SKRIPSI
oleh
Indah Agustinia
161101077
Utara
NIM : 161101077
Tahun : 2019/2020
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin…
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, skripsi
yang berjudul Efektivitas Relaksasi Benson terhadap Intensitas Nyeri Haid pada
Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara” dapat diselesaikan.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada keluarga saya,
terutama kepada Ibu saya, abang, kakak, dan adik saya yang selalu memberikan
dukungan dan do’a kepada saya sehingga mampu mengerjakan skripsi ini dengan
baik.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
arahan, dan masukan serta sabar dan tegas dalam mendidik penulis selama
masa perkuliahan ini
6. Seluruh civitas akademik Fakultas Keperawatan USU yang telah
memeberikan pelayanan dan fasilitas yang menunjang keberlangsungan
proses belajar
7. Kedua Orangtua penulis yang sangat luar biasa Alm. Ayah saya Asril yang
telah memberikan pelajaran hidup dan semangat untuk terus bekerja keras
dan Ibu saya Wismar yang telah berjuang, berkorban dan selalu
mendoakan, serta memberikan semangat dan perhatian serta kasih sayang
kepada penulis
8. Uda Rahmat Asnawi S.T yang telah berusaha menjadi pengganti sosok ayah
yang tegar dan memberikan perhatian dan motivasi. Uni Qurrata Aini S.Pd yang selalu
memberikan saran, motivasi, perhatian dan dukungan serta Adik saya Ahmad Khaldani yang
selalu memberikan perhatian kasih sayang dan doa untuk penulis setiap harinya
9. Teman-teman penulis yang selalu ada untuk membantu, memberikan
motivasi serta semangat tanpa henti
10. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu
Penulis
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
Bab 1. PENDAHULUAN............................................................................ 1
1. Latar Belakang .................................................................................. 1
2. Perumusan Masalah .......................................................................... 5
3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bab 3. KERANGKA PENELITIAN.....................................................................22
1. Kerangka Konseptual.......................................................................................22
2. Definisi Operasional........................................................................................23
3. Hipotesa Penelitian...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................50
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Distribusi Intensitas Nyeri Haid Sebelum dan Sesudah Intervensi
pada Kelompok Intervensi dan Kontrol........................................................37
Tabel 5.4 Analisis Perbedaan Selisih Intensitas Nyeri Haid pada Kelompok
Intervensi dan Kontrol........................................................................................40
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR SKEMA
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Penelitian : Efektivitas Relaksasi Benson terhadap Intensitas Nyeri
Haid pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara
Nama : Indah Agustinia
NIM : 161101077
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Tahun Akademik : 2019/2020
ABSTRAK
Nyeri haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak
dialami oleh perempuan. Sebanyak 72,7 % mahasiswi mengalami nyeri haid.
Upaya untuk mengatasi nyeri haid yaitu dengan metode non farmakologi yang saat
ini banyak dikembangkan salah satunya adalah relaksasi Benson. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas relaksasi Benson terhadap
intensitas nyeri haid pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental with pretest & posttest
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi muslim
fakultas Keperawatan yang mengalami nyeri haid dengan jumlah 250 orang.
Jumlah sampel secara keseluruhan adalah 50 responden yang terdiri dari 25
responden kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol dengan teknik
purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney Test.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan
intensitas nyeri haid antara relaksasi Benson dengan aktivitas biasa. Hal ini
menunjukkan relaksasi Benson efektif dalam penurunan intensitas nyeri haid dan
bisa dijadikan salah satu alternatif bagi perempuan yang mengalami nyeri haid.
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nyeri merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi setiap orang.
Kebanyakan atau bahkan semua orang pernah mengalami nyeri. Nyeri yang
dialami bisa berasal dari luar atau dalam tubuh. Setiap wanita pernah mengalami
nyeri dan sebagian besar wanita mengeluhkan nyeri yang dirasakan setiap
bulannya. Nyeri ini disebut dismenore atau nyeri haid (Sari, 2012). Dismenore
dapat diartikan juga sebagai nyeri saat menstruasi. Nyeri ini dapat dirasakan
sebagai nyeri singkat yang terjadi selama menstruasi yang mengganggu dan sering
Nyeri yang terjadi saat menstruasi sangat menyiksa bagi wanita karena
rasa sakit yang ditimbulkan. Rasa nyeri yang dirasakan bukan hanya pada bagian
bawah perut saja, tetapi beberapa perempuan merasakan nyeri pada bagian
punggung, panggul, paha atas dan betis. Gejala lain yang dirasakan adalah seperti
dicengkram atau diremas-remas pada perut bagian bawah, kepala berdenyut, diare,
mual, muntah bahkan pingsan. Hal ini biasanya terjadi selama 1-2 hari saat
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri haid yang tidak berhubungan
dengan kondisi patologis. Biasanya terjadi 6-12 bulan setelah menarche dengan
lama nyeri 8-72 jam. Sedangkan dismenore sekunder adalah kondisi patologis dari
nyeri haid seperti adanya endometriosis atau kista ovarium (Latthe, 2012).
Penyebab pasti terjadinya nyeri haid belum diketahui akan tetapi pada
Faktor lain dismenore juga disebabkan karena kurang olahraga atau aktivitas fisik,
merasa ingin marah-marah sebanyak 73%, depresi 65%, merasa sangat sedih 52%,
merasa kewalahan 32% dan merasa ingin bersembunyi 25%. Penghulu (2011)
dan 1,2% mahasiswi membutuhkan istirahat sehari penuh. Penelitian lain yang
dalam menstruasinya (Azurah et al., 2013). Sekitar 72,7% nya dismenore dialami
psikologis individu dan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan (Unsal
et al., 2010)
237.641.326 jiwa dan 63,4 juta atau 27% adalah remaja usia 10-24 tahun. Data
dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), umur rata-
rata menarche remaja Indonesia yaitu kisaran 9-14 tahun. Data dari WHO (2012)
dengan penelitian yang telah dilakukan diberbagai negara dengan hasil yang
lebih dari 50%. Angka kejadian dismenore primer di Indonesia adalah 54,89% dan
terjadi pada wanita akan tetapi sebagian besar wanita jarang melakukan
mengobati nyeri haid dengan obat-obat yang dijual bebas yang sangat berisiko dan
oleh mahasiswi dalam membantu mengurangi dan menghilangkan nyeri haid yang
mengganggu. Metode tersebut ada dua macam yaitu, terapi farmakologi dan terapi
akupuntur dan lain-lain (Gumangsari, 2014). Salah satu tindakan relaksasi yang
Benson adalah teknik relaksasi yang diciptakan oleh ahli peneliti yang bernama
manfaat dari doa dan meditasi yang dilakukan seseorang terhadap peningkatan
keyakinan yang dianut dengan memusatkan perhatian pada suatu fokus kata-kata
zikir yang disebut dengan berulang-ulang. Teknik ini akan menghalangi aktivitas
saraf simpatik yang bisa mengurangi konsumsi oksigen dalam tubuh sehingga
otot-otot tubuh akan rileks serta membuat hati tenang dan nyaman (Kushariyadi,
2011). Relaksasi Benson bisa mengurangi kecemasan, stress, rasa tidak nyaman
atau nyeri dan kontraksi jantung dan melepas hormon epineprin (Mahdavi et al,
2013). Rambod et al. (2014) mengatakan relaksasi Benson adalah terapi sederhana
yang mudah dipelajari, tidak membutuhkan biaya dan sangat mudah untuk
diterapkan.
stress maka hormon stress akan berkurang juga sehingga relaksasi Benson akan
Benson ini membutuhkan waktu, tempat yang nyaman, konsentrasi dan fokus yang
baik sehingga dapat mengendalikan nyeri haid yang dirasakan. Relaksasi ini sangat
baik dilakukan karena tidak menimbulkan efek samping apapun (Solehati &
Kosasih, 2015).
terhadap penurunan nyeri haid. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2018)
Wilcoxon diketahui nilai significant difference p = 0,000, <α (0,05) maka dapat
haid pada mahasiswi maka terapi non farmakologi relaksasi Benson bisa dijadikan
salah satu alternatif untuk mengatasi nyeri haid yang nantinya dapat diaplikasikan
oleh mahasiswi. Hal ini masih diperlukannya penelitian untuk menguji efektivitas
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
3.2.1 Menilai intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi
3.2.2 Menilai intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan aktivitas biasa
3.2.3 Menilai perbedaan intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan
4. Manfaat Penelitian
masukan dalam praktek keperawatan bisa yang digunakan sebagai salah satu cara
penatalaksanaan nyeri. Hal ini merupakan salah satu tindakan non farmakologi
untuk menangani nyeri haid yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknik
relaksasi Benson.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan kajian pada
materi dalam perkuliahan mengenai terapi non farmakologi yang dapat mengatasi
nyeri haid.
Hasil penelitian ini dapat dilakukan oleh mahasiswi yang mengalami nyeri
haid. Relaksasi Benson merupakan terapi non farmakologi yang dapat dilakukan
pada saat menstruasi terjadi untuk mengatasi nyeri haid yang dirasakan.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya.
Peniliti dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai data dasar dalam
melakukan penelitian yang sejenis dan ruang lingkup yang sama. Peneliti dapat
melanjutkan dengan kombinasi intervensi lain yang dapat mengatasi nyeri haid.
TINJAUAN PUSTAKA
1. DISMENORE
berasal dari bahasa “Greek” dari kata “dys” artinya sulit, nyeri, abnormal, “meno”
artinya bulan dan “rrhea” artinya aliran (Purba, 2014). Dismenore adalah nyeri
yang dirasakan menjelang maupun pada saat menstruasi. Dalam bahasa inggris
banyak wanita pada awitan menstruasi yang sering menjalar dari punggung bawah
ke bagian atas tungkai yang dapat mengganggu aktivitas wanita secara normal
adalah suatu keadaan nyeri yang dirasakan sebelum mupun selama menstruasi
terjadi yang ditandai dengan kram perut yang dapat menjalar ke punggung dan
tungkai.
a. Dismenore Spasmodik
perut dimana terjadi sebelum ataupun segera setelah haid terjadi. Hal ini dapat
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
terjadi pada wanita yang berusia muda atau berusia < 40 tahun. Sebagian wanita
yang mengalami nyeri ini tidak dapat melakukan aktivitas. Adapun tanda yang
dapat muncul dari dismenore spasmodik yaitu pingsan, mual dan muntah. (Judha,
2012).
b. Dismenore Kongestif
Gejala ini berlangsung selama 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada
saat menstruasi terjadi tidak ada nyeri yang dirasakan. Adapun tanda yang muncul
pada dismenore kongestif yaitu pegal pada paha, sakit pada daerah payudara,
2012).
a. Dismenore Primer
terjadi. Adanya kram pada dismenore ini disebabkan oleh kontraksi otot rahim
yang sangat intens. Dismenore primer terjadi disebabkan oleh zat kimia alami
yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang disebut dengan
pada dinding rahim sehingga makin tinggi kadar prostaglandin, kontraksi semakin
kuat dan nyeri yang dirasakan juga semakin parah. Pada hari kedua dan
lapisan dinding rahim akan terlepas sehingga nyeri yang dirasakan juga semakin
Dismenore yang biasa terjadi pada remaja adalah dismenore primer. Tanda
dari dismenore primer yaitu mual, diare, sakit kepala dan gangguan emosional.
Adapun lokasi nyeri dapar terjadi pada daerah suprapubik yang mana terasa tajam,
b. Dismenore Sekunder
atau kehamilan etropik. Dismenore ini dapat diatasi dengan pengobatan untuk
menangani penyakit atau kelainan yang menjadi penyebab ( Sinaga, 2017). Siklus
dari dismenore sendiri biasanya dirasakan 2-3 hari selama siklus menstruasi.
Adapun wanita yang mengalami dismenore sekunder memiliki siklus haid yang
tidak normal atau tidak teratur. Pemeriksaan dengan laparaskopi sangat perlu
(Mitayani, 2012).
Adapun cara mengatasi dismenore primer atau nyeri haid adalah dengan
obat penghilang nyeri atau anti inflamasi, obat analgesik anti inflamasi lainnya.
memperlancar aliran darah dan darah akan memproduksi endorphin yang bekerja
untuk mengurangi rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira. Kompres dengan
botol air panas dan mandi dengan air hangat juga dapat mengurangi rasa nyeri.
menghindari konsumsi garam dan kafein. Jika nyeri haid tidak hilang juga dengan
terapi farmakologi dan non farmakologi maka berkonsultasi dengan dokter untuk
pemeriksaan yang lebih intensif agar menemukan sumber masalah yang terjadi
misal dengan pemberian obat-obat yang daya kerjanya kuat atau dengan terapi
yaitu :
a. Faktor Kejiwaan
Dismenore primer sebagian besar dialami oleh remaja yang sedang berada
pada tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis. Ketidaksiapan remaja
dalam tumbuh kembang menyebabkan adanya gangguan pada fisik dan psikis
mereka (Lestari, 2013). Faktor psikis seperti stress, tekanan psikis karena
emosional yang masih labil mempunyai peran dalam nyeri haid (Icesma, 2013).
Nyeri yang terjadi pada saat haid akan semakin memburuk jika terjadi stress
kerena mengganggu kerja sistem endokrin sehingga menstruasi tidak teratur dan
b. Faktor Konstitusi
c. Faktor Endokrin
Faktor ini memiliki hubungan antara tonus dan kontraktilitas otot usus.
Kejang pada dismenore primer terjadi karena kontraksi uterus yang berlebihan
(Fatmmawati & Purwaningsih, 2010). Adanya peningkatan produksi prostaglandin
dan pelepasan PGF₂ α dari endometrium selama terjadi fase luteal maka kontraksi
uterus tidak terkoordinasi dan berlebih sehingga menyebabkan nyeri, diare, mual
dan muntah (Reeder, 2011).
d. Faktor Alergi
dengan urtikaria, migren atau asthma bronkial. Smith menduga bahwa penyebab
1. Usia
dilakukan mengatakan bahwa usia muda rentan beresiko terjadinya dismenore. Hal
ini terjadi karena alat reproduksi yang belum sempurna dan belum dapat berfungsi
2013).
2. Usia Menarche
yang lebih awal. Menarche adalah haid yang pertama kali terjadi, yang menjadi
satu ciri kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Usia menarche
menarche dimulai pada usia 11-13 tahun, bahkan ada yang lebih cepat dari usia
3. Lama Menstruasi
Lama menstruasi normal biasanya 4-7 hari. Menstruasi yang lama dapat
4. Tingkat Stress
tinggi tingkat stress semakin tinggi nyeri dirasakan. Adanya pengaruh negatif
2015).
5. Aktifitas Fisik
Melakukan aktifitas fisik harus dengan baik dan benar sesuai aturan sehingga
bermanfaat bagi tubuh. Jika seseorang malas melakukan aktifitas maka resiko
memberikan nilai pada rentang nilai 0-10 sesuai dengan tingkat nyeri yang
dirasakan. Skala ini dianggap sederhana, mudah dimengerti dan lebih sensitif jika
dibandingkan dengan VAS. Akan tetapi sakala nyeri ini memiliki kekurangan
yaitu pilihan kata yang menjelaskan rasa nyeri pada setiap rentang nilainya
(Yudiyanta, 2015).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1-3 Terasa kram pada perut bagian bawah, tetapi masih dapat (Nyeri
Ringan) ditahan, masih dapat melakukan aktivitas, masih dapat
berkonsentrasi belajar.
4-6 Terasa kram di area perut bagian bawah, kram atau nyeri
(Nyeri tersebut menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, sebagian
Sedang) aktivitas dapat terganggu, sulit atau susah berkonsentrasi
belajar, terkadang merengek kesakitan, wajah netral, tubuh
bergeser secara netral, menepuk/meraih area yang nyeri.
7-10 Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke
(Nyeri Berat) pinggang, paha atau punggung, kurang nafsu makan, mual,
badan lemas, tidak kuat beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi
belajar, menangis, wajah merengut/meringis, kaki dan tangan
tegang atau tidak dapat digerakkan.
dengan atau tanpa tanda pada setiap centimeter yang menggambarkan secara
visual gradasi tingkat nyeri yang dialami oleh seseorang. Tanda pada kedua ujung
garis dapat berupa angka pernyataan deskriptif. VAS dapat dimodifikasi menjadi
skala penghilang rasa nyeri, skala ini digunakan pada orang dewasa dan anak > 8
tahun. Kelebihan utama dari VAS adalah penggunaan yang sederhana dan
Tidak Nyeri
nyeri sangat
hebat
FPS atau yang dikenal dengan Wong Baker Pain Rating Scale
digunakan pada orang dewasa dan anak-anak > 3 tahun. Skala ini menggambarkan
tingkat nyeri dengan memberikan tanda pada simbol ekspresi wajah yang sesuai
dengan apa yang dirasakan. Kelebihannya adalah dapat digunakan pada seseorang
yang tidak dapat atau sulit menggambarkan nyerinya dengan angka (Yudiyanta,
2015).
2. RELAKSASI BENSON
yang dihadapinya baik fisik maupun mental yang akan memberikan individu
kontrol jika timbul rasa tidak nyaman, stress fisik, emosi dan nyeri. Relaksasi
Benson adalah gabungan dari respon teknik relaksasi dan faktor keyakinan
individu yang berfokus pada kata-kata ritual atau kata-kata yang memiliki makna
relaksasi dengan keyakinan) akan lebih meningkatkan manfaat yang didapat dari
respon relaksasi. Salah satu manfaat teknik relaksasi Benson adalah mengurangi
suatu keadaan internal sehingga membuat pasien menuju kondisi kesehatan dan
ulang dengan terlibatnya unsur keyakinan dan keimanan maka akan menciptakan
respon relaksasi yang lebih kuat dari sekedar relaksasi biasa (Solehati, 2015).
disukai yang akan menimbulkan rasa nyaman dan tenang sehingga tubuh menjadi
hipertensi
selular, frekuensi napas, dan kadar laktat sebagai indikasi penurunan tingkat stress.
Selain itu ditemukan bahwa PO2 atau konsentrasi oksigen dalam darah tetap
konstan bahkan meningkat sedikit. Jika individu cemas maka akan merangsang
sebelumnya sehingga kecemasan dan nyeri mulai lagi dengan dampak negatif yang
lebih besar terhadap pikiran dan tubuh (Solehati & Kosasih, 2015).
Ada empat elemen dasar agar relaksasi Benson berhasil dilakukan yaitu :
c. Dapat memusatkan pikiran pada kata yang diinginkan selama 10-15 menit
1. Perangkat mental
Untuk memindahkan pikiran yang berada di luar diri harus ada rangsangan
yang konstan. Rangsangan ini dapat berupa kata atau frase yang singkat
merupakan fokus dalam melakukan relaksasi Benson. Fokus pada kata atau frase
simpatik.
2. Suasana tenang
3. Sikap pasif
pikiran yang mengganggu sehingga dapat berfokus pada pengulangan kata atau
antara lain :
ketegangan.
5. Anjurkan klien untuk menarik napas melalui hidung dan menahannya selama
tiga detik. Setelah itu keluarkan napas secara perlahan melalui mulut sambil mengucapkan
6. Bersikap pasif dan pasrah terhadap hal lain dan tetap fokus pada kata yang telah
dipilih.
7. Lakukan teknik ini selama 10 menit ketika mengalami nyeri haid dalam masa
menstruasi.
8. Setelah selesai klien dianjurkan untuk membuka mata secara perlahan, tenang
tubuh dan otot-otot tubuh sehingga tercipta kenyamanan dan perasaan tenang.
Apabila kadar oksigen tercukupi pada otak maka tubuh akan menjadi seimbang
dan menjadikan tubuh rileks. Hal ini akan dilanjutkan agar menghasilkan
2015).
penurunan nyeri dibandingkan dengan satu indera saja karena adanya hubungan
langsung dengan partisipasi aktif dari klien (Solehati & Kosasih, 2015). Formula
dan keiman kepada sang pencipta akan menimbulkan respon yang lebih kuat
dibandingkan dengan relaksasi biasa. Selain itu akibat penyembuhan dari kata-kata
tersebut tidak hanya pada penyembuhan tekanan darah dan penyakit jantung atau
kecemasan tetapi pada tingkat tertentu mampu menghilangkan rasa nyeri (Solehati,
2015).
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Penelitian
hubungan antara konsep atau variabel yang akan diukur dan diamati melalui
Usia
Usia Menarche
Lama Menstruasi
Keterangan : diteliti
tidak diteliti
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
2. Definisi Operasional
2017).
3. Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
(Sugiono, 2015).
rancangan penelitian yang dipilih tidak secara acak, kemudian diberikan pre test
untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan intensitas nyeri haid antara
biasa pada saat mengalami dismenore. Setelah selesai perlakuan kedua kelompok
diberikan post test untuk menilai perbedaan intensitas nyeri haid atas perlakuan
relaksasi Benson dan aktivitas biasa yang dilakukan (Sugiono, 2012). Rancangan
Intervensi N1 X N2
Kontrol N3 N4
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
Keterangan :
2.2 Sampel
penelitian ini melalui pedoman Arikunto (2011) dimana jika populasi dalam
penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sebagai sampel. Tetapi
jika populasi besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih.
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 20% dari populasi yaitu
50 orang.
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability dengan jenis
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-
dismenore dan memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah
karakteristik umum dari subjek penelitian untuk populasi target dan populasi
kriteria inklusi dari studi karena beberapa sebab (Nursalam, 2017). Kriteria
lain (Nursalam, 2016). Variabel independen dalam penelitian ini adalah relaksasi
Benson.
lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensitas
nyeri haid.
orang berkumpul dalam satu ruangan dengan jumlah banyak. Alasan responden
yang mengeluh tentang nyeri haid yang dirasakan saat menstruasi dan belum ada
5. Etika Penelitian
Etika pada penelitian ini dilakukan dengan mengusulkan etika riset terlebih
dahulu dari komisi etik yaitu dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Sebelum riset dilakukan, penulis meminta surat izin dari fakultas
dengan responden dan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini. Ketika
melakukan penelitian ada beberapa pertimbangan etik yang perlu kita ingat yaitu
atau lembar persetujuan yaitu pada lembaran ini peneliti akan menjelaskan kepada
responden yang memenuhi kriteria inklusi berdasarkan topik yang akan diteliti
dengan tujuan agar responden memahami maksud dan tujuan peneliti. Apabila
pada lembar kuesioner yang akan diisi oleh responden nama responden tidak
dicantumkan melainkan hanya memebrikan kode atau inisial, hal ini dilakukan
dari penelitian ini adalah dat-data tertentu. 5) Beneficence yaitu penelitian yang
terhadap responden.
6. Instrumen Penelitian
diambil berdasarkan yang ada di tinjauan pustaka. Ada tiga bagian dalam
memeperoleh identitas responden yang meliputi : inisial, usia, usia menarche dan
lama menstruasi.
Numeric Rating Scale yang diadopsi dari Prasetyo (2010). Skala ini digunakan
pada orang dewasa dengan kognitif yang memadai, dianggap sederhana dan
mudah dimengerti. Skala ini dalam bentuk garis horizontal yang terdiri dari angka
0-10. Angka 0 menyatakan tidak ada nyeri, angka 1-3 menyatakan nyeri ringan,
angka 4-6 menyatakan nyeri sedang, angka 7-10 menyatakan nyeri berat.
Responden akan diminta untuk menunjukkan salah satu titik yang mewakili
SPO relaksasi Benson dalam penelitian ini diadopsi dari Solehati (2015).
yang terdiri dari penjelasan, manfaat, waktu tempat dan prosedur tindakan
Peneliti pada penelitian ini, peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan
reabilitas karena skala pengukuran intensitas nyeri yang dipakai merupakan alat
ukur yang sudah baku atau valid sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji
validitas.
yang dilakukan oleh Liu,Liu dan Herr (2007) didapatkan nilai validitas 0,90 dan
8. Intervensi
yang dibuat oleh peneliti. Lembar observasi ini disebar disetiap grup kelas pada
memenuhi kriteria penelitian dengan jumlah sampel sama disetiap angkatan serta
melalui virtual kepada responden. Setelah itu peneliti mengirimkan SPO, brosur
pada hari pertama menstruasi untuk mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan
sebagai tahap pre test. Kelompok intervensi melakukan relaksasi Benson sesuai
dengan yang telah diajarkan selama 10 menit, dan setelah selesai peneliti
menanyakan kembali tingkat nyeri yang dirasakan sebagai tahap post test.
Kelompok kontrol melaporkan tingkat nyeri yang dirasakan sebagai tahap pre test
dan melakukan aktivitas biasa yang dilakukan ketika mengalami menstruasi yang
diantaranya yaitu berbaring, minum air hangat, memberikan minyak kayu putih
pada bagian perut. Setelah 10 menit responden melaporkan kembali tingkat nyeri
Setelah didapatkan hasil dari pre test dan post test pada kedua kelompok,
kelompok kontrol agar bisa dipraktekkan nantinya untuk mengatasi nyeri haid
b. Lembar SPO
c. Brosur
d. Video
muslim yang mengalami nyeri pada saat menstruasi atau dismenore. Ketika data
kampus lockdown dan mengharuskan semua orang untuk tetap berada dirumah.
melalui google fom yang berisi pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya,
diperlukan.
selanjutnya peneliti memilih 50 orang responden sesuai dengan kriteria yang telah
tersebut untuk menjadi sampel penelitian. Jika bersedia menjadi responden diminta
utuk mengisi lembar informed consent. Selanjutnya dari hasil lembar observasi
mengajarkan tehnik relaksasi Benson serta memberikan SPO, brosur dan video
sebagai panduan.
Kelompok intervensi melaporkan tingkat nyeri yang mereka rasakan sebagai tahap
pre test. Kmudian melakukan relaksasi Benson sesuai dengan panduan selama 10
menit dan melaporkan kembali tingkat nyeri yang mereka rasakan sebagai tahap
post test. Kelompok kontrol juga melaporkan tingkat nyeri yang mereka rasakan
sebagai tahap pre test dan melakukan aktivitas biasa yang mereka lakukan pada
saat mengalami dismenore yang diantaranya berbaring, minum air hangat, dan
mengoleskan minyak kayu putih pada bagian perut, dan setelah itu melaporkan
kembali tingkat nyeri yang mereka rasakan sebagai tahap post test.
Setelah didapatkan hasil pre test dan post test pada kedua kelompok,
relaksasi Benson sebagai salah satu cara mengatasi nyeri haid serta memberikan
SPO, brosur dan video sebagai panduan. Setelah itu peneliti mengungkapkan
a. Editing, adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
responden. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai dilakukan terhadap kelengkapan
diperoleh atau yang telah dikumpulkan pada masing- masing jawaban responden.
d. Entry, adalah pemasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam tabel dengan
cara menghitung frekuensi data. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem
f. Penyajian data, dilakukan dalam bentuk tabel frekuensi dan distribusi serta
a. Analisis univariat
karakteristik responden yang meliputi usia, usia menarche dan lama menstruasi.
b. Analisis bivariat
antara dua kelompok berbeda. Uji ini dimaksudkan untuk menganalisis efektivitas
relaksasi Benson terhadap intensitas nyeri haid. Uji statistik tersebut dianalisis
maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan
adalah Shapiro Wilk karena sampel tidak lebih dari 50 orang. Hasil yang
didapatkan data tidak terdistribusi normal dibuktikan dengan nilai p < 0,05 maka
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan di
untuk mengumpulkan data umum dan data khusus tentang efektivitas relaksasi
penelitian ini disajikan dalam bentuk data umum dan data khusus. Data umum
yang ditampilkan adalah usia, usia menarche dan lama menstruasi. Sedangkan data
khusus yang disajikan adalah perbedaan intensitas nyeri haid pada kelompok
terhadap intensitas nyeri pada mahasiswi dalam menghadapi nyeri haid di Fakultas
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
Tabel 5.1
Data Karakteristik Responden
(n=50)
Intervensi Kontrol
pada kedua kelompok yang mengalami nyeri haid berusia 20 tahun. Pada usia
Tabel 5.2
Distribusi Intensitas Nyeri Haid Sebelum dan Sesudah Perlakuan
pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
(n=50)
Berdasarkan table 5.2 didapatkan bahwa rata-rata skala nyeri haid pada
intervensi yaitu 5,16 dan jumlah rata-rata setelah diberikan intervensi yaitu 2,20.
Didapatkan nilai yang signifikan (p < 0,05) berarti ada perbedaan yang bermakna
nyeri haid sebelum intervensi yaitu 5,20 dan jumlah rata-rata setelah diberikan
intervensi yaitu 4,96 berarti ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pada
skala nyeri dismenore antara sebelum dan setelah intervensi, hal ini dapat di
sedikit penurunan.
Benson terhadap intensitas nyeri pada saat dismenore. Analisa ini dilihat dari
seberapa efektif relaksasi Benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada saat
ditunjukkan dengan nilai p < 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui apakah data
penelitian terdistribusi normal atau tidak pada data sebelum dan sesudah diberi
perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, maka dilakukan uji
normalitas dan didapatkan data terdistribusi tidak normal sehingga analisis yang
Tabel 5.3
Distribusi Perbedaan Intensitas Nyeri Haid
pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
(n=50)
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa hasil dari pretest kelompok intervensi dan
kelompok kontrol diperoleh nilai signifikansi 0,890 dan Z score -0,139 dengan
nilai mean sebesar 5,16 dan 5,20. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada saat
kelompok kontrol diperoleh nilai signifikansi 0,000 dan Z score -5,327 dengan
nilai mean sebesar 2,20 dan 4,96. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada saat posttest
dilakukan.
Tabel 5.4
Analisis Perbedaan Selisih Intensitas Nyeri Haid
pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
nilai selisih lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari hasil statistik
0,000 dan Z score -6,103 dengan nilai mean 2,88 dan 0,32. Hal ini menunjukkan
nilai p<0,05 yang artinya relaksasi Benson efektif untuk menurunkan intensitas
nyeri haid.
2. Pembahasan
pendekatan pretest & posttest control group design merupakan penelitian yang
nyeri pada saat dismenore. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
haid sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi Benson dengan sebelum dan
Usia responden pada penelitian ini antara usia 18-23 tahun. Dengan
persentase terbesar pada usia 20 tahun baik pada kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol. Puncak kejadian nyeri saat dismenore ini terjadi pada akhir
masa remaja dan diawal usia 20-an. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Judha
(2012) mengatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terjadinya dismenore, sehingga dapat dikatan bahwa semakin muda usia seseorang
maka semakin rentan mengalami nyeri menstruasi, karena rahim pada saat itu
Usia menarche responden pada penelitian ini antara usia 10-15 tahun.
Dengan persentase terbesar pada usia 12 tahun baik pada kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol. Sejalan dengan data dari National Health and
Lama menstruasi responden pada penelitian ini antara 4-9 hari. Dengan
kontrol. Lama menstruasi dari penelitian ini termasuk dalam kategori normal.
Sesuai dengan penelitian Adriana (2013) didapatkan hasil lama menstruasi normal
signifikan terhadap intensitas nyeri haid setelah dilakukan relaksasi Benson pada
sebelum dan setelah relaksasi Benson diperoleh nilai signifikan yaitu (p < 0,05)
sehingga dapat dikatan bahwa ada efek relaksasi Benson terhadap penurunan
intensitas nyeri haid pada mahasiswi. Hal ini berarti hipotesis diterima yakni
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2018)
Wilcoxon diketahui nilai significant difference p = 0,000, <α (0,05) maka dapat
Pada kelompok kontrol data hasil penelitian menunjukkan hasil uji statistik
didapatkan nilai yang signifikan (p=0,032 atau p < 0,05) yang artinya ada
perbedaan skala nyeri menstruasi sebelum dan setelah dilakukan aktivitas biasa..
Dari hasil rerata pre test nyeri menstruasi 5,20 dan hasil rerata post test nyeri
menstruasi 4,96 dimana terjadi penurunan skala nyeri menstruasi pada kelompok
kontrol akan tetapi penurunan tersebut sangatlah kecil dan masih berada pada
bagian perut, minum air hangat dan lain sebagainya. Kelompok kontrol dalam
penelitian ini sebagian besar mengalami nyeri menstruasi sedang, nyeri yang
dirasakan responden dipengaruhi oleh usia, menarche dini dan masa menstruasi
tetapi mereka melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan pada saat nyeri
menstruasi. Hal ini dinilai kurang dapat mengurangi nyeri menstruasi yang
dirasakan responden.
dengan nilai p = 0,890 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan rata-
relaksasi Benson.
= 0,000 untuk data selisih intensitas nyeri haid kelompok intervensi dan kelompok
kontrol setelah dilakukan relaksasi Benson. Hal ini menunjukkan ada perbedaan
rata-rata selisih intensitas nyeri haid setelah dilakukan relaksasi Benson dibuktikan
hasil Independent Sample Test didapatkan p=0,000 yang artinya ada pengaruh
relaksasi Benson terhadap nyeri menstruasi pada siswi SMA Negeri 1 Tongas-
merupakan salah satu tekhnik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, hal
ini disebabkan karena saat menghirup nafas mendapatkan oksigen yang sangat
otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang otot-otot
obligue) menekan iga bagian bawah kearah belakang serta mendorong sekat
dapat merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta abdominalis,
dimasukkan adalah penyebutan kata atau kalimat yang sesuai dengan keyakinan
Terapi relaksasi benson sebagai sebuah terapi yang dapat menjadi referensi untuk
dilakukan dengan sendiri setiap waktu, tidak memerlukan biaya yang banyak, dan
menyebut nama-nama Tuhan atau zikir dapat menurunkan kadar hormon yang
akhirnya menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan. Selain itu zikir dan doa dari
sudut pandang ilmu kesehatan mental merupakan terapi psikiatrik, setingkat lebih
tinggi daripada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan zikir dan doa mengandung
percaya diri yang pada akhirnya kekebalan tubuh dan kekuatan psikis meningkat
melakukan aktivitas biasanya yang dilakukan mulai dari berbaring ditempat tidur,
menggunakan minyak kayu putih dan minum air hangat akan tetapi penurunan
skala nyeri pada kelompok kontrol sangat sedikit bahkan ada yang mengalami
peningkatan skala nyeri. Oleh sebab itu pada kelompok intervensi terdapat
perbedaan skala nyeri yang signifikan, meskipun tingkat kemaknaan nyeri setiap
individu berbeda. Hal ini menunjukkan terapi relaksasi Benson memiliki efek
efektif dalam menurunkan nyeri dismenore, hal ini terlihat pada saat sebelum
tidur, dan tidak bersemangat. Sedangkan setelah dilakukan relaksasi Benson nyeri
yang awalnya berat menjadi sedang dan yang sedang menjadi ringan. Dari data
3. Keterbatasan penelitian
1. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah jumlah sampel minimal dimana
2. Tindakan mandiri yang dilakukan responden dipilih tidak secara acak oleh
4. Pengumpulan data pada penelitian ini hanya satu kali dilakukan pada hari
pertama menstruasi dan langsung didapatkan hasilnya setelah dilakukan relaksasi Benson
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini didapatkan ada perbedaan intensitas nyeri haid sebelum
dan sesudah dilakukan relaksasi Benson dengan sebelum dan sesudah dilakukan
aktivitas biasa dengan nilai signifikansi yaitu (p = 0,000 < 0,05). Hal ini
haid.
6.2 Saran
nyeri haid serta salah satu manajemen nyeri yang dapat dilakukan pada saat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi profesi
sebagai salah satu intervensi dalam menurunkan nyeri haid dengan memberikan
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
nyeri haid.
Peneliti selanjutnya dapat menjadi penelitian ini sebagai data dasar untuk
penelitian yang sama serta menambah karakteristik responden untuk data yang
Adriana, Utomo, W.B., dan Febrianti. 2013. Lama Haid dan Kejadian Anemia
pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 4 Nomor 1, 11-
15. E-ISSN : 2354-8762.
Amaliah, Nurillah. 2012 . Status Tinggi Badan Pendek Beresiko terhadap
Keterlambatan Usia Menarche pada Perempuan Remaja Usia 10-15
Tahun. Jurnal Penelitian Nutrisi dan Makanan. Diakses pada Tanggal 23
November 2019.
Andriani, Yunita. 2015. Hubungan Indeks Masa Tubuh, Tingkat Stress dan
Aktivitas Fisik dengan Tingkat Dismenorea pada Mahasiswi DIII
Kebidanan Semester II STIKes A’Syiyah Yogyakarta. Diakses pada
Tanggal 21 November 2019.
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
Ismail, I.F., Kundre, R., Lolong, J. 2015. Hubungan tibgkat stress dengan kejadian
dismenore pada mahasiswi semester VIII program studi ilmu keperawatan
fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. ejournal
Keperawatan (e-Kp) Vol. 3 No. 2, h.2.
Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Kemenkes RI. 2012. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Infodatin pusat data
dan informasi kementrian kesehatan RI.
Kristina. 2010. Dismenore primer. Jakarta : Balai Pustaka.
Lowdermilk. 2011. Maternity & Women’s Health Care. Edition 10. Elsevier Inc.
Mahdavi, A., Gorji, M.A.H., Gorji, A.M.H., Yazdani, J., & Ardebil, M.D. 2013.
Implementing benson's relaxation training in hemodialysis patients:
Changes in perceived stress, anxiety, and depression. North American
Journal of Medical Sciences, 5(9), 536.
Parker, M.A, Sneddon A.E, Arbon P. 2010. The menstrual disorder of teenagers
(MDOT) study : determining typical menstrual patterns and menstrual
disturbance in a large population based study of Australian teenagers.
BJOG. 1 (17) : 185-92.
Prasetyo, S.N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Rambod, M., Sharif, F., Pourali M,N., Pasyar, N., & Rafii, F. 2014. Evaluation of
the effect of Benson's relaxation technique on pain and quality of life of
haemodialysis patients: A randomized controlled trial. International
journal of nursing studies, 51(7), 964-973.
Sari, Perdana. 2012. Perbedaan Terapi Musik Klasik Mozart dengan Terapi
Musik Kesukaan terhadap Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMA
Negeri 5 Denpasar. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan
Widiyanti. 2013. The Effect Of Menstrual Pain (Dysmenoreehe) With The Daily
Activities At Adolescent.
Peneliti,
(Indah Agustinia)
(INFORMED CONSENT)
Nama (Inisial) :
Usia :
Medan,
2020
Responden
( )
No. Responden
NO Aktivitas Penelitian Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst
Sept
4 Menyusun Bab 2
5 Menyusun Bab 3
6 Menyusun Bab 4
7 Sidang proposal
8 Perbaikan proposal
9 Pengumpulan data responden
10 Analisa Data
13 Revisi skripsi
14 Mengumpulkan skripsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 4
TAKSASI DANA
No KEGIATAN BIAYA
1. Menyiapkan proposal sampai sidang
proposal
Biaya internet Rp. 150.000,00
Biaya print Rp. 200.000,00
Fotocopy sumber dan proposal Rp. 100.000,00
Memperbanyak proposal dan Rp. 100.000,00
penjilidan
2. Pengumpulan data dan analisa data
Biaya Internet Rp. 150.000,00
Fotocopy Rp. 100.000,00
3. Persiapan laporan skripsi
Biaya internet Rp. 200.000,00
Biaya print Rp. 200.000,00
Fotocopy laporan penelitian Rp. 100.000,00
Memperbanyak skripsi dan Rp. 150.000,00
penjilidan
4. Biaya tak terduga Rp. 200.000,00
5. Total Rp. 1.600.000,00
KUESIONER PENELITIAN
I. Petunjuk Pengisian
1. Jawablah dengan runtut, singkat dan jelas
2. Data ini dijamin kerahasiaannya oleh peneliti
3. Terimakasih atas ketersedian saudari dalam mengisi kuesioner ini
Lingkarilah (O) salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan tingkat
nyeri yang Anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid. Semakin besar angka
semakin berat keluhan yang dirasakan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skala Nyeri :
Lingkarilah (O) salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan tingkat
nyeri yang Anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid. Semakin besar angka
semakin berat keluhan yang dirasakan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skala Nyeri :
HASIL PENELITIAN
4 EF 7 4 RM 7 7
5 KJ 5 2 SST 6 6
6 SD 4 1 FND 5 5
7 RSD 5 2 IA 3 3
8 MJ 3 1 MAR 5 5
9 DR 4 1 W 6 5
10 IK 5 2 FR 7 7
11 AP 6 3 KMS 6 6
12 SN 5 2 LA 5 4
13 NA 4 1 NAS 4 4
14 RA 3 1 AM 8 7
15 SM 5 2 YA 4 3
16 RJ 6 3 NY 7 6
17 LO 4 1 LM 3 3
18 MS 5 2 CT 5 5
19 NHN 7 4 NAS 6 6
20 KA 7 3 AS 3 3
21 IL 6 3 NM 6 6
22 NAJ 6 2 DW 4 4
23 NS 6 3 KJS 3 3
24 Z 5 2 RM 6 5
25 AM 4 1 ER 5 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasil Uji Analisa Univariat
Distribusi Mean dan Standar Deviasi Karakteristik Responden, Pre dan Post serta
Selisih Kelompok Intervensi dan Kontrol
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Kelompok Intervensi
Pre Test Post Test
Mean 5.1600 2.2000
N 25 25
Std. Deviation 1.34412 1.11803
Kelompok Kontrol
Pre Test Post Test
Mean 5.2000 4.9600
N 25 25
Std. Deviation 1.44338 1.36870
Selisih
Intervensi Kontrol
Mean 2.8800 .3200
N 25 25
Std. Deviation .72572 .47610
Uji Normalitas
Kelompok Intervensi
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pre Test .147 25 .169 .944 25 .187
Post Test .211 25 .006 .872 25 .005
a. Lilliefors Significance Correction
Kelompok Kontrol
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pre Test .174 25 .050 .922 25 .057
Post Test .170 25 .059 .912 25 .035
a. Lilliefors Significance Correction
Kelompok Intervensi
Ranks
Sum of
N Mean Rank Ranks
a
postest – pretest Negative Ranks 25 13.00 325.00
Positive Ranks 0b .00 .00
c
Ties 0
Total 25
a. postest < pretest
b. postest > pretest
c. postest = pretest
a
Test Statistics
postest – pretest
b
Z -4.663
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Kelompok Kontrol
Ranks
postest- pretest
b
Z -2.121
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
Mann-Whitney Test
Pre Test Relaksasi Benson
Ranks
a
Test Statistics
Pretest
Mann-Whitney U 305.500
Wilcoxon W 630.500
Z -.139
Asymp. Sig. (2-tailed) .890
Selisih Rata-rata
Ranks
a
Test Statistics
Selisih
Mann-Whitney U 16.000
Wilcoxon W 341.000
Z -6.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kelompok
Nim : 161101077
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap Indah Agustinia
Tempat, Tanggal Lahir Koto Tinggi, 13 Agustus 1997
Anak ke 3 dari 4 bersaudara
Pekerjaan Mahasiswi
Agama Islam
Alamat Jalan Universitas nomor 20 Asrama Putri USU,
Medan
No. Hp 089606709122
Email agustiniaindah@gmail.com
Orang Tua Ayah : Asril (Alm)
Ibu : Wismar
1. RIWAYAT PENDIDIKAN
2. RIWAYAT ORGANISASI