Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1

Seorang pekerja di bagian logistik pabrik kimia kelelahan setelah bekerja lembur mengangkat
drum berisi bahan kimia. Ia mengeluh kedua tangannya terasa pegal-pegal.

1. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ? jelaskan secara lengkap !


2. Jelaskan mekanisme apa yang terjadi pada kelelahan otot yang dialami pekerja di atas ?

Hasil diskusi

1. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ? jelaskan secara lengkap !

Mekanisme kontraksi otot :

1) Adanya rangsangan atau impuls dari otak melalui akson neuron motorik ke serabut otot.
Kemudian rangsangan disampaikan ke akson terminal sehingga menyebabkan terjadinya
potensial aksi. Selanjutnya terjadi pelepasan asetilkolin dari synaptic visicle ke synaptic
gutter.
2) Asetiklolin yang berada di synaptic gutter akan berikatan dengan reseptornya pada
sarkolema sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan ion
Natrium keluar. Perubahan permeabilitas membran menimbulkan potensial aksi
membran sel kemudian disebarkan ke seluruh membran sel dan tubulus T.
3) Potensial aksi yang disebarkan melalui membran sel dan tubulus T kemudian akan
merangsang Retikulum Sarkoplasma untuk melepaskan ion Ca2+ . Kemudian Ca2+
berikatan dengan troponin C pada filamen aktin yang akibatnya mendorong filamen
tropomiosin yang celah aktive site nya tertutup di filamen aktin menjadi terbuka.

4) Kepala miosin atau yang disebut globular mengandung ATP yang telah dihidrolisis
menjadi ADP dan phospat dan menggunakan energi tersebut untuk berikatan dengan
aktin sehingga terbentuklah cross bridge.

5) Kemudian terjadi pelepasan ADP dan Phospat yang menyebabkan kepala miosin
bergerak sehingga menggerakkan aktin.

Sarkomer pada kontraksi otot :


Pada proses kontraksi otot, terjadi perubahan sarkomer yang mengalami reduksi ( pengurangan ).
Pita I dan pita H akan saling berdekatan atau menyempit dan pita Z akan mendekat atau
menyempit sedangkan filamen tebal atau myosin akan tetap.

Karakteristik kontraksi otot :

1. Kontraksi otot isotonik yaitu meningkatnya tonus/tegangan otot disertai dengan


pergerakan sendi sehingga terjadi pemendekan otot.
2. Kontraksi otot isometrik yaitu meningkatnya tonus/tegangan otot namun tidak disertai
oleh pemanjangan ataupun pemendekan otot, hal ini terjadi karena otot bekerja melebihi
kekuatan maksimum seperti mengangkat beban yang sangat berat.

Pengaturan untuk kontraksi otot

Ca2+ mengatur Kontraksi Otot dengan proses yang ditengahi oleh Troponin dan
Tropomiosin. Kehadiran troponin dan tropomiosin pada sistem aktomiosin meningkatkan
sensitivitas sistem terhadap Ca2+. Subunit dari troponin, TnC, merupakan satu-satunya
komponen pengikat Ca2+.
Impuls saraf yang tiba pada sebuah persambungan neuromuskular (sambungan
antara neuron dan otot) akan dihantar ke tiap-tiap sarkomer oleh sebuah sistem tubula
transversal / T. Tubula tersebut mengelilingi tiap miofibril pada disk Z masing-masing.
Semua sarkomer pada sebuah otot akan menerima sinyal untuk berkontraksi sehingga
otot dapat berkontraksi sebagai satu kesatuan utuh. Sinyal elektrik itu dihantar menuju
retikulum sarkoplasmik (SR). SR merupakan suatu sistem dari vesicles (saluran yang
mengandung air di dalamnya) yang pipih, bersifat membran, dan berasal dari retikulum
endoplasma. Sistem tersebut membungkus tiap-tiap miofibril. Membran SR yang secara
normal non-permeabel terhadap Ca2+ mengandung sebuah transmembran Ca2+-ATPase
yang memompa Ca2+ kedalam SR untuk mempertahankan konsentrasi [Ca2+] bagi otot
rileks. Kemampuan SR untuk dapat menyimpan Ca2+ ditingkatkan lagi oleh adanya
protein yang bersifat amat asam yaitu kalsequestrin (memiliki situs lebih dari 40 untuk
berikatan dengan Ca2+). Kedatangan impuls saraf membuat SR menjadi permeabel
terhadap Ca2+.Akibatnya, Ca2+ berdifusi melalui saluran-saluran Ca2+ khusus menuju
interior miofibril, dan konsentrasi internal [Ca2+] akan bertambah. Peningkatan
konsentrasi Ca2+ ini cukup untuk memicu perubahan konformasional dalam troponin dan
tropomiosin. Akhirnya, kontraksi otot terjadi. Saat rangsangan saraf berakhir, membran
SR kembali menjadi impermeabel terhadap Ca2+ sehingga Ca2+ dalam miofibril akan
terpompa keluar menuju SR. Kemudian otot menjadi rileks seperti sediakala.

SUMBER :

Mandri, M., 2017. Kontraksi Otot Skelet. Jurnal Menssana, 2(2), pp.69-79.
Arrody R, dkk., 2017. Perbandingan Latihan Otot Isotonik Dan Isometrik Terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Flexor Elbow Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2015
Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Universitas Negeri Jakarta, pp.18-28

Anda mungkin juga menyukai