ACUAN PERANCANGAN
OLEH :
IRWANDI
NIM : 4517043024
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala
Berkat dan Rahmat-NYA, Salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad SAW, atas
Al-Quran, hadist, dan segenap ilmu yang tersebar di muka bumi hingga penyusunan
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir skripsi ini, yaitu sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada
Tugas akhir ini memerlukan proses yang tidak singkat. Perjalanan yang dilalui
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan banyak bantuan baik moril maupun materi. Olehnya itu, secara
khusus ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu,
yaitu kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Tahir dan Ibunda Nuraeini atas kasih
sayang dan dukungan selama ini yang telah memberikan dorongan serta masukan
baik spiritual maupun materil yang menjadi spirit lebih yang telah diberikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. selaku Rektor Universitas
Bosowa Makassar.
3. Bapak Dr. Ridwan, ST., M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Bosowa
Makassar.
4. Bapak Dr. H. Nasrullah, ST.,MT IAI selaku Ketua Program Studi Arsitektur
iii
5. Ibu Satriani Latief, ST.,MT selaku dosen penasehat akademik, yang telah
6. Ibu Satriani Latief, ST.,MT selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan
7. Bapak Syahril Idris, ST.,MSP selaku dosen pembimbing II, atas segala kesabaran
8. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Bosowa Makassar yang selama ini telah berjasa memberikan disiplin ilmu
9. Ibu Irma selaku Staf Administrasi Program Studi Arsitektur serta Bapak Fattah dan
Ibu Asni selaku Staf Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar yang telah
membantu mulai awal pengajuan judul hingga penyusunan skripsi dalam mengurus
10. Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan bekerja sama dalam pengambilan
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa di dalam
penulisan tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan,
sehingga dengan segala keterbukaan penulis mengharapkan masukan dari semua pihak
yang sifatnya membangun. Tiada imbalan yang dapat diberikan penulis selain memohon
kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada
iv
kita semua. Aamiin. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah literaur
ilmu Teknik Arsitektur pada khususnya dan disiplin ilmu lain pada umumnya.
Makassar, 2021
Irwandi
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
E. Metode pembahasan.............................................................................. 8
1. Definisi ........................................................................................... 11
2. Tujuan ............................................................................................ 12
vi
3. Fungsi Pasar .................................................................................. 15
4. Perencanaan Tapak........................................................................ 47
vii
H. Arsitektur Modern Tradisonal ........................................................ 56
1. Studi Literatu................................................................................. 65
a. Pasar Pa Baeng-Baeng............................................................. 70
viii
b. Kondisi Adimistrasi ............................................................. 100
ix
3. Luas Tapak Perancangan............................................................. 115
4. Kebisingan................................................................................... 126
7. Sirkulasi....................................................................................... 127
x
3. Acuan Arsitektur ......................................................................... 130
7. Kebisingan................................................................................... 145
xi
b. Data PD Pasar Makassar Raya ............................................. 151
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Antropometrik Pos Kerja /Tata Letak Bentuk Garis ..................37
xiii
Gambar 2.22 : Tampak Mies Van De Rohe .......................................................62
Gambar 2.28 : Lay Out pasar Modern Bumi Serpong Damai Tangerang .........67
Gambar 2.29 : Pola Sirkulasi Pasar Medren Bumi Serppeng Damai ..................69
Gambar 2.43 : Satua Ruang Parkir Untuk Mobil Penumpang ( Dalam Cm ) ......89
xiv
Gambar 2.45 : Satuan Ruang Parkir Untuk Sepeda Motor ( Dalam Cm ) ...........91
Gambar 2.51 : Taman Parkiran Tegak Lurus dengan 2 Gang tipe A ..................94
Gambar 2.52 : Taman Parkiran Tegak Lurus dengan 2 Gang Tipe B ................95
Gambar 2.53 : Taman Parkiran Tegak Lurus dengan 2 Gang Tipe C ................95
xv
Gambar 3.9 : Area di Redesain dan di Pertahankan ........................................118
Gambar 4.4 : Area yang diredesai dan Area yang di Pertahankan ..................128
xvi
Gambar 5.11 : Analias pencapaian .................................................................148
Gambar 5.18 : Pencahayan Alami dan Pemilihan Material yang Baik ............166
xvii
Gambar 5.34 : Walkie Teikie dan Handphone .................................................176
xviii
DAFTAR TABEL
……………………………………………………………………..105
…………………………………………………………………….105
xix
Tabel 3.5 : Kondisi Pasar-Pasar Umum di Kota Makassar Per-Tahun 2000 ...111
Tabel 5.1 : Fungsi Pelaku Aktipitas dan Kebutuhan Ruang Pasr Tradisional
Hartco ...........................................................................................150
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
produksi dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka keadaan
Indonesia dari segi ekonomi merupakan negara yang sedang dalam tahap
tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga para masyarakat
pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti penting dan berusaha
panggul dan sebagainya. Pasar teradisional akan memiliki kekuatan yang sangat
1
memikat dan daya saing yang tinggi bila ditata dan dikelola secara profesional
oleh pedagang dan juga pihak pengelola pasar dengan tetap menonjolkan fitur-
fitur keunikan yang dimiliki masing-masing pasar. Selain itu, pasar juga
didefinisikan sebagai sebuah tempat fisik dimana pembeli dan penjual bertemu.
dan pembeli yang melakukan transaksi (secara langsung, lewat telfon, melalui
suarat, atau bagaimanapun juga) atas suatu produk tertentu atau kelompok
Makassar terletak antara 1190 24’17’38” Bujur Timur dan 50 8’6’19” Lintang
Selatan yang berbatasan sebelah utara dengan Kabupaten Maros, sebelah timur
Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah barat adalah
selat Makassar. Sebagai Ibu Kota Selawesi Selatan, Kota Makassar mengalami
Kota Makassar terdiri dari 14 Kecamatan, dengan luas wilayah 175,77 km2
memiliki kontur lahan yang beragam yang terdiri dari pantai dan dataran rendah.
Makassar).
2
Dengan kondisi demikian, sehingga ada beberapa fasilitas yang dianggap
Salah satu sarana yang akan menjadi fokus dalam penulisan ini adalah fasilitas
a. Begitu semrawut.
d. Jalan yang becek akibat air dari para pedangang ikan dan hujan,
Pada Pasar tradisional Hartaco yang letaknya berada di Jalan Daeng Tata,
strategis dekat dengan permukiman dan pendidikan tinggi. Sebagai salah satu
pasar pusat jual beli hasil bumi, pasar Hartaco menjadi tujuan utama jalur
modern ini memiliki ciri yang kesederhanaan suatu desain dengan menganut
3
from follows function (bentuk mengikuti fungsi) dan memiliki kesan bersih
yang di ujudkan dalam karya arsitektur dalam penerapan suasana bangunan yang
lebih idah, unik dan nyaman. Berbeda pada bangunan sebelumnya sehingga bisa
konsep bentuk yang lebih sederhanan, bentuk memengikuti fungsi sebagai ciri
sedemikian rupa dan penataan kios yang lebih teratur. bukan berarti sama
dengan supermarket atau swalayan. Jadi sistem masi tetap sama dengan pasar
teratur. Dari latar belakang tersebut, dapat diambil judul yaitu “REDESING
A. Rumusan Masalah
1. Masalah Non-Arsitektur
2. Masalah Arsitektur
konsep medren?
4
modern?
1. Tujuan Pembahasan
bangunan.
2. Sasaran Pembahasan
Sasaran yang hendak dicapai adalah proses perencanaan dan Redesain Pasar
1. Lingkup Pembahasan
dibatasi pada kaidah arsitektur modern seperti studi tapak, studi bentuk
terkini, studi struktur, studi material terkini, dan penataan ruang dalam.
a. Konsep Makro
5
b. Analisa Tapak
1) Analisa lokasi
2) Luas tapak
3) Kondisi eksisting
4) Orientasi matahari
5) angin
6) Penzoningan
7) kebisingan
10) vegetasi
c. Konsep Mikro
1) Program ruang
Kebutuhan ruang
3) Sistem struktur
a) struktur atas
b) struktur tengah
c) struktur bawah
4) Pemilihan material
5) Perkondisian ruang
a) Sistem pencahayaan
6
b) Sistem penghawaan
a) Instalasi listrik
b) Sistem lumbing
d. Desain
1) Situasi site
2) Site plan
3) Denah
4) Tapak
5) Potongan
8) Animasi
2. Batasan Pembahasan
kebutuhan pasar .
7
D. Metode Pembahasan
a. Studi Literatur
bisa dikatakan mirip akan tetapi berbeda. Studi pustaka adalah istilah
lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori,
Pada tahap ini penulis mengambil studi literature dari buku-buku yang
b. Studi Banding
c. Studi Lapangan
8
d. Tahap Analisis
pasar.
e. Aplikasi Desain
E. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
sistematika pembahasan.
arsitektur Moderen.
9
Selatan, kota makassar, Kecamatan Tamalate, dan Kelurahan
tersebut.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Judul
1. Definisi
a. Pegertian Redesain
mestinya
b. Pasar Hartaco
pasar hartaco berada di jalan daeng tata, kompleks pasar, Jl. Dg.
secara alamiah.
11
c. Makassar
d. Arsitektur Modern
arsitektur dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Tujuan redesain pasar hartaco secara khusus terbagi atas 3 hal yaitu :
12
3) Secara ekonomi bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan
1. Pengertian Pasar
penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu. Para pembeli sebagai sebuah
Fata, 2010).
dan jasa.
kebutuhan.
13
Pendapat senada juga dikemukakan oleh Mankiw, yang menyatakan
bahwa pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang atau
suatu wujud abstrak dari suatu mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual
gandum, yang gedung atau tempatnya khusus dan mudah dilihat) atau tanpa
wujud yang jelas/ tidak terpusat (misalnya pasar rumah atau mobil bekas,
dimana barang yang dijual tidak dikumpulkan di satu tempat khusus), atau
bahkan bisa juga hanya berupa jaringan kabel dan perangkat elektronik.
2. Peranan pasar
14
3) Konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki.
Pasar selain berperan bagi produsen dan konsumen, pasar juga berperan
3. Fungsi pasar
Fungsi pasar ialah sebagai tempat atau wadah terkait pelayanan bagi
bersifat informal dan formal antara individu satu dengan yang lain
secara langsung.
beberapa orang yang datang kepasar hanya untuk melihat – lihat dan
15
4. Syarat-Syarat Tipe dan Luas Pasar
Indonesia).
a. Penentuan lokasi;
c. Sarana pendukung.
Dari pasal di atas fasilitas bangunan dan tata letak pasar antara lain:
16
d. Penataan toko/kios/los berdasarkan jenis barang dagangan;
budaya daerah.
a. Kantor pengelola;
b. Areal parkir;
d. Air bersih;
e. Sanitasi/drainase;
f. Tempat ibadah;
g. Toilet umum;
h. Pos keamanan;
k. Penteraan;
6. Pengguna Pasar
Berikut adalah pelaku beserta jenis kegiatan yang terjadi di dalam pasar
a. Pembeli/konsumen
17
Adalah masyarakat yang membutuhkan pelayanan akan barang
Sistem kredit.
suatu wilayah.
b. Pedagang/Penjual
18
pedagang menyediakan modal, kegiatan, tenaga, materi barang dalam
mengumpul.
regional.
musiman.
c. Pihak Penunjang
1) Pihak Pengelola
2) Pihak Pemerintah
pasar-pasar di wilayahnya.
19
a) Bank
b) Swasta
Swasta dalam hal ini biasanya para pedagang itu sendiri atau
c) Produsen/Distributor
perbelanjaan.
d) Buruh Pasar
barang.
20
C. Tinjauan Pasar Tradisional
tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah,
swasta, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah termasuk
kerjasama dengan swasta berupa tempat usaha yang berbentuk toko, kios los
dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah,
komperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan melalui proses jual beli
a. Wikipedia
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain.
sayuran, telur dan daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa , dll.
21
c. Menurut peraturan presiden No. 112 tahun 2007
yang tempat usahanya berupa kios, toko, tenda, dan los yang dimiliki
menawar.
masyarakat. Setiap orang yang berperan pada transaksi jual beli akan
puas pada keduanya. Hal ini yang dapat menjalin hubungan sosial yang
lebih dekat. Konsumen dapat menjadi langganan tetap stan pada pasar
tersebut memiliki hak atas stan yang telah dimiliki, dan memiliki hak
22
penuh atas barang dagangan pada stan masing-masing, sehingga tidak
buahbuahan)
3) Kelompok kotor yang bau dan basah (kelompok sayur dan bumbu)
4) Kelompok bau, basah, kotor, dan busuk (kelompok ikan basah dan
daging).
disebut stan, dipilih dengan cara undian (stan yang ada adalah stan milik
dan paling diminati. Bagian atau blok-blok yang telah di tetapkan tempat-
staregis yang dimaksud adalah sirkulasi utama, dekat pintu masuk, dekat
23
1) Kios
lebih tinggi dibanding dengan yang lain. Dalam kios dapat ditata
satu saja tetapi dapat beberapa kios sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
2) Los
3) Oprokan / Pelataran
dinding pasar.
d. Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan baku local.
24
4. Karakter/budaya Konsumen
sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern. Perbedaan itulah
sedangkan di pasar modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga.
antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapatkan ketika berbelanja
di pasar modern.
lintas.
menjadi lingkungannya.
prasarana.
mewadahinya.
25
6. Tipe Tempat Berjualan Pada Pasar
disebut stan dipilih dengan cara undian. Jenis barang yang sudah
mengurus setiap bagian, setelah itu sisanya kembali diundi untuk pedagang
lainnya.
dimaksud adalah sirkulasi utama, dekat pintu masuk, dekat tangga, atau dekat
tinggi disbanding dengan yang lain. Dalam kios dapat ditata dengan
berbagai macam alat display. Pemilikan kios tidak hanya satu saja tapi
b. Los Tipe tempat berjualan yang terbuka tetapi telah dibatasi secara pasti
c. Pelataran Tipe tempat berjualan yang terbuka dan tidak dibatasi secara
26
maupun yang diluar wilayah pasar tetapi masih menempel di dinding
pasar.
higienis.
g. Banyaknya pasar yang sampai saat ini tidak beroperasi secara maksimal,
secara efektif.
27
D. Tinjauan Pasar Modern
moderen adalah pasar yang dibanguan dan dikelolah oleh pemerintah, swasta,
atau koprasi yang dalam bentuknya berupa pusat perbelanjaan, seperti mall,
1) Pemilihan Lokasi
kelas menengah ke atas. Sementara itu aneka busana Matahari dan Rino
Suasana sejuk oleh adanya AC ini kini telah umum ditemui di pasar-
28
besar maupun di daerah-daerah. Fasilitas gedung lainnya cukup vital
lain elevator, lift, dan area parkir. Elevator dan Lift sangat membantu
yang sama menempati suatu counter yang terdiri dari rak dan
macam, ukuran, motif, dan bahan baku produk. Sementara itu produk
yang ada di rak merupakan Stock dari pada produk yang dipajang
digantungan.
29
4) Sarana Pelayanan Berbelanja
cashier machine, pass room, dan bag. Ketiga sarana pelayanan ini
berikut :
b. Keamanan
c. Sampah
30
tempat, sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk membuang
d. Ketertiban
pedagang telah mematuhi semua aturan main yang ada dan dapat
e. Pemeliharaan
pedagang maupun pengelola. Dalam hal ini telah timbul kesadaran yang
sarana dan prasarana pasar26 seperti saluran air, ventilasi udara, lantai
dalam pasar.
g. Pemeliharaan Pelanggan
31
penggunaan timbangan serta alat ukur lainnya. Harga kompetitif sesuai
dengan kualitas dan jenis barang yang dijual, serta selalu tersedia sesuai
pedagang ruko;
j. Berikut adalah pelaku beserta jenis kegiatan yang terjadi di dalam pasar
keunikan bagi pelanggan. Daya Tarik ini harus dikemas dalam berbagai
32
hal, mulai dari jenis barang dan makanan yang dijual hingga pada
satu waktu tertentu para pedagang melakukan kegiatan yang unik seperti
macet.
33
6) Fasilitas bongkar muat (loading-unloading) yang mudah dan
perdagangan.
mencukupi.
pedagang.
1) Bangunan pasar yang ideal terdiri dari 1 lantai namun dapat dibuat
terasa tinggi
terjangkau.
34
c. Pengaturan Lalu Lintas Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi
berikut :
penumpukan/antrian.
d. Kualitas Konstruksi
4) Rolling door untuk kios dan dinding plester aci dengan finishing cat.
saluran tertutup.
reservoir.
35
b) Buangan limbah kotoran oleh karena pertimbangan higienis
f. Sistem Elektrikal
fase dan panel utama listrik dimana panel utama ditempatkan di dekat
contonya lampuh.
g. Pencegahan Kebakaran
h. Penanggulangan Sampah
36
mengumpulkan sampah dari setiap blok untuk diangkut menuju tempat
truk/container.
a. Kantor Publik
37
Tabel 2.2 : Keteragan Kantor Publik
Ket Cm
A 304.8-365.8
B 152.4-182.9
C 76.2-91.4
D 73.7-76.2
E 304.8-426.7
F 152.4-243.8
G 45.7-61.0
H 61.0-121.9
I 76.2-121.9
J 45.7-55.9
K 106.7-127.0
L 152.4-182.9
Sumber : Julius Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
interior,1979
b. Ruang Retail
Antropometrik ruang retail digunakan sebagai acuan standar
pengaturan layout kios/retail atau toko pada pasar.
38
Gambar 2.4 : Standar Perabot Penjualan Ikan
Sumber : Emst Neufert, Data Arsitektur, 2002
39
Gambar 2.7 : Standar Lapak Sedang
Sumber : Analisa penulis 2021
40
c. Bangunan Penunjang (Konter Makanan)
41
Gambar 2.12 : Antropometrik Konter Untuk Makan/ Jarak Bersih Antara
Kursi (Stool)
Sumber : Julius Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
Intrior,1979
42
E 91.4 min
F 25.4
G 152.4-167.6
H 121.9 min
I 106.7
J 30.5-33.0
K 76.2-78.7
L 27.9-30.5
M 40.6-43.2
N 73.7-76.2
Sumber : Julius Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
intrior,1979
43
K 193.0-223.5
L 101.6
M 20.3
Sumber : Julius Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
intrior,1979
d. Toilet Umum
Mengatur sirkulasi dan tata letak urinal bagi lavatory peria dengan
44
P 106.7 min
Q 3.8 min
R 182.9 min
Sumber : Julius Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
intrior,1979
45
Gambar 2.17 : Antropometrik Tata Letak Lavatory
Sumber : Julius Panero Dan Martin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang
Intrior,1979
46
4. Perencanaan Tapak
a. Kios
47
Setiap kios adalah tempat strategis, sehingga setiap blok hanya
terdiri dari 2 (dua) deret yang menjadikan kios memiliki 2 (dua) muka.
bagi pemilik kios yang lebih dari 1 (satu) kios dapat bersebelahan.
b. Koridor
diakses dari segala arah. Lebar jalan minimal 5 (lima) meter. Sehingga
tersebar sehingga makin dekat dengan kios yang dimaksud. Tujuan dari
muat.
d. Selasar Luar
48
e. Bongkar Muat
f. TPS
dari pedagang/penyewa.
49
b. Hak Pakai
1) Untuk tempat usaha dalam bentuk kios, hak pakai idealnya tidak
kiosnya.
2) Untuk tempat usaha dalam bentuk los, hak pakai idealnya tidak lebih
musiman.
Security.
50
penampungan akhir oleh petugas yang disewa oleh manajemen
pasar.
e. Perparkiran
sehingga semua memiliki hak yang sama atas tempat parkir. Tempat
pengunjung.
tindakan.
penanganan distribusi dan delivery barang masuk ke pasar. Ini juga akan
51
memudahkan dilakukannya pengawasan terhadap barang yang masuk ke
dagangan tahan lama atau tidak cepat rusak: harus ada gudang
dengan suhu normal dan tidak ada tikus atau binatang perusak
lainnya, harus ada cold storage untuk bahan yang tidak tahan lama.
penumpukan barang.
52
Beberapa eleman-elemen perancangan bangunan dan ruang dalam karya
arsitektur :
1. Titik
sebuah ruang merupakan pusat perhatian titik tidak memiliki panjang, lebar,
luas.
2. Garis
Contonya : denah
3. Bidang
Bidang adalah sebuah garis yang diteruskan kearah yang berbeda dari
arah asalnya. Sebuah bidang memiliki panjang dan lebar tapi tidak memiliki
tinggi.
4. Ruang
53
5. Bentuk
adalah ciri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh
6. Tekstur
7. Warna
(sumber:http://arsitekpemudah.blogpot.co.id/2013/03/prinsip-prinsip-desain-
54
1. Keseimbangan
objek dimana perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat
2. Irama
perasaan yang terdalam. Didalam seni visual irama merupakan suatu obyek
3. Tekanan/point of interior
komposisi atau bagunan, iyaitu berupa area yang pertama kali dianggap oleh
4. Skala
dalam satuan cm, inchi, atau apa saja dari unit-unit yang diukur. Dalam
5. Proporsi
merupakan hasil dari perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah
antara bagian dari suatu desain dan hubungan antar bagian dari keseluruhan.
55
6. Urutan-urutan/sequence
7. Kesatuan/Unity
H. Arsitektur Tradisional
merupakan hasil senyawa dari nilai dan adat yang masih di anut oleh
56
2. Pemanjangan Bubungan Atap, gaya pemanjangan atap ini merupakan
Bentuk atap ini dapat dimaknai sebagai identitas perlambang pada suatu
bangunan.
terbuat dari bahan hayati. Bahan tersebut digunakan dengan cara yang
penghuninya
RAKKEANG
AWA BOLA
ALEBOLA
57
I. Arsitektur Modern
dapat dipisahkan mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan
sebagainya serta “modern” yang berarti terbaru atau mutakhir. Maka secara
harafiah, arsitektur modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu merancang
karena itu para arsitek yang menganut aliran arsitektur modern merancang
yang mengikuti fungsi pada suatu bangunan dengan metode konstruksi yang
bentuk yang dominan persegi atau kotak, tak berdekorasi, serta terdapat
mengolah fasad, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik. Pada masa
Tuntutan kualitas, besaran ruang, jumlah dan bentuk tidak dapat terwujud
58
tanpa perhitungan dan kreatifitas teknis dan suatu bangunan yang indah,
beton bertulang, terjadi perubahan besar baik dari segi dimensi bentuk
fasad, dan aspek-aspek lainnya yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa
nyata. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The
59
eclecticism pada tiap rancangannya. Arsitektur modern merupakan yang
platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu
60
h. Kejujuran bahan, jenis bahan atau material yang digunakan diekspos
yang tetep, bagian fisik dari arsitektur moderen sebagai pemecahan yang
radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai
dari estetika yang merupakan manipulasi dari rung yang tidak terbatas dan
terukur.
61
a. Mies Van De Rohe
Pendapat mies van de rohe tentang konsep ruang dan bentuk modern.
struktur ruang harus terpisah antara kolom dan dindingnya (skins &
bones).
b. Le Corbusier
62
ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemumian),
sederhana.
63
Gambag 2.25 : Tampak Bangunan Maison Bordeaux
Sumber : https://hif.wikipedia.org/wiki/Le_Corbusier
64
Mies van de yang polos peksibel dasar kotak terlihat kolom
rohe (open plan) strukturnya
1. Studi Literatur
a. Pasar Cilendek,Bogor
88 ruko,217 kios dan 256 lapak dilenkapi tempat parkir yang luas
yang bisa konsumen nyaman berbelanja konsep utama dari pasar ini
tempat yang bersih, tidak becek atau tidak bau. Berlantai keramik dan
65
kebersihan dilakukan oleh petugas -petugas kebersihan berkeliling
setiap saat.
dan kebutuhan lain . lapak bahasa kususnya menjual berbagai jenis ikan
yang sudah punya nama baik. Ada 10 pintu masuk menuju area kios
dan lapak.
dan pemotong ungags yang dilakukan di lokasi yang terpisah dari area
66
pasar. Pasar ini juga merupakan terminal angkutan umum, dimana
1) Deskripsi
fasilitas yang terdiri dari 320 kios dan 100 toko yang mengitari
Lokasi pasar ini sangat strategis, karena terletak di antara dua jalan
pasar ini mampu menampung 360 mobil dan 150 motor dengan
2) Denah
Gambar 2.28 : Lay Out Pasar Modern Bumi Serpong Damai Tangerang
Sumber : https://twitter.com/ tradisional siwa dengan pendekatan arsitektur
modern di kabupaten wajo diakses 16 Juli 2021
67
Rancangan arsitektur pasar ini dibuat sederhana, yaitu
memiliki ekspresi modern. Selain itu, tampak dari depan Pasar Bumi
pasar ini. Barang dagangan ini tertata rapi di sepanjang lorong yang
68
memudahkan pembeli dalam mencari kebutuhannya.
nasib para pedagang usaha kecil dan menengah (UKM), hal ini
69
hanya dikelola 6 orang. Selebihnya menggunakan sistem outsourcing
2. Studi Banding
a. Pasar Pa Baeng-Baeng
berdiri sejak tahun 1980 dan telah di revitilisai pada tahun 2009.
1) Pedagang Resmi
70
2) Pedagang Kaki Lima
3) From Toko
From toko menggunak dinding batu bata dengan ukuran 400 x 400
4) Pasar Basa
71
Gambar 2.32 : lods ikan ( 1,5x1,5)
Sumber : Analisa Penulis, 2021.
72
c) Lods Sayuran
5) Ruang Pengelola
73
6) Kios
REKAPITULASI
TAHUN 2020
74
Tabel 2.10 : Pedagang Kaki Lima dan Radius 100 M
b. Pasar Terong
dan buah-buahan.
75
1) Kios 1
2) Kios 2
76
3) Kios emas
4) Pasar basa
77
REKAPITULASI
TAHUN 2020
78
4. Hamparan 155 1,10 x 1,20 204,60 1 15
Timur
Sub Total 433 2398,92 106 4327
I Lantai 02
1. Kios Dalam 225 2,00 x 3,00 1735,70 31 194
Barat
2. Kios Dalam 4 2,00 x 2,50 472,40 13 51
Timur
3. Hamparan 233 1,50 x 1,00 349,50 50 185
Timur
Sub Total 522 2557,60 94 428
Total 1623 9816,79 486 1137
Sumbar : PD. Dinas Pasar Kota Makassar Raya 2020
II Pk-5 Luar
Pasar
1. PK-5 Jl.
Mentimun
- Sebelah 30 30 30
Kiri
- Sebelah 25 25 0
Kanan
2. PK-5 Jl. 119 119 0
79
Sawi
3. PK-5 Jl.
Terong
- Sebelah 73 73 0
Kiri
- Sebelah 94 94 0
Kanan
4. PK-5 Jl. 80 80 0
Kubis
5. PK-5 Jl. 32 32 0
Bayam
6. PK-5 Jl. 25 25 0
Labu
Sub Total 478 0,00 478 0
Total 658 355,75 551 107
Sumbar : PD. Dinas Pasar Kota Makassar Raya 2020
Paragraf 2
Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Pasal 58
(1), meliputi :
80
Ujung Tanah, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Mamajang, kecamatan
81
b. kegiatan yang diperbolehkan bersyarat meliputi : kegiatan pemanfaatan
ketentuan KDB paling tinggi 60 (enam puluh) persen, dan KLB paling
mitigasi bencana;
4. penyediaan RTH paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
kawasan perkotaan.
informal;
82
L. Peraturan Pemerintah Tentang Pasar
persaingan yang tidak sehat dengan pasar modern, toko modern dan
sejenisnya, sehingga tetap eksis dan mampu berkembang menjadi lebih baik
pasar tradisional, usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi agar tetap
eksis dan mampu berkembang menjadi suatu usaha yang lebih berkualitas
baik dari aspek manajemen dan fisik/tempat agar dapat bersaing dengan
pasar modern;
6. Penataan adalah segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
daerah, agar tidak merugikan dan mematikan pasar tradisional, usaha mikro,
7. Pasar adalah area tempat jual beli barang dan atau tempat bertemunya
penjual dan pembeli dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang
83
8. Pasar Tradisional adalah Pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan melalui
9. Pasar Induk adalah pasar yang merupakan pusat distribusi yang menampung
hasil produksi petani yang dibeli oleh para pedagang tingkat grosir
konsumen;
10. Pasar penunjang adalah bagian dari pasar induk yang membeli dan
menampung hasil produksi petani yang berlokasi jauh dari pasar induk yang
11. Pasar Modern adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
12. Toko adalah tempat usaha atau bangunan yang digunakan untuk menjual
barang dan/atau jasa secara langsung dan terdiri dari hanya satu penjual;
84
13. Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri menjual
perkulakan;
14. Pertokoan adalah kompleks toko atau deretan toko yang masing-masing
15. Toko Serba Ada (TOSERBA) adalah sarana atau tempat usaha untuk
kebutuhan sembilan bahan pokok yang disusun dalam bagian yang terpisah-
16. Minimarket adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan
17. Supermarket adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan
bahan pokok secara eceran dan langsung kepada konsumen dengan cara
pelayanan mandiri;
18. Hypermarket adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan
dalamnya terdiri atas pasar swalayan, toko modern dan toko serba ada, yang
tunggal;
85
19. Mall atau Super Mall atau Plaza adalah sarana atau tempat usaha untuk
20. Pusat perdagangan (trade centre) adalah kawasan pusat jual beli barang
kebutuhan sehari-hari, alat kesehatan, dan lainnya secara grosir dan eceran
serta jasa yang didukung oleh sarana yang lengkap yang dimiliki oleh
21. Kemitraan adalah kerjasama usaha antar usaha mikro, kecil, menengah, dan
saling menguntungkan;
22. Sektor informal adalah unit usaha berskala kecil yang menghasilkan dan
23. Izin adalah dokumen yang sah yang diterbitkan oleh Walikota untuk dapat
Toko Modern;
86
M. Data Parkiran
parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan suatu kendaraan (mobil
penumpang, bus/truk, atau sepeda motor) termasuk ruang bebas dan lebar
bukaan pintu. Satuan ruang parkir (SRP) merupakan unit ukuran yang
kendaraan standar pada mobil penumpang dapat dilihat pada gambar 3.1.
longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi
87
pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan
kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar
tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dengan kendaraan yang parkir
disampinya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah
kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Besar jarak bebas arah lateral
88
Penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis
diklasifikasikan menjadi tiga golongan, seperti tabel 3.2 di bawah ini. Besar
satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan (Abubakar, 1998) adalah
sebagai berikut :
Satuan Ruang Parkir untuk mobil penumpang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
89
5. Satuan Ruang Parkir Untuk Bus/Truk
90
6. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor
91
7. Desain Parkir
sebagai berikut.
1) Pola parkir mobil penumpang satu sisi Pola parkir ini diterapkan
92
dibandingkan dengan pola parkir paralel, dengan kemudahan
memadai.
a) Membentuk sudut 90º Pada pola parkir ini, arah gerakan lalu
93
b) Membentuk sudut 30º, 45º, 60º
94
Bentuk tulang ikan tipe B
tergantung dari luas areal parkir. Dari segi efektivitas ruang, posisi
95
b) Pola Parkir Dua Sisi
96
c) Pola Parkir Pulau
parkir
memperhatikan kondisi lalu lintas yang ada, maka desain parkir di badan
pula.
1) Lebar jalan
3) Karakteristik kecepatan
4) Dimensi kendaraan
97
5) Sifat peruntukkan lahan sekitarnya dan peranan jalan yang
bersangkutan.
b. Pola parkir
1) pola parkir paralel yaitu pada daerah datar, daerah tanjakan, dan
daerah turunan.
c. Larangan parkir
jalan,
kebakaran,
98
BAB III
TINJAUAN LOKASI
1. Kondisi Fisik
1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung
Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8′S 119°25′E
sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota Makassar merupakan kota
penumpang baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan
dan kesehatan.
kelurahan. Kota ini berada pada ketinggian antara 0-25 m dari permukaan
laut. Penduduk Kota Makassar pada tahun 2000 adalah 1.130.384 jiwa yang
terdiri dari lakilaki 557.050 jiwa dan perempuan 573.334 jiwa dengan
99
pertumbuhan rata-rata 1,65 %
a. Kondisi Geografi
wilayah kurang lebih 175,77 Km2 terdiri atas 15 kecamatan dan 153
pada posisi 5 o 8'6' 19" Lintang Selatan dan 119 o 24' 17 38" Bujur
b. Kondisi Administrasi
100
Kota Makassar pada tanggal 1 September 1971 berubah
Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara
101
Tabel 3.2 : Jumlah Kelurahan/Desa, RW dan RT dirincikan per
Kecamatan di Kota Makassar
No Kecamatan Jumlah
Kelurahan RW RT
1 Mariso 9 47 213
2 Mamajang 13 56 280
3 Tamalate 11 113 565
4 Rappocini 11 107 573
5 Makassar 14 69 369
6 Ujung pandang 10 37 139
7 Wajo 8 45 169
8 Bontoala 12 56 240
9 Ujung tanah 9 35 143
10 Kep. Sangkarrang 3 15 57
11 Tallo 15 77 465
12 Panakkukang 11 90 475
13 Manggala 8 70 388
14 Biringkanaya 11 111 544
15 Tamalanrea 8 68 344
2017 153 996 4.964
2016 153 996 4.964
2015 143 996 4.968
2014 143 995 4.966
Sumber : Kota Makassar dalam Angka Tahun 2018
c. Kondisi Topografi
ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini
102
pantai
sehari-hari segingga dengan hal ini fungsi pasar memiliki peran penting
d. Kondisi Hidrologi
kemarau.
103
Dengan letak ciri - ciri kota Makassar yang disebut sebagai
sejumlah pasar yang ada di kota Makassar. (buku puti santasi kota
Makassar,2011)
e. Iklim
29oC
a. Kependudukan
dengan rasio jenis klamin rasio jenis kelamin penduduk kota Makassar
iyaitu sekitar 97,77 persen, yang berarti setiap 100 penduduk wanita
104
Tabel 3.3 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Kecamatan di Kota Makassar 2016-2018
Jumlah Laju pertumbuhan pertumbuhan
No kecamatan penduduk penduduk Penduduk
2016 2017 2018 2016- 2017-
2017 2018
1 Biringkanaya 202. 520 208. 436 214.432 2.92 2.88
Jenis Kelamin
No Kecematan Laki- Perempuan Jumlah Jenis
Laki Kelamin
1 Biringkanaya 107.1 107.332 214.432 99
105
2 Bontoala 27.81 29.199 57.009 95
b. Ekonomi
106
minuman dan tembakau sebesar 0.07%, kelompok kesehatan sebesar
107
1. Topografi
salah satu penyebab terjadinya genangan, karena air limpasan akan menuju
ke tempat yang lebih rendah sebagaimana sifat air. Badan Pusat Statistik
(BPS), 2011. Kecamatan Tamalate Dalam Angka Tahun 2011. Makassar : BPS.
2. Kondisi Geologi
tanah yang ada di Kecamatan Tamalate merupakan jenis tanah yang sangat
padat dan sangat susah untuk menyerap air sampai kelapisan yang ada
dibawahnya. Hal ini menyebabkan air yang mengalir atau genangan air yang
ada dipermukaan tanah hanya sedikit yang mampu diserap. Kepadatan tanah
3. Vegetasi
pohon perdu, pohon ketapang yang tumbuh disepanjang jalur hijau atau
menjadi pohon peneduh, dan sangat kurang berfungsi sebagai bagian yang
tanaman hias di beberapa bagian area taman kota dan taman jalan. Vegetasi
108
yang berfungsi sebagai penangkap dan pembantu penyerapan air kedalam
4. Iklim
musim yaitu yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kondisi curah hujan
pada suatu wilayah. Pada daerah penelitian memiliki kondisi curah hujan
5. Kondisi Hidrologi
berasal dari sungai Jene Berang, dan kanal serta adanya rawa–rawa pada
periodik. Luapan air yang berasal dari sungai/kanal yang terjadi setiap hujan
6. Penggunaan Lahan
ini menjadikan Kecamatan Tamalate relatif padat dan cukup sesak sehingga
yang memiliki tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi serta perlu
109
adanya regulasi yang jelas dalam pemanfaatan lahan, khususnya lokasi-
yangg tersebar diseluruh wilayah dengan jenis dan tingkatan pasarnya juga
berbeda.
Panampu, Parang tambung dan Daya, 2 Pasar ikan, TPI Rajawali dan TPI
memadai dan secara visual kondisinya rata-rata dari buruk sampai sedang.
tidak tertata dengan baik. Disamping itu, juga karena kondisi bangunannya
ada yang telah tua dan ada yang telah diperbaharui. Secara umum kondisi
pasar yang ada di kota Makassar dapat dilihat pada (Tabel III.5) yang
110
Tabel 3.5: Kondisi Pasar-Pasar Umum di Kota Makassar Per-Tahun
2000
Ket : BB
Bangunan Baru
TD = Telah Di Pugar
111
BL = Bangunan Lama
personal dan tata kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pasar (UPTD)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini, kota
Kepala dipenda
Kepala UPTD
112
Untuk pengembangan di masa yang akan datang, maka penggunaan
WALIKOTA MAKASSAR
Direktur Utama
Dinas Pasar
Badan Pengawas
1. Profil kelurahan
luas wilayah 0,05 Km dari luas total kecamatan Tallo dengan kepadatan
2. Prasarana
No Perasarana Jumalah
1 Masjid 10
2 mushallah 9
113
3 Sekolah 5
4 Pendidikan Tinggi 1
5 Posyadu 4
6 Apotek 2
Sumber : Https://Kecamatan parang Tambung.Blogspot.Com/
1. Lokasi Tapak
kompleks pasar, Jl. Dg. Tata komp. Hartaco Indah No, 5. Parang Tambung.
membantu, tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga
berdagang.
114
2. Jumlah Pengunjung yang Datang
pada Table :
1 2018 15.330
2 2019 24.455
Sumber : Pengelola PD. Pasar Parang Tambung
terpisah yang di batasin oleh jalan penduduk, zona 1 berada di tepi Jalan
Tata indah dengan luas area sebesar (5.739,67 m2) atau 0,574 Hektar,
kemudian zona 2 dengan luas (455,12 m2) atau 0,0455 Hektar, maka luas
115
4. Kondisi Lingkungan
116
5. View Dalam Tapak
kondisi lebih dalam dari segi volume dan nilai, sirkulasi, bagunan, tata letak
lods dan from toko. Masalah pada pasar tradisional hartaco iyaitu :
a. Begitu semrawut.
c. Losd basa menggunakan tenda yang suda rusak sehingga air hujan
117
Kondisi yang tidak layak dipertahankan arsitekturnya di pasar tradisional
hartaco
a. Hamparan losd A kondisi arsitekturnya sudah tidak layak kerna sudah
rapau.
b. Hamparan losd B kondisi arsitekturnya sudah tidak layak kerna sudah
rapau dan tidak semi permanen sehingga tersubut merupakan wilayah
yang akan di desain ulang.
c. Hamparan losd bumbu dapur kondisi arsitekturnya suda tidak layak
kena tendanya suda rapu dan tidak semi permanen.
d. Hamparan losd ikan dan ayam suda tidak layak digunakan.
118
6. Rekapitulasi Pasar Hartaco
REKAPITULASI
TAHUN 2020
119
7. Prediksi Jumlah Pengunjung Pasar Tradisional Hartaco Untuk 5-10
Tahun
informasi masa lalu dan sekarang yang dilikiki, agar kesalahannya (sesuai
Pn = po (1 + r.n)
r = Angka pertumbuhan
pn = po ( 1 + r.n )
pn = 24.455 ( 1 + (1,5% x 5)
pn = 24.455 ( 1 + (0,015 x 5)
pn = 24.455 (1,075)
pn = 26.289,12 = 26.289orang
terakhir.
R = angka pertumbuhan
Pn = po (1 + r.n)
120
Pn = 24.455 ( 1 + (0,015 x 10)
Pn = 24.455 (1,15)
Pn = 28.123,25= 28.123orang
Hartaco
losd 33 40 54 62
a. Front toko
T2017 – T2016 = 77 – 63 = 14
T2018 – T2017 = 90 – 77 = 13
Total penjumlahan = 55
= 118 + 18 (5)
121
= 208 pedagang
Jadi, jumlah front toko yang terdapat pada tahun 2025 adalah 208
pedagang toko
b. Losd
L2017 – L2016 = 40 – 33 =7
L2018 – L2017 = 54 – 40 = 14
L2019 – L2018 = 62 – 54 =8
Total penjumlahan = 29
= 62 + 6 (5)
= 92 pedagang losd
Jadi, jumlah losd yang terdapat pada tahun 2025 adalah 92 pedagang.
122
b. penerapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi :
ketentuan KDB paling tinggi 60 (enam puluh) persen, dan KLB paling
mitigasi bencana;
3. penyediaan RTH paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
kawasan perkotaan.
123
BAB IV
antara lain :
terdapat di sekitar site yang yang meliputu sebelah utara, selatam barat dan
timur.
a. Orientasi Matahari
124
Orientasi matahari merupakan hal yang berpengaruh pada fisik
b. Arah Angin
alami terhadap bangunan. Selain itu, menjadi salah satu faktor penentu
intensitas angin.
125
3. Penzoningan
a. Zona publik
b. Zona privat
Zona privat adalah zona yang sangat tertutup, dimana tidak sembarang
orang boleh mengakses tanpa seizin pihak terkait, dalam mengatasi hal
Zona ini nantinya digunakan sebagai ruang pengelola dan ruang arsip.
c. Zona srvis
Zona servis adalah zona yang sifatnya umum namun sengaja difungsikan
untuk kegiatan penunjang saja. Zona ini nantinya digunakan parkir mobil
4. Kebisingan
126
Pada Analisa kebisingan bertujuan untuk mereduksi tingkat
kebisingan yang berasal dari luar site. Kebisingan berasal dari kendaraan
yang melintas dan sekitaran tapak. Factor tersebut dapat diatasi untuk
memperhatikan view terbaik dari luar tapak untuk menempatkan area public
tapak.
terdapat pada sisi-sisi tapak. Adapun alat transportasi yang digunakan untuk
mencapai lokasi antra lain dengan angkutan kota (angkot), kendaraan pribadi,
7. Sirkulasi
menunjung fungsi tapak, juga untuk mengatur pola pergerakan lalu lintas
kendaraan maupun pejalan kaki pada tapak serta dapat mengetahui di mana
127
a. Sirkulasi Kendaraan terdiri dari :
manusia di dalam Terminal agar lebih terarah dan jelas, sehingga tidak
terjadi crossing dengan kendaraan. Hal ini dapat diatasi dengan penanda
atau rambu pada jalur pedestrian yang dipertegas dengan warna kontras,
8. Vegetasi
sinar matahari.
128
a. Gambar hamparan losd C dan losd D
1. Program Ruang
(BFE)
(CDA)
129
7) Studi Banding (SB)
8) Asumsi (AS)
3. Acuan Arsitektur
a. Bentuk dasar
Simple Bentuk
130
Kesederhan Bentuk bujur sangkar adalah
(murni) kesederhanaan.
Simple Bentuk
(murni)
rasional.
131
Bentuk bangunan yang
kesederhanaan
https://id.images.search.yahoo.
com
lebih menampilkan
pasad bangunan
penerapan konsep
modren
132
4. Transformasi Bentuk
1) Transformasi Pengurangan
2) Transformasi Penambahan
133
5. Warna
Simple Warna
monokromatik dapat
menimbulkan kesan
sederhanadan penggunaan
wrna netral
Manokromati biasanya di
6. Pencapaian ke Bangunan
b. Pencapaian langsung
134
Gambar 4.9 : Pencapaian Langsung
Sumber : Ching, Francis D.K. Arsitektur: Bentuk, Ruang
7. Komfigurasi Jalur
Konfigurasi jalur sirkulasi ruang antar ruang yang akan
135
yang akan menjadi elemen
pengatur yang utama bagi
serangkaian ruang. Jalur ini
dapat berbentuk kurvalinear
bersimpangan dengan jalur lain
atau bercabang.
Konfigurasi jalur Radial Jalur
linier yang memanjang yang
berasal dari sebuah pusat yang
akan menghubungkan antar
ruang lewat jalur tersebut.
136
Sumber : Ching, Francis D.K. Arsitektur: Bentuk, Ruang
8. Skala
Skala yang digunakan yaitu skala manusia atau skala normal
terhadap dimensi dan proporsi yang ada. Skala normal akan terjadi
9. Struktur Material
a. Struktur atas
atas bagunan antara lain rangka, kuda-kuda dan adapun atap plat
beton.
c. Struktur tengah
137
layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur tengah
d. Struktur bawah
138
BAB V
ACUAN PERANCANGAN
1. Analisa Lokasi
139
2. Ukuran Tapak
kompleks pasar, Jl. Dg. Tata komp. Hartaco Indah No, 5. Parang Tambung.
kawasan pusat peruntukan perdagangan daan jasa yang memiliki luas total
6.195 Hektar.
3. Kondisi eksisting
140
Gambar 5.4 : Kondisi Lingkungan dan Batas Tapak
Sumber : Analisa Pribadi, 2021.
objek maupun bangunan serta kondisi sekitar tapak dengan bangunan yang
a) jalan daeng tata raya. Merupakan jalan utama untuk mencapai lokasi
c) ruko warga
f) Permungkiman warga
g) Bosowa utama
141
4. Orientasi Matahari
a. Potensi
b. hambatan
5. Analisa Angin
Angin berasal dari 2 arah yaitu angin laut dari arah utara dan angin
dari gunung dari arah selatan, angin membawa berbagai partikel seperti debu,
142
polusi kendaraan dan material lainnya ke dalam tapak.
Dari hasil Analisa dan permasalahn yang ada diatas untuk arah angin
vegetasi bertajuk lebar dan semak untuk memecah angin dari arah utara dan
menyaring debu, kotoran, polusi yang terbawa oleh angin maupun aktifitas
site.
143
6. Penzoningan
a. Zona publik
a. Zona privat
Zona privat adalah zona yang sangat tertutup, dimana tidak sembarang
orang boleh mengakses tanpa seizin pihak terkait, dalam mengatasi hal
Zona ini nantinya digunakan sebagai ruang pengelola dan ruang arsip.
144
b. Zona servis
Zona servis adalah zona yang sifatnya umum namun sengaja difungsikan
untuk kegiatan penunjang saja. Zona ini nantinya digunakan parkir mobil
7. Kebisingan
lebih bayak kendaran roda dua dan roda empat yang lewat.
b. Dibaginan utara yang termasuk pintuh utama pada pasar hartaco maka
145
belakang tapak.
samping jalan, kurangnya kendaraan roda dua dan empat yang lewat,
utara berbatasan dengan jalan daeng tata raya yang terdapat pemungkiman
a. View dari dalam dan luar tapak merupakan pokok utama arah pandang
bangunan.
146
di dalam bangunan.
a. Sirkulasi
potensi dan hambatan tapak dengan pola sirkulasi seperti pada gambar di
atas
1) Potensi
147
keluar dam masuk.
2) Hambatan
b. Pencapaian
148
10. Vegetasi
Vegetasi pada site terdapat beberapa pohon yang tidak ditata dengan
baik maka dari itu perlu adanya penataan sesuai dengan fungsi Tanaman itu
dan batang tinggi yang digunakan sebagai pereduksi dan pengarah angin ke
Pemberian jarak antar tanaman yang tepat dapat memaksimalkan aliran angin
seperti di kota Mamuju juga memperhatikan arah orientasi matahari. Hal ini
149
B. Acuan Dasar Perancangan Mikro
1. Program Ruang
a. Kebetuhan Ruang
Tabel 5.1: Fungsi Pelaku, Akativitas dan Kebutuhan Ruang Pasar Tradisional
Hartaco
Melakukan
150
bongkar muat
barang
Hamparan C = 42
Hamparan D = 40
Analisa perhitungan :
= 2,46 = 3 + 123
2) Lods A = 48 x 10%
= 4,8
3) Lods B = 14 x 20%
= 2,8
151
= 2,8 + 14 = 16,8 dibulatkan 17
4) Hamparan C = 42 x 60%
= 25,2
= 68 Hamparan C
5) Hamparan D = 40 x 70%
= 28
= 28 + 40 = 68
= 68 Hamparan D
= 13,6 = 14
= 14 + 136
c. Besaran Ruang
pedagang unit m2
152
unit
unit
Jumlah 3.503,5 m2
Fasilitas Penunjang
Center
Pemotongan
m2/orang
Kesehatan m2/orang
(Klinik)
153
Jumlah 322,4 m2
Fasilitas Servis
packing, r.
sortir, cold
storage)
Barang
Pengelola, Pengelola = m2
Pedagang) 8
Mobil
Pedagang =
20
(Motor = 70 Motor =
154
Pengelola, Pengelola =
Pedagang) 8
Motor
Pedagang =
200
(Pria &
Wanita)
unit
Jumlah 1.473,5 m2
Fasilitas Pengelola
unit Manusia
dan
Ruang
Interior
dan
Ruang
Interior
155
3 R. 1 unit 1 orang 2 x 3 m2/ 6 m2 Dimensi
dan
Ruang
Interior
dan
Ruang
Interior
unit Manusia
dan
Ruang
Interior
unit Manusia
dan
Ruang
Interior
Jumlah 80.12m2
156
Tabel 5.3: Rekapitulasi Besaran Ruang berdasarkan Kelompok Fasilitas
b) KDB = B : C (60:40)
= 2.478 m2
= 1.858,5
= 6.107,17 : 2.478
157
2. Bentuk Dan Tampilan Bangunan
3. Sistem Struktur
a. struktur atas
bagunan antara lain rangka, kuda-kuda dan adapun atap plat beton.
b. struktur tengah
158
c. struktur bawah
159
N Bagian Nama Struktur Penerapan Pata
o Struktur Bangunan
1. Pondasi Bored Pile akan
diterapkan pada
mempertimbangkan
Struktur lantai.
Pondasi Bored Pile
Bawah
bangunan pasar
Sloof beton
deterapkan pada
bangunan pasar
Kolom beton
160
Balok beton
bangunan pasar
bagunan utama
161
4. Sistem Tata Ruang Luar dan Tata Ruang Dalam
Tata ruang luar bangunan pada site merupakan perletakan banguan sesuai dengan
zona publik seperti parkiran dan zona privat iyaitu kios,los. Untuk menyesuaikan
Penataan bangunan dari area luar hingga kebagian dalam bangunan sangat di
162
Gambar 5.17 : Tata Runag Dalam
Sumber : Analisa Penulis, 2021.
tokoh
di pasang-
163
gypsum -kuat harga lebih
ekonomis
-harga ekonomis
dinding
-dapat melihat
pemandangan di luar
bangunan
kaca
-cahaya alami
mudah masuk
-Menampilkan ciri
modern
Digunakan sederhanadan
Bagunan netral
Sehingga
164
Menimbulkan
Kesan Modren
ACP
bagunan -kuat
memaksimalkan
pencahayaan alami
dan penghawaan
alami
Mudah dibersikan
goresan
mudah
165
bangunan -pemasangan yang
mudah
Plafon
a. Sistem Pencahayaan
Gambar 5.18 : Pencahayaan Alami dan Pemilihan Material yang Baik Untuk
Memkasimalkan Pencahayan
Sumber : Analisa Penulis, 2021.
166
b. Pencahayaan Alami
2) Tinggi plafon
3) Penggunaan warna
c. Pencahayaan Buatan
mampu menjagkau ruagan atau tidak dapat meneragi seluruh ruagan secara
167
armature dan intensitas cahaya. Pencahayaan buatan dapat diperoleh dengan
menggunakan sumber atau alat-alat penerangan seperti lampu. Dalam hal ini
adalah menggunakan jenis Lampu TL pada ruang kantor, lods, kios dan
lampu LED pada ruang lobby, pasar basa dan sirkulasi pada kios.
d. Sistem Penghawaan
posisi bangunan terhadap arah mata angin. Sirkulasi udara yang baik di
168
Pengendalian aliran udara dapat dicapai dengan :
c) Memperluas Bukaan
menggunakan alat penghawaan buatan yaitu, exhaust fan, fan/ kipas angin,
AC dan lain-lain.
169
Gambar 5.22 : Sistem Penghawaan Buatan
Sumber : Analisa Penulis, 2021.
direncanakan bersal dari jaringan PLN dan tenaga cadangan yang berasal
dari generato.
PLN Meteran
Panel Panel
Genset ATS Utama Cabang
170
Gambar 5.24 : Sketsa Sistem Jaringan Listrik
Sumber : Analisa Penulis 2021
bersih ditampaung pada reservoir bawa lalu dipompa ke reservoir atas dan
distribusikan ke ruangan
Distribusi
Reservoir Bawah
ke ruangan
171
c. Sistem Jaringan Air Kotor
1) Sumber air kotor toilet atau wastafel dan air hujan disalurkan melalui
Septic
Bak Tank
Pengelolah Riol Kota
172
d. Sistem Pembuangan Sampah
Setiap kios, lorong sirkulasi, losd tersedia tempat sampah basah dan
setiap tong sampah untuk diangkut menuju bak penampungan. Dari bak
Truk
Countainer
Sampah Kering
Bak Penampungan
Temapat
Sampah Basah Pembuangan
Akhir (TPA)
173
e. Sistem Komunikasi
digunakan adalah :
1) Komunikasi internal
174
b) Sound system call, digunakan pada komunikasi satu arah untuk
2) Komunikasi eksternal
175
f. Sistem Keamanan
tertentu.
c) Pengguna CCTV
176
2) Pencegah dan Penaggulangan Kebakaran
kerugian baik harta maupun nyawa. Sistem ini terbagi atas sistem
a) Spinkler
b) Hidrant Box
177
Gambar 5.37: idrant Box
Sumber : Analisis Penulis 2021
c) Fire extinguisher
178
d) Hydrant
kebakaran.
tertentu.
179
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Non Arsitektural
dan kebutuhan ruang yang akan menjadi acuan dasar proses desain yang
a. Luasan Lokasi tapak berada di jalan daeng tatat indah , kompleks pasar,
Jl. Dg. Tata komp. Hartaco Indah No, 5. Parang Tambung. Kec.
H).
a. Struktur
180
b. Tampilan bangunan
2) Material
3) Warna
B. Saran
181
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kota Makassar Dalam Angka Tahun 2018 Tentang Luas Wilayah
Kota Makassar dan Luas Kelurahan.
182
Julis Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Intrior,1979.
Peraturan rencana tata ruang wilayah kota Makassar 2013-2034. Kota Makassar
dalam Angka Tahun 2018.
Ramadhan, Fathur. (2011). Hotel Terapung di Gili Air Lombok Barat Nusa
Tenggara Barat dengan Pendekatan Arsitektur Modern. Makassar :
Jurusan Arsitektur Universitas Islam Negeri Makassar.
183
Julis Panero Danmartin Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Intrior,1979
Website :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ludwig_Mies_van_der_Rohe
https://hif.wikipedia.org/wiki/Le_Corbusier
https://hif.wikipedia.org/wiki/Le_Corbusier
Sumber : https://hif.wikipedia.org/wiki/ Fallingwater House
https://hif.wikipedia.org/wiki/L Maison Bordeaux-rem
https://twitter.com/pasarcilendek?lang=ga
https://twitter.com/pasarcilendek?lang
https://petamakassar.com, diakses pada 20 Juli 2021.
Http://Www.Makassarkota.Go.Id/Home, Diakses Pada 2 Agustus 2021
Https://Www.Academia.Edu/9593157/Peta_Kecamatan_Tamalate, Diakses Pada
2 Agustus 2021
Https://Kecamatan parang Tambung.Blogspot.Com/
https://www.google.co.id/maps
Https://Arsitekturdanlingkungan.Wg.Ugm.Ac.Id
https://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id
https://petamakassar.com diakses 5 Agustus, 2021
https://twitter.com/ tradisional siwa dengan pendekatan arsitektur modern di
kabupaten wajo diakses 16 Juli 2021
http://banjirembun.blogspot.co.id/2012/04/penelitiankepustakaan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar
https://kbbi.web.id/pasar
184
REDESAIN PASAR TRADISIONAL HARTACO
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN
DI KOTA MAKASSAR
LAPORAN PERANCANGAN
OLEH :
IRWANDI
NIM : 4517043024
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan rahmat-NYA, Salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad
SAW, atas Al-Quran, hadist, dan segenap ilmu yang tersebar di muka bumi
Laporan perancangan ini, yaitu sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi
Tugas akhir ini memerlukan proses yang tidak singkat. Perjalanan yang
dilalui penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan banyak bantuan baik moril maupun materi.
Olehnya itu, secara khusus ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua
1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Tahir dan Ibunda Nuraeni, serta
seluruh keluarga besar baik Paman dan Tante, yang telah memberikan
dorongan serta masukan baik spiritual maupun materil yang menjadi spirit
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. selaku Rektor
ii
3. Bapak Dr. Ridwan, ST., M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Bosowa Makassar.
4. Bapak Dr. H. Nasrullah, ST.,MT IAI selaku Ketua Program Studi Arsitektur
5. Ibu Satriani Latief, ST.,MT selaku dosen penasehat akademik, yang telah
serta masukan mulai dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan tugas
akhir ini.
7. Bapak Syahril Idris, ST.,MSP selaku dosen pembimbing II, atas segala
akhir ini.
8. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
9. Ibu Irma selaku Staf Administrasi Program Studi Arsitektur serta Bapak
Fattah dan Ibu Asni selaku Staf Fakultas Teknik Universitas Bosowa
iii
penyusunan skripsi dalam mengurus surat izin penelitian, pengambilan data
dan sebagainya.
10. Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan bekerja sama dalam
dalam penulisan tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan dan memerlukan
dari semua pihak yang sifatnya membangun. Tiada imbalan yang dapat diberikan
penulis selain memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin. Semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca dan menambah literaur ilmu Teknik Arsitektur pada khususnya dan
Wabarakatuh.
Makassar, 2021
Irwandi
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Batasan.............................................................................................. 2
1. Pengertian .................................................................................. 3
2. Fungsi......................................................................................... 4
v
BAB III PERENCANAAN REDESAIN PASAR TRADISIONAL HARTACO
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 33
vi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 36
LAMPIRA
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Master Plan Pasar Tradisional Hartaco di Kota Makasssar ................ 7
Gambar 3.9 : Master Plan Pasar Tradisional Hartaco di Kota Makasssar ...................... 18
Gambar 3.10 : Parkiran Depan Pasar Kering Material Paving Block ....................... 18
Gambar 3.15 : Denah Front Toko Lantai 1 (Pasar Kering Arsitektur Modren) ................ 21
Gambar 3.16 : Interior Front Toko Lantai 1 (Pasar Kering Arsitektur Modren) ............... 21
Gambar 3.19 : Denah Toko Pakaian dan Tas ( Lantai 3 Arsitektur Modern) ........... 23
Gambar 3.20 : Fron Toko Pakaian dan Tas (Lantai 3 Arsitektur Modern) ............... 23
viii
Gambar 3.22 : Losd Daging (Lantai 2 Pasar Basah)...................................................... 24
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilakukan dengan pengelompokan zona pasar yaitu zona pasar kering akan dibuat
terpisah dengan zona pasar basah. Perombakan di lakukan pada penggunaan struktur
dan fasad. Perombakan struktur terjadi pada struktur bawah yang semula
menggunakan struktur pondasi batu kali menjadi pondasi foorplat. Kemudian struktur
yang dipertahankan hanya pada penggunaan struktur tengah yaitu kolom dengan
dimensi 40x40cm.
Fasad Pasar Hartaco dari semula menggunakan elemen batu bata akan
tergantikan dengan penggunaan material kaca yang dilapisi double skin dengan
material GRC Aluminium pada fasad pasar kering arsitektur modern sebagai
Hartaco. Dan penggunaan material kayu dan batu bata akan diterapkan pada fasad
konsep modern dengan penataan ruang yang meluas ke segala arah serta penampilan
bangunan yang terlihat monoton dan terkesan terlihat luas dengan penggunaan kaca
yang dominan.
1
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan Pembahasan
merancang Pasar Tradisional Hartaco dengan penataan modern yang efektif dan
2. Sasaran Pembahasan
C. Batasan
b. Tinjauan dibatasi pada hasil perancangan yang sesuai dengan konsep arsitektur
2
BAB II
RINGKASAN PERENCANAAN
A. DATA FISIK
Lokasi perancangan : Jl. daeng tata, kompleks pasar, jl. Dg. Tata komp.
1. Pengertian
masyarakat. Kondisi pasar yang saat ini terjadi di salah satu Kecamatan di Kota
Makassar yaitu Pasar Hartaco dengan kondisi pasar yang sudah tidak layak. Hal
ini sudah seharusnya akan di redesain pada pasar hartaco guna menndukung
3
kegiatan transaksi di dalam pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada
2. Fungsi
Redesain Pasar Hartaco akan memberikan tempat atau wadah baru terkait
transaksi. Selain itu, Pasar Hartaco juga akan difungsikan sebagai tempat
rekreasi karena bukan hanya dari sebagian orang yang hanya saja ingin
berbelanja namun ada beberapa orang yang datang kepasar hanya untuk melihat
Berikut adalah pelaku beserta jenis kegiatan yang terjadi di dalam pasar :
1. Pedagang/penjual
Kegiatan penunjang :
2. Pembeli/konsumen
Kegiatan penunjang :
4
ATM Center, Toilet, Ibadah, Istirahat (Makan dan minum).
3. Pengelola
pulang.
Kegiatan penunjang :
dipisahkan mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan ilmu
“modern” yang berarti terbaru atau mutakhir. Maka secara harafiah, arsitektur
modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu merancang serta membuat
itu para arsitek yang menganut aliran arsitektur modern merancang bangunannya
dengan cara mengurangi unsur ornamen, bahkan bersih dari ornamen serta
follows function, yaitu bentukan desain arsitektur yang mengikuti fungsi pada
5
arsitektur modern berupa platonic solid dengan bentuk yang dominan persegi
merupakan hasil senyawa dari nilai dan adat yang masih di anut oleh masyarakat
daerah setempat.
6
BAB III
A. Perancangan Makro
1. Tapak Kawasan
tata, kompleks pasar, jl. Dg. Tata komp. Hartaco indah no, 5. Parang tambung.
Kec tamalate. Kota Makassar. Sulawesi selatan. memiliki luas total 6.195 m2.
Yang terbagi menjadi dua zona dengan luas area zona 1 sebesar (5.739,67 m2)
atau 0,574 Hektar, kemudian zona 2 dengan luas (455,12 m2) atau 0,455
Hektar,
7
B. Sistem Sirkulasi Pasar Tradisional Hartaco
8
3. Sirkulasi kendraan pasar basa
9
5. Konfigurasi Sirkulasi Pada Pasar Kering
a. Denah lantai 1
b. Denah lantai 2
10
c. Denah lantai 3
C. Perancangan Mikro
1. Besaran Ruang
m2
11
5 R. Makan 4 x 4 m2 = 16 m2 3 unit 48 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
9 Selasar/Koridor 597 m2
2 Mushollah 8 x 8 m2 = 64 m2 1 unit 64 m2
3 Pengelola
R. Manajer 3 x 6 m2 = 18 m2 1 unit 18 m2
R. Sekertaris 3 x 6 m2 = 18 m2 1 unit 18 m2
8,12 m2
R. Staff 2 x 3 m2 = 6 m 2 1 unit 6 m2
R. Rapat 5 x 6 m2 = 30 m2 1 unit 30 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
12
5 Lavatory Wanita 2 x 4 m2 = 8 m 2 2 unit 16 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
6 Selasar/Koridor 957,88 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
4 x 6 m2 = 24 m2 1 unit 24 m2
7 Selasar/Koridor 1.513 m2
2,25 m2
13
4 WC Wanita 1,5 x 1,5 m2 = 2 unit 4,5 m2
2,25 m2
5 Selasar/Koridor 425 m2
Buah
Sayur
2,25 m2
2,25 m2
5 Selasar/Koridor 303 m2
12,5 m2
1,5 m2
3 Gudang 20 m2 1 unit 20 m2
14
4 R. Genset/ME 12 m2 1 unit 12 m2
5 R. Plumbing 8 m2 1 unit 8 m2
6 Selasar/Koridor 1.589 m2
12,5 m2
2 Selasar/Koridor 388,5 m2
Kering) 12,5 m2
Kering) 2,25 m2
Basah) 12,5 m2
Basah) 1,5 m2
15
3 Area Bongkar Muat 2 x 4,2 m2 = 8,4 2 unit 16,8 m2
m2
m2
m2
ATM CENTER
5 m2
POS JAGA
456 m2 =
2.760 m2
576 m2 =
3.097,2
m2
16
Total Keseluruhan Luas Lantai Bangunan Penunjang 27,47 m2
m2 +
27,47 m2
5.884,67
m2
adalah 5.884,67 m2. Sedangkan, total luas bangunan dalam acuan perancangan
6.107,17 m2
= 222,5 m2 x 100%
6.107,17 m2
= 3,6%
17
Jadi, terdapat deviasi sebesar 3,6% dari perencanaan semula, hal ini terjadi
karena adanya pertambahan sirkulasi pada pasar kering dan pasar basah dan luas
lantai pada front toko yang semula 126 unit menjadi 142 unit.
18
Gambar 3.11 Parkiran dan ATM Pasar Kering
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 21, Irwandi, 2021
19
Gambar 3.13 Parkiran Motor Pasar Kering
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 21, Irwandi, 2021
keramik pada ruang front toko sepatu, tas, pakaian dan toko hp.
20
1) Interior Lantai 1
Gambar 3.16 Interior Front Toko Lantai 1 (Pasar Kering Arsitektur Modren)
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
21
2) Interior Lantai 2
22
3) Interior Lantai 3
Gambar 3.19 Denah Toko Pakaian dan Tas (Lantai 3 Arsitektur Modern)
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
Gambar 3.20 Front Toko Pakaian dan Tas (Lantai 3 Arsitektur Modern)
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
23
b. Tata Ruang Dalam (Pasar Basah Arsitektur Tradisional)
24
Gambar 3.23 Losd Ikan (Lantai 2 Pasar Basah)▀
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
25
Gambar 3.25 Losd Buah (Lantai 3 Pasar Basah) ▀
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
4. Sistem Utilitas
a) Perhitungan Air Bersih dan Air Kotor (Pasar Kering dan Pasar Basah)
berdasarkan jumlah tiap lantai zona pasar kering dan pasar basah.
26
Ratio kebutuhan air bersih = 20L/orang/hari
= 384 orang
= 320 Liter/Jam
= 7.680 Liter/Hari
= 96 orang
= 80 Liter/Jam
27
= 480 Liter x 3 Lantai
= 1.440 Liter/Hari
= 9.120 Liter/Hari
= 768 Liter/Hari
= 144 Liter/Hari
28
Gambar 3.26 Detail Saluar Limbah Lantai 2 Pasar Basa
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Irwandi, 2021.
29
Downlight 9 Watt 18 12 jam 1,944
Parkir kWh
Mobil
Downlight 9 Watt 13 12 jam 1,404
Parkir kWh
Motor
LED 10 19 12 jam 2,280
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
Pasar Kering (Lantai 1)
Downlight 18 31 12 jam 6,696
Toko Watt kWh
Sepatu Spotlight 6 Watt 124 12 jam 8,928
LED kWh
Downlight 18 42 12 jam 9,072
Toko Watt kWh
Campuran Spotlight 6 Watt 168 12 jam 12,096
LED kWh
LED 20 48 12 jam 11,520
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
Downlight 15 8 12 jam 1,440
Lavatory Watt kWh
Downlight 18 5 12 jam 1,080
Klinik Watt kWh
Downlight 20 3 12 jam 0,720
R. Watt kWh
Penitipan
Barang
Downlight 15 9 12 jam 1,620
Café/Resto Watt kWh
Pasar Kering (Lantai 2)
Downlight 18 69 12 jam 14,904
Toko Watt kWh
Pakaian Spotlight 6 Watt 138 12 jam 9,936
LED kWh
Downlight 15 8 12 jam 1,440
Musholla Watt kWh
Downlight 15 6 12 jam 1,080
Pengelola Watt kWh
Downlight 15 8 12 jam 1,440
Lavatory Watt kWh
30
LED 20 48 12 jam 11,520
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
Pasar Kering (Lantai 3)
Downlight 15 33 12 jam 5,940
Toko Watt kWh
Handphone
Downlight 15 26 12 jam 4,680
Toko Watt kWh
Laptop
Downlight 15 9 12 jam 1,620
Toko Watt kWh
Kosmetik
Downlight 15 8 12 jam 1,440
Toko Emas Watt kWh
Downlight 15 78 12 jam 14,040
Toko Watt kWh
Aksesoris
HP dan
Laptop
Downlight 15 8 12 jam 1,440
Lavatory Watt kWh
LED 20 48 12 jam 11,520
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
140,62
Total Perhari 8 kWh
4.218,
Total Perbulan (30 Hari) 84
kWh
Sumber : Analisa penulis, 2021.
Tabel 3.3 Perhitungan Kapasitas Daya Listrik (Pasar Basah)
Nama Tipe Daya Jumlah Durasi Energy
Ruang Lampu (Watt) Lampu Menyala Listrik
(jam) (kWh)
Pasar Basah (Lantai Dasar)
Downlight 9 Watt 8 2 jam 0,144
Parkir kWh
Mobil
LED 10 10 12 jam 1,200
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
31
Pasar Basah (Lantai 2)
Downlight 18 15 12 jam 3,240
Losd Watt kWh
Daging
Downlight 18 15 12 jam 3,240
Losd Watt kWh
Ikan
Downlight 9 Watt 4 12 jam 0,432
WC kWh
Pasar Basah (Lantai 3)
Downlight 18 33 12 jam 7,128
Losd Watt kWh
Buah
Downlight 18 33 12 jam 7,128
Losd Watt kWh
Sayur
Downlight 9 Watt 4 12 jam 0,432
WC kWh
LED 10 17 12 jam 2,040
Koridor Neon Watt kWh
Ceiling
24,984
Total Perhari kWh
749,52
Total Perbulan (30 Hari) kWh
Sumber : Analisa penulis, 2021.
32
BAB IV
A. Kesimpulan
a) Struktur
2) Mid struktur (struktur tengah) yaitu : Dinding batu bata dan kaca,
3) Super struktur (struktur atas) yaitu : atap dak beton (pasar kering
modern)
b) Material
kaca bening 3mm, ACP dengan bentuk segi enama , Gelass Reinforced
c). Warna
33
e). Ukuran parkiran
a) Struktur
2) Mid struktur (struktur tengah) yaitu : Dinding batu bata, kaca, dan
arsitektur Tradisional )
b) Material
baja Wf
c) Warna
Pengunaan warna puti, abu-abu dan motif kayu pada pasad bangunan
34
e) Ukuran total parkiran
4. Jadi, terdapat deviasi sebesar 3,6% dari perencanaan semula, hal ini terjadi
karena adanya pertambahan sirkulasi pada pasar kering dan pasar basah dan
luas lantai pada front toko yang semula 126 unit menjadi 142 unit.
35
DAFTAR PUSTAKA
Adianti, M.M, Pujiono, S.M, 2015. Perancangan Pasar Tradisional dengan Konsep
Modern. Jurnal ITS Surabaya. Vol. 4, No. 2.
Irwandi, 2021. Redesain Pasar Tradisional Hartaco dengan Pendekatan Arsitektur Modern
di Kota Makassar. Skripsi
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.20 Tahun 2012. tentang Peraturan
dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.
36