Secara garis besar alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua yaitu:
Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur.
Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di
luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel
sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Di
dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
Saluran Reproduksi(Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas :
Epididimis - yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan
berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis.
Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di
dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah
sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu
vas deferens.
Vas Deferens - merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis
merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan
saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam
kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut)
sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.
Saluran Ejakulasi - merupakan saluran pendek yang menghubungkan
kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu
mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra - adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan
saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran
ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran
untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu
sebagai saluran semen dari kantong mani.
Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi
kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin.
Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula Seminalis - disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya
sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis
dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat
getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel
sperma.
Kelenjar Prostat - menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) - menghasilkan getah yang dialirkan ke
uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.Sperma yang dihasilkan oleh testis,
setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk
suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi),
semen dipancarkan keluar melalui uretra.
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah
sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan
kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan
yang disebut testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis
berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke
atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung
salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.
Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. Uretra Uretra
merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran
kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang
dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari
vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang
terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar
prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas
berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa
jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh
jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis
menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah
sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi
oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat
lebih rendah daripada suhu tubuh.
Spermatogenesis
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini
penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi
suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya
ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan
secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Genetalia Eksterna
Penis
Skrotum
Genetalia Interna
Testis
Berfungsi sebagai: menghubungkan testis dengan saluran vas deferens memproduksi cairan yang
banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk
sperma
Vans deferens
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat menyimpan
sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan .
Vesika seminalis
Berfungsi sebagai: Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang
mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar
sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum, Sebagai tempat penyimpanan
spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
Kelenjar prostat
Berfungsi sebagai: Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu
mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
berfungsi mengsekre3si cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih
memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.