Anda di halaman 1dari 11

Komponen darah dan fungsinya

Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya
beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu
sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi
plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (platelet/keping darah).

Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung


kerja darah dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Sel darah merah (eritrosit)


Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak
di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu leukosit dan
trombosit. Warnanya yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan
hemoglobin, protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.

Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat


hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume
darah total (sel darah merah dan plasma).

Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian


tengahnya. Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk
untuk menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh. 

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi
dengan tes darah lengkap:

 Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah


 Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:

 Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per
liter (perempuan)
 Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen
(perempuan)
Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam
membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru
untuk dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah
merah disebut hematokrit.

Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon
yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan
mengalami proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian
dilepaskan ke aliran darah.

Umumnya, masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120
hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah
merah baru. 
2. Sel darah putih (leukosit)

Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih
sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas
yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur yang memicu
perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang
akan membantu memerangi zat asing tersebut. 

Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per
mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.

Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan
persentase normalnya pada orang dewasa:

 Neutrofil (50-60 persen)


 Limfosit (20-40 persen)
 Monosit (2-9 persen)
 Eosinofil (1-4 persen)
 Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa
hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun,
tergantung jenisnya. 

3. Trombosit (keping darah/platelet)


Sumber: Net Doc
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel.
Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran
kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.

Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat
tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin
guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di
area luka. 

Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per
mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat
mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko
menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung. 

Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan
menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku. 

4. Plasma darah

Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam
tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah sendiri
tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa,
asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein
pembeku (faktor koagulasi), serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu
menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit
sebagai faktor pembekuan (koagulasi) dalam proses pembekuan darah.

Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk
menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium,
kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.

Keempat komponen darah yang telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting
untuk kehidupan Anda. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda untuk mencegah
berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Salah satunya dengan menjalani pola
hidup sehat.
Squad, kamu tahu gak kalau 8% dari total berat badan kita adalah darah? Darah ini
penting banget lho buat tubuh, kegunaan darah ada banyak. Karena kegunaannya
banyak, makanya darah mempunyai komposisi yang lumayan kompleks, yuk kita pelajari
apa saja fungsi dan komposisi darah dalam tubuh manusia!

Secara mudah, darah berguna untuk menjadi pengangkut bahan/zat makanan, oksigen,


sisa-sisa metabolisme, dan hormon di dalam badan manusia, selain itu darah juga
menjadi penjaga kadar asam-basa cairan tubuh dan pengontrol suhu badan.

Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah
adalah komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar 55% bagian darah
adalah plasma darah. Plasma darah terdiri dari protein-protein darah seperti
immunoglobin, albumin, protein, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi.
Walau terlihat banyak penyusunnya tetapi 90% plasma darah adalah air lho!

Ko
mponen penyusun darah yang dipisahkan (sumber: kerajaanbiologi.com)

Nah sekarang adalah bagian darah yang kedua yaitu sel-sel darah. Sel darah ini dibagi
menjadi 3 komponen penyusun yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah.
Ketiga penyusun tersebut mempunyai fungsi dan perannya masing-masing seperti di
bawah ini:
Sel Darah Merah

Sel darah merah/eritrosit bertugas membawa hemoglobin yang telah terikat oksigen
dari paru-paru menuju jaringan lain. Selain itu, sel darah merah yang telah mengangkut
oksigen, harus mengangkut hemoglobin yang telah terikat karbondioksida kembali ke
paru-paru untuk melanjutkan siklus pernapasan manusia.

Ilustrasi sel darah merah jika dilihat dari mikroskop (sumber: wikipedia.org)

Jika kamu kekurangan sel darah merah, maka kamu punya penyakit yang namanya
anemia nih. Dampak yang disebabkan oleh penyakit ini lumayan lho, penderita anemia
biasanya akan lebih cepat lelah dari orang kebanyakan, hal ini terjadi karena kurangnya
suplai oksigen untuk tubuh karena kurangnya sel darah merah sebagai pengangkut.

Sel Darah Putih

Sel darah putih/leukosit berfungsi dalam menjaga kekebalan dan pertahanan tubuh.
Leukosit ini bertugas untuk menetralkan bakteri dan kuman yang masuk melalui aliran
darah atau dari luka yang terbuka. Leukosit bisa melakukan hal tersebut karena
mempunyai sifat amoeboid yang membuatnya dapat bergerak bebas dan sifat
fagositosis atau memangsa bakteri dan sel-sel yang telah mati.
Ilustrasi sel darah putih (sumber:
pngtree.com)

Jika kamu terkena sebuah penyakit maka sel darah putih akan diproduksi oleh tubuh
secara lebih cepat dan banyak, hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar penyakitnya
tidak tambah parah. Tetapi jika tubuh kelebihan leukosit maka kamu ada dalam kondisi
yang disebut leukositosis. Sebaliknya jika terkena penyakit seperti typhus yang
membunuh sel darah putih, kamu akan ada dalam kondisi leukopenia tau kekurangan
sel darah putih.

Keping Darah

Keping darah atau yang biasa dikenal dengan nama trombosit adalah komponen
terakhir dalam sel-sel darah. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak
berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah
pecah.

Ilustrasi trombosit darah(sumber: netdoctor.co.uk)


Apa sih tugas si trombosit ini? Tugasnya adalah untuk menggumpalkan darah. Hal ini
dilakukan dengan tujuan mengurangi darah yang keluar pada saat terjadi luka pada
manusia.

Jadi squad, darah di dalam tubuh kita memiliki banyak sekali fungsi, selain untuk
menyalurkan kebutuhan gizi dan mineral yang dibutuhkan tubuh, darah juga berfungsi
sebagai pengantar oksigen dari paru-paru dan mengangkat karbon dioksida. Dengan
adanya kedua hal ini, memungkinkan kita bisa beraktifitas. Hal yang paling
penting, dengan adanya antibodi/sistem imun pada darah, kita tidak mudah terserang
penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kita.
Darah merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh. Peran dari darah tidak bisa
digantikan oleh organ-organ lainnya. 

Fungsi darah yang paling utama adalah sebagai "alat transportasi". Darah membawa
oksigen dari paru-paru dan menyalurkannya ke seluruh tubuh. Bersumber
dari Healthengine, darah juga mengangkut beragam nutrisi dan hormon. 

Residu atau zat yang tidak terpakai juga diangkut oleh darah. Zat-zat tersebut
kemudian di saring oleh hati dan ginjal. 

Darah manusia memiliki beberapa komponen penting. Komposisi dari darah tersebut
bisa dilihat melalui mikroskop karena berukuran sangat kecil. 

Melansir dari Hermatology.org, komponen atau komposisi darah manusia terdiri dari:

 Plasma darah

Komponen darah ini berbentuk cairan bening. Plasma darah terbentuk dari campuran
air, lemak, protein, dan berbagai nutrisi.

Fungsi plasma darah adalah menyalurkan sel darah keseluruh tubuh. Selain sel darah,
plasma darah juga menyalurkan beragam nutrisi. 
 Sel darah merah 

Sel darah merah atau eritrosit memiliki dua fungsi utama: Membawa oksigen ke seluruh
tubuh dan membawa karbondioksida ke paru-paru. 

Sel darah merah memiliki bentuk bulat dan bercekung di tengahnya. Eritrosit
mengandung protein yang biasa disebut hemoglobin. 

Hemoglobin (Hb) membuat sel darah merah berwarna merah. Hb berfungsi untuk
membawa oksigen dan sebagian karbon dioksida. 

Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang belakang. Komponen darah ini hanya
berumur rata-rata 120 hari. 

Hematokrit merupakan ukuran dari level sel darah merah pada darah. Ukuran ini
merupakan persentase keseluruhan volume darah yang terbentuk  dari sel darah
merah. 

 Sel darah putih

Nama lain dari sel darah putih adalah leukosit. Leukosit ini berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari berbagai macam infeksi. 

Ibarat tentara, leukosit akan menyerang segala infeksi yang menyerang tubuh.
Meskipun memiliki tugas cukup berat, sel darah putih berjumlah lebih sedikit dari sel
darah merah. 

Sel darah putih memiliki beberapa komponen. Komponen tersebut diantaranya neutrofil,
limfosit, monosit, basofil, dan eosinofil.

 Kepingan darah

Kepingan darah atau trombosit merupakan komponen darah yang terakhir. Komponen
ini memiliki ukuran yang paling kecil. 

Trombosit berbeda dengan sel darah merah dan putih. Trombosit merupakan fragmen
sel yang berukuran kecil.

Meskipun kecil, trombosit memiliki fungsi yang penting. Komponen darah ini berfungsi
untuk pembekuan darah jika terjadi luka. 

Trombosit akan membuat benang fibrin yang berfungsi menghentikan pendarahan.


Fibrin ini juga berfungsi untuk membentuk jaringan baru. 

Anda mungkin juga menyukai