Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“UJI KANDUNGAN GIZI MAKANAN”

disusun oleh :

Nama : Arif Puji Laksono

Kelas : XI.IPA.2

No. Absen : 4

SMA N 1 BLORA

TAHUN PELAJARAN
2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “Laporan Biologi Uji Kandungan Gizi Makanan” ini telah
disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Guru Pembimbing Biologi

Hetty Pratiwi, S.Pd.

2
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat tuhan kami Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini sesuai dengan yang saya harapkan. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam
proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hetty Pratiwi sebagai Guru Biologi,
orang tua saya, teman-teman kelas XI.IPA.2 dan semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan laporan ini.

Sebagai penulis, saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang
membuat laporan ini jauh dari sempurna. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki laporan saya supaya pada kesempatan berikutnya,saya dapat membuat laporan
yang lebih baik.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Biologi. Saya berharap banyak manfaat
yang dapat kita ambil dari laporan ini terutama mengenai kandungan berbagai macam bahan
makanan.

Blora, 8 Februari 2014

Penulis ,

Arif Puji Laksono

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. 2

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 5

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................... 5


1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 5
1.3 TUJUAN ........................................................................................................ 5

BAB II ISI .................................................................................................................... 6

2.1 LANDASAN TEORI .................................................................................... 6

BAB III METODE PRAKTIKUM .............................................................................. 8

3.1 ALAT DAN BAHAN ..................................................................................... 8

3.2 CARA KERJA ................................................................................................ 9

3.3 HASIL PENGAMATAN .............................................................................. 10

3.4 PEMBAHASAN ............................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 12

4.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan

manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan

antara lain menyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh serta memperbaiki

tubuh yang rusak.

Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu. Zat-

zat makanan adalah substansi dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk

menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat,

lemak, protein, mineral dan vitamin. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang

tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap.

Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makan juga
tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak
seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui pasti bahan makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui
kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Kandungan apa sajakah makanan yang sehari-hari kita makan?
2. Apakah makanan itu mengandung zat adiktif atau tidak?
3. Amankah bila makanan itu kita konsumsi?
4. Apa manfaat dari makanan yang kita makan?
5. Sudah bergizikah makanan yang kita makan?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui kandungan makanan yang kita makan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui apakah makanan itu mengandung zat adiktif atau tidak.
3. Mengetahui aman tidaknya makanan yang kita konsumsi.
4. Mengetahui manfaat dari makanan yang kita makan.
5. Untuk mengetahui sudah bergizikah makanan yang kita makan.

5
BAB II

ISI

2.1 LANDASAN TEORI

Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa


seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.

Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrisi yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrisi yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam
menu makanan kita.

 Karbohidrat

Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan
sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh
dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan
hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O
menjadi senyawa organik.

Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat


dalam makanan dapat di uji dengan lugol, bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

 Protein

Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H,


O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis
protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara
lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati
diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani
lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial
yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang
sempurna.

Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino


esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat
mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.

6
 Amilum

Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan


glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsinya adalah
dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, berperan dalam
pembentukan protein dan lemak.

 Glukosa

Glukosa tersusun oleh atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dengan
kompleksitas yang berbeda. Glukosa biasa terdapat dalam buah-buahan. Jika
ingin menguji glukosa maka ekstrak yang diuji akan berwarna merah bata.

 Vitamin C

Vitamin C untuk mengaktifkan perombakan protein, lemak, pembentukan


trombosit dan mempengaruhi kerja kelenjar anak ginjal. Sumbernya adalah
sayuran dan buah-buahan segar, misalnya jeruk, stroberi, dan tomat. Kekurangan
vitamin C dapat mengakibatkan skorbut yaitu pendarahan gusi, di bawah kulit,
dan usus . Jika ingin menguji vitamin c maka yodium tersebut ditetesi dengan
ekstrak hingga berwarna jernih. Zat yang mengandung vitamin C banyak jika
tetesan paling sedikit.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indicator uji makanan yang banyak digunakan untuk mendeterminasi
kandungan nutrient dalam makanan adalah:

1) Lugol / kalium yodida Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan


jenis karbohidrat dan untuk uji vitamin.

2) Benedict Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis glukosa


dan digunakan untuk uji amilum pada air liur.

3) Biuret Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan jenis protein.

7
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 ALAT DAN BAHAN

 ALAT

 Uji Amilum dan Protein


o Lumpang dan alu
o Sendok plastik
o Cawan Porseline
o Tusuk gigi
o Pisau /cutter
 Uji Glukosa
o Tabung reaksi
o Penjepit tabung
o Pembakar spirtus
o Korek api
o Lumpang – alu
o Sendok plastik
o Pipet.
 Uji Vitamin C
o Tabung reaksi
o Lumpang – alu
o Sendok plastik
o Pisau / cutter
o Pipet
 Uji Boraks
o Lumpang – alu
o Cawan patri / cawan kaca
o Sendok plastik
o Pisau/cutter
 BAHAN
 Uji Amilum & Protein
o Larutan lugol (uji amilum )
o Larutan biuret (uji protein)
o Air
o Tempe
o Nasi
o Tahu
o Kuning & Putih telur.
o Bakso

 Uji Glukosa
o Gula pasir
o Nasi
o Air.
8
o Larutan benedict.
 Uji vitamin C
o Perasan jeruk nipis
o Xeonce vit.C
o Betadine
 Uji Boraks
o Perasan air kunyit
o Bakso

3.2 CARA KERJA


 Pengujian Amilum
1. Menghaluskan bahan makanan seperti nasi,tempe,tahu,putih telur dan
kuning telur di mortar.
2. Meletakkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam cawan
porselin.
3. Menetesi bahan makanan tersebut dengan lugol dan mengamati apa yang
terjadi.

 Pengujian protein
1. Menghaluskan nasi, tempe,tahu,putih telur dan kuning telur di mortar.
2. Meletakkan bahan makanan tersebut kedalam cawan porselin.
3. Menetesi bahan makanan tersebut menggunakan biuret dan mengamati
apa yang terjadi.

 Pengujian glukosa
1. Mengambil gula secukupnya dan memasukkan kedalam tabung reaksi.
2. Menambahkan sedikit air ke dalam tabung reaksi tersebut.
3. Menambahkan 5 tetes benedict kedalam tabung reaksi
4. Memanaskan di atas api sampai terjadi perubahan warna.
5. Mengamati apa yang terjadi.

 Pengujian vitamin C
1. Memotong jeruk nipis kemudian mengambil air perasan jeruk nipis
tersebut.
2. Memasukkan 3 tetes betadin ke dalam tabung reaksi.
3. Meneteskan air jeruk tersebut ke dalam tabung reaksi sampai warnanya
kembali ke warna air jeruk semula dan mengamati apa yang terjadi.
4. Menghaluskan vit c tablet di mortar.
5. Kemudian mengulangi langkah 1 sampai 3.

 Pengujian borak
 Menghaluskan sosis kimbo,krupuk gendar,krupuk kedelai,krupuk rambak
dan mie.
 Memasukkannya ke dalam cawan porselen.
 Menetesi air kunyit di masing – masing bahan makanan tersebut.
 Mengamati apa yang terjadi.
3.3 HASIL PENGAMATAN

 Uji Amilum

9
No. Bahan Makanan Lugol Kandungan Amilum

1. Nasi Biru tua Banyak (tingkat 1)

2. Tahu Coklat gelap Kurang (tingkat3)

3. Kuning telur Coklat tua Kurang (tingkat3)

4. Putih telur Biru Sedang (tingkat 2)

5. Bakso Hitam Banyak (tingkat 1)

6. Tempe Coklat muda Kurang (tingkat3)

 Uji Protein

No. Bahan Makanan Biuret Kandungan Amilum

1. Nasi Ungu Kurang (tingkat3)

2. Tahu Ungu muda Sedang (tingkat 2)

3. Kuning telur Ungu muda Sedang (tingkat 2)

4. Putih telur Ungu muda Sedang (tingkat 2)

5. Bakso Ungu tua Banyak (tingkat 1)

6. Tempe Ungu tua Banyak (tingkat 1)

 Uji Glukosa

Perubahan Warna
No. Bahan Makanan Benedict Cincin Merah Bata
Setelah Dipanaskan

1. Nasi + air 6 tetes Ada Coklat

2. Gula pasir + air 5 tetes Ada Biru

 Vitamin C (kadar)

Betadien Jumlah Tetes BM untuk


No. Bahan Makanan (BM)
(tetes) Jadi Warna Asal

1. Perasan air jeruk nipis 3 tetes 95 tetes

2. Vitamin C 3 tetes 5 tetes

 Uji Boraks

No. Bahan Makanan Perasan air kunyit Perubahan Warna

10
1. So Good Secukupnya Kuning kecoklatan
(seperti warna air kunyit)

3.4 PEMBAHASAN

 Pengujian Karbohidrat
Pada hasil penelitan tersebut menyatakan bahwa bahan makanan yang paling
banyak mengandung Karbohidrat adalah nasi. Sedangkan tempe hanya sedikit
mengandung Karbohidrat. Untuk bahan makanan tahu, putih telur dan kuning
telur kurang/tidak mengandung Karbohidrat.
 Pengujian Protein
Pada hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa bahan makanan yang paling
banyak mengandung Protein adalah putih telur dibandingkan tahu, tempe dan
kuning telur dan untuk nasi kurang/tidak mengandung Protein.
 Pengujian Glukosa
Pada hasil penelitian menyatakan bahwa gula mengandung Glukosa, ini
terbukti pada saat percobaan terdapat perubahan yaitu dengan adanya warna
cincin merah bata pada permukaannya.
 Pengujian Vitamin C
Pada hasil penelitian menyatakan bahwa Vitamin C tablet adalah bahan
makanan yang paling banyak mengandung Vitamin C dibandingkan air perasan
Jeruk Nipis karena pada pengujian tersebut, membutuhkan air perasan Jeruk
Nipis yang lebih banyak dibandingkan saat pengujian Vitamin C tablet.
 Pengujian Boraks
Pada hasil penelitian menyatakan bahwa Krupuk Gendar, dan Krupuk Rambak
mengandung boraks, yaitu dengan ditandainya perubahan warna kuning dari air
perasan Kunyit menjadi merah. Sedangkan untuk sosis dan Krupuk Kedelai tidak
mengandung boraks.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Untuk mengetahui kandungan zat gizi yang terdapat pada dalam bahan makanan
digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan reagen, yaitu:
a. Larutan lugol (kalium yodida) untuk menunjukan kandungan bahan makanan jenis
amilum.
b. Larutan benedict (fehling A dan fehling B) untuk menunjukan kandungan bahan
makanan jenis glukosa.
c. Larutan biuret (milon) untuk menunjukan kandungan bahan makanan jenis protein.

 Bahan makanan yang termasuk kandungan amilum adalah nasi dan bakso yang banyak
mengandung amilum.

 Bahan makanan yang termasuk kandungan protein adalah tahu, tempe, dan telur.

 Bahan makanan yang termasuk kandungan glukosa adalah nasi dan gula.

 Bahan makanan yang mempunyai kadar vitamin C tinggi adalah Vitacimin sedangkan
perasan jeruk nipis hanya sedikit.

 Serta krupuk gendar dan krupuk rambak yang diujikan terbukti mengandung boraks.

12
DAFTAR PUSTAKA

 File kelompok.

 Pujiyanto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.

13

Anda mungkin juga menyukai