Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN E-MODUL MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN


BIAYA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MUH. ANDRA SABDA


1821041005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Shubahanahu Wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan

ridha-Nya yang senantiasa mencurahkan kepada hamba-hambanya. Shalawat dan

salam tidak lupa di ucapkan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa

Sallam yang merupakan sebaik-baiknya suri tauladan.

Alhamdulillahirrobbil’ alamin, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian yang berjudul “Pengembangan E-Modul Mata Kuliah

Rencana Anggaran Biaya Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan

Perencanaan Universitas Negeri Makassar” dapat terselesaikan guna

memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang

tua tersayang, Musliadi dan Iriani serta saudari penulis Alya Restu Ananda yang

senantiasa memberikan dukungan, motivasi dan mendoakan kebaikan untuk

penulis. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pembimbing penelitian, yaitu Bapak Rahmansah, S.Pd., MT. yang selalu

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan selama

proses pembimbingan berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih tulus

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Makassar, bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam,

M.TP., IPU., ASEAN Eng. yang telah memberikan kesempatan kepada

ii
penulis untuk memperoleh ilmu pengetahuan di Universitas Negeri

Makassar.

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, bapak Prof. Dr. Ir.

H. Muh. Yahya, M.Kes., M.Eng. IPU ASEAN ENG. yang telah

memberikan sarana dan prasarana sehingga penulis dapat menyelesaikan

Pendidikan ini dengan baik.

3. Drs. Taufiq Natsir,M.Pd. selaku pembimbing akademik saya yang telah

memberikan semangat dan motivasi selama proses perkuliahan dan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

4. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan dan keterbasan, oleh karena itu penulis dengan senang hati

akan menerima kritik yang bersifat membangun.

Penulis juga berharap ini dapat membantu sebagai tambahan referensi

pada penelitian yang dilakukan dikemudian hari. Akhir kata, penulis berharap

semoga Allah SWT. Membalas segala kebaikan pihak-pihak yang telah membantu

menyelesaikan penelitian ini.

Makassar, Februari 2022


Penulis

MUH. ANDRA SABDA


NIM: 1821041005

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan..................................................5
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
A. Kajian Teori...............................................................................................7
1. Media Pembelajaran..................................................................................7
2. E-Modul Pembelajaran..............................................................................8
3. Karakteristik E-Modul Pembelajaran........................................................9
4. Manfaat E-Modul Pembelajaran..............Error! Bookmark not defined.
5. Rencana Anggaran Biaya (RAB).............................................................14
B. Kajian Penelitian Yang Relevan..............................................................15
C. Kerangka Fikir.........................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................19
A. Jenis Penelitian........................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................19
C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................................20
1. Subjek......................................................................................................20
2. Objek........................................................................................................20
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel...........................................21
E. Prosedur Penelitian..................................................................................21
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................25
G. Instrumen Penelitian................................................................................26
H. Teknik Analisis Data...............................................................................30

iv
1. Analisis Data Kualitatif...........................................................................30
2. Analisis Data Kuantitafi...........................................................................30
I. Desain Draft E-Modul Pembelajaran..........................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Alir Kerangka Fikir............................................................18

Gambar 3. 1 Skema Prosedur Penelitian Pengembangan 22

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian...................................................................................19


Tabel 3. 2 Instrument Ahli Media..........................................................................27
Tabel 3. 3 Instrument Ahli Materi.........................................................................28
Tabel 3. 4 Instrument Ahli Materi.........................................................................29
Tabel 3. 5 Penilaian Rating Scale..........................................................................31
Tabel 3. 6 Tingkat Pencapaian...............................................................................31
Tabel 3. 7 Draft E-Modul Pembelajaran................................................................32

vii
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik dengan tujuan

menyampaikan ilmu pengetahuan dengan menggunakan berbagai metode dan

media pada lingkungan belajar sehingga peserta didik dapat belajar dengan

optimal. Belajar adalah proses perubahan pada peserta didik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui pengalaman dan latihan.

Kegiatan belajar peserta didik akan menunjukkan proses dan hasil belajar

yang berbeda-beda yang disebabkan oleh faktor internal eksternal. Faktor internal

adalah faktor yang berasal dari dalam peserta didik yang meliputi minat, bakat,

motivasi, sikap dan gaya belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari

luar peseta didik yang meliputi media pembelajaran, metode pembelajaran dan

lingkungan belajar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan, proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, keativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pemilihan media pembelajaran yang tepat adalah salah satu cara untuk

meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam mencapai hasil


3

pembelajaran yang baik. Suprapto dalam (Azhar Arsyad, 2011), menyatakan

bahwa media pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat

digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Secara umum media

pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar dan segala sesuatu yang

dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan atau keterampilan peserta didik dalam mendukung terjadinya proses

belajar.

Salah satu media pembelajaran elektronik atau non cetak yang dapat

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah e-modul. E-

modul merupakan media pembelajaran yang berisi materi, metode, serta batasan-

batasan yang dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didukung dengan self

instructional. Selain dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik,

penggunaan modul sebagai media pembelajaran juga bertujuan untuk

meningkatkan motivasi, kreatifitas dan menumbuhkan minat baca peserta didik.

Seiring perkembangan teknologi yang turut berpengaruh pada media

pembelajaran menjadikan modul sebagai salah satu media pembelajaran ikut

berkembang. Wujud dari perkembangan teknologi tersebut adalah terciptanya e-

modul sebagai bentuk elektronik dari modul konvensional. Modul elektronik atau

e-modul merupakan tampilan informasi dalam format buku yang disajikan secara

elektronik dan dapat dibaca menggunakan komputer atau alat pembaca elektronik

(Wijayanto & Zuhri, 2014). E-modul memiliki perbedaan dengan modul yaitu

tidak dapat dicetak dan hanya dapat diakses melalui laptop atau smartphone, akan
4

tetapi dalam bentuk tampilan dan self instructional e-modul lebih menarik dengan

penambahan video, gambar dan audio. Penggunaan e-modul pada mata kuliah di

perguruan tinggi sebagai media pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar

mahasiswa yang didukung dengan ketekunan dan kemampuan belajar. E-modul

yang dapat diakses melalui smartphone akan memudahkan mahasiswa dalam

mempelajari dan menuntaskan mata kuliah secara mandiri diluar jadwal

pertemuan mata kuliah tersebut.

Mata kuliah Rencana Anggaran biaya (RAB) atau Estimasi Biaya Konstruksi

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar

belum menyediakan modul atau e-modul, sedangkan modul atau e-modul adalah

media pembelajaran yang sangat membantu mahasiswa dalam memahami mata

kuliah Rencana Anggaran Biaya yang membutuhkan waktu yang cukup banyak

untuk dipelajari dan dipahami. Mata kuliah Rencana Anggaran biaya adalah mata

kuliah yang membahas mengenai pengertian, tujuan dan fungsi rencana anggaran

biaya sampai perhitungan volume dan anggaran suatu proyek konstrusi dimana

ilmu yang dapat diperoleh dari mata kuliah ini akan sangat berguna bagi

mahasiswa sebagai bekal dalam melakukan kerja praktik dan untuk memasuki

dunia kerja. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini untuk dapat

digunakan dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu

mahasiswa dalam memahami mata kuliah Rencana Anggaran Biaya. E-modul

pembelajaran yang dibuat dalam bentuk html atau soft file menjadikan mahasiswa
5

maupun dapat mengkases dengan mudah tanpa harus dibuat dalam bentuk hard

file.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana langkah-langkah penyusunan e-modul mata kuliah Rencana

Anggaran Biaya Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Negeri Makassar ?

2. Bagaimana validasi e-modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui langkah-langkah penyusunan e-modul mata kuliah Rencana

Anggaran Biaya Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Negeri Makassar.

2. Mengetahui kelayakan E-modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri

Makassar.

D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Spesifikasi produk penyusunan E-modul mata kuliah Rencana Anggaran

Biaya Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri

Makassar adalah sebagai berikut :


6

1. Ukuran file ±10 Mb

2. Produk E-modul berbentuk html dan Soft filr

3. Dapat diakses melalui komputer atau smartphone

4. Dapat diakses secara online dan offline

5. E-modul bersisi materi pembelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB)

6. E-modul dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

manfaat. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam dunia

pendidikan, khususnya dalam pemilihan media pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan E-

modul mata kuliah lain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi referensi bagi

peneliti dalam membuat penelitian lain atau sejenisnya.

b. Bagi tenaga pendidik

Sebagai bahan ajar serta untuk meningkatkan kreativitas tenaga pendidik

dalam pembuatan bahan ajar serta pemanfaatan media pembelajaran.

c. Bagi mahasiswa
7

Meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar mengenai mata kuliah kuliah

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan ketekunan dan motivasi tinggi dalam

proses pembelajaran.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara

harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media

dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam

ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sebab keberadaannya

secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik

(Azhar Arsyad, 2011).

Menurut (Ekayani, 2017), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan atau ketrampilan si pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian

sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan

pembelajaran atau pelatihan. Sedangkan Briggs (1997) dalam (Ekayani, 2017)

mengatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan

isi atau materi pembelajaran seperti, buku, film, video dan sebagainya.
8

National Education Associaton (1969) dalam (Ekayani, 2017)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang dan dengar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu untuk

menyampaikan materi dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan melalui buku, film,

video, dan sebagainya.

2. E-Modul Pembelajaran

Menurut (Herawati & Muhtadi, 2018) E-modul atau elektronik modul adalah

modul dalam bentuk digital, yang terdiri dari teks, gambar, atau keduanya yang

berisi materi elektronika digital disertai dengan simulasi yang dapat dan layak

digunakan dalam pembelajaran. Kurniawan (2013) dalam (Muzijah et al., 2020)

mendefinisikan bahwa E-modul adalah bahan ajar elektronik yang dirancang oleh

guru untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik.

Salah satu cara agar modul dapat lebih diminati peserta adalah dengan

menciptakan modul dalam bentuk elektronik yang dapat dijadikan suatu media

interaktif karena dapat disisipi media lain seperti gambar, animasi, audio maupun

video. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat saat

ini, hampir semua peserta didik sudah tidak asing lagi dengan komputer atau

media elektronik lainnya (Herawati & Muhtadi, 2018).


9

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat pada

era globalisasi saat ini dan kurikulum 2013 yang menuntut terjadinya

pembelajaran secara mandiri yaitu dengan mengembangkan bahan ajar yang dapat

meningkatkan minat belajar siswa dengan aplikasi tertentu yang berupa E-modul

atau elektronik modul (Mely Agusti, Sura Menda Ginting, 2021). Modul

elektronik dapat mengurangi penggunaan kertas dalam proses pembelajarannya

serta dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang efisien dan efektif,

serta interaktif (Imansari & Sunaryantiningsih, 2017).

E-modul adalah media pembelajaran elektronik yang berisi teks, gambar,

animasi, maupun video yang dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar

peserta didik dengan kemudahan untuk mengakses menggunakan laptop atau

smartphone sehingga dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri.

3. Karakteristik E-Modul Pembelajaran

Menurut (Rahdiyanta, 2016), untuk menghasilkan modul yang mampu

meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus memperhatikan

karakteristik yang diperlukan sebagai modul, yaitu:

Self instructional, Self contained, Stand alone (berdiri sendiri), Adaptif dan User

friendly.

a. Self instruction

Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut

memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak

lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus:


10

1). Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan

pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2). Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang

kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas.

3). Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi

pembelajaran.

4). Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk

mengukur penguasaan peserta didik.

5). Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau

konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik.

6). Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.

7). Terdapat rangkuman materi pembelajaran.

8). Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta didik melakukan

penilaian mandiri (Self assessment).

9). Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik

mengetahui tingkat penguasaan materi.

b. Self contained

Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang

dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah

memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran secara

tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus

dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar

kompetensi/kompetensi dasar, harus dilakukan dengan hati-hati dan


11

memperhatikan keluasan standar kompetensi/kompetensi dasar yang harus

dikuasai oleh peserta didik.

c. Berdiri sendiri (Stand alone)

Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak

tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama

dengan bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak

perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada

modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada

bahan ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak

dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri.

d. Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat

menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel

digunakan di berbagai perangkat keras (hardware).

e. Bersahabat (User friendly)

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat atau

akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil

bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan

pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan

bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum

digunakan, merupakan salah satu bentuk user friendly.


12

Karakteristik modul di atas merupakan karakteristik dari modul cetak, namun

perincian karakteristik tersebut dapat diaplikasikan dalam e-modul. Dari pendapat

di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya sebuah e-modul memiliki

karakteristik dapat dipelajari di manapun dan kapanpun oleh siswa, siswa tidak

bergantung pada orang lain (self instructional).

4. Manfaat E-Modul Pembelajaran

Modul elektronik dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk penyajian bahan

belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit pembelajaran

terkecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, yang disajikan dalam

format elektronik, dimana disetiap kegiatan pembelajaran didalamnya

dihubungkan dengan link-link sebagai navigasi yang membuat peserta didik

menjadi lebih interaktif dengan program, dilengkapi dengan penyajian video

tutorial, animasi dan audio untuk memperkaya pengalaman belajar (Satriawati,

2015).

Menurut Cecep & Bambang (2013) dalam (Elvarita et al., 2020), modul

elektronik yang dapat diakses oleh mahasiswa mempunyai manfaat dan

karakteristik yang berbeda-beda. Jika ditinjau dari manfaatnya modul elektronik

atau e-modul itu sendiri dapat menjadikan proses pembelajaran lebih menarik,

mudah diakses dan dapat dilakukan kapan dan dimana saja serta dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.


13

Manfaat penggunaan media E-modul sebagai sumber belajar dalam proses

pembelajaran antara lain, dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang

ada didalam kelas, dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang

lebih lanjut. Materi yang dikembangkan didalam modul bersifat pengayaan.

Peserta dididk dapat memperluas wawasan dengan mempelajari materi–materi

tambahan yang disajikan didalam modul, disediakannya video dan gambar yang

menarik dan mudah dipahami agar pengguna tidak bosan terhadap materi dan

kalimat motivasi sebagai penambah kepercayaan diri peserta didik, selain itu juga

terdapat pembahasan ulang beberapa materi yang diberikan di kelas. Dengan

demikian akan memotivasi kemandirian belajar peserta didik serta dapat menjadi

pemicu kreativitas bagi mereka(Satriawati, 2015).

E-modul interaktif dapat digunakan secara fleksibel tanpa ada batasan ruang

dan waktu. Dengan menggunakan e-modul, peserta didik dapat mengakses link

yang diberikan oleh pengajar kapan saja dan dimana saja jika terhubung dengan

koneksi internet. Selain itu mereka juga dapat mengakses e-modul tersebut tanpa

harus terhubung dengan jaringan, namun sebelum itu mereka harus

mengunduhnya terlebih dahulu. Dengan demikian. walaupun peserta didik tidak

berada di tempat yang sama dengan pengajar, proses pembelajaran tetap dapat

berlangsung (Wulandari et al., 2021).

Keunggulan lain dari E-modul salah satunya adalah tidak menggunakan

kertas dan tinta, sehingga lebih terjangkau dan dapat dimanfaatkan untuk
14

pengurangan penggunaan kertas guna meminimalisasi efek rumah kaca atau

global warming (Satriawati, 2015).

Manfaat e-modul berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

sebagai media pembelajaran elektronik yang dapat menjadikan proses

pembelajaran lebih menarik dengan tampilan gambar, animasi, video dan navigasi

yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik dengan

kemudahan untuk diakses kapan dan dimana saja.

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Ibrahim (2009) dalam (Satriawati, 2015) berpendapat, yang dimaksud dengan

Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan

banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain

yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Sedangkan

Nugroho dan Suryaningrum (2018) mendefinisikan Rencana Anggaran Biaya atau

RAB adalah perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek.

Nugroho dan Suryaningrum (2018) dalam (Satriawati, 2015) berpendapat,

Rencana Anggaran Biaya berfungsi untuk mengetahui estimasi atau perkiraan

biaya total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Selain itu RAB

berfungsi sebagai bahan acuan dasar pelaksanaan proyek. Mulai dari pemilihan

kontraktor yang sesuai, pembelian bahan bangunan hingga pengawasan proyek

sehingga dapat berjalan sesuai kesepakatan awal dengan pihak kontraktor. Bila

tidak disertai RAB ditakutkan akan terjadi pembengkakan biaya.


15

Menurut Sutikno (2003) dalam (Rifaldi, 2021), estimasi biaya konstruksi

adalah pengadaan sumber biaya untuk operasional pembangunan konstruksi dari

perencanaan hingga siap untuk digunakan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rencana anggaran

biaya atau estimasi biaya kontruksi adalah perhitungan upah, bahan dan lain-lain

yang diperlukan dalm suatu pembangunan proyek konstruksi dari perencanaan

hingga siap digunakan. Selain itu, mata kuliah rencana anggaran biaya adalah

mata kuliah yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai dalam jurusan

teknik sipil karena membahas mengenai perhitungan rencana anggaran biaya

suatu proyek konstruksi, unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan rencana

anggaran biaya konstruksi, aspek-aspek dalam penyusunan rencana anggaran

biaya, gambar kerja dan identifikasi jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi,

perhitungan harga satuan pekerjaan .perhitungan volume setiap jenis pekerjaan

konstruksi dan rekapitulasi rincian anggaran biaya.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil penelitian terdahulu

yang cenderung berkaitan dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang relevan

dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Mely Agusti, Sura Menda Ginting, 2021)

yang berjudul “Pengembangan E-Modul Kimia Menggunakan Exe-Learning

Berbasis Learning Cycle 5e Pada Materi Larutan Penyangga”. Hasil

penelitian menunjukkan tingkat kelayakan E-modul berdasarkan validasi ahli


16

materi sebesar 93,33% yang menyatakan bahwa kualitas materi pada e-modul

sudah layak dari aspek materi dan berbasis learning cycle 5e, validasi ahli

media sebesar 92% yang menyatakan bahwa kualitas tampilan pada e-modul

sudah layak dari aspek media. Tingkat keterpahaman e-modul sebesar

77,08% yang menyatakan wacana atau narasi pada e-modul mudah untuk di

pahami oleh peserta didik. Respon siswa siswa terhadap e-modul sebesar

84,03% yang menyatakan bahwa siswa memberikan respon yang sangat baik

terhadap E-modul yang dikembangkan yang menunjukan bahwa e-modul

kimia menggunakan exe-learning berbasis learning cycle 5e pada materi

larutan penyangga sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis adalah media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu

e-modul dan metode penelitian yaitu penelitian pengembangan, sedangkan

perbedaannya adalah model pengembangan yang digunakan pada penelitian

terdahulu adalah model pengembangan ADDIE sedangkan model

pengembangan yang digunakan penulis adalah model pengembangan Borg

and Gall dan mata kuliah yang dibahas pada penelitian terdahulu adalah mata

kuliah kimia sedangkan pada penelitian ini membahas mata kuliah rencana

anggaran biaya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Sidiq, 2020) yang berjudul “Pengembangan

E-Modul Interaktif Berbasis Android pada Mata Kuliah Strategi Belajar

Mengajar”. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk yang

memenuhi validasi oleh ahli materi mencapai 93% dengan kategori sangat
17

valid, ahli desain pembelajaran mencapai 82% dengan kategori valid, ahli

media mencapai 86% dengan kategori valid dan 86% persentase untuk

efektifitas penggunaan media. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dapat

membangun, memicu, memperkuat minat mahasiswa untuk belajar secara

mandiri dan proses pembelajaran lebih efektivitas, efesiensi sehingga terjadi

peningkatan kualitas pembelajaran. Persamaan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah media pembelajaran yang

digunakan yaitu e-modul dan metode penelitian pengembangan model Borg

and Gall, sedangkan perbedaannya adalah mata kuliah yang dibahas pada

penelitian terdahulu adalah mata kuliah strategi belajar mengajar sedangkan

pada penelitian ini membahas mata kuliah rencana anggaran biaya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Sumardjo, 2020) yang berjudul “Efektivitas

Modul Estimasi Biaya Konstruksi Jalan Pada Mata Pelajaran Estimasi Biaya

Konstruksi di SMKN 1 Purworejo”. Hasil penelitian yang dilakukan

menunjukkan kelayakan modul estimasi biaya konstruksi jalan pada mata

pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi untuk siswa kelas XI di SMKN 1

Purworejo memperoleh persepsi kelayakan sebesar 3,425 dengan kategori

sangat layak oleh ahli materi, persepsi kelayakan sebesar 2,96 dengan

kategori layak oleh ahli media, dan persepsi kelayakan sebesar 4 dengan

kategori sangat layak oleh guru di SMKN 1 Purworejo. Persamaan penelitian

terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode

penelitian yang digunakan, yaitu metode penelitian pengembangan,

sedangkan perbedaannya adalah model penelitian pengembangan pada


18

penelitian terdahulu menggunakan model pengembangan 4D sedangkan

model pengembangan yang digunakan penulis adalah model pengembangan

Borg and Gall dan media pembelajaran yang digunakan pada penelitian

terdahulu adalah modul sedangkan pada penelitian ini menggunakan E-

modul.

C. Kerangka Fikir

Perkembangan teknologi yang turut mempengaruhi media pembelajaran

menjadikan E-modul salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan

minat dan motivasi mahasiswa dalam proses belajar serta meningkatkan hasil

belajar jika dilakukan dengan tingkat waktu belajar dan ketekunan yang tinggi.

Belum tersedianya E-modul atau modul pada mata kuliah Rencana Anggaran

Biaya pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri

Makassar membuat peneliti mengangkat judul ini sebagai solusi ketidaktersediaan

modul ataupun E-modul. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari

pengembangan E-modul ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan hasil belajar

dengan mandiri menggunakan E-modul. Berikut adalah bagan kerangka fikir

penelitian:

Masalah
Belum tersedianya E-modul mata kuliah
Rencana Anggaran Biaya

Solusi
Pengembangan E-Modul Mata Kuliah Rencana Anggaran
Biaya Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
Universitas Negeri Makassar

Metode Penelisitan
Metode penelitian research and development (R&D)

Uji kelayakan E-modul


19

Gambar 2. 2 Diagram Alir Kerangka Fikir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2016) dalam

(Sumardjo, 2020) metode penelitian dan pengembangan (Research and

Development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji dampak dari produk media tersebut. Model

penelitiam pengembangan yang digunakan adalah penelitian pengembangan Borg

and Gall. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan dan

menghasilkan E-Modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Negeri Makassar, lokasi penelitian dipilih berdasarkan judul penulis.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 bulan. Penelitian ini


20

dilaksankan terhitung dari Pengumpulan informasi, Pengumpulan informasi,

Desain produk, Validasi produk, Revisi produk, Uji coba produk, Revisi produk,

dan Produksi massal. Rincian waktu penelitian sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

No. Kegiatan Bulan I Bulan II


1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan informasi
✓ ✓
2 Desain produk
✓ ✓ ✓
3 Validasi produk

4 Revisi produk

5 Uji coba produk

6 Revisi produk

7 Produksi massal

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Subjek penelitian adalah sumber informasi atau ahli yang akan memberikan

masukan/saran untuk memperoleh data yang diperlukan dan sesuai dengan tujuan

kajian. Subjek kajian ini adalah ahli materi, ahli media dan mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Makassar yang telah melewati mata kuliah Rencana Anggaran

Biaya (RAB) atau Estimasi Biaya Konstruksi.


21

2. Objek

Objek penelitian merupakan apa yang hendak diselidiki dan didalami dalam

kegiatan penelitian, maka dalam penelitian ini objek penelitian adalah penyusunan

E-modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar.

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel pada penelitian ini yaitu E-modul pembelajaran, Validasi E-modul

dan E- modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya.

E-modul adalah media pembelajaran yang merupakan pengembangan dari

modul konvensional yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar dengan penyajian secara elektronik. E-modul memiliki karakteristik antara

lain: : a) self instruction, b) self contained, c) stand alone (berdiri sendiri), d)

adaptif dan e) user friendly

Validasi E-modul diperlukan untuk mengetahui apakah produk yang

dikembangkan memenuhi kriteria dalam pengembangan suatu produk. Validasi

dan penilaian modul dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang berkompeten

di bidangnya.

E-modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan media

pembelajaran elektronik yang berisi materi pembelajaran mata kuliah Rencana

Anggaran Biaya (RAB) yang dikemas secara sistematis didalamnya terdapat


22

materi pembelajaran yang terencana dan navigasi yang mana dibuat untuk

membantu mahasiswa menguasai pembelajaran dengan tuntas baik dengan

bimbingan dosen ataupun secara mandiri.

E. Prosedur Penelitian

Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti akan mengembangkan media

pembelajaran berupa E-modul dengan menggunakan model pengembangan Borg

and Gall. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall

dalam (Sugiyono, 2016) terdapat 10 langkah, yaitu (1) Potensi dan masalah, (2)

Pengumpulan informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain,

(6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk

dan (10) Produksi masal. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penyederhanaan

dan pembatasan 10 langkah menjadi 8 langkah dengan pertimbangan faktor

keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Adapun 8 langkah yaitu (1) Potensi dan

masalah, (2) Pengumpulan informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi produk, (5)

Revisi produk, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Produksi massal.

Langkah-langkah yang dimaksud secara sistematis adalah sebagai berikut:


Pengumpul
Potensi dan Desain
an
masalah produk
informasi

Uji coba Revisi Validasi


produk produk produk

Revisi Produksi
produk massal

Gambar 3. 1 Skema Prosedur Penelitian Pengembangan


23

Secara ringkas langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi masalah

Penelitian dapat dimulai dari adanya potensi atau masalah. Dari potensi dan

permasalahan yang ada di lapangan dapat dimanfaatkan sebagai acuan

pengembangan produk penelitian. Pada tahapan ini, didasari dengan adanya suatu

potensi masalah bahwa tidak tersedianya E-modul mata kuliah Rencana Anggaran

Biaya (RAB) di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Negeri Makassar, sehingga dilakukan penelitian pengembangan (R&D) untuk

mengembangkan media pembelajaran efektif yang berupa E-modul.

2. Pengumpulan informasi

Pengumpulan informasi dilakukan untuk merencanakan produk penelitian dan

pengembangan dengan harapan dapat mengatasi masalah yang ada di lapangan.

Pengumpulan data dan informasi awal dilakukan dengan cara penyebaran

kuesioner kepada mahasiswa yang telah memprogram mata kuliah Rencana

Anggaran Biaya mengenai ketidaktersediaan E-modul sebagai salah satu media

pembelajaran serta dampak terhadap pemahaman mahasiswa mengenai mata

kuliah tersebut.

3. Desain produk

Desain produk dari penelitian pengembangan (R & D) memiliki banyak jenis

tergantung pada produk yang akan dihasilkan. Produk yang akan dihasilkan
24

peneliti adalah berupa E-modul pembelajaran yang kemudian didesain dengan

navigasi dan materi yang mudah dimengerti serta dapat dipelajari secara mandiri

oleh mahasiswa untuk memahami mata kuliah Rencana Anggaran Biaya.

4. Validasi produk

Validasi produk merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk

secara rasional oleh ahli pada bidang tersebut. Dikatakan secara rasional, karena

validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional. Validasi

dilakukan dengan menghadirkan ahli materi pembelajaran dan ahli media

pembelajaran.

Ahli materi pembelajaran dan ahli media pembelajaran sebagai validator

akan menilai dan memberikan masukan-masukan baik dari segi kelebihan

maupun kelemahan produk pengembangan. Hasil dari penilaian yang diberikan

oleh tenaga ahli akan digunakan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan

pengembangan bahan ajar agar sesuai dengan produk yang diharapkan oleh

peneliti.

5. Revisi produk

Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan penilaian dari para ahli. Semua

masukan, kritik, saran dan rekomendasi dari para ahli kemudian dijadikan dasar

untuk memperbaiki desain produk yang dikembangkan. Produk yang telah melalui

proses validasi dari validator akan dapat diketahui kelemahannya, kelemahan

tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

Setelah produk direvisi dan mendapatkan predikat baik atau dikatakan valid, maka
25

produk yang dikembangkan dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu uji

coba produk.

6. Uji coba produk

Tahap uji coba dilakukan setelah dilakukan perbaikan atau revisi dari

validator. Uji coba produk bertujuan untuk melihat keefektivitasan produk yang

dikembangkan. Pengembangan produk dapat langsung diuji coba, setelah

divalidasi dan direvisi oleh validator. Hasil uji coba lapangan ini dijadikan bahan

perbaikan dan penyempurnaan media yang dibuat. Kekurangan pada saat ujicoba

berlangsung harus tetap direvisi guna untuk memperbaiki produk lebih lanjut.

Uji coba produk dilakukan kepada mahasiswa angkatan 2019 Jusuran

Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar yang telah

memprogram mata kuliah tersebut.

7. Revisi produk

Apabila terdapat masukan dari pengguna setelah dilakukan uji coba produk

maka akan dilakukan revisi untuk dilakukan penyempurnaan untuk kemudian

dilakukan langkah selanjutnya yaitu produksi massal.

8. Produksi produk massal

Produksi massal dilakukan setelah dilakukan perbaikan pada produk setelah

melalui proses validasi dan uji coba produk dan dinyatakan efektif dan layak

untuk diproduksi massal.


26

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu tingkat keefektifan, efisiensi,

dan daya tarik dari produk yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian. Penggunaan metode obeservasi secara tepat

dan sesuai akan sangat bermanfaat untuk memperoleh data yang tepat dan akurat.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada responden (Dosen mata kuliah

mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar). Wawancara dilakukan untuk

mengetahui kebutuhan media pembelajaran E-modul pada mata kuliah Rencana

Anggaran Biaya (RAB).

3. Angket

Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kelayakan

dari e-modul mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jurusan Pendidikan

Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar. Angket yang

digunakan terbagi menjadi dua, yaitu angket untuk validator dan angket untuk
27

mahasiswa angkatan 2019 Jusuran Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Negeri Makassar yang telah memprogram mata kuliah tersebut.

G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan berupa angket/kuesioner. Instrument

tersebut merupakan instrument untuk uji validitas oleh ahli media dan ahli materi.

Dan instrument selanjutnya digunakan untuk uji coba para mahasiswa yang

sebelumnya sudah pernah melewati mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB).

1. Instrumen untuk ahli media

Angket validasi ahli media ditinjau dari pengoperasian, tampilan dan

kualitas E-modul. Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen yang digunakan

untuk menilai E-modul :

Tabel 3. 2 Instrument Ahli Media

No
Aspek Indikator
.

1 Pengoperasian E-modul 1. Kemudahan memilih menu yang diinginkan

2. Kemudahan perpindahan halaman

3. Konsistensi navigasi

4. Adanya petunjuk penggunaan

2 Tampilan E-modul 1. Tata letak (Layout)

2. Keterbacaan teks

3. Kualitas gambar

4. Kualitas video
28

5. Kualitas animasi

6. Komposisi warna

7. Background

2. Instrumen untuk ahli materi

Angket ahli materi digunakan sebagai instrumen menilai isi dan kelayakan

materi pada E-modul. Angket ini bertujuan untuk mengevaluasi E-modul

sebelum diujicobakan. Instrumen untuk ahli materi dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3. 3 Instrument Ahli Materi

No. Aspek Indikator

1 Self 1. Kejelasan tujuan pembelajaran

instruction 2. Pengemasan materi pembelajaran

3. Materi pembelajaran didukung dengan contoh dan

ilustrasi

4. Ketersediaan soal-soal dan tugas untuk mengukur

penguasaan peserta didik

5. Tugas dan soal yang disajikan relevan dengan materi,

konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik

6. Penggunaan bahasa yang sederhana dan komunikatif

7. Ketersediaan rangkuman materi pembelajaran

8. Ketersediaan instrumen penilaian


29

9. Ketersediaan umpan balik atas penilaian peserta didik.

2 Self Memuat seluruh materi pembelajaran satu standar

contained kompetensi atau kompetensi dasar secara utuh

3 Stand Tidak bergantung pada media pembelajaran lain

alone

4 Adaptive E-modul mengadaptasi perkembangan teknolog

5 User Instruksi mudah digunakan


friendly

3. Instrumen untuk mahasiswa

Instrument untuk mahasiswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan atau

penilaian terhadap E-modul yang dibuat. Instrument penelitian meliputi

tampilan media, materi dan manfaat. Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen

yang digunakan :

Tabel 3. 4 Instrument Ahli Materi

No Aspek Indikator

1 Tampilan media 1. Keterbacaan teks atau tulisan dalam penampilan

E-modul

2. Gambar, video, dan animasi.

3. Komposisi warna

2 Materi 1. Relevansi materi e-modul.

2. Soal soal yang disediakan


30

3. Bahasa dalam penyampaian materi

3 Manfaat 1. Meningkatkan minat belajar

2. Membantu belajar mandiri

3. Mempermudah dalam belajar

H. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisi, teknik analisis data

digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui angket validasi dari

para ahli yaitu ahli materi dan ahli media, angket uji kelayakan dari tenaga

pengajar dan respon mahasiswa. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif


Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil observasi,

wawancara, dan saran dosen validasi saat diimplementasikan. Hasil data tersebut

dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu

penggambaran atau pendeskripsian secara sistematis, faktual dan akurat terhadap

masalah yang diselidiki. Beberapa saran akan digunakan untuk perbaikan produk

pada tahap revisi.

2. Analisis Data Kuantitafi


Data hasil penilaian terhadap media yang dilakukan para ahli dan peserta

didik akan diolah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penilaian dilakukan

dengan menggunakan angket validasi dan angket respon mahasiswa yang berisi

pertanyaan mengenai media yang dikembangkan. Data yang disajikan berupa


31

angka/numerik yang diperoleh dari angket validasi para ahli dan respon

mahasiswa akan diukur menggunakan Rating scale. Rating Scale digunakan untuk

mendapatkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan

dalam pengertian kualitatif.

a. Analisis data angket validitas ahli

Data angket validitas ahli akan dianalisis menggunakan Rating scale.

Tabel 3. 5 Penilaian Rating Scale

No. Keterangan Skor

1. Sangat baik 4

2. Cukup baik 3

3. Kurang baik 2

4. Sangat tidak baik 1

(Sumber: Sugiyono, 2016:98)

Perhitungan presentase dari data yang telah diperoleh diolah dengan

menggunakan rumus berikut:

∑R
P= x 100% (3.1)
N

Catatan : Rumus pertama pada BAB III

Keterangan :

P : Presentase Skor

∑R : Jumlah jawaban yang diberi validator

N : Jumlah skor maksimal


32

Setelah presentase skor ditemukan, selanjutnya menentukan tingkat

pencapaian dari validasi yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3. 6 Tingkat Pencapaian

No. Tingkat pencapaian Keterangan

1. 76–100 % Sangat baik, tidak perlu revisi

Cukup baik, dengan revisi sesuai saran


2. 51 –75 %
dari ahli

3. 26-50 % Kurang baik, perlu revisi

4. <25 % Sangat tidak baik, harus revisi

(Sumber: Sugiyono, 2016:98)

Jika hasil validasi presentase lebih dari 75%, maka produk tersebut

dinyatakan mendapat respon sangat baik dari mahasiswa dan para ahli.

Dengan demikian, produk yang dikembangkan dinyatakan Sangat baik untuk

digunakan sebagai media dalam mendukung proses pembelajaran

I. Desain Draft E-Modul Pembelajaran

Tabel 3. 7 Draft E-Modul Pembelajaran

Menu utama  Kata Pengantar

 Daftar Isi

 Deskripsi Mata Kuliah

 Kompetensi Dasar

Materi 1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Estimasi Biaya Konstruksi

Pembelajaran 2. Unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan estimasi


33

biaya konstruksi

3. Aspek-aspek dalam penyusunan Estimasi Biaya

Konstruksi

4. Gambar kerja dan Rencana Kerja serta syarat-syarat

5. Identifikasi jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi

6. Ruang lingkup K3LH

7. Bahaya dalam pekerjaan konstruksi dan

penanggunlangannya

8. Jenis dan fungsi alat pelindung diri dan alat pelindung

kerja
34

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


36(1), 9–34.

Ekayani, N. L. P. (2017). PENTINGNYA PENGGUNAAN MEDIA


PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.
https://www.researchgate.net/publication/315105651

Elvarita, A., Iriani, T., & Handoyo, S. S. (2020). Pengembangan Bahan Ajar
Mekanika Tanah Berbasis E-Modul Pada Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan, Universitas Negeri Jakarta. Jurnal PenSil, 9(1), 1–7.
https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.11987

Herawati, N. S., & Muhtadi, A. (2018). Developing Interactive Chemistry E-


Modul For The Second Grade Students of Senior High School. Jurnal
Inovasi Teknologi Pendidikan, 5(2), 180–191.

Imansari, N., & Sunaryantiningsih, I. (2017). Pengaruh Penggunaan E-Modul


Interaktif Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Materi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. VOLT : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1),
11. https://doi.org/10.30870/volt.v2i1.1478

Mely Agusti, Sura Menda Ginting, F. S. (2021). PENGEMBANGAN E-MODUL


KIMIA MENGGUNAKAN EXE-LEARNING BERBASIS LEARNING CYCLE
5E PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA. 5(2), 198–205.

Muzijah, R., Wati, M., & Mahtari, S. (2020). Pengembangan E-modul


Menggunakan Aplikasi Exe-Learning untuk Melatih Literasi Sains. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(2), 89. https://doi.org/10.20527/jipf.v4i2.2056

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2005). PERATURAN PEMERINTAH


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN (Issue 2).
35

Rahdiyanta, D. (2016). Teknik penyusunan modul. Academia, 1–14.

Rifaldi, M. (2021). PELAJARAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


Mokhammad Rifaldi Suparji. Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 7.

Satriawati, H. (2015). PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF SEBAGAI


SUMBER BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR KELAS X SMKN 3
YOGYAKARTA TUGAS.

Sidiq, R. (2020). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Android pada Mata


Kuliah Strategi Belajar Mengajar. 9(1), 1–14.

Sumardjo, G. N. I. P. P. dan T. N. V. (2020). EFEKTIVITAS MODUL


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI JALAN PADA MATA PELAJARAN
ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI PENDAHULUAN Pendidikan
menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan
j. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan, II(2), 104–116.

Wijayanto, & Zuhri, M. S. (2014). Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book


Maker Dengan Model Project Based Learning Untuk Mengembangkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Prosiding Mathematics and
Sciences Forum, 625–628.

Wulandari, F., Yogica, R., & Darussyamsu, R. (2021). Analisis Manfaat


Penggunaan E-Modul Jauh Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Khazanah Pendidikan, 15(2), 139–144.
https://doi.org/10.30595/jkp.v15i2.10809

Anda mungkin juga menyukai