Anda di halaman 1dari 22

SISTEM REPRODUKSI MASCULINA

PAUNDRA FIRDIANA
VINA DIAN SAVITRI
WIDYA DWY LESTARI
DONI
ZAKAUL AINI FEBRIATY
SISTEM REPRODUKSI MASCULINA
1. EKSTERNA :
- Penis
- Scrotum

2. INTERNA :
-Testis
- Saluran pengeluaran
(epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi , uretra),
- Saluran pelengkap
(vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowper)
1. Testis 6. Urethral opening
2. Epididymis 7. Glans penis
3. Corpus cavernosa 8. Corpus spongiosum
4. Foreskin 9 .Penis
5. Frenulum 10. Scrotum
TAMPAK LATERAL TAMPAK ANTERIOR

Kelenjar

Vas deferens Prostat

Kelenjar
Bulbouretra

Epididimis
Uretra

Testis

Gbr. Alat Reproduksi Pria


GENETALIA EKSTERNA
PENIS
Berfungsi untuk tempat keluar urine, semen serta
sebagai organ kopulasi.

Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran


yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya
banyak dan banyak mengandung pembuluh darah

* Penis terdiri dari tiga bagian, yaitu :


1. Akar (menempel pada dinding perut),

2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis),

3. Gland penis (ujung penis yang berebentuk seperti


kerucut yang banyak mengandung ujung-ujung
syaraf sensorik).
Penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.

Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif


lebih tebal. Kepala penis (glands penis)
ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis
dan disebut preputium (prepuce)
SCROTUM
Skrotum merupakan kantung berkulit tebal
dengan sejumlah kelenjar lemak dan
keringat yang mengelilingi dan melindungi
testis
SCROTUM
Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal, testis
harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan
ikat dan otot polos.
Scrotum disusun oleh otot dortos dan otot
kremaster.
TESTIS
Berbentuk bulat telur, dengan panjang 3 cm,
garis tengah yang terbesar 1,75 cm dan
beratnya 15 gram.
Sepasang testis ini dibungkus oleh lipatan kulit
berbentuk kantung yang disebut kantung zakar
(skrotum)
Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus
seminiferus

Fungsi :
Kelenjar eksokrin penghasil sel sperma
Kelenjar endokrin penghasil hormon testosteron
Struktur :
Bungkus luar : Tunika Vaginalis, Tunika Albugenia,
Tunika Vasculosa
Bungkus dalam : Septa, Lobulus
TESTIS
EPIDEDEMIS
Berfungsi untuk menyimpan
spermatozoa sampai penuh, baru
dialirkan ke dalam ductus epididymis
terdiri dari : caput, corpus, cauda
merupakan saluran panjang
berkelok-kelok yang terdapat di
dalam skrotum yang keluar dari testis
Di dalam epididimis ini sperma
disimpan untuk sementara dan
menjadi matang sehingga dapat
bergerak.
Mempunyai 4 fungsi :
1) Transpor sperma Transport
2) konsentrasi sperma
3) Penyimpanan sperma
4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)
VAS DEVERENS
Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya
(mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke
kantong sperma atau vesikula seminalis.

Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan


diameter sekitar 2,5 mm.
SALURAN EJAKULASI
Merupakan saluran pendek yang menghubungkan
kantong semen dengan uretra.

Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu


menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan
selanjutnya keluar.
URETRA
merupakan saluran akhir
dari saluran reproduksi.
Uretra terdapat di dalam
penis.
Saluran ini mempunyai dua
fungsi, yaitu :
(1) sebagai alat
pengeluaran, yaitu saluran
untuk membuang urine keluar
tubuh serta
(2) sebagai saluran kelamin,
yaitu sebagai saluran semen
dari kantong mani.
VESICULA SEMINALIS
merupakan kelenjar berlekuk-
lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula
seminalis menghasilkan zat
makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
Cairan tersebut mengandung
mukus, gula fruktosa (yang
menyediakan sebagian besar
energi yang digunakan oleh
sperma), enzim pengkoagulasi,
asam askorbat, dan
prostaglandin.
KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar.
Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung
enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit
asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
Fungsi : asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan
memelihara keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi kehidupan
spermatozoa)
KELENJAR COWPER
atau
KELENJAR BULBOURETRA.

Sepasang kelenjar bulbouretral


(Cowper) adalah kelenjar kecil
yang ukuran dan bentuknya
menyerupai kacang polong.
Fungsi : Mensekresi cairan basa
yang mengandung mucus ke
dalam uretral penis untuk
melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen
SPERMATOGENESIS
Spermatosit primer

Spermatosit sekunder

Spermatid

Spermatozoa
Spermatogenesis adalah proses di mana sel sel
germinal primordial (spermatongium) menjalani
meiosis, dan menghasilkan sejumlah sel
(spermatozoa).
sel awal (spermatosit primer), setiap spermatosit
primer membelah menjadi 2 spermatosit sekunder
dan masing-masing spermatosit sekunder menjadi 2
spermatid / spermatozoa muda . Sel ini
berkembang menjadi spermatozoa matang
(sperma)
Fase proliferasi : saat pubertas sel primordial
mitosis menghasilkan spermatogonia
Fase Pertumbuhan : spermatogonia menjadi
spermatocytus primarius
Fase Pematangan : spermatocytus primarius
bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis ke II
menjadi spermatidium kromosom (haploid) 23,
XY atau XX
Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon Spermiogenesis
GAMBARAN SPERMA
Proses spermatogenesis distimulasi oleh
sejumlah hormon
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap
pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat
androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.

Anda mungkin juga menyukai