PENGARUH KOMPRES HANGAT AROMAT ERAPI LAVENDER T ERHADAP PENURUNAN SKALA NY…
mualimah alfa
EFEKT IFITAS KOMPRES JAHE MERAH HANGAT DAN KOMPRES SERAI T ERHADAP PENURUNAN INT ENS…
sit i aisyah
T ingkat Penget ahuan Lansia t ent ang Reumat hoid Art rit is
Anas Subkhan
SKRIPSI
DEVI SUSANTI
101000214201005
1
KATA PENGANTAR
Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar 2014”. Selamat serta
salam kepada rasullah SAW atas cahaya islam yang telah beliau wariskan diakhir
zaman. Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
pihak sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Peneliti telah
banyak menerima motivasi, arahan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak.
2. Bapak Mursyid, SKM, M. Kes (MMR) selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan
3. Ibu Ns. Betty, S. Kep selaku ketua Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas
2
4. Ibu Zulfa M,Kep Sp. KMB,CWT, sebagai dosen pembimbing I yang telah
5. Ibu Ns. Ranti, S,Kep sebagai dosen pembimbing II yang ikhlas memberikan
6. Pihak Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar yang telah
7. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
8. Teristimewa ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Ayah, Ibu, Adik
beserta keluarga yang tiada henti mendoakan dan memberi dukungan serta
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
3
Semoga segala amal, kebaikan, dan pertolongan yang telah diberikan
kepada peneliti mendapat berkah dari Allah SWT. Peneliti mohon maaf apabila
masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan sehingga peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan dan berguna untuk pengembangan ilmu
dikemudian hari.
Peneliti
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 8
5
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 51
BAB V PEMBAHASAN
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil .............................................................. 57
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 63
6
DAFTAR TABEL
Halaman
7
DAFTAR SKEMA
Halaman
8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
9
DAFTAR LAMPIRAN
10
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
ABSTRAK
11
STUDY NURSING PROGRAM
FACULTY OF HEALTH AND MATHEMATICS
UNIVERSITY OF WEST SUMATRA MUHAMMADIYAH
Thesis, July 2014
Devi Susanti
Effect of Warm Ginger Compress Against Impairment Scale rheumatoid Arthritis
Pain In Elderly In Social Institution Tresna Elderly Mother Love stone cage 2014.
CHAPTER XII + VI + 65halaman 5tabel + 2grafik 4skema 2gambar +
12lampiran.
ABSTRACT
Rheumatoid arthritis is a disease that affects many muskuloskletal elderly, the
disease causes a lot of complaints including, pain feet, knees, hips, hands, neck
and other joints, these diseases lead to paralysis in the elderly due to damage to
the bone. Management of pain in elderly people suffering from rheumatoid
arthritis aims to reduce pain or pain in the elderly disappeared. Based on a
preliminary study conducted in April in Social Institutions Tresna Elderly Mother
Love stone cage 2014, found that warm ginger compress to reduce rheumatoid
arthritis pain scale in the elderly in the elderly. The purpose of this study was to
determine the effect of warm ginger compress to decrease pain scale rheumatoid
arthritis in the elderly. This research is to design pre exsperimen one group pre-
post test design. The experiment was conducted in March and July 2014 samples
in this study were 20 elderly people who suffer from arthritis rhematoid total
sampling data capture techniques. These results indicate an average of rheumatoid
arthritis pain scale prior to the warm ginger compress (pre-test) was 3.80 with a
standard deviation of 1.005. While the average pain scale after warm compress of
ginger (post-test) was 2.80 with a deviation of 1.005 stadar. Shapiro-Wilk
ujistatistik based on the obtained p value 0.000 (> 0.05), meaning there is
significant influence between the influence of warm ginger compress to decrease
pain scale rheumatoid arthritis in the elderly. based on the results of these studies
ginger warm compress can be used as an alternative to reduce rheumatoid arthritis
pain scale. It can be concluded that the warm ginger compress effect on
rheumatoid arthritis decrease pain scale that can be continued as an intervention
that can be done independently by people with rheumatoid arthritis.
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rhematoid merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui dalam
ditemukan dalam praktik dokter umum, penyakit ini ada yang menyerang sendi
dan ada pula yang hanya menyerang jaringan disekitar sendi (Dalimartha,
2008).
fungsinya dapat menurun, pada gejala awal yang sering terjadi pada artritis
rhematoid adalah bagian persendian yang paling sering terkena yaitu sendi
tangan, pergelangan tangan, sendi lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi
bahu kadang-kadang terjadi pada satu sendi disebut artritis rhematoid mono-
artikuler. Pada stadium awal, penurunan berat badan, rasa capek, sedikit
demam dan anemia. Gejala lokal yang terjadi berupa pembengkakan, nyeri dan
gangguan gerak, pada sendi stadium lanjut, kerusakan sendi berupa deformitas
(Chairuddin, 2003 ).
13
Jumlah penderita artritis rhematoid di dunia saat ini telah mencapai
angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi menderita penyakit artritis
23,3%- 31,6% dari jumlah penduduk indonesia. Pada tahun 2007 lalu, jumlah
pasien ini mencapai 2 Juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali
lebih banyak dari pria. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun
2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan (Zen,
2010).
terdiri dari beberapa Kabupaten, salah satunya Kabupaten Tanah Datar yang
menurut sensus tahun 2013 berpenduduk 338.494 jiwa dimana 28% dari
Datar, 2013).
penderita yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, mengacu
kepada teori dari asosiasi nyeri internasional, pemahaman tentang nyeri lebih
menitikberatkan bahwa nyeri adalah kejadian fisik, yang tentu saja untuk
tidak hanya pengelolaan fisik semata, namun penting juga untuk melakukan
14
Manajemen nyeri pada artritis rhematoid bertujuan untuk mengurangi
atau menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman. Secara umum manajemen
dokter atau perawatan lain. Pada intervensi non farmakologi perawat berperan
yang rendah bagi pasien dan tidak membutuhkan biaya. Menggabungkan kedua
pendekatan ini merupakan cara paling efektif untuk mengurangi nyeri. Salah
satu intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan perawat secara mandiri
kompres hangat jahe pada pasien untuk menurunkan skala nyeri artritis
rhematoid ( A,2010 ).
Efek farmakologis pada jahe adalah jahe memiliki rasa pedas dan panas,
(Utami, 2005). Khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah dikenal turun-temurun
diantaranya sebagai pereda sakit kepala, batuk, masuk angin. Jahe juga kerap
rematik, obat antimual dan mabuk perjalanan, kembung, kolera, diare, sakit
serta memar. Efek panas pada jahe inilah yang meredakan nyeri, kaku dan
spasme otot pada artritis rhematoid. Jahe juga dapat digunakan untuk
15
mengobati luka lecet dan luka tikam karena duri atau benda tajam, atau karena
jatuh, dan luka digigit ular juga dapat disembuhkan (Paimin Dkk, 2006).
rhematoid, selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan
pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme
otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, manfaat yang maksimal akan
Para ilmuan dari Universitas Georgia mengatakan rasa jahe memiliki efek
meredakan sakit. Tim peneliti yang diketahui O’connor pada risetnya yang
berjudul jahe redakan nyeri otot pada 2010 melakukan dua riset untuk meneliti
khasiat jahe selama 11 hari jahe dipakai adalah jahe mentah dan jahe yang
dipanaskan. Para responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok,
yakni diberi kapsul yang berisi jahe mentah atau yang dipanaskan. Sisanya
tersebut. Setiap hari para responden dimintakan untuk berolah raga high impact
16
Hasil penelitian Masyhurrosyidi H di Malang Jawa Timur tahun 2013
tingkat skala nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan
jahe dengan p-value 0.000. Pada data pre dan post treatment di dapatkan
penurunan skala nyeri dari berat ke sedang dari skala sedang ke rendah dan
tidak mengalami dari rendah ke sedang atau tinggi. Ada perbedaan signifikan
tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan jahe pada
Dari studi yang telah dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih
Sayang Ibu Batu Sangkar, Pada tanggal 21 Maret 2014 setelah wawancara
dengan salah seorang petugas kesehatan di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih
Sayang Ibu Batu Sangkar, mengatakan saat ini jumlah lanjut usia 70 orang
terdiri dari 42 orang pria dan 28 orang wanita, dari hasil frekuensi penyakit
yang banyak diderita lansia, 29% (20 orang) menderita penyakit atritis
rhematoid dan lainnya menderita hipertensi 28% (19 orang), gastritis 25% (18
orang), katarak 10% (7 orang), stroke 5%(4 orang), dan dimensia 3% (2 orang).
sudah dilakukan adalah senam lansia, mandi air hangat dan olah raga ringan.
Dengan tindakan yang telah dilakukan, dari hasil wawancara tersebut masih
17
banyak lanjut usia yang mengeluh sakit kaki dan dan sedikit tidak ada
hangat jahe, belum dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu
A. Rumusan Masalah
Kompres Hangat Jahe Terhadap Penurunan Skala Nyeri Rematik Pada Lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar Tahun 2014”?
B. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
nyeri artritis rematoid pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha
18
b. Tujuan Khusus
usia sebelum kompres hangat jahe di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih
nyeri atritis rematoid pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Batu
Sangkar .
C. Manfaat Penelitian
pada lansia maka kompres hangat jahe dapat digunakan sebagai tindakan
terhadap kasus rhematoid artritis yaitu melalui kompres hangat jahe dapat
19
3. Peneliti selanjutnya
hangat jahe.
terhadap penurunan skala nyeri artritis rhematoid pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar 2014. Dengan rancangan
hangat jahe variabel dependen adalah penurunan skala nyeri. Subjek dalam
penelitian ini adalah 20 orang lansia yang menderita penyakit nyeri artritis
rhematoid di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar.
Penelitan ini dilakukan dari bulan Maret s/d Juli 2014. Insturumen yang
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Artritis Rhematoid
a. Definisi
selalu ditemukan dalam praktik dokter umum, penyakit ini ada yang
menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan disekitar
nyeri dan kaku pada system syaraf otot (musculoskeletal) dan penyakit
21
sendi dan tulang didekatnya, disertai ploripalirasi dari tulang dan jaringan
lunak didalam dan sekitar daerah yang terkena (Sudoyo, 2005). Artritis
b. Etiologi
pinggul atau beberapa antigen tertentu saja. Agen infeksius yang diduga
2) Endokrin
3) Autoimun
22
4) Metabolik
c. Faktor Resiko
1) Usia lebih 40
1) Nyeri sendi
tubuh, nyeri sendi ada dua macam nyeri yaitu nyeri sendi mekanis
23
pada pagi hari ketika sesorang bangun tidur. Nyeri inflamasi
2) Kaku sendi
biasanya kaku sendi terjadi pada pagi hari, pada umumnya terjadi
deformitas .
Karena sendi tidak dapat berfungsi secara normal, hal ini juga
24
6) Sendi berbunyi
sinovial.
menurun , rasa lelah dan lesu susah tidur, aktivitas suami istri
e. Patofisiologi
25
rhematoid mulai membentuk antibodi lain, antibodi yang menetap
26
B. Lanjut Usia
a. Definisi
merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini
mencapai kematangan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu juga masa
memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60-65
berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah sebut lansia. Masa
dewasa tua dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun
27
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya
melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho,
2008). Penuaan adalah suatu proses yang alamiah yang tidak dapat di
RI, 2003) Menurut Kaliat (1999) dalam maryam (2008). Usia Lanjut
adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan dan terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai
b. Klasifikasi Lansia
28
5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
2003)
c. Karakteristik Lansia
1) Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No.13
tentang kesehatan)
d. Perkembangan Lansia
29
e. Proses Menua
berbagai penyakit dan kematian. Terdapat dua jenis penuaan, antara lain
terhindarkan yang dimulai pada masa awal kehidupan dan terus menerus
intagumen.
30
e) Perubahan sistem urinaria pada lanjut usia
luka.
C. Nyeri
a. Defenisi
oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, dan fantasi luka. Asosiasi
kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang dirasakan dalam
Caffery dalam (Potter & Perry, 2005). Nyeri adalah segala sesuatu yang
31
b. Fisiologi nyeri
1) Reseptor nyeri
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap
dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam
Nosireseptor kutaneus berasal dari kulit dan subkutan, nyeri yang berasal
(Tamsuri, 2012).
32
b) Serabut C
m/detik) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri bersifat
2) Transmisi nyeri
nyeri.
33
3) Neuoro regulator Nyeri
rongga sinapsis antar dua serabut syaraf, dan dapat bersifat sebagai
c. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri superfisial
laserasi, luka bakar, dan sebagainya. Nyeri jenis ini mempunyai durasi
peregangan iskemik.
c. Nyeri vaseral
timbul bersifat difusi dan durasinya cukup lama, sensasi yang timbul
34
d. Nyeri sebar (radiasi)
e. Nyeri fantom
f. Nyeri alih
lokasi. Nyeri jenis ini dapat timbul karena masuknya neuron sensori
1) Respon fisiologik
atau parasimpatik.
35
a) Respon simpatik terlihat pada nyeri akut atau nyeri permukaan
melakukan aktivitas.
2) Respon afektif
b) Menolak
c) Depresi
d) Marah
Menurut Potter & Perry (2005). Respon ini dapat dikaji secara
(2005). Adalah :
1) Usia
36
2) Jenis kelamin
3) Kebudayan
4) Perhatian
5) Ansietas
6) Pengalaman sebelumnya
menerima nyeri yang lebih mudah pada masa yang akan datang.
37
7) Dukungan keluarga dan sosial
8) Keletihan
koping.
Gambar 1
Skala Nyeri Deskriptif Sedehana
38
2 . Skala Intensitas Nyeri Numerik 0-10
Gambar 2
Skala Numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Ringan Nyeri Nyeri Nyeri
Ada Sedang Berat Paling
Nyeri Hebat
Gambar 3
Skala VAS
Gambar 4
Wong And Baker
39
g. Manajemen Nyeri
1) Manajemen farmakologi
a) Bimbingan antisipasi
b) Distraksi
pelepasan endomorfin.
40
c) Biofeedback
d) Hipnosis diri
dan damai.
e) Stimulasi kutaneus
skala nyeri
f) Masase kulit
ketegangan otot .
g) Relaksasi
41
C. Jahe
a. Definisi
menghangatkan perut dan mulut selama ribuan tahun jahe sudah dianggap
sebagai bagian dari obat-obatan tradisional dan juga sebagai bumbu masak
dan minum. Selain itu jahe dapat menambah selera makan dengan
merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Jahe juga bermanfaat
sebagai pencegah mabuk, sebagai obat luar jahe juga sebagai kompres
ini diteliti untuk mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk
Umumnya dikenal tiga verietas jahe yaitu jahe kuning atau putih
besar (jahe badak), jahe putih atau kuning kecil (sunti atau emprit), jahe
cara pengompresan yang dipakai adalah jahe kuning atau putih kecil
karena yang lebih efektif untuk mengurangi peradangan, selain itu jahe
jahe sehingga rasanya lebih pedas disamping seratnya yang tinggi, jahe ini
minyak atsiri yang tinggi namun dalam farmakologi jahe merah sering
42
dijadikan sebagai obat lebih efektif dikosumsi langsung dibanding
berance dikenal 3 jenis jahe, yaitu jahe gajah, jahe sunti dan jahe merah,
atsirinya yang tinggi. Jahe memiliki banyak kegunaan antara lain obat
dan sebagai obat luar untuk mengobati kaseleo, bengkak dan memar
(Rahman, 2004) .
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik dinegara kita.
sangat luas dipakai antara lain, sebagai bumbu masak, pemberi rasa dan
aroma pada makanan seperti roti, kue , biskuit, dan berbagai minuman.
Jahe juga digunakan dalam industri obat minyak wangi dan obat-obatan
lainnya
herbal tegak dapat mencapai ketinggian 40-100 cm, dan dapat berumur
tahunan batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun
yang pipih memanjang dengan ujung lancip, bunganya terdiri dari panjang
43
bunga yang berbentuk kerucut dan kelopak berwarna putih kekuningan,
akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas.
misalnya karena mabuk dalam kendaraan atau pada wanita hamil muda,
juga rasa yang tajam, merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus,
diare dan penyakit atritis remotoid. Jahe sebagai obat praktis dan jahe
merupakan obat peredaan rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri
rematik, sakit kepala. Untuk mengobati rematik satu atau dua rimpang jahe
b. Kandungan Jahe
minyak atsiri dan oleoresin jahe. Khasiat jahe sejak dulu jahe
rhematoid, jahe juga dapat digunakan untuk kandungan minyak atsiri dan
44
oleorisin pada rimpang jahe tersebut, aroma harum jahe disebabkan oleh
atsiri dapat peroleh atau disolasikan dengan destilasikan uap atau dari
c. Khasiat Jahe
nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak
lendir pada usus dan perut besar oleh minyak atsiri yang dikeluarkan
rimpang jahe. Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe,
kendaraan dan pada wanita hamil muda, dan rasanya yang tajam dapat
diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis (Hamidi, 2004 ).
Jahe berkhasiat sebagai anti muntah dan dapat digunakan para ibu
45
sangat efektif menurunkan metoklopamid senyawa penginduksi mual dan
protein. Salah satu komponen yang paling utama yakni gingerol bersifat
kadar kolestrol.
Efek farmakologis pada jahe adalah jahe memiliki rasa pedas dan
masuk angin khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah dikenal turun
temurun antaranya sebagai pereda sakit kepala, batuk, masuk angin. Jahe
46
Efek panas pada jahe inilah yang meredakan nyeri, kaku dan
spasme otot pada artritis rhemotoid. Jahe juga dapat digunakan untuk
mengobati luka lecet dan luka tikam karena duri atau benda tajam,atau
karena jatuh, dan luka digigit ular juga dapat disembuhkan (Paimin Dkk,
2006).
penderita artritis rhematoid dan sakit punggung yang kronis yang disuntik
pada penderita artritis rhematoid selain itu jahe juga memiliki efek
farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat
47
meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi
Efek panas dan pedas pada jahe inilah yang dapat meredakan nyeri,
kaku dan spasme otot pada artritis rhematoid. Sehingga jahe juga dapat
kandungan sehingga dapat untuk menyembuhkan tubuh selain itu jahe juga
masuk angin. Jahe mempunyai efek untuk menurunkan sensasi nyeri juga
48
D. Kerangka Teori
Farmakolo Bimbingan
gi antisipasi
Biofeedback
distraksi
Stimulasi
Non Komp
kutaneus
farmakol res
ogi -mandi air hangat
hangat jahe
-kompres
Skema 1 : Kerangka teori : Potter & Perry (2005) & Dalimarta (2008)
49
E. Kerangka Konsep
kompres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri artritis rhemahtoid pada
rhematoid.
50
F. Hipotesis Penelitian
51
G. Definisi Oferasional
Tabel 1 : Defenisi Operasional
52
N Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Skala ukur
o operasional ukur
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Group Pra – Post Tes Design yaitu penelitian yang mencoba untuk
skala nyeri lansia di ukur. Kemudian dilakukan kompres hangat jahe oleh
peneliti selama 20 menit. Setelah itu diukur kembali (post-test) skala nyeri
K O1 X O2
Keterangan :
K : Subjek
X : Pemberian kompres
54
B. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi
yang menderita nyeri artritis rhematoid di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih
Sayang Ibu Batu Sangkar, jumlah lansia penderita nyeri artritis rhematoid
20 orang lansia.
2. Sampel
bagian populasi yang diditeliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini
55
a. Kriteria inkulusi
b. Kriteria eksklusi
C. Lokasi Penelitian
a. Lokasi penelitian
Sayang Ibu Batu Sangkar 2014, sebagian besar lansia menderita penyakit
artritis rhematoid.
56
b. Waktu penelitian
merupakan syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam
ini dilakukan pada responden yang tidak terlibat dalam penelitian tetapi
57
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Persiapan administrasi
2. Persiapan penelitian
langkah-langkah penelitian.
3. Penelitian
Pimpinan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar.
berikut :
58
c) Sebelum melakukan pre-test dan post-test, peneliti mengukur skala
G. Analisis Data
observasi.
Data (Tabulating)
59
c. Proses (Processing)
1. Analisa Data
a. Analisis univariat
b. Analisis Bivariat
atau tidak, pabila data tidak normal digunakan uji non parametric
60
H. Etika Penelitian
Setelah mendapatkan izin dari salah seorang petugas panti sosial tresna
61
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitian tentang pengaruh kompres
hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri artritis rhematoid pada lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar Tahun 2014 yang
dilakukan dari bulan Maret sampai Juli tahun 2014. Responden dalam penelitian
sebanyak 2 kali sehari selama 11 hari. Sebelum diberikan intervensi skala nyeri
Hasil penelitian akan dijelaskan dalam dua bagian, yaitu analisis univariat
yang menggambarkan rata-rata skala nyeri artritis rhematoid sebelum dan sesudah
pengaruh kompres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri artritis rhematoid
pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar 2014.
63
A. Gambaran Umum Demografi Responden
2. Jenis Kelamin
kelamin laki-laki dan lebih dari setengahnya 55,0% (11 orang) berjenis
kelamin perempuan.
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
64
Dari hasil tabel diatas didapatkan dari 20 responden hampir
kategori skala nyeri sangat berat, skala nyeri berat, skala nyeri sedang
hangat jahe dari skaa nyeri sangat berat menjadi nyeri berat 30% (6
orang), nyeri berat menjadi nyeri sedang 30% (6 orang), nyeri sedang
ke nyeri ringan 30% (6 orang), dan nyeri ringan 10% (2 orang) ke tidak
hangat jahe.
65
2. Analisa Bivariat
Tabel 5 :
Pengaruh Kompres Hangat Jahe Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Artritis Rhematoid Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar
Tahun 2014
Skala Nyeri n Median Minimum Maksimum 95% CI p value
- Pretest 20 4,00 2 5 3,33-
4,27
0,000
kompres hangat jahe adalah 4,00 yaitu dengan skala nyeri berat. Dengan
yaitu nyeri sedang dan tingkat skala nyeri tertinggi sebelum dilakukan
didapat median tingkat skala nyeri 3,00 yaitu mengalami nyeri sedang
dengan tingkat skala nyeri terendah setelah dilakukan kompres hangat jahe
adalah 1 yaitu nyeri ringan dan tingkat skala nyeri tertinggi setelah
66
pres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri artritis rhematoid pada
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar
Tahun 2014.
67
BAB V
PEMBAHASAN
1. Analisa Univariat
2005).
rebusan jahe dengan p-value 0.000. Pada data pre dan post treatment di
68
dapatkan penurunan skala nyeri dari berat ke sedang dari skala sedang
ke rendah dan tidak mengalami dari rendah ke sedang atau tinggi. Ada
kompres hangat rebusan jahe pada lanjut usia dengan artritis rhematoid.
sendi sehingga lansia mengalami nyeri. Rata –rata nyeri yang di alami
hangat jahe.
69
Menurut Smalzer & Bare 2004 salah satu intervensi non
kompres hangat jahe pada pasien untuk menurunkan skala nyeri artritis
juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa
panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau
value 0.000. Pada data pre dan post treatment di dapatkan penurunan skala
nyeri dari berat ke sedang dari skala sedang ke rendah dan tidak
70
tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan jahe
nyeri ringan. Hal ini menunjukan adanya penurunan skala nyeri pada
2. Analisa Bivariat
lansia di panti sosial tresna werdha kasih sayang ibu batu sangakar tahun
deviasi 2,412 sebelum dilakukan kompres hangat jahe (pre-test) dan terjadi
penurunan skala nyeri setelah kompres hangat jahe 2,80 dengan standar
p=0,000 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompres hangat
71
Berdasarkan data di atas. Terjadi penurunan skala nyeri. Penurunan ini
dapat terlihat bahwa setelah kompres hangat jahe rata-rata skala nyeri
value 0.000. Pada data pre dan post treatment di dapatkan penurunan skala
nyeri dari berat ke sedang dari skala sedang ke rendah dan tidak
tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan jahe
penurunan skala nyeri artritis rhematoid pada lansia. Hal ini sesuai dengan
salah satu intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan perawat secara
72
Kompres hangat bagian dari teknik stimulasi kutaneus yang
& Bere).
selalu ditemukan dalam praktik dokter umum, penyakit ini ada yang
menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan disekitar
73
Lansia yang mampu berespon dengan baik terhadap kompres hangatb jahe
lebih tinggi di bandingkan lansia yang yang tidak mampu. Hal ini sesuai
stimulasi kutaneus.
selama kompres hangat jahe dilakukan pada lansia, tidak semua lansia
selain nyeri.
analisis peneliti bahwa jenis kelamin merupakan salah satu variabel yang
terhadap nyeri antara laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
74
B. Keterbatasan Penelitian
75
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap penurunan skala nyeri rhematoid artritis pada lansia di Panti Sosial
nyeri artritis rhematoid pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih
Sayang Ibu Kanagarian Cubada Batu Sangkar 2014 dengan nilai p value =
0,000
B. Saran
76
2. Bagi Peneliti Lain.
3. Bagi Responden
Sayang Ibu Batu Sangkar 2014 dapat menerapkan kompres hangat jahe ,
77
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010). Jahe Redakan Nyeri Otot Diperoleh Tanggal 12 Februari 2012,
Corwin, E, j .(2009) buku saku patofisiologi, jakarta :EGC
Chairuddin, 2003 (Nanda Nic-Noc 2013). Aflikasi Asuahan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Jakarta ; EGC
Dahlan, S. (2012). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Dharma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Info
Media.
Dalimartha, S . (2008). Herbal untuk pengobatan reumatik. Jakarta: penebar
swadaya
Dermawan. F (2008).Lansia Masa Kini Dan Mendatang diperoleh tanggal 12
pebruari 2012,http:// WWW, Headline news/ situs resmi kementrian
kesehatan.
Dinas Kesehatan tanah datar. (2013).frofil kesehatan. Bukittinggi : Dinas
Kesehatan tanah datar
Erikson. Dkk (2003) Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
78
Price. A, S Dkk, (2006) Patofisiologi, jakarta : EGC
PSTW. Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar. (2014), Jumlah Lanjut Usia Penderita
Artritis Rhematoid. Batu Sangka.
Potter dkk, (2005), Fundamental Of Nursing Nursing Konsep, Prose, Dan
Praktik. Jakarta : EGC
Paimin F dkk, (2006) Budidaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe, Jakarta: EGC
Rahman. (2004), Asli Jahenya Nyata Khasiatnya Diperoleh Tanggal 12 Pebruari
2012, From.Http ;//Kompas,/Indohafi, Htm
Sudoyo. S , (2007), Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI
Smeltzer. S. C & Bare, B. G, (2004) Brunner & Suddarth’s. Texbook Of Medical
Surg ical Nursing Vol 1. Jakarta : EGC
Tamher. H . (2008), psikologi untuk mahasiswa keperawatan, jakarta : Trans Info
Tamsuri. A . (2012), Konsep & Penatalaksaan Nyeri, jakarta : EGC
Utami dkk, (2005), Tanaman Obat Untuk Mengatasi Nyeri Rematik & Asam Urat.
Wasis. (2008). Pedoman riset praktis untuk proffes perawat. Jakarta : EGC
79
Lampiran 2
PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Topik
penderita artritis rhematoid, selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis
yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri,
kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, mamfaat
yang maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah aflikasi panas .
(A, 2010 )
80
C. Manfaat
3. Bagi Responden
Sayang Ibu Batu Sangkar 2014 dapat menerapkan kompres hangat jahe ,
a. Cara kerja
1. Infrm consent
4. Tumbuk jahe
81
6. Siapkan panci kemudian isikan secukup nya
nyeri klien.
Sebaik kompres hangat jehe dilakukan dua kali dalam sehari pagi
1. Penumbuk jahe
2. Kompor
3. Panci
4. Timbangan
5. Handuk kecil
c. Bahan
1. Jahe 20 gram
82
Sedangkan untuk pengukuran intensitas nyeri baik sebelum maupun sesudah
wawancara dengan hasil ukur skala nyeri numerical rating scale (NRS). Sebaik
nya kompres hangat dilakukan dua kali dalam sehari pagi dan sore agar
mendapat hasil yang optimal (An, 2010). Hasil penurunan skala nyeri setelah di
lakukan kompres hangat jahe adalah Pada data pre dan post treatment di
dapatkan penurunan skala nyeri dari berat kesedang dari skala sedang ke rendah
dan tidak mengalami dari rendah ke sedang atau tinggi. Ada perbedaan
signifikant tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres hangat rebusan
jahe pada lanjut usia dengan artritis rhematoid menurut penelitian terkait.
83
Lampiran 3
Nama/inisial : ..........................................................
Umur : ..........................................................
NIM : 101000214201005
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan akan
sebagaimana mestinya.
(.........................................)
84
Lampiran 4
Kepada Yth:
di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi Ilmu
NIM : 101000214201005
Jahe Terhadap Penurunan Skala Nyeri Rematik Pada Lansia”. Penelitian ini
Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
untuk tujuan penelitian. Apabila Bapak/Ibu menyetujui maka dengan ini saya
Peneliti
DEVI SUSANTI
85
Lampiran 5
1. Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Alamat :
Lingkari nomor atau skala pada kolom yang tersedia sesuai dengan skala nyeri
3. Pertanyaan :
Menurut persepsi bapak / ibu jika skala skala nyeri di beri rentang 0-10. Nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri sangat berat
86
Lampiran 6
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul
Rhematoid Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu
Batu Sangkar.” adalah hasil karya sendiri bukan merupakan jiplakan dari hasil
karya orang lain kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika kemudian
hari pernyataan yang saya buat ini ternyata tidak betul, maka status ketulusan dan
Devi Susanti
87
Hasil Olah Data
Frequencies
Statistics
Umur Responden
N Valid 20
Missing 0
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 20
Missing 0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
88
Frequencies
Statistics
Skala Nyeri Pretest
N Valid 20
Missing 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
89
Frequencies
Statistics
Skala Nyeri Posttest
N Valid 20
Missing 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Explore
[DataSet1] D:\skripsi devy\spss devi.sav
Cases
90
Descriptives
Median 4,00
Variance 1,011
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 2
Median 3,00
Variance 1,011
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
91
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
NPar Tests
[DataSet1] D:\skripsi devy\spss devi.sav
Total 20
b
Test Statistics
Skala Nyeri
Posttest - Skala
Nyeri Pretest
a
Z -4,472
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Ayah : UJUD
Ibu : ASIYAH
(tahun 1998-2004)
2004-2007)
2007-2010)
(tahun 2010-sekarang).
93
94