ACUAN PERANCANGAN
Diajukan sebagai Syarat Penyelesaian Studi Sarjana
Pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
OLEH :
ALIM ADNANDITYA ALAMSYAH
4517043034
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan rahmat-Nya, Salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad
SAW, atas Al-Quran, hadist, dan segenap ilmu yang tersebar di muka bumi hingga
penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir skripsi ini, yaitu
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Bosowa Makassar.
Tugas akhir ini memerlukan proses yang tidak singkat. Perjalanan yang
dilalui penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan banyak bantuan baik moril maupun materi. Olehnya
itu, secara khusus ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda (alm) A. Alamsyah Z. Abidin dan
Ibunda Amalia Anwar, S.KM.,M.Kes atas kasih sayang dan dukungan selama
baik Paman dan Tante, yang telah memberikan dorongan serta masukan baik
spiritual maupun materil yang menjadi spirit lebih yang telah diberikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. selaku Rektor
iii
3. Bapak Dr. Ridwan, ST., M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Bosowa Makassar.
4. Bapak Dr. H. Nasrullah, ST.,MT IAI selaku Ketua Program Studi Arsitektur
masukan mulai dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan tugas akhir
ini.
7. Bapak Sudarman Abdullah, ST.,MT selaku dosen pembimbing II, atas segala
akhir ini.
8. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
9. Ibu Irma selaku Staf Administrasi Program Studi Arsitektur serta Bapak Fattah
dan Ibu Asni selaku Staf Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar yang
telah membantu mulai awal pengajuan judul hingga penyusunan skripsi dalam
iv
10. Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan bekerja sama dalam pengambilan
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa di dalam
penulisan tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan,
pihak yang sifatnya membangun. Tiada imbalan yang dapat diberikan penulis selain
memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk melimpahkan berkat dan rahmat-
Nya kepada kita semua. Aamiin. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah literaur ilmu Teknik Arsitektur pada khususnya dan disiplin ilmu lain
Makassar, 2021
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat.........................................................................................4
vi
2.2.4 Persyaratan Lokasi Terminal ..........................................16
Terminal .........................................................................18
2.2.11 Parkir...............................................................................29
vii
2.6.1 Sejarah Suku Mandar ......................................................48
Umum) .............................................................................63
a) Deskripsi...........................................................................71
viii
e) Akses Terminal ................................................................74
a) Deskripsi...........................................................................78
........................................................................................101
Transportasi .............................................................101
ix
3.2.4 Peraturan Pemerintah Daerah Polewali Mandar Tentang
1) Tujuan ........................................................................117
x
a) Kondisi Tapak .......................................................117
b) Pencapaian ............................................................118
e) Kebisingan ............................................................122
f) Penzoningan ..........................................................123
g) Vegetasi ................................................................124
1) Pencapaian .................................................................126
xi
5.2.1 Program Ruang ..............................................................148
BAB VI KESIMPULAN
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar 2.13 : Pola Parkir Gergaji Lurus dengan Sudut 45º .................................35
xiii
Gambar 2.21 : Ukuran Kendaraan Mobil tipe SUV ...............................................40
Gambar 2.27 : Makna Filosofi Arah Mata Angin Rumah Boyang ........................57
Gambar 2.29 : Macam Corak Sure’ Sarung Mandar (Lipa’ Saqbe) ......................58
Gambar 2.34 : Foto udara terminal 1A, B & C Bandara Soekarno Hatta ..............75
Gambar 2.37 : Interior (ruang tunggu) terminal 1 Bandara Soekarno Hatta .........77
Gambar 2.42 : Akses Pintu Keluar Bus AKAP/AKDP pada Terminal Daya ........87
xiv
Gambar 3.1 : Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Barat ....................................89
Gambar 5.3 : Ukuran Tapak Terminal Penumpang Angkutan Darat tipe A ......138
xv
Gambar 5.7 : Orientasi Angin Pada Tapak ........................................................141
Gambar 5.14 : Konsep Bentuk, Tampilan Bangunan dan Tata Massa ................169
Gambar 5.25 : Sistem Utilitas Air Bersih Pada Kawasan Tapak .........................179
Gambar 5.27 : Sistem Utilitas Air Kotor Pada Kawasan Tapak ..........................180
xvi
Gambar 5.30 : Skema Jaringan Listrik.................................................................182
xvii
DAFTAR GRAFIK
HAL
Grafik 3.1 : Rekapitulasi Jumlah Kendaraan Bus dan Non Bus Yang Keluar Masuk
........................................................................................................106
Grafik 3.2 : Rekapitulasi Jumlah Penumpang Yang Keluar Masuk Terminal Induk
xviii
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.1 : Persyaratan Teknis, Luas, Akses, dan Pejabat Penentu Lokasi Terminal
.............................................................................................................18
Tabel 2.5 : Penetapan Lokasi Terminal Tipe A di Seluruh Wilayah Indonesia ...66
Tabel 2.8 : Data Hasil Analisis Studi Literatur dan Studi Banding .....................88
2016-2020 .........................................................................................92
Tabel 3.3 : Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar 2020 ......96
xix
Tabel 3.4 : Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Polewali Mandar (mm),
2016-2020 .........................................................................................98
2020 ................................................................................................106
Tabel 5.1 : Fungsi, Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang
Tabel 5.6 : Kelompok Ruang Servis Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe A
xx
BAB I
PENDAHULUAN
kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan yang satu ke moda
papan informasi, toilet, toko, loket, restoran, dll) serta fasilitas parkir bagi
kendaraan pribadi.
Mamuju 300.319 (BPS, Prov. Sulbar 2021) yang merupakan Ibukota Provinsi
1
transportasi yang memadai. Untuk mengatur pergerakan lalu lintas ke dan dari
mengalami penurunan drastis sejak tahun 2018 hal ini menunujukkan bahwa
angkutan pribadi seperti panther yang beroperasi secara illegal (angkutan umum
berplat hitam), melakukan antar jemput secara langsung ke rumah dan tidak
masuk ke Terminal sehingga tidak tercatat oleh data Dinas Perhubungan Darat
yang tersedia. Hal ini dapat di atasi apabila pihak Pemerintah Polewali Mandar
2
Dari pertimbangan tersebut, maka dibutuhkan perencanaan pembangunan
menggunakan terminal dengan aman dan nyaman. Dari latar belakang tersebut,
SULAWESI BARAT”
Masalah Non-Arsitektur
Masalah Arsitektur
3
1.3. Tujuan dan Sasaran
1) Tujuan
2) Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai salah satu acuan atau
1.4. Manfaat
1) Lingkup Pembahasan
4
a) Konsep Makro yang meliputi :
b. Analisa Tapak :
1. Luas tapak
2. Aksesbilitas
4. Penzoningan
5. Kebisingan
8. Topografi
9. Vegetasi
a. Program Ruang
c. Sistem Struktur
d. Tata Ruang
e. Pemilihan Material
a. Situasi site
b. Site plan
c. Denah
5
d. Tampak
e. Potongan
f. Detail
h. Animasi
2) Batasan Pembahasan
Jalan dengan luas lahan minimal 3Ha, akses jalan masuk berjarak
109:2019).
disesuaikan dengan kebutuhan (syarat dan ketentuan ada pada hal. 27).
6
1.6. Metode Pembahasan
pendekatan eksploratif, yaitu metode yang menerangkan data yang ada dengan
landasan teori yang terkait, baik arsitektural maupun non arsitektural. Metode ini
dilakukan mulai dari pengumpulan serta pengolahan data yang faktual untuk
1) Pengumpulan data
a) Data Primer
lapangan.
2. Pola ruang, sirkulasi, parkir, dan zona ruang. Data ini diambil dari
7
3. Suasana dari dan dalam ruang, melihat kenyamanan dari ruang dan
bangunan terminal.
b) Data Sekunder
dengan sumber literatur yang terkait dengan studi banding dan studi
preseden dari objek dan tema yang sama. Studi literatur meliputi :
1. Studi literatur
dari berbagai sumber, yaitu buku tentang data arsitek, elemen tata
Perhubungan Darat.
8
2. Studi Banding
diambil dari studi ini dapat berupa kondisi tapak dengan mengamati
situasi sekitar, denah lokasi, serta ruang dan fasilitas yang ada di
3. Studi Preseden
tentang teori, proses, dan strategi yang dapat dirujuk atau ditafsirkan
yang sudah ada dan benar-benar sudah di bangun dengan ide dasar
dengan objek yaitu Terminal Bus secara global baik di luar negeri
9
maupun dalam negeri, Studi ruang-ruang, fasilitas, utilitas,
perancangan.
2) Pengolahan data
a) Pengidentifikasian data.
pembahasan.
10
1.7. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,
Berisi tentang literatur tinjauan terminal, yakni jenis dan fungsi terminal,
persyaratan lokasi dan luas terminal, kegiatan dan kelompok aktivitas terminal,
fasilitas dan kebutuhan luas, sirkulasi dalam terminal, parkir dan peron, jenis dan
tipe kendararaan, serta aturan dari dinas terkait dan setempat tentang terminal
Polewali Mandar, Kecamatan Binuang, serta lokasi dan tapak berupa data fisik
dan non-fisik, yaitu letak geografis, luas wilayah, tipografi, iklim, demografi,
11
BAB IV : PENDEKATAN ACUAN PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang acuan pendekatan perancangan yang meliputi analisa
makro dan mikro sebagai konsep dasar acuan perencanaan dan perancangan
BAB VI : KESIMPULAN
Barat.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Penumpang : orang yang menumpang atau orang yang naik (kereta, kapal,
4. Darat : bagian dari bumi padat tanah yang tidak digenangi air.
13
(penumpang) angkutan jalan raya adalah prasarana angkutan untuk
lalu lintas untuk menata lalu lintas dan angkutan serta menghindari
kendaraan umum.
14
2.2.3. Jenis Terminal
pedesaan (ADES).
(ADES).
pedesaan (ADES).
a) Terminal Penumpang
15
b) Terminal Barang
transportasi.
6) Kelestarian lingkungan.
batas negara.
kelas IIIA.
16
c. Jarak antara dua terminal penumpang Tipe A sekurang-kurangnya
lainnya.
di Pulau lainnya.
17
a. Terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan
angkutan.
terminal.
antara lain sebagai berikut (Permenhub KM. 31, 1995, Pasal 14) :
18
minimal di
pulau Jawa 50
m dan di pulau
lainnya 30 m.
C Akses jalan Untuk terminal tipe C Bupati Kepala
masuk dari jalan tergantung kebutuhan. Daerah/Walikotamadya
umum ke daerah Tingkat II
terminal, setelah mendapat
berjarak persetujuan dari
minimal sesuai Gubernur Kepala
dengan Daerah Tingkat I.
kebutuhan.
Sumber : Juknis, Lalu Lintas Angkutan Jalan. 1995 : 5.
Angkutan Jalan :
1) Kegiatan Penumpang
kota.
lainnya.
19
b) Datang (dengan penumpang bus atau dengan mobil pribadi- parkir-
menunggu-pulang).
3) Kegiatan Pengelola
c) Petugas Keamanan
maupun sekelilingnya.
d) Kegiatan Kendaraan
penumpang - berangkat.
2. Kendaraan Pribadi
e) Kegiatan Perpindahan
20
Kegiatan perpindahan penumpang dari luar kota masuk ke
luar kota.
21
b) Penumpang jarak dekat, biasanya tidak terlalu lama menunggu
dibuat jadwal perjalanan bus yang diatur berdasarkan jumlah bus yang
22
Menurut aktivitas yang melengkapi aktivitas utama yang
dilakukan oleh pengelola, penumpang kru atau awak bus, montir, dan
1) Fasilitas utama
perjalanan.
akhir perjalanan.
pemberangkatan.
23
d) Area lintas adalah pelataran yang disediakan bagi kendaraan umum
pemberangkatan.
2) Fasilitas penunjang
usia.
penumpang.
keseluruhan.
24
i) Musholla, luasnya ditetapkan menurut ketentuan jumlah jalur yang
musholla.
Kebutuhan luas dan standar fasilitas yang ada pada terminal tipe A
ini:
(m2)
A RUANG PARKIR
25
a. Rg.Parkir AKAP 1.120
5 Bengkel 150
6 Ruang Istirahat 50
7 Gudang 25
B PENGGUNA
3 Kamar Mandi 72
4 Kios 1.575
5 Mushollah 72
C OPERASIONAL/PENGELOLA
1 Ruang Administrasi 78
2 Ruang Pengawas 23
3 Loket 3
4 Peron 4
5 Retribusi 6
6 Ruang Informasi 12
7 Ruang P3K 45
26
D Ruang Luar (tidak efektif) 6.635
yaitu:
c) Pengelola
(AKAP/AKDP)
c) Kendaraan Pribadi
a) Sirkulasi kendaraan
27
Kegiatan kendaraan yang terapat di dalam area terminal terdiri atas,
1. Sirkulasi bus mulai dari proses bus melalui pintu masuk hingga
4. Sirkulasi AKAP (non bus), selain bus kendaraan non bus yang
berjalan (escalator).
28
2.2.11. Parkir
1) Pengertian Umum
2) Pola Parkir
29
Pola ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika
sudut 90º.
memadai.
30
1. Membentuk sudut 90º
Pada pola parkir ini, arah gerakan lalu lintas dapat satu arah atau
dua arah.
31
2. Membentuk sudut 45º
32
d) Pola parkir bus/truk
tergantung dari luas areal parkir. Dari segi efektivitas ruang, posisi
Kendaraan
Kelebihan :
33
2. Parkir keluar/masuk atau manuver bus lebih mudah.
Kekurangan :
Kendaraan
Kelebihan :
Kekurangan :
34
g) Pola parkir gergaji lurus dengan sudut 45º
Kendaraan
Kelebihan :
2. Bermanuver mudah
3. Efisiensi serta aman bagi penumpang untuk naik dan turun dari
kendaraan.
koridor penghubung.
Kekurangan :
Kendaraan
35
Kelebihan :
melingkar.
Kekurangan :
mempermudah pergerakan.
2.2.12. Peron
1) Pengertian Umum
sejajar dengan rel kereta api tempat lalu lalang penumpang di stasiun
kereta api, halte kereta api, atau tempat pemberhentian transportasi rel
2021).
2) Pola Peron
36
Kelebihan :
Kekurangan :
Kekurangan :
37
Kelebihan :
Kekurangan :
38
3) Mobil (Kendaraan pribadi/penumpang)
masih ada sisa ruang untuk bagasi. Biasanya, jok yang baris akhir
gabungan Jeep, Pick Up, dan Sedan. Mobil jenis SUV biasanya
yang tinggi, dan ukuran badan dan bodi yang besar. Dengan
kapasitas bagasi yang cukup luas dan kapasitas kursi yang cukup
39
untuk tujuh hingga delapan orang, SUV juga termasuk jenis mobil
c) Tipe Hatchback
Kapasitas kursi mobil ini hanya memuat empat hingga lima orang.
Meski ruang bagasinya minim, kapasitas bagasi bisa jadi besar jika
40
Gambar 2.22 Ukuran Kendaraan Mobil tipe Hatchback
Sumber : Data Arsitek Jilid Dua : 100
d) Tipe Sedan
Sedan biasanya terdiri dari dua baris tempat duduk yang dapat
Civic dan Accord, Toyota Vios dan Toyota Camry, BMW Seri 3
41
Gambar 2.23 Ukuran Kendaraan Mobil tipe Sedan
Sumber : Data Arsitek Jilid Dua : 100
dapat dipisahkan mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan
sebagainya serta “modern” atau “neo” yang berarti terbaru atau mutakhir.
Maka secara harfiah, arsitektur modern dapat diartikan sebagai seni dan
termutakhir.
paruh pertama abad ke-20 dan menjadi dominan setelah Perang Dunia II.
42
Arsitektur modern menekankan pada prinsip fungsional dan efisien.
kaca, baja dan beton yang membuat manusia cenderung memilih sesuatu
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
43
6) Kejujuran bahan, Jenis bahan material yang digunakan lebih diekspos
ritual keagamaan.
44
2.4.2. Ciri Arsitektur Vernakular
sangat variatif dan tergantung pada seberapa penerapan unsur lokal yang
sepotong dari unsur lokal, hingga penerapan yang sangat kental pada
mempunyai unsur adat istiadat atau budaya dan di satu padukan dengan
45
2.5.2. Ciri Arsitektur Neo Vernakular
sebagai berikut :
menyimbolkan permusuhan.
46
Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran
tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan lainnya
penampilan visualnya).
baik secara fisik (bentuk bangunan) maupun elemen non fisik seperti
47
4) Tradisi dalam balutan fisik modern (material).
yang deras. Selain itu Suku Mandar juga menempati sebagian wilayah
48
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah Populasi Suku Mandar dengan
maka angkanya akan lebih dari 300.000 jiwa di tiga kabupaten, Majene,
Polewali Mandar dan Mamuju pada waktu itu, karena sensus tahun 1980
diberi sekat, secara historis dan kultural Mandar tetap terikat dengan
49
2.6.2. Keberagaman Budaya Mandar
diantaranya:
tinggal Suku Mandar yang merupakan suku asli dari Sulawesi Barat.
a) Jenis
Rumah boyang terdiri dari dua jenis, yaitu "boyang adaq" dan
1. Boyang adaq
Tangga 2 susun
50
memiliki tiga sampai tujuh susun, semakin banyak susunannya
2. Boyang beasa
hanya memiliki satu susun atau tidak lebih dari dua susun
tangga.
beasa 7-9).
51
2. Jumlah tangga ada 2, terletak di bagian depan dan belakang.
Tapangan
Alawe
Naung
1 Struktur Pondasi
52
(Naung batu gunung sebgai
rumah, biasanya
dilengkapi tiga
”pepattuang” (jendela)
biasanya dilengkapi
dilengkapi dengan
53
3 Struktur Atap
memiliki panjang 20
rumbia.
1. Lotang utama
tamu. Selain itu, ruang ini biasa difungsikan untuk acara adat
54
b. Tangnga Boyang (Ruang Tengah/Keluarga)
samboyang.
2. Lotang Tambahan
a. Tapang (Gudang)
b. Paceko (Dapur)
memasak.
55
c. Lego-lego (Area Santai)
hujan.
56
masyarakat Suku Mandar sebagai simbol-simbol dalam
membangun rumah.
dianggap sebagai dunia atas. Hal ini juga dianggap sebagai sikap
masyarakat.
57
2) Seni Rias
1. Corak Sure’
58
b. Sureq’ lowing : tidak punya warna dasar corak besar-besar
coklat tua.
2. Corak Bunga
3) Seni Rupa
a) Jeppang (lesplan rumah ujung dan pangkal) dengan motif naga dan
tumbuh-tumbuhan.
59
b) Butung-butung (kayu pada pertemuan ujung jeppang sebelah atas)
d) Teqo dan guma gayang (gagang dan sarung keris) dengan motif
segi tiga.
kuning.
g) Lariq (pion kayu pada dinding) dengan motif garis, daun, bunga
dan lingkaran.
60
penataan, serta strategi pemanfaatan ruang yang sesuai dengan Peraturan
seluruh wilayah.
61
g) Peningkatan pengelolaan kawasan yang dapat memberi pengaruh
negara.
wilayah sekitarnya.
62
f) Mendorong pengembangan kawasan perdesaan untuk dapat
berswasembada.
Mandar terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 8, ayat 1):
8 huruf a terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 1):
1. Jaringan jalan
huruf a, angka 2, terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 3):
63
d) Jembatan timbang di Kecamatan Binuang
a, angka 3, terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 3):
1. Polewali - Pinrang;
2. Polewali - Parepare;
3. Polewali - Mamasa;
5. Polewali - Mamuju.
1. Polewali - Pinrang-Parepare-Barru-Pangkep-Maros-Makassar;
2. Polewali - Pinrang-Sidrap-Soppeng-Bone-Kendari;
3. Polewali - Pinrang-Sidrap-Sengkang-Palopo;
4. Polewali - Majene-Mamuju-Pasangkayu-Palu;
1. Polewali - Mamasa;
3. Polewali - Mamuju.
3. Wonomulyo - Mapilli-Bulo-Matangnga;
4. Wonomulyo-Mapilli-Campalagian-Balanipa-Tinambung;
5. Tinambung - Limboro-Alu;
64
6. Tinambung - Majene; dan
7. Tinambung - Balanipa-Campalagian-Mapilli-Wonomulyo.
Makassar dalam
wilayah
Kabupaten
Bone-Kendari Taramanu
Matangnga
4. Polewali-Majene- Wonomulyo-
Pasangkayu-Palu Campalagian
-Balanipa-
Tinambung
65
5. Tinambung-
5 Polewali- Limboro-Alu
Makassar
6. Tinambung-
Majene; dan
7. Tinambung -
Balanipa-
7 Campalagian
-Mapilli-
Wonomulyo
2019
(Min. 50km)
Permenhub,
1995)
66
2 Polewali Mandar Terminal Jl. Trans Sulawesi,
a) fungsi hunian;
b) fungsi usaha;
d) fungsi keagamaan
67
2.9.2. Persyaratan Bangunan Gedung (Bab III, Bg I)
rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
68
e) Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
dimaksud pada ayat (2), KDH ditentukan paling sedikit 20% (dua
puluh persen).
69
3) KLB (Koefisien Lantai Bangunan) Pasal 27
70
(dua koma empat puluh meter) diukur secara vertikal dari plat atap
bangunan.
arsitektur bangunan.
berkembang;
bentuknya;
a) Deskripsi
71
Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta, tepatnya di Jalan Imogiri Timur Km
Indonesia yang merupakan tempat singgah bus dari seluruh kota besar di
yang dilayani sarana itu berkisar 20.000 per hari sedangkan jumlah bus
trayek angkutan yang melayani perjalanan antar kota antar provinsi serta
antar kota dalam provinsi. Pengelola terminal ini terdiri atas dua pihak,
yaitu pihak pemerintah dalam hal ini yaitu UPTD Terminal Giwangan
72
sebagai pelaksana pengaturan lalu lintas terminal, dan pihak swasta yaitu
c) Fasilitas Terminal
umum.
8. Menara pengawas.
73
d) Kapasitas Terminal
1. Kapasitas Parkir
2. Jalur keberangkatan/kedatangan
e) Akses Terminal
1. Akses masuk
Pintu masuk Terminal Giwangan terdapat dua buah, dengan kriteria bus
tersendiri diantaranya bus antar kota dan bus antar provinsi yang sudah
diberi plakat untuk bus tertentu. Sedangkan untuk akses masuk manusia
74
atau calon penumpang ada dua yaitu dari arah pembelanjaan dan arah
kantor pengelola.
2. Akses keluar
a. Akses keluar untuk bus AKAP, AKDP menuju jalan utama (ring
road).
b. Akses keluar untuk bus kota, angkutan desa menuju bagian barat
Indonesia.
Gambar 2.34 Foto udara terminal 1A, B & C Bandara Soekarno Hatta
Sumber : https://www.pointsgeek.com/, diakses 3 April 2021.
75
Bandara Soekarno-Hatta yang berada di daerah sub urban yaitu daerah
dengan kata lain beliau menerapkan paham Neo Vernakular (post modern)
pada desainnya. Berdiri di atas lahan seluas 1740 Ha, bandara ini memiliki
konstruksi baja berupa tiang dan balok-balok yang diekspose. Unit-unit dalam
lebih besar, namun sistem konstruksi dan bentuknya tetap sama. Untuk
dipilih tetap tampilan material kayu sehingga kesan modern yang ditimbulkan
76
tetap alami. Kemudian ruang tunggu dan ruang bandara yang di hiasi oleh
serangkaian bambu yang menopang atap saung, atap yang tinggi untuk
ventilasi, jarak antara tanah dan lantai bangunan seperti panggung dan juga
Bentuk atap
Rumah Joglo
Ornamen ukiran
pada kolom
oleh Paul Andreu, sang arsitek ialah aliran Neo Vernakular di Era Post
tradisional khususnya adat Jawa. Konsep tersebut dapat dilihat pada ruang
berupa lingkungan hijau. Dari segi fungsi, bangunan pendopo pada hunian
penyambutan, sebagai sarana jika ada upacara adat, atau dapat juga
77
ruang publik, untuk menunggu jam keberangkatan penumpang. Fungsi
yang saat itu dikelilingi hamparan sawah padi yang indah menjadi satu,
sehingga konteks budaya Indonesia yang kental dapat terasa dan terlihat dari
manusia, sehingga tidak berbahaya apabila terjadi gempa dan atap yang
miring agar air hujan mudah mengalir menjadi garis merah dalam arsitektur
Indonesia.
lansekap tropis. Pola ini diambil dari pola rumah-rumah di Indonesia yang
seringkali terdiri dari beberapa gubahan massa terpisah dalam satu halaman
a) Deskripsi
78
Terminal Regional Daya merupakan terminal peenumpang
pusat kota. Terminal ini dibangun oada tahun 1992 dan diresmikan pada
jalur entrance yang dipisahkan antara lain, pintu masuk Bus/non bus
dapat dilihat dari fasad dan bentukan atap yang menggunakan model
atap pelana yang diadopsi dari gaya arsitektur Balla Lompoa (Rumah
79
b) Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari PD. Terminal Makassar Metro Kota
Metro, 2014):
1. Visi
2. Misi
kota.
c) Fasilitas
80
kegiatan utama. Fasilitas yang tersedia saat ini di Terminal Daya adalah
sebagai berikut:
1. Fasilitas Utama
Regional Daya:
Dirut Terminal
menaikkan dan
menurunkan
penumpang
muslim
81
penjemput/penga pengendara) Pelataran Parkir Non
Pengantar/Penjemput
pelayanan/pemesan
an tiket bagi
penumpang sesuai
arah tujuannya.
6 Fasilitas MCK
(Mandi. Cuci,
kakus)
dalam
mlihat/mengawasi
82
pergerakan
kendaraan yang
masuk/keluar
sebagainya guna
memudahkan
penumpang/penggu
na saat didalam
Rambu arah tujuab
maupun luar
keberangkatan
terminal
fasilitas
83
2. Fasilitas Penunjang
Regional Daya:
Penunjang
bersantai (makan
pengemudi/penump
ang/pengguna
Pemunguta pemberhentian
retribusi bagi
angkutan umum
memiliki ukuran
Panjang 3m dan
lebar 2m.
84
3 Bengkel Sebagai tempat
kendaraan memperbaiki
kendaraan apabila
pembuanga pembuangan
dengan kapasitas
1. Jalur keberangkatan/kedatangan
85
b. Kapasitas untuk jalur kedatangan ada sebanyak dealapan buah
86
b. Akses pintu keluar ada sebanyak dua buah
1. Akses keluar utama untuk bus AKAP dan AKDP menuju jalan
87
2.13. Kesimpulan Studi Literatur dan Studi Banding
Berikut hasil pengamatan dari beberapa terminal yang akan menjadi acuan
Tabel 2.8 Data Hasil Analisis Studi Literatur dan Studi Banding
No Nama dan Tipe Terminal Bentuk dan Gaya Bangunan Tapak
(tipe A) dan
penumpang.
Pemisahan
akses
masuk
kendaraan
dan
penumpang.
dan
penumpang.
88
BAB III
TINJAUAN LOKASI
89
Luas wilayah Sulawesi Barat adalah berupa daratan seluas
kecil sebanyak 40, dimana terdiri atas 69 Kecamatan, 575 Desa dan 73
2) Topografi
luas yaitu sekitar 70% dari total luas wilayah dan umumnya
90
selatan, lembah-lembah yang terbentuk merupakan wilayah yang
curam.
3) Iklim
berkisar antara 50% sampai dengan 95%. Pada tahun 2017, Sulawesi
Barat memiliki jumlah curah hujan antara 38,9 mm3 (Agustus) dan
bulan November yaitu 25 hari hujan dan terendah pada bulan April
yaitu hanya 9 hari hujan. Tekanan Udara antara 1009,6 mb dan 1012.3
1) Demografi
91
687.423 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Provinsi
o ota
Mandar 4
Tengah
78 61 54 56 60
92
Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Barat, 2017-2020.
No Kabupaten/Kota Laju Pertumbuhan Penduduk Per
Tahun (Persen)
penduduk sebesar 1,90 persen. Kondisi ini turun terus menerus hingga
2) Perekonomian
93
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Barat adalah
94
Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Polewali Mandar
Sumber : https://petakota.com, diakses 24 Maret 2021.
5,28” Lintang Selatan dan 1180 53′ 58,2”-1190 29′ 35,8” Bujur
Timur.
dalam 16 (enam belas) kecamatan yang terdiri atas 144 desa dan 23
95
Taramanu merupakan kecamatan yang terluas dengan luas wilayah
430,56 km2 atau 17,65 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten
adalah Kecamatan Tinambung dengan luas 22,02 km2 atau hanya 1,06
Polewali Mandar
96
15 Matangnga 234,92 11,41
Mandar
2) Klimatologi
relatif tinggi.
13,48% dari luas wilayah kabupaten dan wilayah Curah Hujan 1.750 -
97
memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Wilayah Kabupaten Polewali
Mandar dialiri oleh 2 sungai besar, yaitu Sungai Mandar dan Sungai
al
98
3.2.2. Data Non-Fisik
1) Ekonomi
tahun 2015 sebesar 7,44 persen. Seluruh sektor ekonomi PDRB pada
2) Jumlah Penduduk
99
kesejahteraan penduduk. Olehnya itu, informasi keberadaan penduduk
tahun 2020 adalah sebanyak 478.534 jiwa yang terdiri atas 232.214
(ribu)
1 Tinambung 24,8
2 Balanipa 29,12
3 Limboro 19,36
5 Alu 14,69
6 Campalagian 63,93
7 Luyo 32,76
8 Wonomulyo 51,36
9 Mapilli 33,54
10 Tapango 25,7
11 Matakali 27,51
12 Polewali 65,8
13 Binuang 39,33
14 Anreapi 11,18
100
15 Matangnga 5.84
16 Bulo 10,46
jiwa.
Mandar terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 8, ayat 1):
Pasal 8 huruf a terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 1):
huruf a, angka 2, terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 3):
101
4) Jaringan layanan lalulintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, angka 3, terdiri atas (Bab III, Bg. III Pasal 9, ayat 3):
atas:
1. Polewali- Pinrang-Parepare-Barru-Pangkep-Maros-Makassar;
2. Polewali - Pinrang-Sidrap-Soppeng-Bone-Kendari;
3. Polewali - Pinrang-Sidrap-Sengkang-Palopo;
4. Polewali - Majene-Mamuju-Pasangkayu-Palu;
atas:
1. Polewali - Mamasa;
3. Polewali - Mamuju.
3. Wonomulyo - Mapilli-Bulo-Matangnga;
4. Wonomulyo-Mapilli-Campalagian-Balanipa-Tinambung;
5. Tinambung - Limboro-Alu;
7. Tinambung - Balanipa-Campalagian-Mapilli-Wonomulyo.
102
3.2.4. Peraturan Pemerintah Daerah Polewali Mandar Tentang Bangunan
pada jaringan utilitas umum yang ada atau yang akan dibangun.
rumah.
rumah.
103
4. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
(Rumija).
berbatasan.
104
2. Pada bangunan khusus/monumental tinggi lantai dasar suatu
bentuknya;
wajahnya;
105
3.3. Analisis Data Kendaraan Umum dan Penumpang Keluar Masuk Terminal
Polewali Mandar
Tipalayo :
35000
32.245
30000 28.208
25000
20000
15.322
15000
10000
6.010
5000
0
Kendaraan Bus dan Non Bus
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
tercatat sebanyak 6.010 pada tahun 2018, Sedangkan pada tahun 2019
dan non-bus.
106
3.3.2. Jumlah Penumpang Yang Keluar Masuk Terminal Induk Tipalayo
Polewali Mandar
Terminal Tipalayo :
400000
300000
200000
100000
61.288 51.848
12.310
0
Penumpang
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
sejak tahun 2018 hal ini menunujukkan bahwa angkutan kota semakin
107
Perhubungan Darat Polewali Mandar. Sedangkan angkutan umum
1 = Angka konstanta
Pn = Po (1 + r.n)
Pn = 51.848 (1,0885)
108
Prediksi jumlah penumpang terminal angkutan darat tipe A
56.437 orang, diambil dari jumlah penumpang tahun terakhir yakni 2019
1 = Angka konstanta
Pn = Po (1 + r.n)
Pn = 51.848 (1,177)
61.025 orang, diambil dari jumlah penumpang tahun terakhir yakni 2019
109
3.3.5. Prediksi Jumlah Penumpang Perhari untuk 10 Tahun Mendatang
32.366 jiwa tahun 2015. Mayoritas penduduknya adalah suku Pattae. Luas
antara lain: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Anreapi, sebelah timur
110
Kecamatan Binuang terdiri dari sembilan desa dan satu kelurahan. Desa
Tonyaman, Desa Rea, Kelurahan Amassangan, Desa Mirring, dan Desa Paku
1) Lokasi Tapak
sebagai pusat pelayanan kawasan dan sistem jaringan transportasi darat (Pasal
111
Tapak berada di Desa Rea Kecamatan Binuang. Dengan menggunakan
a) Site memiliki luas yaitu 51.255 m2 atau ± 5.1 hektar (sesuai aturan standar
Lalu Lintas Angkutan Jalan : 1995 untuk Tipe A luar Pulau Jawa).
b) Lahan sesuai dengan peruntukan yaitu pad Desa Rea Kecamatan Binuang
3) Ukuran Tapak
Luas keseluruhan tapak terminal penumpang angkutan darat tipe A
yang tersedia 51.255 m² (5,1 Ha).
112
4) Kondisi Eksisting
113
BAB IV
yang akan dibangun sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang
dan penghawaan.
114
4.2. Pendekatan Perancangan Makro
Kriteria pemilihan lokasi seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu
memilih lokasi memiliki luasan yang lebih dari 3Ha, Hal ini bertujuan
115
aturan Petunjuk Teknis, Lalu Lintas Angkutan Jalan aksebilitas dari
jalan utama ke bangunan berjarak 50 meter untuk Pulau luar Jawa dan
Sumatera.
maka pemilihan tapak berada pada kawasan yang telah ditetapkan untuk
sebagai berikut:
Penumpang Tipe A.
116
4.2.4. Pendekatan Perencanaan Tapak
1) Tujuan
potensi yang ada pada tapak dan menimbang hambatan pada tapak
2) Dasar Pertimbangan
117
b) Pencapaian
Mandar.
c) Sirkulasi
yaitu:
118
Berikut, pola sirkulasi terdiri dari:
1) Pola Linier
Titik pusat/bangunan
Ciri :
2) Pola Radial
Sirkulasi radial
Titik pusat
Ciri :
119
e) Pola radial memiliki jalur-jalur linier yang memanjang dari
3) Pola Grid
Menciptakan
ruang bentuk
bujur sangkar
Dua sirkulasi sejajar
Ciri :
4) Pola Spiral
Sirkulasi spiral
Titik pusat
120
Ciri :
d) Orientasi
1. Orientasi matahari
121
2. Arah mata angin
Polewali Mandar.
e) Kebisingan
122
dapat diatasi dengan penanaman vegetasi yang sesuai dengan
fungsinya agar dapat mereduksi suara bising yang berasal dari luar
tapak.
f) Penzoningan
1. Zona Publik
Batasan.
menggunakannya.
3. Zona Privat
4. Zona Servis
123
g) Vegetasi
1) Dasar Pendekatan
124
2) Analisa Pendekatan Pelaku, Aktifitas dan Jenis Ruang
menjadi ikon sebua daerah, oleh sebab itu bentuk bangunan yang
125
yang memiliki karakter dari perencanaan Terminal Penumpang Tipe A
arsitektur Neo-Vernakular.
1) Pencapaian
a) Pencapaian Langsung/Frontal
sebuah bangunan melalui sebuah jalur lurus dan aksial. Ujung akhir
dalam bidang.
126
b) Pencapaian Tidak Langsung
2) Organisasi Ruang
Ruang dapat
1 ditampung di dalam
volume sebuah
127
bisa menumpuk pada
2 volume ruang
lainnya.
Ruang-ruang yang saling menngunci
saling bersentuhan
ataupun membagi
Ruang-ruang yang berdekatan
garis batas bersama.
saling mengandalkan
4 sebuah ruang
mereka.
sebagai berikut:
korosi.
3) Selain memakai bahan alami, juga memakai bahan yang tahan api.
128
4) Mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaan.
diinginkan.
berikut:
6) Perkembangan teknologi
129
1) Struktur bawah (sub structure)
sebagai berikut :
a) Pondasi footplate
130
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa substruktur harus
tanah.
sebagai berikut :
a) Sistem core
bangunan.
b) Sistem rangka
131
3) Struktur atas (upper structure)
atap.
Berikut beberapa alternatif sistem struktur atas rangka baja profil siku:
b) Bentang 20 meter
1) Sistem Pencahayaan
132
a) Pencahayaan Alami
b) Pencahayaan Buatan
2) Sistem Penghawaan
a) Penghawaan Alami
133
1. Orientasi bangunan
2. Perbanyak bukaan
b) Penghawaan Buatan
Darat Tipe A ini menggunakan dua sumber yaitu PDAM dan air
sumur bor. Apabila air supply PDAM tidak mewadahi kebutuhan dari
bor.
134
2) Jaringan Air Kotor
Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urnal,
pengelolaan sampah.
a) Penggunaan bahan bangunan yang tahan panas atau api pada suhu
tertentu.
kebakaran.
6) Sistem Keamanan
135
BAB V
ACUAN PERANCANGAN
Keterangan
:
Kec. Binuang
merupakan lokasi
terpilih sesuai
peruntukan jaringan
transportasi
Terminal Tipe A.
136
5.1.2. Analisa Pemilihan Tapak
1) Data Tapak
Sulawesi Selatan
U
Desa Kaleok
Desa Batetangnga
Desa Paku
2) Ukuran Tapak
137
Gambar 5.3 Ukuran Tapak Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe A
Sumber : Analisa penulis, 2021.
3) Batasan Tapak
138
Utara : Hutan dan Pegunungan
Barat : Perkantoran
1) Kondisi Eksisting
tapak :
139
Polewali Mandar. Keadaan tapak dengan topografi datar. Berikut
a) Potensi
b) Hambatan
2) Orientasi Matahari
140
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa orientasi
a) Potensi
matahari.
b) Hambatan
3) Arah Angin
angin :
a) Potensi
141
b) Hambatan
menjadi faktor pendukung view yang baik karena letak yang strategis.
a) Potensi
1. Memiliki dua potensi view baik dari dan keluar tapak, yaitu
kota.
142
b) Hambatan
5) Kebisingan
keberangkatan.
Berikut potensi dan hambatan tapak ditinjau dari besar dan arah
datangnya kebisingan :
143
a) Potensi
kebisingan.
b) Hambatan
6) Pencapaian
7) Sirkulasi
jalur dan dua arah dengan lebar 10m. Selain itu, sirkulasi pejalan kaki
144
belum terdapat disekitar tapak. Pola sirkulasi pada terminal
crossing.
ditempuh oleh dua arah jalan. Sirkulasi dengan satu arah, dengan tiga
a) Potensi
145
b) Hambatan
jalan utama.
8) Penzoningan
146
a) Zona Publik
masuk/keluar.
c) Zona Privat
d) Zona Servis
9) Vegetasi
antara lain pohon palem putri, pohon glodok tiang dan area taman
ditanami bunga hias seperti bunga airis, melati, bambu kuning. Dan
pakis.
147
Gambar 5.13 Konsep Vegetasi Pada Tapak
Sumber : Analisa penulis, 2021.
Fungsi Ruang
Kegiatan
AKAP
Menunggu Rg. Tunggu
(keberangkatan)
keberangkat Keberangkatan
an AKAP
AKDP
keberangkat Keberangkatan
148
an AKDP
Panther dan an AK
sejenisnya
(keberangkatan) an ADES
Mikrolet dan
Ojek Sepeda
Motor
penjemputan Kedatangan
AKAP
penjemputan Kedatangan
AKDP
149
Panther dan Menunggu Rg. Tunggu
(kedatangan)
Menunggu Rg. Tunggu
Mikrolet dan
penjemputan Kedatangan
Ojek Sepeda
ADES
Motor
antar penumpang
AKAP Penjemputan
antar penumpang
Penumpang Bus
Penjemputan
antar penumpang
Penjemputan
150
Penjemputan
AKAP, AKDP,
Menunggu Platform
AK dan ADES
penumpang keberangkatan
(keberangkatan)
AK dan ADES
(kedatangan)
Terminal Terminal
Terminal Terminal
Operasional Operasional
Operasional Operasional
Operasional Operasional
Keuangan Administrasi
Keuangan
pakaian Pakaian
151
Bekerja Pos Jaga/Rg.
Keamanan
Pakaian Pakaian
Elektrikal (ME)
Service
Parkir motor
Parkir mobil
Absensi Resepsionis/lobi
Sholat Masjid/Musholl
152
Buang air Lavatori
kecil/besar
Parkir mobil
informasi Informasi
Sholat Masjid/Musholl
ah
Makan Kantin
kecil.besar
2) Besaran Ruang
153
Standar-standar yang menjadi acuan dasar perhitungan besaran
perhitungannya dapat dilihat pada bab 3). Hal ini yang menjadi acuan
a) Macam kegiatan
b) Perabot/furniture
d) Flow/ruang gerak
e) Tata letak/layout
154
Tabel 5.2 Kelompok Kegiatan Utama (Ruang Kendaraan) Terminal
Penumpang Angkutan Darat Tipe A Polewali Mandar
N Kebutuhan Perabot Kapasitas Standar Sumber Besara
n/orang)
Kedatangan Bus = 50 m2
(Bus besar)
Keberangkatan Bus = 50 m2
(Bus besar)
Rambu
Kedatangan Bus = 20 m2
(Bus sedang)
Keberangkatan Bus = 20 m2
(Bus sedang)
= 12,5 m2
155
Kedatangan Mobil gol. I
(Mikrolet) = 11,5 m2
(Mikrolet) = 11,5 m2
= 11,5 m2
(Mikrolet) = 11,5 m2
(Mikrolet) = 11,5 m2
= 11,5 m2
unit
AKDP 3 Bus = 20 m2
unit
unit
156
Peron 2,5 x 8/unit SRP 40 m2
AKDP 2 Bus = 20 m2
unit
PDJPD m2
Pick Up
Jumlah 3.717,5
m2
m2
Total 7.435
m2
an/orang)
kursi,
157
papan
informa
si
Perwakilan kursi, SB
PO komput
er
komput
er,
printer
Keberangkata TV,
n Speake
r,
CCTV
Kedatangan TV,
Speake
r,
CCTV
Klinik/Keseha kursi, t.
tan tidur,
lemari,
alat
kesehat
an
158
8 Mushollah Wudhu 6 orang 0,8 m2 AND 6 m2
pria
Wanita
Sholat
72 m2
9 Lavatoty Pria
(lt. 1)
2 unit
(lt. 2)
(lt. 1)
4 unit
(lt. 2)
el
Wanita
(lt. 1)
4 unit
(lt. 2)
el
54,1 m2
11 Retail-retail
159
Kios/kantin Meja, 1,2 10 m2/Kios AND 136,2 m2
kulkas, 44 orang = 80 m2
lemari, 56,2 m2
kompor
ATM
Changer kursi
panan (Lantai 2)
penyim 2 unit
panan (Lantai 2)
rak (Lantai 2)
penyim
panan
perjalanan kursi,
(Travel) lemari,
komput
160
er,
printer
Jumlah 2.037,3 m2
m2
Total 3.055,95
m2
an/orang)
meja,
TV
kursi,
komput
er
kloset
meja,
TV
161
kursi,
komput
er
kloset
Administrasi kursi,
er,
printer
Pendapatan kursi,
er,
printer
Pemeliharaan kursi,
er,
printer
er,
printer,
CCTV
Pengaturan kursi,
dan komput
162
pengawasan er,
dan
Kursi,
Papan
tulis,
proyekt
or
Dokum
en,
Lemari
Penyim (lt. 1)
(lt. 2)
r,Wasta
fel
kebersi
han
Keamanan/ SB
TPR
CCTV unit SB
163
16 R. Satpam 1 unit 20 m2/ unit ASM & 20 m2
SB
service
18 Toilet Pria
el
Wanita
el
Pengawas
Jumlah 326,1 m2
Total 423,93 m2
an/orang)
1 R. Istirahat /Penginapan
AKAP unit
AKDP unit
164
Lavatory Pria Kloset 4 unit 1,2 m2 AND 4,8 m2
el
Wanita
el
kursi,
etalase,
lemari
piring
Jumlah 466 m2
Total 652,4 m2
an/orang)
1 Bengkel
Bus = 50
m2
165
Gudang Alat Lemari 1 unit 15 m2 /unit ASM 15 m2
dan rak
Bengkel kursi
Montir /unit
ter
wastafe
Pencucian Bus = 20
Bus Sedang m2
Montir /unit
/unit
wastafe
166
R. Uji 1 unit bus 2,5 x 8/unit PDJPD 70 m2
1 unit bus m2
besar 3,5 x
13/unit
Bus = 50
m2
/unit
Montir/Staff
/unit
listrik an unit
Listrik
unit
unit
Jumlah 1.352,5 m2
Total 2.028,75
167
m2
Kendaraan)
Penunjang/Penumpang
AKAP/AKDP/AK
Total 13.596,03 m2
13.596,03 m2
168
= 35.878,5 m2
= 10.251 m2
= 35.878,5 : 13.596,03
169
Konsep dasar perancangan Terminal Penumpang Angkutan Darat
dengan penggunaan material (modern dan lokal) dan bentuk fisik dari
Sistem struktur yang akan digunakan terdiri dari tiga bagian bangunan,
sebagai berikut :
170
2) Middle Structure (Struktur Tengah)
material Sebagian batu bata, kaca, ACP dan roster untuk memberikan
material modern.
1.75-2.5m. Pondasi foot plat biasanya diletakkan pada kaki kaki beton
171
utama, dimana struktur utama ini yang menahan beban vertikal yang
172
keberangkatan dan kedatangan yang dihubungkan oleh ruang bersama
pengunjung.
173
Gambar 5.20 Sirkulasi Dalam Terminal
Sumber : Analisa penulis, 2021.
maka perlu adanya pemilihan material yang sesuai fungsi setiap elemen
174
terdapat pada
rongga roster
beton untuk
mendapatkan
penghawaan,
cahaya
matahari.
Pengaplikasian
pada bangunan
ini digunakan
pada retail kios
terminal.
3. Conwood Penggunaan
material ini
dipilih untuk
menjaga
kelestarian
alam, tahan
terhadap cuaca
dan tidak
mudah lapuk.
4. Kaca Penggunaan
material kaca
pada Terminal
dapat
memberikan
kesan luas dan
clean.
175
waktu proses
perancangan.
2 Penutup 1. Keramik Penggunaan
Lantai keramik tekstur
halus
diaplikasikan
pada Hall
utama Terminal
dapat
memberikan
kesan mewah
dan bersih pada
ruang.
2. Vinyl Penggunaan
material ini
diaplikasikan
pada ruang
tunggu agar
memberikan
kesan ruang
yang hangat
dan natural.
3. Acian Polos Pengaplikasian
material ini
digunakan pada
kantin dan area
smoking pada
Terminal.
Material ini
memberikan
konteks gaya
urban dan
industrial.
Sumber : Analisa penulis, 2021.
1) Sistem Pencahayaan
menjadi dua macam yaitu alami dan buatan. Namun yang digunakan
176
Selain itu juga diperlukan pencahayaan buatan seperti lampu
2) Sistem Penghawaan
177
material roster untuk penghawaan alami masuk ke dalam area
retail/kios/kantin.
178
dari pengguna terminal dapat dibantu dengan ketersediaan dari air
sumur bor.
179
2) Jaringan Air Kotor
saluran untuk pembuangan air kotor dan air hujan, yang kemudian
saluran utama dalam tapak. Kemudian saluran air kotor kawasan ini
ada yang langsung di buang ke riol kota dan ada yang mengalir ke
sumur resapan yang nantinya air yang tersimpan pada sumur resapan
180
3) Sistem Pembuangan Sampah
181
4) Jaringan Listrik
182
5) Jaringan Telekomunikasi
a) Komunikasi Internal
b) Komunikasi Eksternal
telkomunikasi.
6) Sistem Keamanan
a) Sistem Pengawasan
183
Gambar 5.32 Sistem Pengawasan CCTV
Sumber : Analisa Penulis, 2021.
1. Fire Extinguisher
184
2. Hydrant Pillar
3. Hydrant Box
185
Alat pemadam ini terletak di dalam bangunan yang
4. Spinkler
186
BAB VI
KESIMPULAN
pelayanan umum akan moda transportasi sebagai tempat perpindahan intra dan
antar moda khususnya di Kabupaten Polewali Mandar dan antar Provinsi guna
Polewali Mandar.
1) Kesimpulan Non-Arsitektur
187
tapak yaitu 5,1 Ha (51.255 m²) sehingga memenuhi standar minimum luas
b) Parkir
yaitu :
parkir tegak lurus berhadapan (dapat dilihat pada poin 2.2.11, bagian
sudut 45º (dapat dilihat pada poin 2.2.11, bagian 2b, hal 31). Sedangkan
berhadapan.
sudut 60º (dapat dilihat pada poin 2.2.11, bagian 2d, hal 31).
4. Dan untuk parkiran Angkutan Kota (AK) dan Angkutan Desa (ADES)
menggunakan pola parkir sudut 45º (dapat dilihat pada poin 2.2.11,
c) Peron
lainnya (dapat dilihat pada poin 2.2.12, bagian 2c, hal 34).
188
d) Zoning
1. Zona Publik yaitu : Halte, Lobi, Loket karcis, Ruang Informasi, Ruang
Tunggu Keberangkatan/Kedatangan.
4. Zona Service yaitu : Parkir Bus AKAP & AKDP, Parkir AK/ADES,
2) Kesimpulan Arsitektur
Pada bagian ini lebih menyimpulkan pada bagian bangunan dan tema.
a) Struktur
1. Sub struktur (struktur bawah) yaitu : pondasi footplat dan sloof. Pada
189
2. Mid struktur (struktur tengah) yaitu : Diantaranya, dinding, kolom dan
3. Super struktur (struktur atas) yaitu : rangka profil baja profil siku dan
atap spandeck.
b) Tampilan bangunan
Ornamen Fasad
pada dinding fasad dengan material profil baja sebagai pengikat dinding
serta conwood agar dapat memberikan kesan luas, alami, dan terbuka
Luar
berdiri tiang atau kolom yang terlihat langsung dari dalam maupun luar
190
dengan konsep terbuka khususnya pada zona publik ini yaitu, lobi,
terkoneksi antara ruang dalam dengan alam yaitu taman. Selain karena
4. Pemilihan Material
kisi.
5. Penggunaan Warna
dengan penekanan gradasi warna coklat tua, biru, kuning dan warna
191
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah RI :
Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar No. 6 Tahun 2011 Tentang Bangunan
Gedung. Polewali Mandar.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Jakarta.
Buku :
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Polewali Mandar Dalam Angka, Tahun 2021. BPS
Kabupaten Polewali Mandar.
192
Badan Pusat Statistik, Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka, Tahun 2021. BPS
Provinsi Sulawesi Barat.
Ching, Francis D.K. (2008). Arsitektur: Bentuk, Ruang, Dan Tatanan Edisi Ketiga.
Erlangga. Jakarta.
Mirsa, R. Elemen Tata Ruang Kota. Graha Ilmu: Lhokseumawe. 2011 : 94.
Neufert, Ernst. 1990. Data Arsitek Jilid Kedua Edisi Tiga Puluh Tiga. Terjemahan
oleh Ir. Sjamsu Amril. 1995. Erlangga: Jakarta.
Website :
193
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=568, (diakses 3
April 2021).
https://www.caroline.id/berita/jenis-jenis-mobil-suv-mpv-hingga-station-wagon-apa-
bedanya/, (diakses 26 Maret 2021).
https://www.otoniaga.com/8120/kemenhub-revitalisasi-40-terminal-bus/, (diakses 28
Maret 2021).
https://www.posjateng.id/warta/kemenhub-bakal-revitalisasi-terminal-giwangan
yogyakarta-b1XhK9bFg, (diakses 28 Maret 2021).
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=568, (diakses 3
April 2021).
194
LAMPIRAN
GAMBAR
PERANCANGAN
TERMINAL PENUMPANG A NGKUTAN DARAT TIPE A
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR
DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
OLEH :
KONSEP PROSES PERANCANGAN 01 TAMPAK DEPAN DAN BELAKANG (SPESIFIKASI) 23 DENAH (UJI LAYAK KENDARAAN ) 43
KONSEP PEMILIHAN LOKASI 02 TAMPAK SAMPING KANAN DAN KIRI 24 TAMPAK KOMPELS (UJI LAYAK K.) 44
KONSEP KONDISI EKSISTING 03 TAMPAK SAMPING KANAN DAN KIRI (SPESIFIKASI) 25 RENCANA KOLOM BALOK (K1&B1) 45
KONSEP ANALISIS TAPAK 04-06 POTONGAN A-A 26 RENCANA KOLOM BALOK (K2&B2) 46
KONSEP BENTUK, TATA MASSA POTONGAN B-B 27 DETAIL KOLOM DAN BALOK 47
DAN TAMPILAN BANGUNAN 07 POTONGAN C-C 28 DETAIL POTONGAN KOLOM BALOK 48
KONSEP STRUKTUR 08 RENCANA PONDASI DAN SLOOF 49
KONSEP PROGRAM RUANG 09 GAMBAR BANGUNAN PENUNJANG DETAIL PONDASI DAN SLOOF 50
KONSEP TATA RUANG DALAM 10 DENAH DAN TAMPAK (POS JAGA/TPR) 29 RENCANA INS. LISTRIK (LT. 1) 51
KONSEP TATA RUANG LUA R 11 DENAH DAN TAMPAK (HALTE) 30 RENCANA INS. LISTRIK (LT. 2) 52
KONSEP UTILITAS DAN DENAH (MASJID) 31 DETAIL A RSITEKTUR DINDING FASAD 53
PERLENGKAPAN BANGUNAN 12-15 TAMPAK KOMPLEKS (MASJID) 32 DETAIL ARSITEKTUR (PENUTUP BUBUNGAN 54
POTONGAN A-A & B-B (MASJID) 33 PERSPEKTIF MASTER PLAN 55
GAMBAR BANGUNAN UTAMA DENAH LT 1&2 (MESS KRU BUS) 34 PERSPEKTIF EKSTERIOR SORE HARI 56
DENAH SITUASI 16 TAMPAK KOMPLEKS (MESS KRU BUS) 35 PERSPEKTIF EKSTERIOR MALAM HARI 57
MASTER PLAN 17 DENAH (BENGKEL) 36 PERSPEKTIF INTERIOR 58
SITE PLAN 18 TAMPAK KOMPLEKS (BENGKEL) 37 PERSPEKTIF (POS,HALTE,MASJID,MESS) 59
DENAH LANTAI 1 19 POTONGAN B-B (BENGKEL) 38 PERSPEKTIF (BENGKEL, T.CUCI KENDARAAN,
DETAIL DENAH LAYOUT (LOKET DENAH (T. CUCI KENDARAAN) 39 POM BENSIN, UJI LAYAK KENDARAAN 60
DAN KANTOR PO BUS) 20 TAMPAK KOMPLEKS (T. CUCI KENDARAAN) 40
DENAH LANTAI 2 21 DENAH (POM BENSIN) 41
TAMPAK DEPAN DAN BELAKANG 22 TAMPAK KOMPLEKS (POM BENSIN) 42
LAPORAN
PERANCANGAN
TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN DARAT TIPE A
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR
DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
LAPORAN PERANCANGAN
Diajukan sebagai Syarat Penyelesaian Studi Sarjana
Pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
OLEH :
ALIM ADNANDITYA ALAMSYAH
4517043034
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan rahmat-Nya, Salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad
SAW, atas Al-Quran, hadist, dan segenap ilmu yang tersebar di muka bumi hingga
dapat terselesaikan. Laporan perancangan ini, yaitu sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program
Tugas akhir ini memerlukan proses yang tidak singkat. Perjalanan yang
dilalui penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan banyak bantuan baik moril maupun materi. Olehnya
itu, secara khusus ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda (alm) A. Alamsyah Z. Abidin dan
Ibunda Amalia Anwar, S.KM.,M.Kes atas kasih sayang dan dukungan selama
baik Paman dan Tante, yang telah memberikan dorongan serta masukan baik
spiritual maupun materil yang menjadi spirit lebih yang telah diberikan.
ii
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. selaku Rektor
3. Bapak Dr. Ridwan, ST., M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Bosowa Makassar.
4. Bapak Dr. H. Nasrullah, ST.,MT IAI selaku Ketua Program Studi Arsitektur
masukan mulai dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan tugas akhir
ini.
7. Bapak Sudarman Abdullah, ST.,MT selaku dosen pembimbing II, atas segala
akhir ini.
8. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
9. Ibu Irma selaku Staf Administrasi Program Studi Arsitektur serta Bapak Fattah
dan Ibu Asni selaku Staf Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar yang
iii
telah membantu mulai awal pengajuan judul hingga penyusunan skripsi dalam
10. Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan bekerja sama dalam pengambilan
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa di dalam
penulisan tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan,
pihak yang sifatnya membangun. Tiada imbalan yang dapat diberikan penulis selain
memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk melimpahkan berkat dan rahmat-
Nya kepada kita semua. Aamiin. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah literaur ilmu Teknik Arsitektur pada khususnya dan disiplin ilmu lain
Makassar, 2021
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat.........................................................................................2
v
BAB III PERENCANAAN DESAIN TERMINAL POLEWALI
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan.................................................................................34
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.19 : Tampak Samping Kanan dan Kiri Terminal Polewali ..................26
vii
Gambar 3.22 : Detail Potongan Kolom K1 40/40 dan K2 25/40 Terminal ..........28
Gambar 3.24 : Detail Pondasi Foorplat 80/80 dan Sloof 40/60 Terminal ............28
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Besaran Ruang Lantai 1 Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe
Tabel 3.2 : Besaran Ruang Lantai 2 Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe
Tabel 3.3 : Besaran Ruang Pos Jaga/TPR Terminal Penumpang Angkutan Darat
Tabel 3.4 : Besaran Ruang Halte Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe A
Tabel 3.5 : Besaran Ruang Masjid Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe A
Tabel 3.6 : Besaran Ruang Mess Kru Bus Terminal Penumpang Angkutan Darat
Tabel 3.7 : Besaran Ruang Bengkel Terminal Penumpang Angkutan Darat Tipe
Tabel 3.7 : Besaran Ruang Cuci Kendaraan Terminal Penumpang Angkutan Darat
Tabel 3.8 : Besaran Ruang Pom Bensin Terminal Penumpang Angkutan Darat
Tabel 3.9 : Besaran Ruang Uji Layak Kendaraan Terminal Penumpang Angkutan
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Binuang memiliki luas lahan 51.255 m2/5.1 Ha. Perancangan terminal didesain
dengan 8 massa bangunan yang terdiri dari pos jaga/tpr (tempat pemungutan
retribusi), halte, masjid, mess kru bus, bengkel, area cuci kendaraan, pom bensin,
serta uji kelayakan kendaraan. Terminal memiliki pencapaian main entrance dari
sisi Barat dan outrance dari sisi Timur. Adapun konsep pendekatan yang di
mengambil sebuah bentuk kearifan lokal budaya Mandar yaitu Rumah Boyang
Secara struktur Rumah Boyang terbagi menjadi tiga bagian yaitu struktur
bawah (naung), struktur tengah (alawe) dan struktur atas (tapangan). Adapun
bawah menggunakan pondasi foorplat 80/80 dan sloof 40/60, struktur tengah:
dinding menggunakan batu bata, dinding partisi sebagian kaca dan kisi-kisi kayu
solid, kolom beton bertulang 40/40 (lantai 1) dan kolom 25/40 (lantai 2), dan balok
ringan dengan gording canal75 yang ditutupi dengan atap spandeck. Adapun
1
1.2. Tujuan dan Sasaran
1) Tujuan
2) Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai salah satu acuan atau langkah
1.3. Manfaat
1) Lingkup Pembahasan
2
a) Konsep Makro yang meliputi :
b. Analisa Tapak :
1. Kondisi Eksisting
3. Kebisingan
4. Penzoningan
5. Sirkulasi
6. Pencapaian
7. Vegetasi/Lanscape
b. Sistem Struktur
c. Program Ruang
d. Tata Ruang
e. Pemilihan Material
a. Situasi site
b. Site plan
c. Denah
d. Tampak
e. Potongan
3
f. Rencana dan Detail
h. Animasi
4
BAB II
RINGKASAN PERENCANAAN
Polewali Mandar
untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta
5
2.2.3. Sasaran
moda angkutan dari satu angkutan ke angkutan lain serta mengatur jadwal
Angkutan Jalan :
1) Penumpang
b) Datang dari luar kota, untuk meneruskan perjalanan keluar kota atau
ke dalam kota/desa.
lainnya.
menunggu-pulang).
6
3) Pengelola
kendaraan penumpang.
c) Petugas Keamanan
maupun sekelilingnya.
d) Kegiatan Kendaraan
penumpang - berangkat.
2. Kendaraan Pribadi
e) Kegiatan Perpindahan
7
2. Perpindahan inter moda
berbentuk rumah panggung yang tersusun dari material kayu dan ditopang
tiang-tiang penyangga.
Berikut ciri dari Arsitektur Rumah Boyang, antara lain (Dhiya, C., 2020) :
1) Anak tangga berjumlah ganjil (boyang adaq 11-13 dan boyang beasa 7-
9).
bambu).
8
BAB III
POLEWALI MANDAR
9
3.1.2. Sistem Sirkulasi Terminal Polewali
10
3) Sirkulasi Kendaraan Pribadi (Motor dan Mobil)
11
5) Sirkulasi Manusia/Penumpang (Berangkat)
12
3.2. Perancangan Mikro
2 R. Informasi 50 m2 1 unit 12 m2
PO
13
8 R. Pompa 12,5 m2 1 unit 12,5 m2
11 R. Satpam 25 m2 1 unit 25 m2
Pengelola
Pengelola
17 Sirkulasi 1.278 m2
AREA KEBERANGKATAN
Keberangkatan
6 Sirkulasi 866 m2
AREA KEDATANGAN
Kedatangan
14
3 Retail 18 m2 6 unit 108 m2
6 Sirkulasi 866 m2
15
5 Lavatory Pria 18 m2 1 unit 18 m2
7 Sirkulasi 1184 m2
PENGELOLA (LANTAI 2)
Terminal
Terminal
4 R. Kabag. 9 m2 1 unit 9 m2
5 R. Kabag. 15 m2 1 unit 15 m2
6 R. Kabag. 18 m2 1 unit 18 m2
Pemeliharaan dan
staf
dan staf
8 R. Kabag. 12 m2 1 unit 12 m2
Pengaturan,
9 R. Rapat 40 m2 1 unit 40 m2
10 R. Arsip 6 m2 1 unit 6 m2
12 Pantry 5 m2 1 unit 5 m2
16
13 Janitor 5 m2 1 unit 5 m2
17 Sirkulasi 147 m2
1 R. Jaga 3 m2 1 unit 3 m2
2 R. Istirahat 3 m2 1 unit 3 m2
17
3 Teras 2 m2
1 R. Tunggu 8 m2 1 unit 8 m2
2 Sirkulasi 8 m2
18
Gambar 3.12 Denah Masjid Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir, Hal. 31, Alim, A, Oktober 2021.
8 WC Pria 4 m2 1 unit 4 m2
9 WC Wanita 4 m2 1 unit 4 m2
10 Teras 82,7 m2
19
Gambar 3.13 Denah Mess Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir, Hal. 34, Alim, A, Oktober 2021.
Tabel 3.6 Besaran Ruang Mess Kru Bus Terminal Penumpang Angkutan
Darat Tipe A Polewali Mandar
MESS KRU BUS
6 Sirkulasi 336 m2
20
Gambar 3.14 Denah Bengkel Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir, Hal. 36, Alim, A, Oktober 2021.
sedang
7 WC/Toilet 7 m2 1 unit 7 m2
8 Gudang 15 m2 1 unit 15 m2
12 Sirkulasi 263 m2
21
Gambar 3.15 Denah T. Cuci Kendaraan Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir, Hal. 36, Alim, A, Oktober 2021.
sedang
6 WC/Toilet 7 m2 1 unit 7 m2
7 Sirkulasi 157 m2
22
Gambar 3.16 Denah Pom Bensin Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir, Hal. 41, Alim, A, Oktober 2021.
23
Tabel 3.10 Besaran Ruang Uji Layak Kendaraan Terminal Penumpang
Angkutan Darat Tipe A Polewali Mandar
R. UJI KELAYAKAN KENDARAAN
besar
4 R. Montir 5 m2 1 unit 5 m2
6 Sirkulasi 109,5 m2
besar
sedang
(Panther)
JALUR KEBERANGKATAN
24
JALUR KEDATANGAN
13.596,03 m2
= 510,78 m2 x 100%
13.596,03 m2
= 3,75%
Jadi, terdapat deviasi sebesar 3,75% dari perencanaan semula, hal ini
25
Gambar 3.18 Tampak Depan dan Belakang Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 23, Alim, A., Oktober 2021.
26
Gambar 3.20 Potongan A-A Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 26, Alim, A., Oktober 2021.
sebagian kaca dan kisi-kisi kayu solid, kolom beton bertulang 40/40
27
Gambar 3.22 Detail Potongan Kolom K1 40/40 dan K2 25/40 Terminal
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 48, Alim, A., Oktober 2021.
40/60.
Gambar 3.24 Detail Pondasi Foorplat 80/80 dan Sloof 40/60 Terminal
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 50, Alim, A., Oktober 2021.
28
3.2.4. Tata Ruang Luar
Ada dua elemen yang dapat mengatasi hal ini yaitu soft material dan
hard material. Soft material yang dimaksud adalah unsur tanaman yang
29
4) Pohon angsana sebagai peneduh pada taman tapak
5) Bunga airis, pakis, semak acer ginnala dan semak perdu sebagai elemen
tapak, paving blok digunakan pada area parkir pribadi, AK dan ADES,
granit marble grey 60/60, untuk lobi tiket menggunakan keramik granit
marble beige 40/40 dan vinyl wood floor 15/92 pada ruang tunggu. Dan
untuk material dinding menggunakan elemen lokal yaitu batu bata dan
Gambar 3.29
Gambar 3.27
Gambar 3.28
30
Gambar 3.27 Loket Tiket Terminal Polewali
Sumber : Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 58, Alim, A., Oktober 2021.
31
3.2.6. Sistem Utilitas Terminal Polewali
Asumsi perhitungan
= 855 orang
= 712,5 Liter/Jam
= 4.275 Liter
Asumsi perhitungan
= 375 orang
= 312,5 Liter/Jam
32
Total pemakaian air bersih = 6 x 312,5
= 1.875 Liter
Asumsi perhitungan
= 462 orang
= 385 Liter/Jam
= 2.310 Liter
= 8.460 Liter/Hari
5) Air kotor
= 846 Liter
33
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
terminal penumpang tipe A di seluruh wilayah Indonesia. Luas tapak yaitu 5,1 Ha
(51.255 m²).
1) Parkir
Perancangan parkir pada terminal bus di Polewali yang akan di terapkan pada
tegak lurus berhadapan. (Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 18, Alim, A.,
Oktober 2021).
(Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 18, Alim, A., Oktober 2021).
c) Sedangkan parkiran bus AKAP dan AKDP menggunakan pola parkir sudut
60º. (Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 18, Alim, A., Oktober 2021).
d) Dan untuk parkiran Angkutan Kota (AK) dan Angkutan Desa (ADES)
menggunakan pola parkir sudut 45º. (Gambar Studio Akhir XLVII, Hal. 18,
2) Tata ruang mikro terdapat deviasi sebesar 3,75% dari perencanaan semula, hal
ini terjadi karena adanya perluasan flow/sirkulasi kendaraan AKAP & AKDP.
34
3) Kebutuhan air bersih pada perancangan Terminal Polewali membutuhkan
8.460 Liter/Hari.
Struktur atas menggunakan rangka baja ringan profil siku yang ditutupi dengan
atap spandeck.
5) Soft material yang digunakan terdiri dari, pohon palem, pohon cemara, pohon
6) Hard material yang digunakan terdiri dari, aspal sebagai sirkulasi kendaraan,
paving blok sebagai area parkir pribadi, AK dan ADES, dan rabat beton atau
utama menggunakan keramik granit marble grey 60/60, untuk lobi tiket
menggunakan keramik granit marble beige 40/40 dan vinyl wood floor 15/92
pada ruang tunggu. Dan untuk material dinding menggunakan elemen lokal
yaitu batu bata dan elemen modern yaitu kaca dan ACP.
modern ini didesain dengan bentuk atap pelana yang diterapkan pada atap
35
b) Penggunaan Motif Sarung Tenun Mandar (Lipa’ Saqbe) Sebagai Ornamen
Fasad
Mengadopsi corak atau motif Lipa’ Saqbe ini akan diterapkan pada
dinding fasad dengan material profil baja sebagai pengikat dinding dan
c) Penerapan Filosofi Rumah Adat Mandar: Hubungan Ruang Dalam dan Luar
tiang atau kolom yang terlihat langsung dari dalam maupun luar bangunan.
terbuka khususnya pada zona publik ini yaitu, lobi, loket, dan ruang tunggu
dengan alam yaitu taman dan unsur air pada kolam. Selain karena fungsinya
sebagai bangunan publik, kesan ruang terbuka ini dapat memberikan kesan
4.2. Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
Alim Adnanditya Alamsyah, 2021. Terminal Penumpang Angkutan Darat tipe A dengan
Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular di Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi
Dhiya, C., Widi, F., Prayogi, L., 2020. Penerapan Arsitektur Neo-Vernakuler Pada
Bangunan Fasilitas Budaya dan Hiburan. Jurnal Zonasi. Vol 03 No 03. 382-390.
37