Anda di halaman 1dari 15

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

KELOMPOK 4
ST KHADIJAH SYAM (201701057)
ASRI IRAWATI S (201701058)
WINA FITRA (201701059)
NAMIRA ANJANI (201701060)
DIAH REZKY A (201701061)
1. Alat Reproduksi Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki berfungsi menghasilakn gamet jantan, yaitu sperma tozoa (sperma).
Alat kelamin laki-laki dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

Alat kelamin luar


1). Penis
Penis (zakar) adalah alat kelamin
luar pada pria. Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma ke dalam alat
kelamin wanita melalui pertemuan
keduanya (Kopulasi). Penis merupakan
organ yang tersusun atas otot yang dapat
tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit
tipis. Proses tegangnya penis disebut
Ereksi, hal ini dikarenakan adanya
rangsangan yang membuat pembuluh
darah pada penis terisi.
2).Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus
testis. Letak skrotum yaitu diantara penis dan juga anus.
Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau
sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian
ini krotum dibatasi oleh jaringan ikat dan juga otot dartos.
Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum
hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut.

Fungsi dari skrotum :


Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu
dingin antara 1-80C lebih dingin bila dibandingkan dengan
suhu pada tubuh
Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik
bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati tubuh
Alat kelamin Dalam
1. Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam
organ reproduksi, testis ini memiliki bentuk oval dan juga
testis terletak di bagian dalam skrotum, seperti telah
dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang
digunakan untuk menjaga testis agar tetap memiliki suhu
yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya.

Fungsi testis :
Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin
jantan
Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron
Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
2. Saluran Reproduksi
A. Epididimis
Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang
berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis.
Fungsi epididimis
Digunakan sebagai alat penyimpanan
Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan
Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma
B. Vas (duktus) Deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke
vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan
penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat
sehingga sperma yang keluar dapat muncrat.
C. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga
sperma tetap hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat
basah. Dalam bahasa sehari hari cairan ini kita kenal dengan air mani,
sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml air
mani, terdapat sekitar 60 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH
7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning kuningan
serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar
kelamin :
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung berjumlah
sepasang di kanan dan kiri tubuh
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi untuk
mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basah
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi.
Saluran ejakulasi, saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis
merupakan bagian dari penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani.
2. Alat Reproduksi Wanita

a) Alat Kelamin Luar


1). Mons veneris
Mons veneris adalah bagian yang
sedikit menonjol dan bagian yang
menutupi tulang kemaluan (simfisis
pubis). Bagian ini disusun oleh
jaringan lemak dengan sedikit
jaringan ikat. Mons Veneris juga
sering dikenal dengan nama gunung
venus, ketika dewasa bagian mons
veneris akan ditutupi oleh rambut
rambut kemaluan dan membentuk
pola seperti segitiga terbalik.
2). Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora
merupakan bagian lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjok,
menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum. Bagian Luar dari
Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat
dewasa biasanya ditutupi oleh rambut rambut kemaluan yang merupakan
rambut dari mons veneris.
3). Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam
Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak,
dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga dapat membesar saat gairah
seks bertambah.
4). Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat
hubungan seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak
ujung saraf padanya, oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil.
5). Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri
dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua
labia minora pada bagian belakang (bawah) nya.
Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :
Uretra (saluran kencing)
Muara Vagina (liang Senggama)
6). Himen (Selaput Darah)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini
mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan.
Normalnya Himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran.
Himen merupakan tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat
Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek dan
mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa sisa himen yang
disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtiformis).
b). Alat Kelamin Dalam
1. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang
menghubungkan rahim dengan dunia luar. Vagina memiliki panjang
sekitar 8 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum, memiliki
dinding yang berlipat lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir,
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa
jaringan ikat yang berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai
sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran untuk mengalirkan
darah dan lendir saat menstruasi.
2. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan
berat sekitar 30 gram, dan tersusun atas lapisan lapisan otot. Ruang
pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan bagian atas yang lebih
lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan
menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
3. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung
Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya
seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 20 cm. Tuba Fallopi
berfungsi untuk :
Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
Penangkap ovum
Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam
Uterus (Rahim).
4. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan
panjang 2,5 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan
dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang
telah pubertas memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan
pematangan, rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur
dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian
melalui proses menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause
3.MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET
1. Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut


spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan
bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis
terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus
tersebut terdapat sel sperma, yang disebut
spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah
secara mitosis menghasilkan spermatogonuim yang
haploid.
Spermatogonium ini kemudian membesar
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk
menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid
kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah
secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang
haploid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa atau sperma
2. Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan
terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali
dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium
untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap
oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan
struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel
tumbuh, oosit primer membelah secara meiosi
smenghasilkan satu oosit sekunder dan badan
kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang
menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi
oleh sperma.
4. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar,
dan ibu hamil kepada anaknya. Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak,
sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan
kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya
muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh
bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi
darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di
rahim perempuan. Bisul ini tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan
sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun
tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga
dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa
kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-
gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan
keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna
hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya
gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar hingga ke testis (pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat
menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang
sendi.Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang
pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus. Melalui
proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena
kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
5. kanker Seviks
Kanker serviks ( kanker leher rahim ) banyak dialami wanita berusia berumur 40-50
tahun. Kanker serviks juga berhubungan erat dengan infksi virus herpes simpleks tipe
dua dan human papilloma virus.

Anda mungkin juga menyukai