ii
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Griya Arwana Lestari Kabupaten Merauke” Untuk diajukan sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan terima
2. Ibu Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, SE., M.Si selaku Wakil Rektor I
Universitas Musamus.
Musamus.
Musamus.
v
vi
5. Bapak Daniel Parenden, ST.,MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah
ini.
Universitas Musamus.
7. Bapak Hairulla ST.,MT. Selaku ketua jurusan Teknik Sipil yang selalu
Skripsi ini.
8. Ibu Dina Limbong Pamuttu ST.,MT. Selaku sekertaris jurusan Teknik Sipil
9. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Musamus yang telah memberikan bekal
10. Bapak Drs.Abner Doloksaribu MT. Selaku Dosen pembimbing I ,yang telah
11. Ibu Chitra Utary ST.,MT. Selaku dosen pembimbing II ,yang telah membantu
12. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan doa,
13. Semua teman – teman satu Angkatan 2016 Jurusan Teknik Sipil Universitas
vii
ini, maka sangat diharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun.
COVER.........
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR NOTASI..............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
ABSTRAK..........................................................................................................xvii
ABSTRACT.......................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
viii
1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................4
ix
BAB V PENUTUP................................................................................................53
5.1 Kesimpulan.......................................................................................53
5.2 Saran.................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABE
YY
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Garis tenaga dan garis tekanan pada zat cair ideal.............................21
Kb : Koefisien gesekan
C : Koefisien Pipa
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
umum.
rendah dan daerah yang berawa dapat di lihat dengan adanya rawa biru
masyarakat kota merauke. Karena sumber air rawa biru jauh dari
sumur, air hujan dan membeli air dari truk mobil tangki air untuk
101.022 jiwa dan pada tahun 2019 jumlah penduduk kota merauke
kebutuhan air bersih. Ketika musim kemarau tiba dan harga air dari truk
Lestari sulit untuk mendapatkan air bersih terutama pada saat musim kemarau.
bersih. Di karenakan penting nya sistem jaringan air bersih ini, penulis ingin
1. Berapakah debit air bersih yang dibutuhkan pada perumahan Griya Arwana
3. Berapakah diameter pipa utama dan pipa sekunder pada sistem jaringan pipa
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan penelitan ini
adalah:
1. Mengetahui berapakah debit air bersih yang dibutuhkan pada perumahan Griya
3. Mengetahui berapakah diameter pipa utama dan pipa sekunder pada sistem
jaringan pipa air bersih pada perumahan Griya Arwana Lestari Kabupaten
Merauke.
1. Dalam penelitian ini hanya meninjau jaringan pipa utama dan pipa sekunder.
1. Dengan adanya penelitian ini bisa menjadi salah satu referensi untuk membuat
sistem jaringan pipa air minum pada perumahan Griya Arwana Lestari
Kabupaten Merauke.
dapat terpenuhi.
Bab I Pendahuluan
1.1.Latar belakang
1.2.Rumusan masalah
1.3.Tujuan penelitian
1.4.Manfaat penelitian
1.5.Sistematika penulisan.
sebelumnya:
kerja dari penelitian ini dan mendeskripsikan lokasi penelitian yang akan
dianalisis:
Pada bab ini membahas tentang hasil yang di peroleh dari analisis
Bab V Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dalam penelitian dan saran yang di
5.1 Kesimpulan
5.2 saran
BAB II
a. Air Laut
Kandungan didalam air laut memiliki rasa asin atau garam murni (NaCI)
kadar garam dalam air laut sebesar 3% dari jumlah total air laut. Untuk di jadikan
air minum air laut perlu dilakungan pengelolaan yang melalui teknologi filter dan
b. Air Hujan
matahari tanpa adanya pencemaran air hal itu merupakan proses terjadinya air
hujan. Sebenarnya air hujan masih dikategorikan air bersih dan merupakan air
udara ketika terjadi penguapan. Karena PH air hujan sama dengan 7 atau disebut
netral dan kandungan didalam air hujan yang bersifat asam ini menyebab kan
benda yang bersifat logam dapat berkarat (korosi). Air hujan juga memiliki
Segala jenis air,kecuali air kotoran dan air limbah industri yang terkumpul
berasal dari air hujan yang meresap di dalam tanah jenuh yang mengumpul di
suatu cekungan tanah yang membentuk rawa-rawa, danau atau pun waduk. Secara
penglihatan visual air permukaan tampak kotor, kotoran ini di akibatkan karena
aliran air yang membawa partikel partikel pasir ,lumpur dan benda-benda lain
minum,industri dan lainya, ini menggunakan air permukaan namun ketika air
permukaan itu untuk diminum maka perlu ada pengolaan khusus dari segi kimiawi
d. Air Tanah
dalam tanah,baik yang merupakan air tanah memiliki tekanan dan yang tidak
memiliki air yang lebih jernih dari pada air permukaan Air tanah dibagi menjadi 3
yaitu: air tanah dangkal, air tanah dalam atau aliran air dalam tanah (aquifer)[1]
domestik maka di perlukan rata rata kebutuhan air persatuan orang perhari
(L/org/hr) yang disesuikan dengan tempat tinggal masing masing orang karena
kebutuhan air akan berbeda di setiap kategori kota tertentu. Semakin maju suatu
kota maka tingkat manusia membutuhkan air pun semakin besar atau tinggi.Tabel
dibawah ini adalah tingkat keperluan air bersih dengan kategori kota dan jumlah
penduduknya.
Kebutuhan air
Kategori Jumlah
Keterangan (ltr/org/hr)
kota penduduk
Kegunaan air diperluan selain rumah tangga seperti sekolah rumah sakit
tempat ibadah ,kantor asrama ,hotel indutri dan tempat tempat pelayanan umum di
Kebutuhan air
Sektor Satuan
bersih
Sekolah 10 ltr/murid/hr
Kantor 10 ltr/pegawai/hr
dan sering umumnya pada sore hari di bandingkan pada waktu-waktu lain nya.
Hal ini kita bisa ketahui untuk besar kebutuhan aktifitas konsumsi air rata-rata
untuk mengetahui besarnya fluktuasi kebutuhan air yaitu dengan cara memasukan
faktor kehilangan air ke dalam kebutuhan air dasar. Dan tolak ukur dalam
kebutuhan air jam puncak dan kebutuhan air puncak harian dengan mendasarkan
pada kebutuhan air rata-rata. Umum nya kebutuhan air dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
d. Kebutuhan rata-rata
berdasarkan jumlah jiwa pada suatu daerah tertentu dengan jangka waktu
Qd n
Q h= (1)
T
Dimana:
Jam puncak dan kebutuhan harian maksimum sangat penting dan diperlukan
kebutuhan harian jam puncak pelayanan. Sehingga hal ini nilai koefisien dapat di
Q jm = C1 . Q h (3)
Dimana :
Qh = pemakaian rata-rata(l/jam)
Faktor
Faktor Puncak
Kategori Kota Jumlah Penduduk Maksimum
(fg)
(fm)
Metro >1000000 1.1 1.5
g. Kehilangan Air
Ketika kebocoran pipa terjadi dan salah membaca meteran air pada pipa
maka terjadi pula kehilangan air. Untuk melihat angka presentase kehilangan air
bisa dengan cara data eksisting yang ada di kalikan dengan rata-rata kebutuhan air
Q a = ( Q d + Q n ¿ ra (4)
Dimana :
kebutuhan air bersihnya. Untuk kebocoran dengan masuknya titik– titik pelayanan
hal ini tetap terpenuhi kebutuhan airnya. ada tiga macam untuk kehilangan air
yaitu:
pemeliharaan fasilitas ketersediaan air bersih. Dalam menetapkan harga air dan
kehilangan air ini biayanya akan dibebankan ke pelanggan atau pemakai air.
bersih dan pengelolaan nya hal ini merupakan termasuk kehilangan air percuma.
Agar penggunaan fasilitas dan ketersedian air bersih secarabaik dan benar harus
ada tekanan agar tidak ada hal tidak diinginkan. Ada dua jenis kehilangan air
percuma yaitu Leakage dan Wastage. Suatu kehilangan air percuma yang terjadi
kehilangan air Leakage dan Wastage merupakan suatu kehilangan air percuma
Suatu kehilangan air yang terjadi karena bencana alam contoh nya banjir
merupakan definisi dari kehilangan air insidentil. Istilah yang dipakai untuk
menghitung kehilangan perencanaan penyediaan air adalah kehilangan air rencana
dengan menganggap kehilangan air insidentil sudah termasuk didalam nya. Untuk
kebutuhan air domestik. Dan untuk perencanan kehilangan air rata-rata di ambil
20% dari kebutuhan air total. Air total ini adalah dari kebutuhan domestik
pemasangan nya kurang bagus, pipa yang sudah terlalu lama, dan terjadi turun nya
b) Tidak terjaganya jaringan dengan baik, meteran air yang rusak, jenis tanahnya
tidak mendukung, dan tingkat kehilangan air nya lebih dari 10%
c) Besarnya nilai kehilangan air tergantung dari jaringan, jenis tanah, meteran
Kehilangan air non teknis ini karena salah membaca meteran air, meteran
air yang sudah lemah dan tidak seimbangnya pemakaian air, sambungan-
sambungan tanpa izin, penggunaan yang tidak bayar. Usaha PDAM untuk
mengatasi kehilangan air ini yaitu: kontrol tekanan, perawatan secara teratur,
kehilangan air total menurut teknik penyediaan air bersih IKK perdesaan 1990
Q tot = Q d + Qn + Q a (5)
Dimana:
sepanjang saluran, sedimentasi ini terjadi karena aliran air yang rendah sehingga
terjadi endapan lumpur atau sedimentasi dan kekurangan lain nya adalah terjadi
pengaruh luar karena sistem saluran ini terbuka kemungkinan ada perusakan
saluran pembuangan kotoran dan pengambilan air seperti hewan ternak dan
mahkluk hidup lain nya. Saluran air dengan sistem terbuka ini biasanya di
Sistem saluran tertutup bisa disebut juga atau disamakan dengan sistem
airnya dialirkan pada distribusi menggunakan saluran tertutup atau saluran pipa
transmisi.
1. Sistem pipa
Sebuah aliran air yang keluar dari pipa A menuju pipa B sama dengan
debit QA = debit QB. Untuk jumlah total hf (kehilangan energi) pada pipa antara A
ke B searah jalur pipa yang di tinjau akan sama, artinya kehilangan energi yang
merancang sistem pipa. 0,6 m/det-4,0 m/det secara kasar merupakan kecepatan
pada pipa distribusi. Dibawah ini adalah tabel kriteria pipa sebagi berikut[5]
pipa dan faktor – faktor nilai C di bawah ini adalah faktor berbagai jenis pipa atau
BAHAN PIPA C
BAHAN PIPA C
Lempung 110
Paralon 130
Sebuah sistem rangkaian perpipaan yang dapat mengalirkan air dari sumber
air ke unit pengolahan dan membawa air tersebut kedalam pengelolaan menuju ke
jaringan pipa yang mengalirkan air bersih atau air minum, dari pipa transmisi ke
daerah pelayanan disebut sistem distribusi. Ada beberapa jenis pipa yang dapat
a) Kelengkapan pipa
(3) Katup pencegah aliran balik (Check Valve Atau Non Return Valve)
a. Debit
Debit merupakan jumlah zat cair yang mengalir melalui suatu potongan
Q = V.A (6)
Dimana:
Q = Debit (m3/s)
b. Persamaan kontinuitas
Apabila zat cair tak kompressibel mengalir secara kontinu melalui pipa atau
volume zat cair lewat per satuan waktu adalah sama di semua penampang[7]
Q1 = Q2. (7)
A1. V1 = A2. V2
(8)
Dimana:
c. Persamaan Bernoulli
energi. Garis energi dapat diperlihatkan oleh beda tinggi muka air yang terdapat
pada tabung pitot yang mempunyai persamaan dengan dari konstanta bernoulli.
Gambar 2. Garis tenaga dan garis tekanan pada zat cair ideal
Pada aliran zat cair ideal, garis energi mempunyai tinggi yang tetap
PA V A2 P V 2
ZB+ + =ZB+ B + B . (9)
γ 2g γ 2g
Dimana :
P = Tekanan (pascal)
Persamaan tersebut menyatakan jumlah tinggi elevasi, tinggi tekan ,dan tinggi
d. Kehilangan tekanan
mayor (major losses) di bawah ini adalah penjelasan tentang tinggi tekan minor
dan mayor
dan Hazen-Williams,chezy[1]
L V2
H f = f. .
D 2g
(10)
Dimana:
10,675 .L . Q 1,852
Hf =
C1,852 . D 4,87
(11)
Dimana:
Suatu perubahan bentuk aliran dan arah aliran yang terjadi di dalam pipa hal
ini menyebabkan terjadinya kehilangan tekanan atau disebut Minor losses. Contoh
terjadinya kehilangan tekanan ini yaitu rusaknya kulit pipa hingga terjadi
bawah ini:
'V 12 + V 22
He = K . (12)
2g
Dimana:
' V 22
He = K . C (13)
2g
Dimana :
V 22
H b = Kb . (14)
2g
Dimana:
Kb = koefisien gesekan
R/D 1 2 4 6 10 16 20
(15)
Dimana:
pusaran arus yang timbulkan oleh pemisahan aliran dari bidang batas pipa [1]
a. Sistem transmisi
Sistem perpipaan air bersih dari bangunan pengambilan air baku ke lokasi
transmisi[8]
hal berikut :
b) Tidak melewati arah pipa yang susah, agar kontruksinya tidak begitu
mahal.
c) Minimal untuk tinggi tekan hidrolis dalam pipa adalah 5 m, karena dalam
d) Agar kelas pipa tidak berbeda-beda maka perbedaan tinggi tekan kerja
2. Untuk menentukan ukuran pipa ada hal yang harus diikuti berikut:
dari 30% dari head statis, dan untuk sistem gravitasi kehilangan tekan
maksimum adalah 80 % tekanana ini harus sesui dengan spesifikasi
teknik pipa.
3. Dalam memilih jenis dan bahan pipa harus mengikuti persyaratan SNI sebagai
berikut:
a) Dalam membuka dan menutup aliran dalam pipa disebut katup (valve)
Pipa katup yang bisa di pakai pada jaringan sistem transmisi adalah hate valve.
b) Pada pipa penguras (wash out/ blow off), di tempatkan di tempat yang
datar pada alur arah pipa, ujung arah pipa yang rata dan sedikit menurun
diletakan pada ¼ bentangan pipa dari arah aliran pada jalur lurus dengan
jarak tertentu adalah ( 750m-1000m).
yang terlalu besar dan mengurangi kehilangan air yang berlebihan akibat
kebocoran fisik.
(1) Perencanaan situasi peta jalur pipa transmisi dengan skala 1:100.
1:100.
skala1:100
b. Sistem Distribusi
Penyaluran atau pembagian air bersih melalui sistem perpipaan dari bangunan
distribusi:
1. Tata letak perancangan jaringan pipa pendistribusian harus
sistem cabang, dan jika jalan tersebut saling menghung maka digunakan
b) Jika jumlah penduduk atau masyarat rendah maka digunakan tata letak
membentuk zona distribusi yang terdiri dari lima sampai enam sel utama
(primary cell). Sebuah zona dapat dibatasi oleh dua area yaitu:
(1) Area taman-taman umum karena area tersebut tidak termasuk dalam
membentuk jaringan tertutup terdiri dari lebih kurang lima sampai enam
meter
Untuk faktor jam puncak yaitu digunakan 1,50-2,0 dan faktor maksimum
digunakan 1,10-1,15.
4. Ketersediaan kebutuhan air pada titik simpul (node) pada jaringan sel dasar
c) Untuk kebutuhan air pada daerah yang tidak tipikal atau secara umum,
5. Jaringan pipa distribusi memiliki besar tekanan air bersih sebagai berikut:
6. Data untuk membuat skema jaringan pipa distribusi yang diperlukan yaitu
sebagai berikut:
1. Sistem loop
pada wilayah pekotaan, untuk wilayah pelayanan di kota besar pelayanannya pun
begitu luas sehingga kelebihan dari skema distribusi jaringan perpipaan dengan
sistem loop yaitu bisa memberikan pelayanan air yang stabil dan merata dann
juga besar tekanan ke seluruh wilayah pelayanan, dibawah ini adalah contoh
2. Sistem Branch
perdesaan dimana untuk besar wilayah pelayanannya tidak luas, dibawah ini
metode yang digunakan yaitu metode gravitasi dan sitem pompa untuk sumber air
yang digunakan untuk pendistribusian berasal dari pipa induk yang di rancang
sebelum nya. Untuk mendesain jaringan perpipaan digunakan Epanet 2.0 dan
adalah 0,0045625 m3/detik dan pada saat jam puncak kebutuhan air bersih adalah
0,006843 m3/detik. Dari debit yang di peroleh maka di dapat jenis pipa yang
digunakan pada perumahan karyawan PTPN IV Pabatu adalah pipa PVC kelas S-
25mm. Untuk proses pemasangan pipa distribusi memerlukan 1397,3m untuk pipa
100mm ,1674,3m untuk pipa 75 mm 3350,2m untuk pipa 50mm dan 1228,4
untuk pipa 25mm. Dari hasil penelitian di atas persamaan yang terdapat pada
Sistim plambing merupakan sistem penyediaan air bersih dan air kotor serta
lainnya. Dari hasil penelitian ini didapat untuk kebutuhan air bersih pada gedung
berlantai 7 digunakan bak penampung dengan daya tampung air atau kapasitas
sebesar 23,4 m3, untuk penampungan bak air kotor berkapasitas 8,8 m3 dan untuk
perhitungan digunakan pomla tranfer untuk mengalirkan air dari bak air bawah
( ground water tank) menuju bak air atas (Roof Tank) dengan kapasitas pengaliran
0,249 m3/menit, head pompa tranfer sebesar 41,327 m, dan NPSHa sebesar 6,63
lantai teratas yaitu lantai 6 dan lantai 7 dikarenakan tekanan kerja air yang
pengaliran sebesar 3,59 liter/detik dan tekanan kerja sebesar 1,35 kgf/cm 2. Untuk
potensial air bak atas menuju peralatan saniter pada masing-masing lantai.
Persamaan yang terdapat pada penelitian yang saya lakukan adalah rumus untuk
khususnya Cluster Jasmine Valley. Perumahan The Araya Cluster Jasmine Valley
ini memiliki sumber air bersih yang berasal dari PDAM. pada Cluster Jasmine
Valley belum memiliki jaringan perpipaan distribusi air bersih yang efektif dan
efisien maka perlu adanya perencanakan jaringan air bersih yang mampu untuk
jumlah penduduk tahun 2027 adalah 1379 jiwa dengan kebutuhan air bersih 0,240
liter/detik. Untuk perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih selanjutnya air
didistribusikan secara gravitasi melalui pipa distribusi yaitu pipa Induk 1 ½ inchi
dan pipa Distribusi ½ Inchi . Persamaan yang terdapat pada penelitian yang saya
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada lokasi Perumahan Griya Arwana Lestari Kota
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dan
griya arwana lestari, merencanakan skema jaringan perpipaan air bersih, dan
Data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu data sekunder yang
sekunder yang di butuh kan yaitu peta site plan lokasi perumahan Griya Arwana
Untuk mengelola data yang telah diperoleh, data awal yang terlebih dahulu
diolah yaitu jumlah penghuni untuk menentukan kebutuhan air bersih dari
perumahan Griya Arwana Lestari, setelah debit kebutuhan air bersih diperoleh,
dari debit tersebut dapat direncanakan diameter pipa serta mendesain skema
wilayah pada perumahan tersebut tidak dapat berkembang lagi sehingga penulis
Untuk merancang skema sistem jaringan pipa air bersih, perlu diketahui
bentuk atau skema pendistribusian air bersih dan sumber air ke daerah perumahan
Mulai
Survei pendahuluan
Identifikasi masalah
Pengumpulan data
Data sekunder
Site plan perumahan griya arwana
lestari
Analisa Data
Analisa kebutuhan air bersih
Desain skema jaringan pipa air bersih
menggunakan Autocad
Menghitung diameter pipa utama dan
pipa sekunder
selesai
dengan jumlah jiwa perunit rumah di asumsikan 5 jiwa dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Type rumah
jumlah unit jumlah jiwa / unit jumlah jiwa
(m2)
Type 90 58 5 290
Type 70 53 5 265
Type 60 12 5 60
Type 45 30 5 150
Ruko 8 7 56
penyelesaian :
Qd = (Jumlah jiwa) x (kebutuhan perhari)
Qd = 43.500 L/hr/jiwa
kebutuhan air
Type kebutuhan
jumlah jiwa
rumah domestik
L/hr L/det m3/det
Jumlah 2.285 - 342.750 3,967 0,003967
penyelesaian :
Qn = 56 jiwa x 10 L/hr
Qn = 560 L/hr/jiwa
Tabel 3. Perhitungan non domestik
kebutuhan air
Type kebutuhan
jumlah jiwa
rumah non domestik
L/hr L/det m3/det
Diketahui :
T = 8 jam
343.310
Qh=
8
Qh = 42.913,75 L/hr
343.310
Qjm = 1,5 x L/hr
24
Qjm = 1,5 x 14.304,583 L/jam
Qa = 68.662 L/hr
Penyelesaian:
411.972
Qtot =
86400
4,768194
Qtot = = 0,00477 m 3 /det
1000
0,000121
F 14 5 70 150 - 10.500 0,1215 5
0,000225
G 26 5 130 150 - 19.500 0,2257 7
0,000034
H 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 7
0,000034
I 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 7
0,000138
J 16 5 80 150 - 12.000 0,1389 9
0,000086
K 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 8
0,000156
L 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 3
0,000104
M 12 5 60 150 - 9.000 0,1042 2
0,000034
N 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 7
0,000052
O 6 5 30 150 - 4.500 0,0521 1
0,000043
P 5 5 25 150 - 3.750 0,0434 4
0,000156
Q 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 3
0,000138
R 16 5 80 150 - 12.000 0,1389 9
0,000191
S 22 5 110 150 - 16.500 0,1910 0
0,000176
1 20 5 100 150 10 15.280 0,1769 9
0,000295
2 34 5 170 150 - 25.500 0,2951 1
0,000069
3 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 4
0,000277
4 32 5 160 150 - 24.000 0,2778 8
0,000086
5 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 8
0,000234
6 27 5 135 150 - 20.250 0,2344 4
0,000069
7 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 4
0,000234
8 27 5 135 150 - 20.250 0,2344 4
0,000156
9 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 3
0,000069
10 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 4
0,000104
11 12 5 60 150 - 9.000 0,1042 2
0,000121
12 14 5 70 150 - 10.500 0,1215 5
0,000060
13 7 5 35 150 - 5.250 0,0608 8
Qblok = ( Jumlah Per unit ) × ( Jumlah jiwa per unit ) × ( kebutuhan perhari )
Qblok = 13 unit × 5 jiwa × 150 L/hr
Qblok = ( Jumlah Per unit ) × ( Jumlah jiwa per unit ) × ( kebutuhan perhari )
dalam pipa dan di dapat diameter pipa yang sesui debit yang dibutuhkan. Menurut
permen PU No. 18 Tahun 2007 standar kecepatan dalam pipa adalah (0,3 - 4,5
m/det) pada perencanaan pipa ini digunakan kecepatan 0,6 m/det karena jika
kecepatan terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pada pipa dan jika kecepatan
Untuk mencari diameter pipa induk atau pipa utama digunakan rumus
Diketahui:
V = 0,6 m/det
Penyelesaian:
0,00477 m 3 / det
A=
0,6 m/det
A = 0,0079470 m 2
1
A= π . D2
4
A
D=
√ π/4
0,0079470
D=
√ 0,7854
D = 0,1006 m
D = 10 cm
D = 3,96 inchi
Untuk debit pada pipa sekunder di gunakan debit yang paling besar
(maksimum) terdapat pada blok 2 pada blok perumahan Arwana, debit ini
Diketahui:
V = 0,6 m/det
Penyelesaian:
0,0002951 m 3 / det
A=
0,6 m/det
A = 0,0004919 m 2
1
A= π . D2
4
A
D=
√ π/4
0,0004919
D=
√ 0,7854
D = 0,025032 m
D = 2,5032 cm
D = 0,99 inchi
Diketahui:
L = 15 m
Q = 0,00477 m3/det
C = 130
D = 0,1006 m
Penyelesaian:
Hf = 0,0703 m
4.4.2 Kehilangan tinggi tekanan pada pipa induk minor ( Minor Losses)
Diketahui :
V = 0,6 m/det
g = 9,81
penyelesaian:
0,62
H b = 0,98.
2 . 9,81
H b = 0,018 m
Karena nilai Kb untuk 750 tidak ada dalam tabel maka digunakan rumus
600 = 0,36
750 = X ?
800 = 0,74
X = 0,74 - {80-75
80-60 }
× ( 0,74 - 0,36 )
X = 0,65
Diketahui :
V = 0,6 m/det
g = 9,81
penyelesaian:
0,6 2
H b = 0,65.
2 . 9,81
H b = 0,012 m
Diketahui:
K' C = 0,5
V = 0,6 m/det
g = 9,81
penyelesaian :
0,6 2
H e = 0,5.
2 . 9,81
He = 0,009 m
Untuk jumlah total kehilangan energi pada pipa induk dapat di lihat pada tabel
dibawah ini:
L = 29 m
Q = 0,0000206 m3/det
C = 130
D = 0,0354 m
Penyelesaian:
1,852
10,675 . 29. 0,0000206
Hf =
130 1,852 . 0,0354 4,87
Hf = 0,00094 m
4.4.4 Kehilangan tinggi tekanan pada pipa sekunder minor ( Minor Losses)
Diketahui :
V = 0,6 m/det
g = 9,81
penyelesaian:
0,6 2
H b = 0,98 .
2 . 9,81
Hb= 0,018 m
Karena nilai Kb untuk 750 tidak ada dalam tabel maka digunakan rumus
600 = 0,36
750 = X ?
800 = 0,74
X = 0,74 - {80-75
80-60 }
× ( 0,74 - 0,36 )
X = 0,65
Diketahui :
V = 0,6 m/det
g = 9,81
penyelesaian:
0,6 2
H b = 0,65.
2 . 9,81
Hb = 0,012 m
Untuk jumlah total kehilangan energi pada pipa sekunder dapat di lihat pada tabel
dibawah ini:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
perencanaan jaringan pipa sistem distribusi air bersih pada Perumahan Griya
berdasarkan jumlah total penduduk yaitu sebesar 3,973 L/det atau 0,004
m3/det
5.2 Saran
kendala.
2. Mengingat kualitas air dan kapasitas tampungan reservoir yang ada pada
Jalan Parako yang dapat berfungsi sebagai sumber kebutuhan air dan
perhatikan kehilangan tinggi tekan yang ada pada pipa karena tinggi tekan
rencana harus lebih kecil dari tinggi sumber air atau (ΔHrencana ≤ ΔH eksisting)
DAFTAR PUSTAKA
[7] Suripin, Mekanika Fluida Dan Hidraulika Saluran Terbuka Teknik Sipil.
Semarang, 2018.