i
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur penulis ucapkan kehadiran tuhan yang maha Esa atas Rahmat dan
karunianya sehingga pennulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik. Laporan
skripsi ini dibuat dalam memenuhi persaratan Studi untuk mencapai gelar sarjana serta
satu pada jurusan Teknik mesin falkutas Universitas Darma agung medan .
Adapun judul yang akan di bahas dalam sekripsi ini adalaha : Perancangan Alat
Pembuat Filament Vertikal Dengan Gaya Geravitas Sebagai Pendukung Ekstrusi”
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan berupa
bimbingan dukungan doa dan saran dari berbagai pihak makan pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan termakasi yang sebesar besarnya kepada
1. Teristimewah kepada kedua Orang tua saya “ Jansen Hutajulu dan Sri Dewi “
yang banyak memebrikan dukungan moril dan materi sehingga skripsi ini dapat
selsesai dengan baik
2. Bapak Dr. Ir. Janter Napitupulu, MT selaku Dekan Falkutas Teknik
Universiatas Darma Agung Medan
3. Bapak Ir. T. Hasballah, MM selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Darma Agung Medan
4. Bapak Enzo W. B Siahaan, ST, MT selaku Dosen pembimbing Ⅰ yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk membingbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik
5. Bapak Kristian Tarigan, ST .,MT selaku Dosen pembimbing Ⅱ yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk membingbing penulisa dalam
meyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak Ir. T. Hasballah, MM selaku Dosen pembanding Ⅰ yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membingbing penulisan dalam meyelesaikan
skripsi ini dengan baik
7. Bapak Hodmiantua Sitanggang ST,MM selaku Dosen pembanding Ⅱ yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membingbing penulisan dalam
meyelesaikan skripsi ini dengan baik
ii
8. Seluru setaf pegawai dan dosen Universitas Darma Agung Medan yang telah
membekali ilmu dan pengetahuan dan jugak turut berperan dalam studi
penulisan
9. Rekan Mahasiswa yang turut berpartisipasi membantu penulisa dalam
meyelesaikan skripsi hingga terselesaikan dengan baik.
Penulisan menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesilapan makan dari pada itu penulisan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan meyempurnakan skripsi ini agar kedepannya lebih baik lagi. Akhir kata
penulisa mengharapakan semoga skripsi ini dapat bermanffat bagi pembaca dan rekan –
rekan mahasiswa bagi diri sendiri. Sekian dan terimakasi
Medan, 2022
BUDIMAN HUTAJULU
21.043.117.102
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
iv
3.4.1 Bahan Yang Digunakan ................................................................................. 23
3.4.2 Alat yang digunakan....................................................................................... 23
3.5 Diagram Aliran Perancangan ............................................................................... 27
3.6 Indetifikasi masalah .............................................................................................. 29
3.7 Pengumpulan data ................................................................................................. 30
3.8 Pembutan Rancangan Mesin ................................................................................. 31
3.9 Cara kerja exturnder Filament .............................................................................. 32
3.10. Penyelesaian ................................................................................................. 32
BAB Ⅳ HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 33
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 7 Bearing....................................................................................................... 13
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
filament adalah bahan yang digunakan untuk hasil 3D printer. Pada umunya
bahan yang digunkan dalam pembuatan filament adalah pelasitik, pelastik yang telah
dicacah sedemikian rupa akan dimasukan kedalam wadah yang akan dilanjutkan menuju
tabung ekstrusi. Dalam perosesnya dibutuhkan temperature yang sesuai untuk memebuat
filament dan pelastik padat menjadi cair. Sehingga memudahkan peroses ekstruksi.
Diujung nozzle yang berfungsi sebagai komponen ekstrusi yang akan membuat pelastik
cair tadi keluar terus menerus dan saling berkaitan tali itulah filament yang digunakan
pada alat ekstrusi konvensional, posisi dari alat mengarah pada sumbuh
horizontal. Hal ini dinilai tidak efektif karna keluar produk harus dibantu lagi dengan alat
yang dapat menarik produk sehingga tidak terjadinya penumpukan pada nozzle dan
membuat filament terputus. Blum lagi tidak ada gaya bantu selain gaya dorong dari
pendorong dalam yang dapat membantu ekstrusi agar menghasilkan peroduk yang baik.
dihentikan dan pembersihan pada nozzle akan semakin banya dapat menghalangi dan
sepenuhnya jalur keluar filament. Dengan kata lain peroses produksi harus dihentikan ini
dengan gaya geravitasi sebagai pendukung kinerja dari alat. Posisi akan mengarah pad
1
asumbuh vertical sehingga keluaran peroduk secara alami karena akibat dari gaya
gervitasi sehingga tidak memerlukan alat bantu lain untuk menarik produk filament yang
dihasilkan. Hal ini akan dinilai lebih persktis karna akan mengurangi biayay pembuatan
alat dan bahan efektif karna memnfaatkan gaya gerfitasi untuk menarik produk keluar
dari nozzle.
penarik filament agar memiliki hasil yang maksimal. Karena tanpa adanya bantuan
tersebut agar memiliki hasil yang maksimal karena tanpa adanya bantuan tersebut.
Filament akan menumpuk pada nozzle danmembuat rantai filament terputus hal ini
disebabkan oleh posisi dari alat yang mengarah ke garis horizontal. Ini dapat merugikan,
karena filament membutuhkan rantai panjang agar dapt digunakan pada 3D perinter.
Dibutuhkan perancangan ulag agar peroduk filament yang dihasilkann tidak perlu
membutuhkan alat bantu lagi dan tetap mengasilkan filament yang tidak terputus.
Pada perancangan ini maslah yang akan dibahas diatas agar tujuan dan sasaran
2
Adapun tujuan perancangan yang dipakai dalam perancangan kali ini adalah
sebagai berikut :
Adapun manfaat yang dapt diamabil selama peroses peancangan hingga selesia
nilai ekonomis yang lebih rendah namun memiliki efetifitas yang lebih tinggi.
BAB Ⅰ PENDAHULUAN :
Pada Bab Ⅰ akan membahas tentang pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
3
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori , berisi tentang Dasar Teori dan Tujuan
Pustaka berkaitan tentang pengertian fiament dan materi – materi terkait terhadapa
penelitian
Pada Bab Ⅲ akan membahas tentang bagaimana Metode Perancangan yang terdiri
dari alur perancangan tentang, waktu perancangan, tahap perancangan serta alat dan
Pada Bab Ⅳ akan membahas tentang perhitungan dari perancangan yang telah
dirancang menganalisa hasil perhitungan dan simulasi serta pembahasan tentang hasil
Pada Bab V akan berisi tentang penutupan dari perancangan terdapat penjelasan
tentang kesimpulan dari perancangan yang dilakukan dan saran akan dilakukan terhadap
penelitian selanjutnya
4
BAB Ⅱ
TINJAUAN MASALAH
2.1 Filament
Perancangan ialah tahap yang dilakukan untuk memberikan gambaran rancangan yang
berguna untuk pedoman. Menurut Rizky ( 2011 ) perancangan sebuah peroses yang
teknik yang variative serta melibatkan deskripsi mengenai arsitektur, detail komponen
berberapa elemen terpisah dan suatu kestuan yang utuh dan berfungsi (yakub, 2012)
dalam artinya lain dapt dikatakan bahwa perancangan merupakan tahap Analisa system
yang tujuan untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang dapt
Filament merupakan sebuah bahan material cetak yang digunakan membuat objek
3 Dimensi. Terdapat berbagai bahan material yang digunakan sebagai filament yaitu
1.) Pelastik
Bahan pelastik merupakan bahan yang sering digunkan sebagai filament diakrnakan
harganya relative lebih murah dibandingkan dengan bahan yang lain. Peroses pengolahan
filament pelastik yaitu tali yang dipanaskan hingga lentur lalu diolah menggunakan
mesin layering pelastik. Berberapa jenis filament pelastik adalah PLA (Polytactic Acid),
PC ( polycarbonate)
5
2.) Metal
PLA/ABS dengan bubuk logam tertentu. Nikel, baja, perunggu, alumunium dan tembaga
merupakan bubuk logam yang umunya digunkan pada filament material filament material
3.) Kayu
Filament berbahan material kayu memiliki tampilan dan testruk yang idektif dengan
batang kayu. Filament ini merupakan gabungn antara olastik PLA dengan serta kayu.
Namun kekurangan filament kayu adalah daya rekat antara material yang rendah sehingga
sengant kecil. Cara kerja ekstruksi yaitu dengan penekanan pad amaterial hingga terjadi
deformasi plastic sampai terbentuk kompenen sesuai dengan bentuk desai. Menurut
fellows (2000) ekstruksi ialah sebuah metude yang terdiri dari berbagai proses yaitu
6
Gambar 2. 1 sistem Ekstruksi
Sumber : faika, pembuatan die Ekstrusi Dingin Pada Pembuatan Benda Kerja Silinder, 2018.
Hal 25
penampang yang rumit, dapat memperoses bahan yang rapuh dikarenakan prosesnya
kerja tidak terdapat tegangan Tarik yang artinya hanya bekerja dengan kanan. Bahan
yang paling banyak di peroses dengan ekstrusi ialah tembanga, alumunium, baja,
pembuatan cara kerja dari mesin tersebut. Cara kerja mencakup bagaimana
menghidupkan mesin, mekanisme filament terbentuk hingga tahap filament kering dan
digulung hingga mematikan mesin tersebut. Motor listrik yang telah terhubung dengan
screw conveyor melalui poros kopling akan dihidupkan sehingga screw conveyor dapat
7
berputar. Pemanas dihidupkan hingga mencapai temperatur referensi yang sesuai. Bahan
dari filament dimasukkan diruang penampungan. Bahan filament akan masuk dan
dihantarkan oleh screw conveyor. Bahan filament akan mulai mencair dan terus turun
kebawah dibantu oleh screw conveyor. Bahan filament yang telah mencapai ujung nozzle
pada akhirnya akan keluar secara perlahan. Bahan filament cair yang telahterpapar dengan
dipakai
8
2.4 kompone – komponen mesin pembuat filament
1. Motor listrik DC
Motor listrik dibutuhkan untuk memutar screw filament yang nantinya akan
menghantarkan bahan filament hingga keujung nozzle. Daya motor yang dibutuhkan
sebesar 0,93 HP. Dibutuhkan motor listrik yang dapat berputar secara konstan dengan
tempo yang tepat. Dari berbagai macam jenis motor listrik yang ada maka dipakai jenis
motor listrik stepper yang dapat bergerak secara konstan yang dapat bergerak langkah
9
2. Poros
dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk
mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi dipasang berputar
terhadap poros dukung yang berputar. Seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 2. 3 Poros
(Sumber : Dokumen Pribadi)
3. Bantalan
Menurut Sularso and Suga (2013) dalam buku elemen mesin, bantalan adalah
elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan
10
Gambar 2. 4 Bantalan
( Sumber : Dokumen Pribadi )
4. V – belt
Sabuk-V atau V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari
dibelitkan mengelilingi alur pully yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
sangat mudah dalam penangananya dan murah harganya. Selain itu sabuk-V juga
yang besar pada tegangan yang relatif rendah serta jika dibandingkan dengan
transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja lebih halus dan tak bersuara.
(Sularso, 2019).
11
Gambar 2. 5 Sabuk V-belt
(Sumbear : Dokumen Pribadi)
Pulley adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai komponen atau
Gambar 2. 6 Pulley
(Sumber:Dokumen Pribadi)
12
6. Bering
Menurut Sularso & Kiyokatsu (2004) Bearing merupakan elemen mesin yang
dapat berfungsi untuk menumpu poros yang mempunyai beban, sehingga putaran
dapat berputar secara halus, aman dan memiliki umur yang panjang. Untuk
memungkinkan poros dan elemen mesin dapat bekerja dengan baik, maka bearing
harus cukup kokoh, apabila bearing tidak berfungsi secara optimal maka
berdampak terhadap seluruh prestasi seluruh sistem tidak dapat bekerja dengan
telah digunakan secara luas dengan memiliki variasi ukuran, beban dan variasi
berdasarkan arah beban yang bekerja pada bantalan ialah sebagai berikut;
Gambar 2. 7 Bearing
(Sumber : Dokumen Pribadi)
13
7. Unit teranmisi
Berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor bensin menuju unit yang
memerlukan daya penggerak seperti tabung pengupas, unit transmisi dapat berupa
sabuk dan pully, roda gigi, sproket dan rantai. Sabuk banyak digunakan dalam
dipertahankan. Jika didesain sistem yang memadai, slip yang terjadi tidak lebih
Poros merupakan elemen dalam mesin yang berputar dan berguna untuk
mentransmisikan daya atau gerak. Poros memiliki fungsi sebagi sumbu rotasi
pada elemen-elemen mesin seperti roda gigi, sprocket dan sejenisnya. Poros dapat
menerima beban lentuan, beban tarikan, beban tekanan ataupun beban puntiran
yang bekerja sendiri maupun berupa gabungan satu dengan lainnya. Bahan yang
digunakanpada poros umumnya terbuat dari bahan baja dengan proses pengerasan
kulit tahan terhadap kausan. Beberapa diantaranya ialah baja khrom nikel, baja
khrom, baja khrommolibden. namun demikian jika alasan pengguaan baja hanya
putaran tinggi dan berat saja, pemakain baja paduan khusus tidak selalu
dianjurkan. Klasifikasi baja umumnyaterdiri atas baja lunak, baja liat, baja agak
keras dan baja keras. Baja liat dan baja agakkeras merupakan bahan yang sering
14
Berdasarkan geometrinya, poros diklasifikasikan menjadi tiga yaitu poros
lurus, porosengkol tidak langsung dan poros engkol eksentrik. Terdapat dua jenis
bentuk penampang, poros terbagi menjadi poros pejal serta poros berongga.
Dimana :
diperluhkan
15
𝑇 = 9,74 𝑥 105 … … … … … … … (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛. 2004. 7)
Dimana :
𝑇
𝑇1 − 𝑇2 = … … … … … … … … … (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛. 2004.177)
𝑅
Dimana :
16
c. Mencari tegangan geser yang diizinkan (ta)
𝜎𝑏
𝑡𝑎 = … … … … … … . (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛. 2004.8)
(𝑆𝐹1 𝑥 𝑆𝐹2)
Dimana :
5,1 1
𝑑𝑠 = [ 𝐾𝑡 . 𝐶𝑏 . 𝑇] … … … … … … (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝐸𝑠𝑖𝑛. 2004.8)
𝑡𝑎 3
Dimana :
Daya motor bensin yang dibutuhkan pada perancangan mesin Sampah Organik
bisa dihitung dengan cara mengetahui daya mesin (P) yang dibutuhkan maka terlebih
Dimana :
T = Torsi (Nm)
pengerak .
𝑃𝑑 = 𝑇. 𝜔
Dimana :
T = torsi ( Nm )
2.5.3 Sabuk V
V-belt adalah salah satu transmisi yang terbuat dari karet dan mempunyai
penampang trapesium. Dalam penggunaannya bagian V-belt yang membelit pada pully
akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
penggunaan transmisi langsung dengan roda gigi, sabuk-V merupakan sebuah solusi
positive yang dapat digunakan dalam perencanaan alat pencacah. (Sularso dan Kiyokatsu
Suga, 2019).
dk=d+2 x 5,5
Dimana :
18
Dk : diameter luar pully besar (mm)
𝜋. 𝑑𝑝. 𝑛1
𝑉= … … … … … (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 2004.166)
60 𝑥 1000
Dimana:
c. Gaya tangensial
𝑓𝑒 . 𝑉
𝑃= … … … … … … … . . (𝑆𝑢𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜. 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛. 2004. 171)
102
Dimana :
Dimana :
2.5.4 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin menumpu poros berbeban sehingga putaran atau
gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur.
19
Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh
sistem akan menurun atau tak dapat bekerja secara semestinya. Jadi, bantalan dalam
Dimana:
Fr = beban radial
Bantalan didapat
33,3 1/3
fn = ( ) ……..(Sularso, Elemen Mesin 2004, 136)
n
2.5.5 Pulyy
Pulli adalah salah satu komponen mesin yang berfungsi sebagai penerus gerak
yang di transmisikan dari motor bensin, tanpa pulli komponen mesin (poros pencacah)
tidak akan bergerak, besarnya diameter pulli dapat dicari dengan menggunakan rumus:
20
BAB Ⅲ
METODE PERANCANGAN
Metode yang digunakan dalam Rancangan dari mesin ekstruder filament ini adalah
metode ekperimental dan Perancangan Alat ekstruder fialmen memakai gambar Teknik
akan dibuat dengan Aplikasih Solidwork 2018 dengan melakukan perancangan mesin
dilakukan dari peroses pembuatan tugas akhir. Dan tahap ini dilakukan berdasarkan studi
lietur dan surve alat yang telah dilakukan sebelumnya. Rancangan dari mesin ekstruksi
filament dan gambar Teknik akan dibuat dengan aplikasih solidwork 2018 sehingga
memudahkan dalam peroses pembuatan visual dan alat ada pun berberapa macam bahan
dan ala tyg digunakan dalam merancang mesin ekstruder filament ini
21
Keterangan
1
2
3
4
5
7
8
9
22
3.4 Bahan dan Alat
Ada pun bahan dan alat yang digunakan dalam peroses perancan alat pembutan
dengan ukuran filament 1.75 mm dan 1,02 dan waktu 36,29 menit
1. Mesin las
logam tertentu. Cara kerja mesin Las listik itu yaitu dengan merubah
23
tegangan listrik menjadi arus lsitik yang menghasilkan panas dengan
2. Gerinda Tangan
24
Gambar 3. 2 Gerinda potong
( Sumber : Dokumen Pribadi )
3. Gerida potong
mesin ekstuder ini gerinda potong digunakan untuk memotong baja siku
dan kuningan
4. Bor tangan
mesin bor ini berfungsi untuk membuat lubang pada suatu bidang kerja.
Mesin ini bekerja dengan menggerakkan mata bor secara memutar pada
25
suatu titik tertentu sambil memberikan tekanan secukupnya. Dalam
perancangan ini bor tangan digunakan untuk membuat lubang baut pada
5. Mesin bubut
kerja, mesin bubut yang digunakan untuk menyayat suatu benda akan
melakukan gerakan translasi sejajar pada bagian pahat dari mesin bubut.
26
Gambar 3. 5 Mesin bubut
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Terdapat beberapa proses atau tahapan yang perlu dilakukan untuk membuatan
perancangan, perancangan mesin dan terakhir tahap penyelesaian pembuatan tugas akhir
dan perancangan. Adapun gambar dari perancangan yang akan dibuat dapatdilihat sebagai
berikut
Adapun diagram alir perancangan extruder filament vertical yang akan dibuat dapatdilihat pada
diagram berikut
27
Gambar diagram perancangan
28
3.6 Indetifikasi masalah
Dalam proses perancangan mesin extruder filament vertical, maka hal pertama yang
harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi pada mesin extruder
filament sebelumnya. Agar dapat mengerti dan mengetahui permasalahan yang ada
sehingga dapat diberikan solusi yang tepat ada tujuan dari identifikasi masalah.
Kekurangan dari mesin extruder filament yang biasa (horizontal) menjadi fokus utama
yang perlu dievaluasi dalam penulisan tugas akhir dan perancangan kali ini. Mesin
extruder filament horizontal memiliki kekurangan salah satunya tidak adanya bantuan
untuk mengekstrusi filament cair untuk keluar dari nozzle yang ada.
Hal ini menyebabkan filament akan sulit keluar dari tabung mesin dan berpotensi
masalah seperti mengeringnya bahan filament dan akan menghambat proses ekstrusi
selanjutnya. Jika proses ekstrusi selanjutnya terhambat maka proses produksi filament
Hal ini dapat merugikan pengguna alat extruder filament konvensional (horizontal).
Setelah keringnya bahan filament yang ada didalam alat extruder yang terhambat, satu-
lalu membersihkannya secara manual. Pembersihanpun harus dilakukan secara teliti agar
tidak merusak ruang extruder sehingga tidak menyebabkan kerusakan baru diproses
selanjutnya. Atas dasar permasalahan tersebut makan dibutuhkan extruder filament yang
29
3.7 Pengumpulan data
Setelah mendapatkan seluruh permasalahan yang ada pada mesin extruder filament
pengumpulan data. Terdapat beberapa proses pengumpulan data yang akan dilakukan
antara lain :
1. Setudi leteratur
Studi literatur dilakukan untuk memahami konsep dan perancangan yang perlu
dilakukan untuk menghasilkan mesin ekstruder filament yang terbaik. Mesin extruder
filament pada umumnya memiliki orientasi horizontal. Lalu tidak adanya komponen
yang sedang diproses. Mesin extruder bekerja dengan cara memutar screw conveyor yang
berada diruang dengan suaian pas sehingga tidak ada bahan filament yang menumpuk
dititiktertentu.
2. Survei Alat
Survei alat dilakukan untuk memahami bagaimana cara kerja dari mesin ekstruder yang
sudah ada dan mengetahui dimana letak kekurangan dari alat tersebut. Kekurangan yang
paling signifikan dari mesin yang ada adalah tidak adanya komponen yang dapat
mendukung ekstrusi sehingga proses pembuatan filament tidak mengalami hambatan atau
penumpukan pada suatu titik. Pada umumnya orientasi dari screw conveyor adalah
horizontal yang mana juga menjadi kekurangan dari extruder filament konvensional
tersebut
30
3.8 Pembutan Rancangan Mesin
Pembuatan rancangan mesin adalah tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan dari
proses pembuatan tugas akhir dan perancangan kali ini. Tahapan ini dilakukan
berdasarkan studi literatur dan survei alat yang telah dilakukan sebelumnya. Rancangan
dari mesin ekstruder filament dan gambar teknik akan dibuat dengan aplikasi Solidwork
2018 sehingga memudahkan dalam proses pembuatan bentuk visual dari alat. Dibutuhkan
alat kerja seperti komputer ataupun laptop dengan kapasitas RAM minimal 8 GB agar
dipakai pada alat extruder filament. Selanjutnya ruang/chamber dari screw conveyor
tersebut didesain agar memiliki suaian yang pas sehingga tidak menyebabkan adanya
penumpukan bahan filament pada titik tertentu. Selanjutnya ruang penampungan bahan
perhitungan beban dari screw conveyor sehingga didapatkan motor listrik yang sesuai
dengan kebutuhan.
poros kopling. Selanjutnya rangka dari extruder filament didesain sehingga dapat
menopang seluruh komponen yang ada. Terakhir didesain komponen pendukung lain
31
3.9 Cara kerja exturnder Filament
Setelah membuat rancangan mesin extruder filament maka tahap selanjutnya adalah
pembuatan cara kerja dari mesin tersebut. Cara kerja mencakup bagaimana
menghidupkan mesin, mekanisme filament terbentuk hingga tahap filament kering dan
digulung hingga mematikan mesin tersebut. Motor listrik yang telah terhubung dengan
screw conveyor melalui poros kopling akan dihidupkan sehingga screw conveyor dapat
berputar.
dari filament dimasukkan diruang penampungan. Bahan filament akan masuk dan
dihantarkan oleh screw conveyor. Bahan filament akan mulai mencair dan terus turun
kebawah dibantu oleh screw conveyor. Bahan filament yang telah mencapai ujung nozzle
pada akhirnya akan keluar secara perlahan. Bahan filament cair yang telahterpapar dengan
dipakai.
3.10. Penyelesaian
Tahapan penyelesaian ini adalah tahap terakhir yang dibutuhkan dalam proses
penulisan tugas akhir dan perancangan mesin extruder filament vertical ini. Berikutadalah
beberapa hal yang akan dilakukan pada tahap penyelesaian antara lain:
1. Membuat Makala
2. Membuat Gambar
32
BAB Ⅳ
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seluruh komponen extruder filament vertical yang telah dirancang dan desain
selanjutnya dirakit/assembly sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat bekerja dengan
baik. Extruder filament vertical yang telah dirancang memiliki dimensi yang dominan
kearah vertikal dan tinggi. Dimensi secara horizontal tidak memiliki dominasi yang
signifikan. Cara kerja dari extruder filament ini adalah dengan cara memasukkanbahan
filament yang telah disiapkan sebelumnya. Bahan filament harus telah memiliki ukuran
33
Bahan filament selanjutnya dihantarkan untuk melewati dua pemanas yangberada
dibagian bawah selongsong. Hal ini ditujukan untuk mencairkan bahan filamentsehingga
memudahkan proses ekstrusi nantinya. Bahan filament yang sudah mencair selanjutnya
terus bergerak menuju nozzle. Setelah mencapai nozzle, bahan filament cair tersebut akan
terekstrusi dan keluar dari selongsong. Bahan filament cair yang telah keluar dari
selongsong perlahan-lahan akan kembali berubah fasa menjadi padat akibat temperatur
ruang yang ada di luar selongsong extruder filament vertical. Selanjutnya filament yang
yang dapat menghantarkan bahan filament menuju nozzle. Alat tersebut diharapkan dapat
menghantarkan bahan filament dengan kecepatan yang konstan dan terdistribusi merata.
Nantinya bahan filament tersebut akan melalui dua pemanas sehingga mencair. Setelah
mencair, filament cair terus dihantarkan hingga menuju nozzle yang memilikigeometri
34
Motor listrik dibutuhkan untuk memutar screw filament yang nantinya akan
menghantarkan bahan filament hingga keujung nozzle. Daya motor yang dibutuhkan
sebesar 0,93 HP. Dibutuhkan motor listrik yang dapat berputar secara konstan dengan
tempo yang tepat. Dari berbagai macam jenis motor listrik yang ada maka dipakai jenis
motor listrik stepper yang dapat bergerak secara konstan yang dapat bergerak langkah
Selongsong extruder filament dirancang memiliki suaian yang pas dengan screw
filament. Hal ini dibutuhkan agar bahan filament yang bergerak dari satu titik ke titik lain
tidak mengalami penumpukan sehingga dapat menghambat jalannya bahan filament yang
lain. Jika bahan filament terhenti akibat penumpukan dari bahan filament yang ada disuatu
titik, maka proses produksi dari filament tidak dapat dilanjutkan karena dapat
mengakibatkan kegagalan dari filament yang menyebabkan filament terputus. Jika hal ini
terjadi, maka pengguna butuh membuka selongsong dan screw filament dan
dipasang lagi, barulah proses produksi dari filament dapat dilanjutkanuntuk mendapatkan
35
Setelah membuat komponen utama dari extruder filament vertical, selanjutnya
dibutuhkan sebuah konstruksi yang dapat menopang keseluruhan komponen secara stabil.
Konstruksi extruder filament dibuat menyesuaikan ketinggian dari selongsong dan screw
filament yang ada. Bagian atas konstruksi juga dibuat lebar sehingga dapat memberikan
ruang untuk motor stepper untuk duduk. Pada tengah konstruksi dibuat untuk dapat
mengapit selongsong sehingga ketika screw filament yang telah terputar oleh motor
stepper tidak bergerak. Bagian bawah konstruksi dibuat memiliki permukaan yang lebar
100rpm, densitas PLA 0,00124 g/mm3 dan kecepatan linier filamen 157,08
Tercepat
36
= 1020,297 gram
= 1,020297 kg
Pd = Fc x P
Pd = Daya Rencana ( kw )
P = Daya motor
37
Maka : Pd = Fc x P
= 1,2 x 1,73
= 2,076 kw
= 2,78 hp
Maka daya motor yang direncanakan yaitu 2,78 hp akan tetapi karena pada
pasaran motor bensin tidak ditemukan motor dengan kapasitas tersebut maka kami
mencoba menggunakan motor bensin kapasitas 6,5 hp dengan putaran 3600 Rpm
2. Perencanaan Poros
a. Pemilihan bahan poros mesin
direncanakan adalah poros yang terbuat dari bahan baja karbon yaitu S35C-D dengan
kekuatan Tarik 53 kg/mm2. Dipilihnya bahan ini karena mudah diperoleh di pasaran dan
harganya pun tidak terlalu mahal atau harga yang relatife murah.
Dalam perencannan mesin pencacah sampah organik ini digunkan poros yang
berfungsi sebagai pemutar poros penggerak (perangkat rotor) untuk melakukan proses
berikut :
𝜎𝑏
𝜏𝑎 = 𝑠𝑓
1 𝑥 𝑠𝑓2
38
Dimana :
53
maka : 𝜏𝑎 = 6,0 𝑥 2.0
= 4,42 kg/mm2
𝑃𝑑
T = 9,74 . 105 𝑛
Dimana :
T = Torsi (kg.mm)
T = 7871,279 kg. m
Bahan poros pada perencanaan ini bahannya adalah baja karbon konstrusi
kg/mm2.
penggerak diperoleh
39
5,1
ds = [ 𝜏𝑎 𝐾𝑡 . 𝐶𝑏 . 𝑇]1/3
Dimana :
Maka :
5,1
ds = [4,42 2 . 2 . 7871,279]1/3
ds = 33,169 mm
3. Perancangan Puli
1. Menentukan pulley
n1.dp
Dp = n2
3600.76,2
=
344
= 797 mm
Maka diameter pulley yang digerakkan menggunakan pulley dengan ukuran 797
mm (30 inchi).
40
4. Perencanaan sabuk (belt)
Sabuk digunakan untuk mentransmisikan dayan dari puli pengrak ke puli yang
digerakkan. Bahan sabuk terbuat dari karet dan sebagai inti digunakan tenunan tetoron.
Sabuk yang akan digunakan disesuaikan dengan putaran dan daya yang diinginkan,
kemudian disesuaikan dengan diagram pemilihan sabuk V, Gambar 2 dan 3 dibawah ini.
41
𝑑𝑝 .𝑛
1
v = 60.1000
dimana :
v = 4,572 (m/s)
C = 2 x Dp
Dimana :
C = 2 x 797mm)
= 1195,5(mm)
3,14 1
= 2 (1195,5) + (76,2 + 797 ) + 4𝑥1195,5 (797– 76,2)2
2
=3870 mm
Dimana:
42
b = 2 L - π (Dp + dp)
= 4999,1 (mm)
𝑏+ √𝑏2 − 8𝑎𝑐
Maka C= 8
4999,1√4999,12 − 8(797−76,2)2
= 8
= 1195,4 mm
Sudut kontak 𝜃 :
180° 𝑥 57 (𝐷𝑝−𝑑𝑝)
= 𝑐
180° 𝑥 57 (797−76,2)
= 1995,4
= 6186,037
5. Perencanaan Bantalan
pencacah 35 mm harga kapasitas nominal dinamis spesifik (c) = 1250 kg dan kapasitass
nominal statis spesifik 915 kg. Kode dan jenis bearing tertera pada angka bearing tersebut.
Jenis bearing ini menyatakan bagaimana bola atau silinder diposisikan, bentuk jalur
P = X . V . Fr + Y . Fa
Dimana :
43
P = Beban ekivalen dinamis (Kg)
Y = faktor aksial = 0
V = faktor rotasi = 1
𝑇
Fr = 𝑑𝑠 )
2
Dimana :
Maka :
7871,279
Fr = 35
2
= 449,7 kg
0,5 . 𝐹𝑟
Fa = 𝑌
Dimana:
44
Maka:
0,5 . 449,7
Fa = = 155,06 kg
1,45
Sehingga:
P = X.V.Fr + Y.Fa
= 251,44 kg
33.3 1/3
fn = ( )
𝑛
33.3
= ( 344 ) 1/3
fn = 0,459
𝐶
fh = fn 𝑃
Dimana :
fn = Faktor kecepatan
45
Maka:
C
fh= fn P
1250
= 0,459 251,44
fh = 2,281
Lh = 500 x fh3
= 500 x 2,2813
Lh = 5933,977
sebagai berikut
3.Diameter luar = 62 mm
46
6. Perhitungan Daya Motor Penggerak Yang Dibutuhkan Untuk Menggerakkan
Perangkat Mesin ( P2 )
Untuk menggerakkan seluruh komponen, maka perlu diketahui daya motor
seluruh komponen yang berotasi di peroleh momen inersia (I) untuk silinder pejal sebagai
berikut:
𝜋
I=32 x 𝜌 x d⁴ x l
Dimana:
P=I. .
Dimana:
𝜋
Iporos= 32 x 𝜌 𝑥 𝑑 4 x L
Dimana :
Sehingga :
3.14
Iporos1 = x 7850 𝑥 0.0354 x 0,52
32
= 0,000601 (kg.m²)
3,14
= x 2700 𝑥 0,07624 x 0,032
32
= 0,646023 kg.m2
𝜋
Ipuli2 = 32 x 𝜌 𝑥 𝑑 4 x L
3,14
= x 7300 𝑥 0,7974 x 0,022
32
48
= 6,358555 (kg.m²)
yaitu:
= 7,005279 kg.m2
𝜔 = 2 . n/60
= 2.3,14.344/60
= 36,0053 rad/s
𝜔1− 𝜔0
𝛼= ∆𝑡
Dimana:
Maka:
49
36,0053 − 0
𝛼=
1
= 36,0053 (rad/s²)
P2 = Itotal x 𝛼 x 𝜔
P2 = Itotal x x
= 9081,234 watt
Ptotal = p1 + p2
= 10,811,96 watt
= 10, 811 KW
Berhubung karena daya motor 10,811 KW tidak tersedia di pasaran maka digunakan
motor 6,5 H
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat pembuat filament vertikal, kesimpulan yang didapat
ialah;
mengeluarkan filament.
nozzle.
5.2 Saran
51
Saran yang dapat diberikan dengan adanya perancangan alat pembuat filament ialah
pengembangan, modifikasi alat ataupun inovasi alat pembuat filament terusdikembangkan agar
semakin efesien dan dapat lebih menunjang produktivitas, mengingat kebutuhannya yang terus
meningkat.
52
DAFTAR PUSTAKA
Kapasitas 15 Kg/Jam.
PT. PrestasiPustakaraya.
Seperempat HP.
mesin.
Mesin.
53