SKRIPSI
Oleh :
WAHYUDI INDRIYATMO
NIM. ST 13 079
Wahyudi Indriyatmo
NIM : ST.13 079
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam,
untuk sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang one day
bimbingan dan mmotivasi-motivasi dari berbagai pihak niscaya penulis tidak akan
mampu menulis skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si., selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta,
penelitian ini.
9. Keluargaku yang telah memberikan dukungan, doa, nasihat, kasih sayang dan
ucapan terima kasih yang tak terhingga serta iringan doa semoga amal baiknya
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga skripsi ini dapat
Wahyudi Indriyatmo
NIM. ST. 13 079
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTARF TABEL
Wahyudi Indriyatmo
Abstrak
PENDAHULUAN
jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.
Kanker terjadi karena proliferasi sel yang tidak terkontrol (Corwin, 2009).
Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta
kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah
kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada
kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih
Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330 orang. Kanker
leher rahim, sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru-paru dan kanker
kolorektal (Harian Terbit, 2014). Khusus penyakit kanker, the World Cancer
Report mengestimasi bahwa terdapat 12,4 juta kasus baru dan 7,6 juta
kematian pada tahun 2008 (IARC, 2008). Angka estimasi jumlah kasus baru
ini sedikit lebih rendah daripada estimasi WHO (2010). Kejadian kanker yang
1
terbanyak adalah kanker paru (1,52 juta kasus), kanker payudara (1,29 kasus)
karena kanker paru (1,31 juta kematian), kanker lambung (780.000 kematian)
pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah terkait dengan penyakit yang
cara identifikasi dini, pemeriksaan yang baik, dan terapi rasa sakit dan
masalah lainnya, fisik, psikososial dan spiritual (Rasjidi, 2010). Kondisi dan
sehingga tidak saja mempengaruhi kondisi fisik, tetapi juga kondisi psikologis
dan memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Berdasarkan penelitian yang
Penelitian lain yang dilakukan oleh Sari, dkk (2013) yang berkaitan dengan
Ruang One Day Care RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2013 terdapat
3.600 pasien kanker. Berdasarkan hasil data yang dilakukan penulis di ruang
One Day Care RSUD Dr. Moewardi pada bulan Juni 2014 terdapat 300
pasien, bulan Juli 2014 meningkat menjadi 330 pasien, dan pada bulan
bahwa 33,0% pasien mengalami diare, 67,0% pasien mengalami nyeri kejang
dan kembung, 54,5% sering mengalami nyeri pinggang bagian bawah, dan
feses bercampur darah. Melihat keluhan-keluhan yang ada pada pasian kanker
6 orang dukungan keluarga kurang. Dari 10 pasien tersebut ada 6 pasien yang
hanya akan berdampak pada keluhan seperti nyeri, sulit tidur, mudah lelah,
menderita kanker memerlukan waktu yang relatif lama dan pasien maupun
dapat dicapai hasil yang optimal. Di RSUD Dr. Moewardi yang merupakan
terhadap pasien kanker mulai dari pengobatan ringan sampai dengan tindakan
operasi serta pelaksanaan kemoterapi, hal ini terutama adalah di ruang One
sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang one day care
.
1.3. Tujuan Penelitian
Moewardi.
Moewardi.
pada pasien kanker agar tercipta suatu motivasi untuk sembuh atas
3. Bagi pasien
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Kanker
Karena ada jenis kanker yang berbeda, namun semua itu mempunyai cirri-
ciri yang umum yaitu sel tumbuh dan berkembang dengan tidak beraturan.
Ketika sel menjadi bersifat kanker, sel akan kehilangan kemampuannya untuk
kebutuhan hidup (Smeltzer & Bare. 2010), sehingga terbentuk tumor yang
terpisah dari bagian tubuh yang normal. Tumor ini dapat menimbulkan
Adanya gen abnormal ini menimbulkan salah atur, lebih atau kurang
1) Kelainan konginetal
7
payudara dibanding dengan seseorang yang tidak mempunyai
2) Karsinogen
yang terdapat dalam tir atau jelaga, asap rokok, sinar ionisasi
virus.
3) Hormon
4) Lingkungan hidup
a) Pekerjaan
b) Tempat tinggal
dari jaringan ikat, tulang, kartilage, lemak, otot sampai pembuluh darah
metastatis adalah kemampuan sel kanker untuk berpindah dari satu tempat
organ sekaligus. Perpindahan sel kanker dari satu tempat ke tempat lain
digunakan sinar laser (X-ray) untuk membunuh sel kanker dan dilakukan
hanya pada bagian yang terkena kanker. Hal ini dimaksudkan agar tidak
1) Mencapai kesembuhan
darah dan sel-sel dinding saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai
anus. Oleh karena itu, obat ini akan memberikan efek samping berupa
obat jenis ini harus disertai pengaturan diet yang benar sehingga
dipertahankan.
2.1.2.1. Pengertian
oleh hubungan darah, perkawinan maupun adopsi yang tinggal dalam satu
1. Dukungan informasional
2. Dukungan penilaian
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
keluarga yaitu :
2. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
berbedabeda.
c. Faktor emosi
d. Aspek Spiritual
memenuhi kebutuhan.
sedang dihadapi.
pembuat keputusan, anak, saudara kandung dan orang tua. Saat terjadi
sakit, orang tua dan anak beradaptasi terhadap perubahan akibat seseorang
orang tua jatuh sakit dan tidak dapat menjalankan aktivitas hariannya, anak
2.1.3. Motivasi
atau dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi atau upaya
5. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat
tidak baik.
lagi karena munculnya kebutuhan baru. Inilah yang disebut daur motivasi.
Bila determinan yang menimbulkan kebutuhan itu tidak ada lagi maka
oleh :
1. Energi
tindakan tertentu.
2. Belajar
akan lebih termotivasi untuk bertingkah laku sesuai dengan yang pernah
dipelajarinya.
3. Interaksi sosial
4. Proses kognitif
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
laku sesuai norma dan nilai yang diajarkan, sehingga seseorang akan
ekonomi rendah.
berbeda pula.
sehingga apapun nasihat atau saran dari orang tua akan dilaksanakan.
untuk berperilaku.
(2010), yaitu :
penelitian yang sama, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat
menjalani kemoterapi.
orang dan sampel yang digunakan adalah 25% dari 103 orang yaitu 25
menjalani kemoterapi adalah kurang baik Dari hasil peraelitian ini dapat
perbedaan yang ada pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini,
payudara dan kanker serviks namun pada penelitian saat ini pada pasien
sebagai berikut :
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
keluarga terhadap motivasi untuk sembuh pada pasien Kanker di One Day
Care RSUD Dr. Moewardi. Faktor risiko serta efek tersebut diukur menurut
keadaan atau status pada waktu observasi, jadi tidak ada tindak lanjut (Setiadi,
2007).
Penelitian ini rencananya dilaksanakan di Ruang One Day Care RSUD Dr.
Moewardi.
Waktu penelitian rencananya dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2015.
3.3.1 Populasi
(Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Kanker
yang yang sedang menjalani kemoterapi di Ruang One Day Care RSUD
27
Dr. Moewardi berjumlah 350 orang, hal ini didasarkan hasil data yang
dilakukan penulis di Ruang One day Care RSUD Dr. Moewardi pada
3.3.2 Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2006). Sampel pada penelitian ini di ambil dari pasien
kanker yang menjalani perawatan di Ruang One Day Care RSUD Dr.
adalah semua pasien yang menjalani kemoterapi di ruang One Day Care
RSUD Dr. Moewardi dan kriteria ekslusi, semua pasien yang menjalani
kemoterapi di ruang One Day Care RSUD Dr. Moewardi tetapi tidak
populasi, oleh karena jumlah populasi kurang dari 10.000 maka penentuan
N
n=
1 + N (d 2 )
Keterangan:
n= Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
350
n=
1 + 350 (0.12 )
350
n=
4,5
variabel terikat dan merupakan variabel bebas, dalam penelitian ini adalah
dukungan keluarga.
Variabel terikat adalah variabel yang diduga nilainya akan berubah karena
pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam hal ini adalah
di rumah sakit.
sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi,
dengan skala Likert (Sugiyono, 2009). Bentuk kuesioner ini ada empat
alternatif jawaban yaitu selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang
kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Ada dua tipe
negatif). Hasil ukur dari kuesioner ini menggunakan skala ordinal dengan
kategori baik dengan nilai 66, cukup dengan nilai 44-65, kurang dengan
Total 10 12
3.5.2 Lembar kuesioner motivasi untuk sembuh pada pasien dalam menjalani
kemoterapi
kuesioner dengan skala Likert. Bentuk kuesioner ini ada empat alternatif
Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju
(TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Jenis
diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Hasil ukur dari kuesioner ini
menggunakan skala ordinal dengan kategori baik dengan nilai 54, cukup
Jumlah 14 6 20
April s.d 5 Mei 2015 kepada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
Ruang One Day Care Cendana RSUD Dr. Moewardi. Adapun uji ini
sembuh.
saja yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas tiap item digunakan
sebagai berikut:
N XY - ( X )( Y )
rXY =
{(N X 2 - ( x ) }{N Y
2 2
- ( Y )
2
}
Keterangan:
denga r tabel. Pengukuran dinyatakan valid jika rhitung > rtable pada taraf
a. Dukungan Keluarga
0,139 dengan nilai r-value sebesar 0,465 dan nilai validitas tertinggi
sebesar 0,713 dengan nilai r-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai
rhitung > rtabel (0,361) pada N = 30, dengan nilai r-value 0,000 yang
nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa instrumen
tentang dukungan keluarga yang disebarkan tergolong valid, sehingga
9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24) dan
instrumen yang tidak valid item nomor 7, 13, dan 25, sehingga item
dengan nilai r-value sebesar 0,595 dan nilai validitas tertinggi sebesar
0,730 dengan nilai r-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai rhitung >
rtabel (0,361) pada N = 30, dengan nilai r-value 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa instrumen tentang
9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, dan 20) dan instrumen yang tidak
valid item nomor 2 dan 15, sehingga item yang valid digunakan untuk
Keterangan:
ri = koefisien reliabilitas
K = jumlah item pernyataan
S i2 = mean kuadrat kesalahan
S t2 = varian total
sebesar 0,873 dan untuk varabel motivasi untuk sembuh sebesar 0,793. Hal
1. Pengolahan data
diolah dulu. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui suatu
a. Editing
lengkapi.
b. Coding
1) Dukungan keluarga
c. Scoring
telah ditentukan.
d. Tabulating
kuesioner
2. Analisis Data
menggunakan komputer.
diolah dalam bentuk tabel maupun paparan. Data dengan sampel besar
( 30) dengan kriteria data semua variabel berbentuk ordinal dilakukan uji
Spearman.
Interpretasi :
a. Ho ditolak bila nilai rhoXY > rtab atau nilai r < 0.05, yang berarti ada
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Studi kepustakaan
Peneliti memilih tempat di ruang one day care RSUD Dr. Moewardi
proposal penelitian.
Surakarta.
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan penelitian
versi 17.00.
3. Tahap Pelaporan
Data yang telah selesai dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel
yang dalam penelitian ini adalah di ruang one day care RSUD Dr. Moewardi.
ukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data berupa
HASIL PENELITIAN
pendidikan, pekerjaan. Hal ini dapat dijelaskan dalam tabel 4.1. berikut.
40 tahun, dan 38 orang (48,7%) berumur lebih dari 40 tahun. Sehingga dapat
42
Pendidikan akhir responden diketahui bahwa dari 76 responden
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 24 orang (30,8%), hal ini berarti
31 orang (39,7%).
pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Berikut hasil analisis yang
rank spearman (t) diketahui bahwa nilai korelasi hitung sebesar 0,403 dengan
nilai probabilitas 0,000 (p value < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak,
maka semakin baik dan meningkat motivasi untuk sembuh pada pasien kanker
hubungan sedang.
BAB V
PEMBAHASAN
dukungan keluarga dan motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang
menjalani kemoterapi.
orang (48,7%) berumur lebih dari 40 tahun, sehingga dapat diketahui bahwa
responden sebagian besar mempunyai umur lebih dari 40 tahun yaitu sebesar
38 orang (46,7%). Sesuai dengan teori Papalia (2008), bahwa batasan usia
dewasa awal yaitu 20-40 tahun, dewasa menengah yaitu 41-65 tahun, dan
dewasa akhir yaitu > 65 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa, sebagian besar kasus kanker terjadi pada wanita usia > 40 tahun keatas
dan dapat mempengaruhi motivasi mereka (Smeltzer & Bare, dalam Sari, dkk,
2012).
46
berpendidikan akhir SLTA, dan 9 orang (11,5%), hal ini berarti mayoritas
mempunyai motivasi yang baik terhadap sesuatu yang akan diinginkan seperti
tingkah laku, kegiatan dan aktivitas. Dengan belajar baik secara formal
kesehatan.
Tangga (IRT) sebanyak 24 orang (30,8%), hal ini berarti mayoritas responden
dilihat dari sosial ekonomi keluarga, apabila dikaitkan dengan motivasi pasien
untuk sembuh dan dukungan keluarga maka dengan status ekonomi yang
tinggi yang dimiliki seseorang maka akan mempunyai dukungan dan motivasi
untuk sembuh. Hal ini menurut Sumidjo (2006) bahwa sosial ekonomi
ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi yang berbeda dengan tingkat sosial
ekonomi rendah.
(5,1%). Dukungan dari keluarga merupakan suatu hal yang sangat penting
atau ada yang peduli kepadanya walaupun dalam keadaan sakit. Menurut
yang terdiri dari atas informasi atau nasihat verbal dan non verbal bantuan
nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial dan didapat karena
bagi pihak penerima (Gottieb, 1983, dikutip Smet, 1994, dalam Nursalam &
kemoetarapi.
Hal ini sesuai dengan Sari (2010) yang menyatakan bahwa dukungan
adalah kekerabatannya yang kuat, dapat dilihat dari ketika ada anggota
keluarga yang sakit dan menjalani rawat inap di rumah sakit, semua
diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk
yang baik serta kegiatan yang menarik (Nursalam, 2005). Hasil penelitian
disarankan oleh kerabat untuk menjalani kemoterapi agar cepat sembuh, dan
kemoterapi telah menjadi kebutuhan bagi dirinya yaitu kebutuhan akan rasa
harus menyesuaikan dengan keadaan yang baru seperti kondisi yang tidak
menyenangkan. Hal ini sesuai dengan Maslow dalam Purwanto (2006) yang
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan rasa aman dan
nyaman (safety need). Kebutuhan ini sangat diperlukan karena tanpa adanya
rasa aman dari berbagai gangguan yang ada, manusia akan sulit melakukan
patuh dalam menjalani kemoterapi. Hal ini sesuai dengan penelitian Saragih
nilai korelasi hitung sebesar 0,403 dengan nilai probabilitas 0,000 (p value <
tersebut, dan sifat hubungan tergolong sedang (Colton dalam Sugiyono, 2010).
sehingga enggan bahkan tidak datang sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh
pasien kanker payudara untuk melakukan kemoterapi. Hal ini sesuai dengan
Stuart & Sundeen (1995 dalam Tamher & Noorkasiani, 2005) yang
percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang
dan signifikan dukungan keluarga dengan motivasi untuk sembuh pada pasien
penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2012), yang meneliti tentang
menjalani kemoterapi.
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
maupun dokter.
54
2. Bagi keluarga, pasien yang menjalani kemoterapi
Bagi peneliti lain bisa menggunakan variabel lain yang belum diteliti,
Bomar, PJ. 2006. Promoting Health in Families: Applying family research and
theory of nursing practice. Philadelphia: W.B.Saunders Company.
Depkes, RI. 2014. Prevalensi kanker di Indonesia dan Dunia. Sumber: http://ma-
najemenrumahsakit.net/2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-
dunia. diakses tanggal 01 Nopember 2014.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
Jakarta : EGC.
Kemenkes R.I. 2014. Profil Kesehatan Infonesia Tahun 2014. Jakarta: Depkes.
Rifki Zaki Yamani, Nur Mukarromah dan Musrifatul Uliyah (2011), yang
meneliti tentang : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker
Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Pemeriksaan PAP SMEAR
di Desa Ketawang Daleman Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep.
Jurnal Kesehatan. Malang.
Saragih, Rosita. 2012. Peranan Dukungan Keluarga dan Koping Pasien dengan
Penyakit Kanker terhadap Pengobatan Kemoterapi di RB I Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Jurnal Keperawatan.
FIK, UDA, Medan.
Sari, Mahwita, Irvani, dan Utami. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap
Motivasi Pasien Kanker Payudara dalam Menjalani Kemoterapi di Ruang
Cendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Keperawatan.
PSIK STIKES Hangtuah Pekanbaru.
Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Smeltzer & Bare. 2010. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 1. Jakarta:
EGC.
Usman, Moh. Uzer. 2005. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta;: Remaja Rosda
Karya.
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.