2. Sistem
Sistem adalah serangkaian unsur yang saling berhubungan dimana unsur tersebut
memiliki fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Adapun karakteristik
sistem diantaranya komponen atau dikenal dengan subsistem dimana subsistem ini
menjalankan sistem tertentu yang mempengaruhi keseluruhan proses tujuan, lalu ada
boundary atau batasan setiap subsistem pasti memiliki batasan tugas yang
membedakan satu dengan yang lainnya, selanjutnya environtment atau lingkungan
dimana hal ini berada di luar sistem namun mempengaruhi tujuan dari sistem seperti
pelanggan, pemerintah, rival atau pesaing dan sebagainya, yang keempat interface
atau penghubung dari satu sistem ke sistem lainnya, jadi hasil output dari satu sistem
bisa menjadi input bagi sistem lainnya. Selanjutnya ada input dan output dimana input
material atau bahan baku untuk proses output atau barang/ jasa, lalu ada pengolah atau
proses, lalu ada tujuan, proses dikatakan berhasil jika mencapai tujuan yang
ditentukan.
3. Perancangan sistem kerja
Perancangan sistem kerja adalah suatu pembuatan sistem kerja sesuai teknis agar
mendapat sistem kerja yang baik. Sistem kerja itu sendiri adalah suatu serangkaian
komponen manusia, mesin, lingkungan, metode yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Lalu ada penyederhanaan kerja yang memiliki fungsi mencari
cara kerja yang terbaik. Teknik tata cara kerja prinsip pengatur kerjanya mengenai
manusia, studi gerakan, gerakan ekonomi yang diukur dari waktu, tenaga, psikologis,
sosial dan sebagainya. Adapun Langkah penyederhanaan yakni pertama kita memilih
kegiatan kerja yang kurang efisien berdasarkan informasi yang dikumpulkan lalu
memilih alternatif kerja dan di uji coba jika cocok dan lebih baik dari sistem kerja
sebelumnya maka tinggal diterapkan. Manfaat dari ilmu ini adalah segi waktu lebih
hemat, pengeluaran produksi lebih sedikit, profit karena biaya produksi lebih hemat,
penjadwalan bisa dibakukan, pemerataan pembebanan, dan pengaturan tata letak
produksi karena informasi mengenai proses kerja. Ergonomi merupakan ilmu, seni,
menerapkan teknologi untuk menyelerasikan pengguna fasilitas dalam aktivitas agar
lebih nyaman, sehingga kualitas hidup meningkat. Manfaat dari Ergonomi adalah
pekerjaan lebih cepat, rasa sakit tidak ada, jam kerja lebih singkat, motivasi kerja
lebih tinggi, absensi rendah, resiko penyakit kerja lebih sedikit, kelelahan lebih kecil,
biaya ekstra minim, resiko kecelakaan lebih kecil, dan pekerjaan lebih cepat selesai.
4. Produktifitas
Produktifitas adalah suatu ukuran kinerja seberapa baik sumber daya dimanfaatkan
untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai oleh organisasi yang bersangkutan.
Produktifitas berbicara soal input yang lebih sedikit dengan output yang lebih optimal.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas ialah: mental yang baik,
disiplin, motivasi kerja, sikap, pendidikan, ketrampilan, manajemen, tingkat
penghasilan, jaminan sosial, lingkungan, iklim, mutu sarana produksi, teknologi, serta
kesempatan untuk berprestasi. Proses produktifitas yang pertama pengukuran
produktifitas dimana ada penurunan produktifitas, lalu analisa produktifitas terkait
penyebab dari penurunan tersebut, selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan dari
produktifitas, lalu perbaikan produktifitas baik pencegahan maupun korektif, untuk
mengukur produktifitas dengan cara membandingkan hasil yang ada di lapangan
dengan standar hasil. Unsur-unsur produktifitas yang pertama adalah efektifitas, yakni
ukuran yang menggambarkan seberapa jauh target dicapai dari segi kualitas ataupun
waktu. Efisiensi yakni membandingkan penggunaan input yang direncanakan dengan
yang ada di lapangan. Kualitas yakni suatu bentuk ukuran seberapa jauh hasil
memenuhi syarat, spesifikasi dan harapan konsumen. Manfaat produktifitas,
peningkatan keuntungan, peningkatan gaji atau upah, peningkatan kualitas produk dll.
Cara untuk meningkatkan produktifitas diantaranya dengan reduce cost output tetap
tapi input diturunkan, manage growth meningkatkan input agar output juga jauh
meningkat, work smarter dimana input tetap tapi output meningkat, lalu pare down
dimana input diturunkan output juga turun agar mengetahui reaksi konsumen untuk
mengambil keputusan selanjutnya, lalu yang terakhir ada work efficiently dimana
input diturunkan tetapi output meningkat.
5. Perencanaan dan pengendalian produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi adalah merencanakan kegiatan produksi agar
apa yang telah direncanakan dapat dicapai dengan baik. Perencanaan produksi
meliputi penentuan apa yang harus diproduksi, berapa jumlahnya, kapan harus selesai,
sumber apa yang dibutuhkan dan lain-lain. Sedangkan pengendalian produksi meliputi
penetapan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, apakah
produksi sesuai rencana atau tidak, jika tidak maka dilakukan perbaikan rencana.
Tujuan utama PPC adalah untuk meningkatkan pelayanan konsumen, meminimumkan
investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan dan pengendalian
produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material. Adapun
tingkat perencanaan dan pengendalian produksi yakni pertama perencanaan jangka
panjang meliputi kegiatan peramalam usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi dan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
Lalu perencanaan jangka menengah meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas,
perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi. Yang ketiga perencanaan
jangka pendek, meliputi perencanaan produk akhir, perencanaan pengendalian input
sampai output, dan manajemen proyek.
Adapun proses manufacturing yang pertama penjualan pemasaran kegiatan produksi
untuk menghasilkan produk yang diinginkan dengan cara riset pasar yang dilakukan
oleh bagian penjualan dan pemasaran. Yang kedua mengenai perancangan produk,
jika pemesan atau konsumen memiliki keinginan untuk membuat suatu produk sesuai
dengan keinginan maka konsumen berkewajiban untuk mendesain rancangan produk
tersebut, hal ini bisa disebut dengan job order. Jika suatu produk merupakan hak paten
perusahaan, makan pihak perusahaan berkewajiban untuk mendesain. Teknik
produksi memiliki 4 tanggung jawab yakni :
Memberi saran teknis pada bagian R and D mengenai bisa atau tidaknya suatu
produk direalisasikan.
Membuat langkah produksi yang diperlukan
Menetapkan spesifikasi alat
Bertindak sebagai trouble shooting