Fungsinya
Bagian Organ Alat Reproduksi Pria & Fungsinya Bagian Organ Alat Reproduksi Pria & Fungsinya
Organ reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal.
Organ reproduksi internal terdiri dari testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar asesoris (vesikulasi seminalis, kelenjar prostat, kelenjar
cowper) yang digunakan untuk mensekresikan esnesial bagi kelangungan hidup dan
pergerakan sperma. Sedangkandari organ reproduksi eksternal terdiri dari penis dan skrotum.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubuhlus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang terdapat dalam ruang testis yang disebut dengan
lobulus testis, satu testis umumnya terdiri dari sekitar 250 lobulus testis.
b. Epdidimis
Epididimis adalah organ kelamin pria berbentuk saluran berkelok-kelok yang berada dalam
skrotum dan diluar testis. Epididimis berbentuk mirip dengna huruf C. Fungsi Epididimis
adalah sebagai alat pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum
memasuki epididimis, sperma tidak mempunyai kemampuan dalam bergerak sebelum subuh,
tetapi setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subuh dan dapat bergerak
walaupun belum sempurna. Setelah epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens,
lalu disalurkan menuju ke vesikula seminalis.
c. Vas Deferens
Vas Deferensi adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungi dalam menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses pematangan
dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan bergerak secara
peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi, akan bergerak cepat dan
kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur.
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikan dalam menghasilkan
cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma teta hidup dengan
menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut dikenal dengan air
mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat
sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani mempunyai pH 7,2 yang
bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-kekuningan serta agak kental.
Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut...
Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran
berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula
Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalis adalah untuk
mensekresikan cairan yang bersifat basa y (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai
nutrisi bagi sperma), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis
terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas
deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar
prostat adalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat
basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar
30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan
vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan
disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan
antikoagulan.
e. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang menghubungkan
duktus vesikula seminalis dan uretra.
f. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat
keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.
g. Penis (Zakar)
Penis adalah alat kelamin luar pada pria. Fungsi penis adalah untuk memasukkansperma ke
dalam alat reproduksi wanita melalui pertemuan keduanya (kopulasi). Penis merupakan organ
tersusun dari otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya
penis disebut dengan ereksi, hal ini terjadi karena terdapat rangsangan yang membuat
pembuluh darah penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) melapisi glan
penis akan dipotong.
Penis memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu dengan mengeluarkan sperma melalui uretra
(saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot kandung kemih kemudian mengkerut, untuk
mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil
ejakulasi. Penis terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut..
Gian Penis, merupakan bagian kepala jika telah dikhitan dan tidak dilapisi kulit
Pangkal penis
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri
dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot
dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.
b. Epdidimis
Epididimis adalah organ kelamin pria berbentuk saluran berkelok-kelok yang berada dalam
skrotum dan diluar testis. Epididimis berbentuk mirip dengna huruf C. Fungsi Epididimis
adalah sebagai alat pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum
memasuki epididimis, sperma tidak mempunyai kemampuan dalam bergerak sebelum subuh,
tetapi setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subuh dan dapat bergerak
walaupun belum sempurna. Setelah epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens,
lalu disalurkan menuju ke vesikula seminalis.
c. Vas Deferens
Vas Deferensi adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungi dalam menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses pematangan
dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan bergerak secara
peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi, akan bergerak cepat dan
kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur.
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikan dalam menghasilkan
cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma teta hidup dengan
menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut dikenal dengan air
mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat
sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani mempunyai pH 7,2 yang
bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-kekuningan serta agak kental.
Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut...
Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran
berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula
Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalis adalah untuk
mensekresikan cairan yang bersifat basa y (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai
nutrisi bagi sperma), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis
terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas
deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar
prostat adalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat
basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar
30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan
vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan
disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan
antikoagulan.
e. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang menghubungkan
duktus vesikula seminalis dan uretra.
f. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat
keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.
g. Penis (Zakar)
Penis adalah alat kelamin luar pada pria. Fungsi penis adalah untuk memasukkansperma ke
dalam alat reproduksi wanita melalui pertemuan keduanya (kopulasi). Penis merupakan organ
tersusun dari otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya
penis disebut dengan ereksi, hal ini terjadi karena terdapat rangsangan yang membuat
pembuluh darah penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) melapisi glan
penis akan dipotong.
Penis memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu dengan mengeluarkan sperma melalui uretra
(saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot kandung kemih kemudian mengkerut, untuk
mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil
ejakulasi. Penis terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut..
Gian Penis, merupakan bagian kepala jika telah dikhitan dan tidak dilapisi kulit
Pangkal penis
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri
dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot
dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.
Meatus atau pembukaan uretra adalah pembukaan yang dilalui urin untuk
meninggalkan tubuh
Meneropong Anatomi Penis
Kepala penis. Pada ujung kepala, terdapat celah kecil atau bukaan uretra untuk urine dan air
mani keluar. Pada penis yang tidak disunat, kepalanya ditutupi oleh kulup.
Batang penis. Saat lahir, semua batang penis tertutup oleh kulit luar atau kulup. Pada
sebagian pria di Indonesia, kulup ini kemudian akan disunat atas alasan kesehatan, agama,
atau budaya. Sistem dan kerja penis tidak akan berubah setelah menjalani sunat. Penis yang
tidak disunat lebih berisiko mengalami fimosis, yaitu kondisi ketika kulup atau kulit luar
tidak dapat ditarik dari kepala penis.
Korpus kavernosum: jaringan yang berada di sepanjang kedua sisi penis. Sebelum terjadi
ereksi, jaringan ini akan penuh terisi dengan darah, sehingga batang penis menegang.
Korpus spongiosum: satu kolom jaringan berongga yang berada di bagian depan penis.
Jaringan ini juga terisi dengan darah selama ereksi. Di dalam bagian ini juga terdapat uretra
atau saluran kencing yang berfungsi menyalurkan urine keluar dari tubuh.
Ukuran penis baru akan terlihat sempurna saat mencapai usia pubertas.
Memasuki masa ini, akan tumbuh bulu-bulu kemaluan di sekitar penis,
sementara pertambahan panjang penis pada umumnya berhenti pada usia 17
tahun.
Bagaimana Ereksi Terjadi?
Penis bukanlah otot. Oleh karenanya organ ini tidak dapat digerakkan secara
fleksibel saat mengalami ereksi. Ereksi terjadi karena adanya perubahan aliran
darah dalam penis. Ketika seorang pria terangsang, saraf membuat pembuluh
darah dalam penis melebar. Aliran darah yang masuk akan lebih banyak
dibandingkan yang keluar dari jaringan penis, sehingga mengakibatkan jaringan
korpus kavernosum mengeras.
Pria yang bangun tidur dengan penis yang ereksi sangat umum terjadi. Tiap pria sehat dapat
mengalami 3-5 ereksi selama masing-masing 25-35 menit sepanjang tidur malam.
Penyebabnya belum dapat diketahui pasti, namun kondisi ini dianggap sebagai bukti bahwa
penis bekerja dengan baik.
Tidak ada tulang dalam penis. Penis yang bengkok ke kanan atau kiri saat ereksi adalah hal
yang normal. Tapi jaringan yang penuh aliran darah saat penis ereksi dapat cedera jika organ
ini dibengkokkan dengan keras. Darah yang keluar dari jaringan korpus dapat mengakibatkan
nyeri yang tidak tertahankan. Sebanyak sekitar 30 persen kasus cedera semacam ini dapat
terjadi saat wanita berada di bagian atas tubuh pria saat melakukan hubungan seksual. Kulit
di antara penis dengan kulup atau frenulum juga dapat robek, umumnya diakibatkan penetrasi
seksual yang kasar.
Banyak pria khawatir akan ukuran penisnya. Penis rata-rata berukuran sekitar 5-10 cm pada
keadaan tidak ereksi dan 12-19 cm pada keadaan ereksi. Kondisi seperti kedinginan atau rasa
cemas dapat membuat ukuran sementara penis mengecil. Anggapan bahwa ukuran penis yang
proporsional dengan ukuran sepatu hanyalah mitos. Penelitian juga membuktikan bahwa
penis yang berukuran pendek justru dapat menjadi lebih panjang saat ereksi.
Cara paling sederhana dalam menjaga kebersihan dan kesehatan penis adalah dengan
mencucinya dengan air hangat, terutama bagian dalam kulup jika tidak disunat. Gunakan
kondom saat berhubungan intim dengan pasangan yang Anda tidak tahu riwayat seksualnya
agar terhindar dari infeksi menular seksual.
Rektum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus
besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk
periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
BMC Seperti halnya mamalia lainnya, manusia bereproduksi secara seksual dan bersifat
vivipar atau melahirkan anaknya. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan menghasilkan
zigot yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi embrio di dalam uterus (rahim)
ibunya.
Alat kelamin manusia dibedakan menjadi alat kelamin jantan (pria) dan alat kelamin betina
(wanita). Baik pria maupun wanita mempunyai bagian-bagian alat kelamin yang terdapat di
dalam tubuh dan juga yang terdapat di luar tubuh.
Alat reproduksi pria
Penampang
alat reproduksi pria
Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung
pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut,
berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin
jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus
seminiferus.
b.
Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang
keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang,
kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam
epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat
bergerak.
Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung
saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma
dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
c.
Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas
menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong.
Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung
makanan untuk sperma.
Kelenjar prostat:
Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir
dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu
komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang
terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
d.
Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:
sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan
kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke
dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh
jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena
sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan
mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas
sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber ( 14
tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b.
Scrotum
Ureter
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal
menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum
sekitar 1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih.
Ureter dibagi menjadi pars abdominalis, pelvis,dan intravesikalis. Dinding ureter terdiri dari
mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat
melakukan gerakan kontraksi guna mengeluarkan urin ke buli-buli.
Ureter dibagi menjadi dua bagian yaitu; ureter pars abdominalis, berada dari pelvis renalis
sampai menyilang vasa iliaka dan ureter pars pelvika, berada dari mulai persilangan vasa
iliaka sampai masuk ke buli-buli. Secara radiologis, ureter dibagi menjadi 3 bagian: (1) ureter
1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis dsampai batas atas sakrum (2) ureter 1/3 medial mulai
dari batas atas sakrum sampai batas bawah sakrum (3) ureter 1/3 distal mulai batas bawah
sakrum sampai masuk ke buli-buli.