Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
• Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga
dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generative atau sexual.

• Untuk dapat mengetahui reproduksi pada


manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu
organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung di dalamnya.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Dibedakan menjadi organ reproduksi dalam
dan organ reproduksi luar
• Organ reproduksi dalam terdiri atas testis,
saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, urethra) dan kelenjar
aksesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar bulbourethra)
• Organ reproduksi luar terdiri atas penis dan
scrotum
ORGAN REPRODUKSI PRIA
ORGAN REPRODUKSI DALAM

• VESIKULA SEMINALIS

• VASA DEFERENS

• EPIDIDYMIS

• TESTIS

*asri/pkmi/08. 5
• Testis
✓ Berbentuk lonjong
dengan ukuran sebesar
buah zaitun dan terletak
di dalam skrotum
✓ Biasanya testis kiri agak
lebih rendah dari testis
kanan
✓ Testis memiliki 2 fungsi,
yaitu menghasilkan
sperma dan hormon
testosteron (hormon seks
pria yang utama)
✓ Dalam testis banyak
terdapat saluran halus
yang disebut tubulus
seminiferus
• Saluran pengeluaran:
1. Epididimis
✓ Epididimis merupakan
saluran berkelok-kelok
di dalam skrotum yang
keluar dari testis
✓ Berjumlah sepasang di
sebelah kanan dan kiri
✓ Berfungsi sebagai
tempat penyimpanan
sementara sperma
sampai sperma
menjadi matang dan
bergerak menuju vas
deferens
2. Vas Deferens
✓ Vas deferens atau saluran
sperma (duktus deferens)
merupakan saluran lurus
yang mengarah ke atas
dan merupakan lanjutan
dari epididimis
✓ Vas deferens tidak
menempel pada testis
dan ujung salurannya
terdapat di dalam kelenjar
prostat
✓ Vas deferens berfungsi
sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari
epididimis menuju
kantung semen atau
kantung mani (vesikula
seminalis)
3. Saluran Ejakulasi
✓ Saluran ejakulasi
merupakan saluran pendek
yang menghubungkan
kantung semen (vesika
seminalis) dengan uretra
✓ Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
4. Urethra
✓ Uretra merupakan saluran
akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis
✓ Uretra berfungsi sebagai
saluran kelamin yang
berasal dari kantung semen
dan saluran untuk
membuang urin dari
kantung kemih
• Kelenjar aksesoris
✓ Selama sperma melalui saluran
pengeluaran, terjadi penambahan berbagai
getah kelamin yang dihasilkan oleh
kelenjar aksesoris
✓ Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakan sperma
✓ Kelenjar aksesoris merupakan kelenjar
kelamin yang terdiri dari vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar
bulbourethra
• Kelenjar Aksesoris:
1. Vesikula Seminalis
✓ Vesikula seminalis atau
kantung semen (kantung
mani) merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak
di belakang vesika urinaria
✓ Vesikula seminalis
berjumlah sepasang,
merupakan tempat untuk
menampung sperma
sehingga disebut dengan
kantung semen
✓ Menghasilkan getah
berwarna kekuningan yang
kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali
✓ Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi
wanita
2. Kelenjar Prostat
✓ Kelenjar prostat melingkari
bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah
kantung kemih
✓ Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang
mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang
berperan untuk
kelangsungan hidup sperma
3. Kelenjar bulbourethra
✓ Disebut juga kelenjar
Cowper
✓ Merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju
uretra
✓ Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa)
ORGAN REPRODUKSI LUAR
ORGAN REPRODUKSI LUAR
• Penis
✓ Penis terdiri dari tiga rongga
yang berisi jaringan spons
✓ Dua rongga yang terletak di
bagian atas berupa jaringan
spons korpus kavernosa. Satu
rongga lagi berada di bagian
bawah yang berupa jaringan
spons korpus spongiosum yang
membungkus uretra
✓ Uretra pada penis dikelilingi
oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak
mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa
✓ Bila ada suatu rangsangan,
rongga tersebut akan terisi
penuh oleh darah sehingga
penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi)
• Scrotum
✓ Skrotum berjumlah sepasang
yang di dalamnya berisi testis
dan epididimis
✓ Di antara skrotum kanan dan
skrotum kiri dibatasi oleh sekat
yang berupa jaringan ikat dan
otot polos (otot dartos). Otot
dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga
dapat mengerut dan
mengendur
✓ Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal
dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot
kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu
lingkungan testis agar
kondisinya stabil
✓ Proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
membutuhkan suhu yang stabil,
yaitu beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh.
SPERMATOGENESIS
Merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi
didalam tubulus seminiferus testis. Proses ini dimulai
dari proses diferensiasi sel-sel germinal primordial
menjadi spermatogonium. Spermatogonium ini
mempunyai jumlah kromosom diploid (2n).
Spermatogonium akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel
sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatogonium akan bermitosis berkali-kali
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya
dan akan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan
menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder
dengan jumlah kromosom haploid (n).
BAGAN SPERMATOGENESIS
HORMON PADA PRIA
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon
pertumbuhan.

1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
PROSES EREKSI PENIS
• Susunan saraf pusat (SSP) menerima
bermacam-macam stimulus seksual melalui
neuron-neuron aferen.

• SSP mengirim rangsang melalui neuron eferen


parasimpatis sebagai jawaban ke medulla
spinalis S2-4 yang menyebabkan vasodilatasi
pembuluh arteri, sehingga banyak darah
masuk ke jaringan erektil penis. Corpora
cavernosa dan spongiosum menjadi besar dan
bengkak menekan pembuluh vena sehingga
menghambat aliran darah.
PROSES EJAKULASI
• Ejakulasi adalah proses keluarnya sperma dari penis
dan biasanya disertai dengan orgasme
• Waktu ketegangan seksual memuncak, orificium
urethra eksternum dibasahi oleh sekresi gl.
Bulbourethralis.
• Sentuhan-sentuhan pada glans penis memperkuat
impuls yang dibawa neuron aferen ke SSP, terjadi
pelepasan rangsang dari neuron simpatis sbb: serabut
preganglioner simpatis L1-L2 yang meninggalkan
simpatis bersinapsis di ggl. paravertebrale L1-L2 dari
truncus sympaticus dengan serabut postganglioner.
Neuron postganglioner mempersarafi otot-otot polos
menyebabkan sekresi kelenjar epididimis, duktus
deferens, vesikula seminalis, dan glandula prostata.

Anda mungkin juga menyukai