Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH.,PhD selaku Ketua Program Studi Ilmu
skripsi ini
3. Putu Ayu Indrayathi, S.E, MPH dan dr. Pande Putu Januraga, M.Kes,
skripsi ini.
vi
4. Bapak/ Ibu Dosen dan seluruh staf Tata Usaha PSKM FK UNUD atas
5. Agung Adi Arnata, Desak Made Umbari dan adik-adik yang sudah
6. A.A. Ngr Bagus Surya Pramana yang sudah memberikan motivasi dan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu
skripsi ini.
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................................ v
viii
2.3 Kebijakan SPGDT 119.......................................................................... 14
2.4 Layanan Call Center 119 ...................................................................... 16
2.4.1 Pengertian Layanan Call Center 119 .................................................... 16
2.4.2 Ketenagaan Layanan Call Center SPGDT 119 ..................................... 18
2.4.3 Alur Pelayanan Call Center SPGDT 119 ............................................ 20
2.5 Implementasi Layanan Call Center SPGDT 119 .................................. 21
2.6 Online Survey ........................................................................................ 23
2.7 Pengetahuan .......................................................................................... 24
2.8 Sikap...................................................................................................... 26
2.9 Perilaku ................................................................................................. 27
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ................. 29
ix
6.5 Perilaku Dalam Kejadian Gawat Darurat .............................................. 70
6.7 Kelemahan Penelitian............................................................................ 71
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 72
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 5.15 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Definisi Gawat
Darurat Dan Definisi Pelayanan Call Center. ........................................ 49
Tabel 5.16 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Kejadian Gawat
Darurat .................................................................................................... 50
Tabel 5.17 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Pelayanan
Gawat Darurat......................................................................................... 52
Tabel 5.18 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Pelayanan Call
Center Yang Menangani Kasus Kegawatdaruratan………………….. 53
Tabel 5.19 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Pelayanan Call
center Yang Menangani Kasus Kecelakaan ........................................... 54
Tabel 5.20 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Tentang Pengaduan
Kesehatan Dan Persediaan Fasilitas Kesehatan ..................................... 55
Tabel 5.21 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Pelayanan Call
center Yang Menangani Pelayanan Ambulans Dan Kasus
Kegawatdaruratan .................................................................................. 57
Tabel 5.22 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Yang Pernah Mengalami
Kejadian Gawat Darurat Dan Pernah Menggunakan Layanan Call
Center. .................................................................................................... 59
Tabel 5.23 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Jika Ada Kejadian Gawat
Darurat .................................................................................................... 60
Tabel 5.24 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Kebutuhan Akan
Persediaan Fasilitas layanan Kesehatan ................................................. 62
Tabel 5.25 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Sistem
Pelayanan Gawat Darurat. ...................................................................... 63
Tabel 5.26 Distribusi Karakteristik Mahasiwa FK Unud Terhadap Sistem Terpadu
Untuk Pelayanan Gawat Darurat Dan Layanan Call Center Gawat
Darurat .................................................................................................... 64
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Kuesioner
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Skripsi, Juni 2017
A.A.Amanda Yogie Rinata
ABSTRAK
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan dalam memberikan
pelayanan publik adalah layanan call center SPGDT 119. Mahasiswa kesehatan sebagai
generasi yang akan mendukung program layanan kesehatan harus memiliki peran dalam
menggencarkan sosialisasi layanan call center ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pengetahuan, sikap dan perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran,
Universitas Udayana tentang program layanan call center SPGDT 119.
Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. dan
menggunakan teknik “Accidental Sampling”. Sampel pada penelitian ini berjumlah 311
responden dengan keselurahan responden yang mengisi kuesioner online sebagai instrumen
penelitian dan memenuhi kriteria inklusi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil menunjukkan sebanyak 70,1% responden belum mengetahui layanan call
center 119 menyediakan layanan fasilitas pengaduan kesehatan, sebanyak 76,8% responden
juga tidak mengetahui bahwa layanan call center 119 menyediakan informasi layanan
kesehatan. Responden menyatakan perlu dibuatkan sistem pelayanan terpadu untuk kejadian
gawat darurat sebanyak 98,1% dan perlu adanya layanan call center berbasis
kegawatdaruratan sebanyak 98,4%.
Rekomendasi untuk mengatasi masalah ini sebaiknya pemegang program layanan
call center 119 mengadakan kerjasama dengan pihak FK Unud untuk mensosialisasikan
tentang program Layanan Call center 119 juga menyiapkan beberapa kader dari FK Unud
agar bisa mensosialisasikan program layanan call center 119 sebagai sistem terpadu untuk
penanggulangan gawat darurat.
xvi
PUBLIC HEALTH DEPARTEMENT
MEDICAL FACULTY OF UDAYANA UNIVERSITY
HEALTH ADMINISTRATION AND POLICY DEPARTEMENT
A.A.Amanda Yogie Rinata
ABSTRACT
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud. Visi Indonesia sehat 2025 adalah
tercapainya hak hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem
kesehatan yang dapat menjamin hidup dalam lingkungan yang sehat, perilaku
yang dikenal dengan Deklarasi Makasar 2000. Konsep ini mengadopsi dari World
Republik Indonesia sebagai salah satu pilar untuk mencapai visi pembangunan
kesehatan Indonesia Sehat 2010. Isi dari Deklarasi Makasar 2000, yaitu :
1
2
Meningkatkan rasa cinta dan bernegara, demi terjalinnya kesatuan dan persatuan
bangsa dimana rasa sehat dan aman merupakan perekat keutuhan bangsa.
menjamin rasa sehat dan aman, yang merupakan hak asasi manusia.
hari dan bencana secara efektif dan efisien. Meningkatkan peran serta masyarakat
melalui pendidikan dan pelatihan. Membentuk Brigade Gawat Darurat yang terdiri
dari komponen lintas sektor baik medik maupun non medik, berperan dalam
menciptakan keadaan sehat dan aman bagi bangsa dan negara (Safe community)
terciptanya keadaan sehat dan aman yang melibatkan peran serta aktif masyarakat
sebagai bagian dari hak asasi manusia yang diimplementasikan bersama oleh
yang adil dan makmur. Safe community merupakan program untuk menjamin bahwa
harus dapat hidup sehat dan aman, karena kesehatan dan keamanan merupakan hak
asasi manusia .
3
Safe community tidak akan terwujud bila terjadi kegawatdaruratan baik dalam
kondisi sehari-hari maupun bencana. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
angka kecelakaan lalulintas di Indonesia yang diambil dari data Polri, tahun 2011
31.195 orang, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 109.038 kecelakaan lalu lintas
dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang. Ini tentunya menjadi
bencana atau musibah masal dan gawat darurat sehari-hari. Dalam rangka
menanggulangi penderita gawat darurat karena bencana atau musibah masal dan
gawat darurat sehari-hari perlu ditangani oleh petugas kesehatan yang handal baik
memadukan penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra Rumah Sakit sampai
tingkat Rumah Sakit dan rujukan antar Rumah Sakit dengan prinsip Time Saving is
Life and Limb Saving. Penanganan pada tahap Pra Rumah Sakit dikenal dengan nama
Public Safety Center (PSC) yang selanjutnya disebut Pos Pelayanan Gawat Darurat
Terpadu (Pos Yan Gadar Terpadu), diharapkan dapat menjamin respon cepat dan
tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan setiap orang yang
mengalami kegawatdaruratan.
memberikan pelayanan terbaik melalui sebuah inovasi. Salah satu inovasi yang
4
layanan call center SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) 119.
Inovasi pada bidang kesehatan di Indonesia menjadi hal yang penting karena
antara lain gempa bumi dan letusan gunung berapi karena terletak dalam rangkaian
“Ring Of Fire”. Indonesia berada diantara empat pusat zona aktif gunung berapi
yaitu Zona Sunda, Minahasa, Halmahera, dan Banda, sehingga risiko terjadinya
Emerging Infectious Disease (Humas Bina Upaya Kesehatan, 2011). Selain bencana
alam risiko kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia masih menjadi
yang luas dengan jumlah pulau mencapai ribuan, akses transportasi yang sulit antar
daerah, perbedaan kondisi geografis antar daerah dan fasilitas serta tenaga medis
Layanan call center 119 ini berbeda dengan layanan publik lainnya. Dengan
mengakses hanya satu nomor layanan telepon yaitu nomor 119 bisa mendapatkan
lalulintas. Layanan ini juga terintegrasi dan bekerja sama dengan pihak
SPGDT 119 merupakan salah satu cara baru pemerintah dalam memberikan layanan
kesehatan khusunya dalam bidang gawat darurat. Layanan call center 119 yang dapat
diakses (dihubungi) melalui telepon selular ataupun telepon rumah dan bebas biaya.
Layanan ini merupakan integrasi antara National Command Center (NCC) atau Pusat
5
Kabupaten/Kota. Alur pelayanan dalam layanan call center 119 dimulai saat NCC
pasien). PSC dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan unit teknis lainnya di
kekhususan dan kebutuhan daerah. Di Bali khususnya telah dibentuk layanan call
Daerah) Provinsi Bali dan sudah terbentuk pada bulan Februari Tahun 2016.
pelaksanaannya layanan call center ini belum beroperasi secara optimal. Belum
adanya regulasi, pedoman, standar prosedur operasional, sarana dan prasarana dan
tenaga untuk mengelola call center. Selain itu tidak pernah diadakannya sosialisasi
pada masyarakat menyebabkan banyak masyarakat tidak tahu dengan adanya layanan
6
call center ini. Sosialisasi hanya dilakukan dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Bali. Maka dari itu diperlukan kader untuk mensosialisasikan program ini.
program ini setidaknya mengetahui lebih dulu akan program layanan call center
SPGDT 119 dan nantinya akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk
masyarakat Bali demi tercapainya kesehatan nasional. Maka dari itu peneliti tertarik
Layanan Call Center SPGDT 119 merupakan salah satu cara baru pemerintah
Layanan ini merupakan integrasi antara National Command Center (NCC) atau Pusat
Public Safety Center (PSC) yang berada di Kabupaten/Kota. Di Bali telah dibentuk
layanan call center SPGDT 119 yang bertempat di BPBD (Badan Penanggulangan
Bencana Daerah) Provinsi Bali dan sudah terbentuk dari Tahun 2016. Namun dalam
pelaksanaannya layanan call center ini belum beroperasi secara optimal. Belum
adanya regulasi, pedoman, standar prosedur operasional, sarana dan prasarana dan
tenaga untuk mengelola call center. Selain itu kurangnya sosialisasi menyebabkan
masyarakat tidak tahu dengan adanya layanan call center ini. Mahasiswa kesehatan
7
sebagai generasi yang akan mendukung program layanan kesehatan harus memiliki
lebih dulu akan program layanan call center SPGDT 119 dan nantinya akan menjadi
call center serta membantu pencerdasan masyarakat Bali demi tercapainya kesehatan
nasional.
1. Bagi Mahasiswa
yang terkait dengan program layanan kesehatan yaitu layanan call center