
Tempat :
Perawat: “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”
Pasien: “Boleh pak”
2. FASE KERJA
Perawat: “Pada pertemuan sebelumnya, kita telah membahas tentang
kegiatan/kemampuan yang Bapak kerjakan atau miliki. Bapak bisa menyapu, namun
terkadang Bapak tidak mau menyapu, namun bapak harus terus berlatih agar rutin
menyapu”.
Pasien “Iya pak”
Perawat: “Nah, selain menyapu apakah ada kegiatan/ kemampuan lain yang masih
dapat dikerjakan di rumah sakit?”
Pasien: “Bersih-bersih tempat tidur”
Perawat: “Bagus sekali Bapak, apakah setiap pagi Bapak membersihkan tempat tidur”
Pasein: “(Tersenyum)”
Perawat: “Bapak seharusnya setiap pagi harus mau menyapu, merapikan tempat tidur
dan mencuci piring setelah makan. Apakah Bapak mau?”
Pasien: “(Diam saja)”
Perawat: “Selain itu apakah Bapak suka mengobrol dengan teman atau perawat di
sini?”
Pasien: “(Diam saja)”
Perawat: “Bapak tidak usah malu dan malas untuk berbicara, kalau Bapak suka
mengobrol nanti Bapak pasti banyak punya teman dan tentunya bisa cepat dapat
jodoh”.
Pasien: “(Menundukkan kepala)”
Perawat: “Apakah Bapak senang punya banyak teman?”
Pasien: “(Diam)”
3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
Perawat: “Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi Bapak bagus sekali mau bercerita
tentang kemampuan yang masih dapat lakukan saat ini. Serta jadwal kegiatan harian
yaitu merapikan tempat tidur, menyapu, dan mencuci piring ya”
Pasien: “Iya”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
Pasien: “Baik”
c. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
Pasien: “Iya”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik:
Perawat: ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita kembali
membicarakan mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang
dimiliki?”
Pasein: “Iya pak”
2) Waktu :
Perawat: “Besok saya dinas pagi di ruangan ini. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol jam 12 setelah bapak makan siang ya? Jika Bapak ingin mengobrol lagi,
Bapak bisa ngobrol dengan saya atau teman saya. Nanti teman saya juga akan
kesini. Bapak mau kan berteman juga dengan teman saya?”
Pasien: “(Diam saja)”
3) Tempat:
Perawat: ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah
di sini lagi ?”
Pasien: “Terserah bapak saja”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)


Pertemuan : Ke 4 (empat)
Hari, tanggal : Kamis, 21 Januari 2021
SP 4/TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan
yang dimiliki

A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, duduk bersama temannya di dapur namun interaksi dengan teman masih
kurang. Klien tampak mendengar temannya berbicara dengan teman lain, sambil klien
sesekali melihat mereka berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
a. Berikan kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
Perawat: “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan saya ?”
Pasien: “Siang, masih pak Aris”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
Pasien: “Baik pak”
c. Kontrak
1) Topik :
Perawat: “Kemarin kita sudah berjanji mengobrol mengenai kegiatan sesuai
kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki, Bapak sudah siap bercerita?”
Paien: “Sudh pak”
2) Waktu :
Perawat: “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari
pukul 12.00 sampai 12.15?”
Pasien: “Boleh pak”
3) Tempat :
Perawat: “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”
Pasien: “Boleh pak”

2. FASE KERJA
Perawat: “Pada pertemuan kali ini, kita akan mengobrol mengenai kegiatan apa yang bisa
Bapak lakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang Bapak miliki. Apa saja
kegiatan yang bisa Bapak lakukan saat bapak kumat?
Pasien: “Menyapu pak”
Perawat: “Oh bagus sekali Pak, dalam kondisi sakit Bapak bisa menyapu di dalam
kamar”
Pasien: “Iya pak”
Perawat: “Nah, lakukan kegiatan menyapu itu setiap pagi hari sesuai jadwal yang kita
buat kemarin ya Pak”.
Pasien: “Baik pak”

3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
Perawat: “Baiklah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul
12.15, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini ngobrolnya. Tadi Bapak bagus sekali
mau bercerita tentang kemampuan yang masih dapat dilakukan saat ini.”
Pasien: “(Tersenyum)”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
Pasien: “Seneng pak”
c. Rencana Tindak Lanjut
Perawata: “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
Pasien: “Iya pak”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik :
Perawat: ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita membicarakan
penggunaan obat dengan prinsip 6 benar?”
Pasien: “Iya pak”
2) Waktu :
Perawat: “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita ngobrol selama 15 menit ya
Pak, sampai jam 10 lewat 15 menit. Bapak mau?”
Pasien: “Boleh pak”
3) Tempat:
Perawat: ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah
di tempat ini lagi?”
Pasien: “Terserah bapak saja pak”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)


Pertemuan : Ke 5 (lima)
Hari, tanggal : Jumat, 23 Oktober 2015
SP 5/TUK 6 : Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar.

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, duduk bersama temannya di meja makan setelah makan snack. Klien
sesekali berbicara dengan temannya sambil tersenyum.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan dengan klien dan keluaraga tentang dosis, frekuensi, manfaat, serta efek
samping obat
b. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
c. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
d. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
Perawat: “Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan saya?”
Pasien: “Pagi, pak Aris”
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
Pasien: “Senang pak”

c. Kontrak
1) Topik:
Perawat: “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10 kita akan membicarakan
penggunaan obat dengan prinsip 6 benar. Apakah Bapak bersedia?”
Pasien: “bersedia pak”
2) Waktu:
Perawat: “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari
pukul 10.00 sampai 10.15?”
Pasien: “Baik pak”
3) Tempat:
Perawat: “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”
Pasien: “Terserah bapak saja pak”

2. FASE KERJA
Perawat: “Apakah Bapak tau obat apa yang bapak minum? Apa warnanya? Apa
manfaatnya? Kapan aturan minumnya? Serta akibat jika Bapak tidak minum obat?”
Pasien: “Belum pak”
Perawat: “Baiklah, kalau Bapak belum tau, akan saya jelaskan ya.”
Pasien: “(menganggukkan kepala)”
Perawat: “Bapak mendapat terapi obat . Obat yang warnanya merah muda ini namanya
Halloperidol dan yang warn orange CPZ. kedua obat ini diminum 3 x/ sehari.pagi, siang
dan malam, kalau yang warna putih minumnya 2 x/ sehari. Pagi dan malam hari. Obat yang
warnanya orange dan merah ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering bapak
dengar sedangkan yang warnanya putih agar bapak tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar Jika Bapak tidak minum, Bapak bisa kumat lagi dan akan
membuat Bapak lebih lama di sini. Bapak ingin cepat pulang kan?”
Pasien: “Iya pak”
Perawat: “Nah…..tadi kan saya suda banyak bercerita panjang-lebar pak, coba sekarang
gentian bapak ulangi/ jelaskan apa yang sudah saya jelas kan tadi”
Pasien: “(Hanya diam saja)”

3. TERMINASI
1) Mengakhiri kontrak
Perawat: “Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini.
2) Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
Pasien: “(hanya diam saja)”
3) Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Bapak bisa mencari saya di Nurse Station ya, kita bisa mengobrol lagi dan
menceritakan keluhan yang Bapak alami. Saya tinggal ya Pak”
Pasien: “(Memgangguk)”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik:
Perawat: ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita meneruskan perbicarakan
kita ini mengenai penggunaan obat dengan prinsip 6 benar?”
Pasien: “Iya pak”
2) Waktu:
Perawat: “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita ngobrol selama 15 menit ya Pak,
sampai jam 10 lewat 15 menit. Bapak mau?”
Pasien: “Boleh pak”
3) Tempat:
Perawat: ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah di
tempat ini lagi?”
Pasien: “Terserah bapak saja pak”

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)


Pertemuan : Ke 6 (Enam)
Hari, tanggal : Jumat, 24 Oktober 2015
SP 5/TUK 6 : Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar.

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, duduk bersama temannya di meja makan setelah makan snack. Klien
sesekali berbicara dengan temannya sambil tersenyum.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah Situasional)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan dengan klien dan keluaraga tentang dosis, frekuensi, manfaat, serta efek
samping obat
b. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
c. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
d. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

D. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
Perawat: “Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan saya?”
Pasien: “Pagi, pak Aris”

b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
Pasien: “Senang pak”

c. Kontrak
1) Topik:
Perawat: “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10 kita akan melanjutkan
perbincangan kita mengenai penggunaan obat dengan prinsip 6 benar. Apakah
Bapak bersedia?”
Pasien: “bersedia pak”
2) Waktu:
Perawat: “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari
pukul 10.00 sampai 10.15?”
Pasien: “Baik pak”
3.) Tempat:
Perawat: “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”
Pasien: “Terserah bapak saja pak”

2. FASE KERJA
Perawat: “Apakah Bapak tau obat apa yang bapak minum? Apa warnanya? Apa
manfaatnya? Kapan aturan minumnya? Serta akibat jika Bapak tidak minum obat?”
Pasien: “Belum pak”
Perawat: “Baiklah, kalau Bapak belum tau, akan saya jelaskan ya.”
Pasien: “(menganggukkan kepala)”
Perawat: “Bapak mendapat terapi obat . Obat yang warnanya merah muda ini namanya
Halloperidol dan yang warn orange CPZ. kedua obat ini diminum 3 x/ sehari.pagi, siang
dan malam, kalau yang warna putih minumnya 2 x/ sehari. Pagi dan malam hari. Obat yang
warnanya orange dan merah ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering bapak
dengar sedangkan yang warnanya putih agar bapak tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar Jika Bapak tidak minum, Bapak bisa kumat lagi dan akan
membuat Bapak lebih lama di sini. Bapak ingin cepat pulang kan?”
Pasien: “Iya pak”
Perawat: “Nah…..tadi kan saya suda banyak bercerita panjang-lebar pak, coba sekarang
gentian bapak ulangi/ jelaskan apa yang sudah saya jelas kan tadi”
Pasien: “Oranye muda, fungsinya sebagai obat penenang, setelah itu pink…untuk…(diam
saja), (kilien tampak bingung)”
Perawat: “Setelah itu apalagi pak”
Pasien: “Lupa pak, (dengan nada suara yang lirih)”

3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
Perawat: “Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini.
b. Evaluasi
Perawat: “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
Pasien: “(hanya diam saja)”
c. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Bapak bisa mencari saya di Nurse Station ya, kita bisa mengobrol lagi dan
menceritakan keluhan yang Bapak alami. Saya tinggal ya Pak”
Pasien: “(Memgangguk)”

4. Kontrak yang akan datang


a. Topik:
Perawat: ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita meneruskan perbicarakan
kita ini mengenai penggunaan obat dengan prinsip 6 benar?”
Pasien: “Iya pak”
b. Waktu:
Perawat: “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita ngobrol selama 15 menit ya Pak,
sampai jam 10 lewat 15 menit. Bapak mau?”
Pasien: “Boleh pak”
c. Tempat:
Perawat: ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah di
tempat ini lagi?”
Pasien: “Terserah bapak saja pak”

Anda mungkin juga menyukai