SKRIPSI
Oleh :
NURUL AZIZAH TAMHER
NPM. 2017-41-201-006
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Proposal ini ditulis dan disusun dengan baik sebagai salah satu syarat
pengetahuan adalah guru yang terbaik bagi Penulis. Oleh karena itu
Merauke.
Pertanian.
iii
4. Bapak Andriyono, S. T., M. T selaku Dosen Pembimbing pertama
5. Kedua orang tua saya Bapak Ahmat Tamher dan Ibunda tersayang
Ibu suriyati serta saudara saya. Terima kasih atas doa, dukungan
dan motivasinya.
proposal ini.
kerjasamanya.
laporan ini Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat kontruktif.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Penggilingan Padi.......................................................................................5
B. Konveyor..................................................................................................12
C. Screw Conveyor.......................................................................................33
D. Gabah........................................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................39
A. Tempat dan Waktu...................................................................................39
B. Bahan dan Alat.........................................................................................39
C. Rancangan Penelitian...............................................................................40
D. Prosedur Penelitian...................................................................................45
E. Pengamatan.................................................................................................48
F. Analisis Data...............................................................................................48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................49
A. Hasil Rancangan Alat...............................................................................49
B. Spesifikasi Alat.........................................................................................54
C. Prinsip Kerja Alat.....................................................................................55
D. Kapasitas Efektif Alat...............................................................................56
v
E. Pembahasan.................................................................................................57
BAB V PENUTUP.................................................................................................61
A. Kesimpulan...............................................................................................61
B. Saran.........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................64
LAMPIRAN...........................................................................................................66
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Pengujian Alat Konveyor.............................66
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beras merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia baik
saja dilihat dari sisi produsen tetapi juga dari sisi konsumen. Sebelum
dengan cara dan teknologi yang tepat, untuk menekan susut mutu dan
penggilingan yang benar dan kondisi alsin yang baik akan menghasilkan
Mesin pengilingan padi dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu: (1) tipe
keluar sudah menjadi beras putih dan (2) tipe penggilingan dua langkah
giling dari proses ini bisa menecapai 65%. Pada umumnya industri
material secara mudah dari satu tempat ke tempat lain secara kontinyu.
skala kecil. Pada saat ini banyak dijumpai proses pengangkutan gabah dari
pada perancangan alat konveyor ini pada masyarakat petani skala kecil
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
penggilingan padi ?
bekerja ?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada apa yang menjadi pokok permasalahan penelitian,
penggilingan padi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti secara teoritis penelitin ini merupakan langkah awal dari
A. Penggilingan Padi
Penggilingan padi merupakan proses pengolahan gabah menjadi
beras dengan batas kadar air 13-14%. Umumnya proses penggilingan padi
menengah (kapasitas 1-2ton beras/jam) dan skala kecil (kapasitas < 1ton
padi baik tipe stasioner maupun Rice Milling Unit (RMU) yang ada di
Indonesia jauh lebih besar dari pada total produksi gabah nasional.
ton beras/th. Dengan demikian banyak alat dan mesin penggilingan yang
mutu giling, mutu rasa dan mutu tunak, mutu gizi, dan standar spesifik
kebeningan beras).
diperoleh beras kepala yang banyak dengan beras patah minimal. Mutu
giling ini juga ditentukan dengan banyaknya beras putih atau rendemen
yang dihasilkan. Mutu giling ini sangat erat kaitannya dengan nilai
ekonomis dari beras. Salah satu kendala dalam produksi beras adalah
mutu beras menurun (Allidawati dan Kustianto, 1989). Saat ini telah
dibuat RSNI mengenai mutu beras giling yang dapat dilihat pada Tabel
2.1.
menghasilkan beras yang putih serta beras pecah sekecil mungkin. Setelah
merupakan kelanjutan dari butir patah menjadi bentuk yang lebih kecil
karena semakin tinggi derajat sosoh maka rendemen akan semakin rendah.
Susut mutu dari suatu hasil giling dapat di identifikasikan dalam nilai
derajat sosoh serta ukuran dan sifat butir padi yang dihasilkan. Umumnya
semakin meningkat pula. Ukuran butir beras hasil giling dibedakan atas
8
ukuran lebih besar dari 6/10 bagian beras utuh. Beras patah memiliki
ukuran butiran 2/10 bagian sampai 6/10 bagian beras utuh. Menir
memiliki ukuran lebih kecil dari 2/10 bagian beras utuh atau melewati
1. Penggilingan manual/tangan
dan alu. Cara penggilingan ini berbasis gesekan antara biji dengan biji.
unit penyosohan berada dalam satu mesin. Gabah masuk penggilingan dan
terpisah atau tidak dalam satu mesin. Rendemen giling bisa mencapai
proses penggilingan.
sangat ditentukan oleh kapasitas yang dibutuhkan, jenis, varietas dan sifat
1. Motor penggerak.
jenis rol karet, jenis under runner stone disc dan jenis sentrifucal.
adalah jenis roll karet, karena daya guna yang tinggi, efisien,
kedua rol karet sama bervariasi 300 – 500 mm dan lebar 120-500
mm.
papan luncuran.
kecambah beras.
B. Konveyor
Conveyor berasal dari bahasa Inggris yang berarti alat pengantar. Jika
dapat juga dikatakan sebagai pengantar barang dari suatu mesin ke mesin
berbentuk objek, besar atau kecil, ringan dan berat dapat diangkut
13
dan lebar sabuk yang tepat. Semakin lebar sabuk, semakin besar
maksimumnya.
lain- lain.
a. Arah Lintasan
macam, yaitu.
1. Horizontal.
2. Merata.
3. Kombinasi 1 dan 2.
15
putus.
c. Jenis Sabuk
Penggerak.
17
pulley penggerak.
- Konstruksinya sederhana
membangun instalasinya.
Association
6. Belt
7. Bend pulleys
8. Take-up pulley
9. Take-up unit
drive pulley)
Belt conveyor atau sering juga disebut “ban berjalan” atau “sabuk
oleh motor listrik dengan sistem transmisi coupling dan roda gigi
pengangkut.
a. Belt (Sabuk)
perawatan.
500, 650, 800, 1200, 1400, 1600, 1800, 2000, 2200, 2400,
2600, 2800, 3000, 3200. Dalam inchi 18, 24, 30, 36, 42, 48,
gambar 2.7.
Carcass thickness : t2
b. Tipe Belt
Jenis textile belt terdiri dari camel hair, cotton (woven atau
dengan jenis carcass pada belt. 2 tipe dari belt itu yaitu :
d. Pemilihan Idler
26
didasari karena pergerakan dari belt. Oleh karena itu roller ini
satu atau lebih roller dan juga frame untuk dudukan roller-
tail end.
e. Frame Idler
28
Pada dasarnya ada 2 tipe idler, yaitu tipe Fixed Frame dan
1. Troughing Idler
pada sudut 200, 250, 300, 350, 400, atau 450. Inklinasi
troughing.
yang terbatas.
3. Impact Idler
30
murah.
f. Roller
C. Screw Conveyor
Screw conveyor merupakan suatu alat yang berupa pipa ulir yang di
susun pada pipa atau poros yang berputar di dalam tabung tetap untuk
poros. Pada saat poros berputar, material dalam hal ini gabah yang telah
a. Poros
pitch (S), putaran poros (n) dan efisiensi beban berdasarkan luasan
35
dengan rumus :
Q=Vγ
Equipmen)
Dimana :
С = Faktor kemiringan
berikut :
D. Gabah
Padi merupakan tanaman pangan yang menjadi bahan pokok di
pengolahan padi menjadi beras, terdapat salah satu bahan hasil produksi
padi yang disebut gabah. Gabah adalah bahan yang berasal dari padi
Gabah merupakan buah padi yang telah dirontokan dari malai (jerami)
dirontokkan dengan berbagai cara, baik dengan alat maupun dengan cara
sumber nutrisi yang baik karena kandungan gabah terdiri dari 6,7-8,3%
protein, 2.1-2.7% lemak, 8.4-12.1% serat, 3.4-6% abu, 62.1% pati dan
jenis yaitu Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG).
37
Gabah kering panen adalah gabah yang baru saja dipanen dari lapangan,
2017). Sedangkan Gabah kering giling adalah gabah yang sudah siap
gabah yang sudah melewati proses penjemuran hingga kadar air sudah
Kadar air dalam Gabah kering panen adalah sebesar 25-30% (kadar air
lebih besar dari 14%) dan kadar air Gabah kering giling adalah 14%
(Bulog dalam Syasmar, Lahming, & P, 2019). Hasil analisis kadar air
terdiri atas kadar air, densitas gabah, rasio P/L, penamapkan (grain
rata-rata komponen mutu dan HPP tingkat Petani menurut data BPS
Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat dan tahap
1. Meteran
2. Takometer
3. Pulley
5. Alat Tulis
6. Mesin Gerinda
7. Stop Watch
8. Camera
9. Katrol
10. Martil
2. Karet V-Belt
3. Laher F206
5. Ulir
6. Besi U
7. As Besi
8. Rantai Motor
9. Gear Motor
10. Solar
11. Oli
12. Pelumas
14. Gabah
C. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode studi literature
bentuk dan ukuran alat konveyor serta screw conveyor dalam bentuk
ulir dengan Panjang pipa galvanis 2,98 cm dan tebal plat ulir 3 mm yang
lubang pada pipa besi galvanis dengan panjang 8 cm dan lebar 5 cm yang
bahan bakar solar yang dapat di kontrol kecepatan dari alat tersebut
D. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap awal atau
1. Tahap Persiapan
Persiapan terbagi atas dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan
tahap perancangan.
a. Pengumpulan Data
sumber lainya.
b. Perancangan
pengelasan
3. Pengujian Alat
4. Analisa Data
pengukuran.
Mulai
Ide/gagasan desain
Studi literature
Perancangan desain
Pembuatan alat
Perakitan alat
Pengujian alat
Tidak
Hasil sesuai
perencanaan
Ya
Penyusunan laporan
selesai
menggerakkan as besi.
3. Hasil dari gabah yang melewati alat konveyor akan jatuh ke wadah
E. Pengamatan
Dalam penelitian ini yang akan diamati oleh peneliti yaitu kapasitas
Metode yang digunakan adalah hasil dari literature dan hasil eksperimen
F. Analisis Data
Dari variabel atau parameter yang sudah didapatkan akan diperoleh
beberapa data hasil pengujian. Data ini akan diolah menggunakan rumus
dan ditampilkan dalam bentuk kurva. Analisa ini dilakukan dengan cara
hingga 5-7 kg gabah. Alat ini menggunakan bahan bakar solar dengan
dalam hopper atau corong di bagian depan kemudian gabah akan turun ke
Konveyor ini dibuat sesuai dengan desain yang dirancang oleh peneliti.
Gambar alat konveyor ini dapat terlihat pada gambar 4.1 Alat Konveyor
Type Screw.
50
diantaranya:
1. Mesin Diesel
mesin diesel pada alat konveyor dapat dilihat pada gambar 4.2
2. Karet V-Belt
Belt pada alat ini terbuat dari tenunan dan serat-serat yang
3. Gear Box
Gear box yang digunakan pada alat ini adalah merek chenta
dengan type 135 rasio 1:60 dan kapasitas oli 3 liter. Gear box pada
4. Pipa Galvanis
dengan diameter 5 inci. Pipa Galvanis terbuat dari bahan dasar besi
dan dilapisi oleh pelindung terbuat dari bahan seng. Pipa galvanis
Galvanis
53
2,98 cm. Screw conveyor pada alat ini terbuat dari plat besi dengan
conveyor pada alat ini dapat terlihat pada gambar 4.6 Screw
conveyor
54
Hopper pada alat ini diletakkan pada lubang bagian depan alat dan
Gambar 4. 7 Hopper
B. Spesifikasi Alat
Parameter Keterangan
Dimensi Alat (Panjang x Lebar x Tinggi) 2,98 x 30 x 2,60 cm
Berat Alat 80-100 kg
Kecepatan Minimum 1500 rpm
Kecepatan Maksimum 2200 rpm
Tenaga Maksimum 8,5 HP
Beban Minimum 5-7 kg
Beban Maksimum 11 kg
Kapasitas Mesin 0,102 kg/s
Bahan Bakar Solar
akan di transmisi ke gear box yang akan menggerakan rantai motor dan
besi as akan terputar menggerakkan ulir type screw conveyor Setelah itu
dari gabah yang melewati alat konveyor akan jatuh ke wadah yang sudah
disiapkan.
56
saat pengujian alat dilakukan. Pengujian alat konveyor ini bertujuan untuk
yaitu 1500 rpm, 1700 rpm dan 1900 rpm. Pengukuran kecepatan diukur
bahan yang diangkut dengan waktu yang dibutuhkan alat pada saat proses
selama pengoperasian tiap satuan waktu (Oktavian, 2018). Hasil uji coba
alat konveyor dapat terlihat pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4.
Berat
Waktu Berat Kapasitas
Percobaa Terkelupas
Pengambilan Gabah Kerja Alat
n Gabah
(detik) (Kg) (Kg/detik)
(Kg/detik)
1 60 5,8 0,09 -
2 60 5,2 0.08 -
3 60 7,2 0,12 0,02
4 60 7,6 0,12 0,03
5 60 6,2 0,10 -
Rata-Rata 60 6,4 0,102 0,01
57
Berat
Waktu Berat Kapasitas
Terkelupas
Percobaan Pengambilan Gabah Kerja Alat
Gabah
(detik) (Kg) (Kg/detik)
(Kg/detik)
1 60 8,2 0,13 0,05
2 60 9,1 0,15 0,07
3 60 9,6 0,16 0,09
4 60 7,9 0,13 0,04
5 60 8,5 0,14 0,06
Rata-Rata 60 8,7 0,142 0,062
Berat
Waktu Berat Kapasitas
Terkelupas
Percobaan Pengambilan Gabah Kerja Alat
Gabah
(detik) (Kg) (Kg/detik)
(Kg/detik)
1 60 11 0,18 0,14
2 60 10,5 1,75 0,12
3 60 10,2 0,17 0,11
4 60 9,8 0,16 0,10
5 60 9,3 0,15 0,08
Rata-Rata 60 10,06 0,482 0,11
58
E. Pembahasan
Berdasarkan pengujian alat yang dilakukan oleh peneliti, terdapat
dinamo diganti menjadi mesin alkon. Hal ini dikarenakan mesin dinamo
mendorong gabah naik menuju keluaran atau output, oleh karena itu
pecah kulit (BPK) untuk uji coba alat diganti menjadi gabah, namun hal
tersebut tidak membuat perbedaan hasil karena alat konveyor tetap dapat
output sehingga mesin alkon tersebut diganti menjadi mesin diesel yang
menggunakan bahan bakar solar dan engkol dengan tipe mesin yang
pipa tersebut dilepas dan di las kembali, namun karena proses las yang
dilakukan agar ulir bisa di las ulang dan dilakukan pengecekan kembali
penelitian. Ulir yang dirancang di dalam alat pada penelitian ini disusun
pengujian alat dilakukan yaitu 1500 rpm, 1700 rpm dan 1900 rpm. Pada
tabel 4.2 percobaan pertama, kecepatan yang digunakan adalah 1500 rpm.
tersebut. Maka hasil rata-rata kapasitas kerja alat yang dihasilkan adalah
0,102 kg/detik gabah yang keluar melewati alat konveyor ini. Pada saat
rata-rata gabah yang terkelupas adalah 0,01 kg/detik. Pada tabel 4.3
menggunakan berat beban sebesar 7-9 kg gabah yang dilakukan uji coba
detik untuk mendapatkan kapasitas kerja alat tersebut. Maka hasil rata-rata
60
kapasitas kerja alat yang dihasilkan adalah 0,142 kg/detik gabah yang
keluar melewati alat konveyor ini. Pada saat peneliti melakukan uji coba,
dapat terlihat pada tabel 4.4 dengan menaikkan kecepatan putaran yaitu
tersebut. Maka hasil rata-rata kapasitas kerja alat yang dihasilkan adalah
0,482 kg/detik gabah yang keluar melewati alat konveyor ini. Pada saat
3 kecepatan yang berbeda-beda yaitu 1500 rpm, 1700 rpm, dan 1900 rpm.
konveyor agar dapat bekerja dengan efektif adalah 1500 rpm dengan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan di atas terdapat beberapa
kesimpulan yaitu :
487 cc. Mesin diesel pada alat ini berfungsi sebagai motor
digunakan pada alat ini adalah merek chenta dengan type 135
rasio 1:60 dan kapasitas oli 3 liter. Gear box pada alat ini
ukuran dengan Panjang 2,98 cm. Screw conveyor pada alat ini
pada alat ini diletakkan pada lubang bagian depan alat dan bagian
penghantaran.
B. Saran
Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan riset bahan
utama dalam perancangan dan pembuatan alat karena dapat menjadi faktor
penting dalam mempengaruhi proses alat ini dapat bekerja optimal, dan
diharapkan dapat melakukan uji coba dengan media selain gabah agar
63
DAFTAR PUSTAKA
Allidawati dan B. Kustianto. 1989. Metode uji mutu beras dalam program pemuliaan
padi. Dalam: Ismunadji M., M. Syam dan Yuswadi. Padi Buku 2. BPS. 1996.
Arsyad, M., Junaedi, M., Mulyati, dan Tahir, M. 2015. Evaluasi Kualitas beras dan Unit
Cost Penggiling Padi untuk Varietas Ciherang dan Ciliwung. Journal Ilmiah
Indonesia. 10(1).
Asmawati. 2009. Analisis Kesetimbangan Massa pada Pabrik Penggilingan Gabah UD:
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2008. Standar Mutu Gabah SNI 01-6128-2008.
Jakarta.
Budiharti, Uning, Haryono dan R Juliana (2006). Perbaikan konfigurasi mesin pada
Damardjati, D.S. 1988. Struktur kandungan gizi beras. Dalam: Ismunadji, M., S.
Nugraha, U.S., S.J. Munarso, Suismono dan A. Setyono. 1998. Tinjauan tentang
rendemen beras giling dan susut pascapanen: 1. Masalah sekitar rendemen beras
Sukamandi. 15 Hal.
65
Utama. Jakarta.
Posner, Elieser S. dan Arthur N. Hibbs. 2005. Wheat Flour Milling, second edition.
Purwanto, Y.A. 2005. Kehilangan pasca panen padi kita masih tinggi. Inovasi Online
4(27):1.
Rachmad, R., Thahir R., Sudaryono. 2006. Pengaruh Beberapa Komponen Teknologi
Proses Pada Pengilinggan Padi Terhadap Mutu Fisik Beras. Jurnal Enjiniring
Setyono, A., Suismono, Jumali, dan Sutrisno. 2006b. Studi penerapan teknik
https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemrollerconveyor/,
Umar, S. 2011. Pengaruh Sistim Penggilingan Padi Terhadap Kualitas Giling Di Sentra
LAMPIRAN