Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

(PKL)

PEMERINTAHAN KABUPATEN MERAUKE

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

DisusunOleh:
LA ODE ABDUL RAHMAN 2016 22 201 045

RAMADHAN RAHIM 2015 22 201 056

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan

Praktek Kerja Laporan (PKL) yang telah dilaksanakan mulai tanggal 09 April 2019

sampai dengan 05 Juli 2019 di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Merauke.

Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa

diharapkan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Diantaranya mahasiswa

mampu mengenal dunia kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari

dikampus dan dapat diterapakan di dunia kerja.

Dapat terlaksanaknnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari

dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga kami dapat melaksankan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa

kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Philipus Betaubun,ST.,MT, selaku Rektor Universitas

Musamus.

2. Ibu Dr.Maria Veronica Irene,SE.,M.Si, selaku Wakil Rektor I

Universitas Musamus.

3. Ibu Emiliana Bernadina Rahail,SH.,MH selaku Wakil Rektor II

Universitas Musamus.

i
4. Bapak Yosehi Mekiuw,S.P.,M.Sc, selaku Wakil Rektor III Universitas

Musamus.

5. Bapak Daniel Parenden,ST.,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Musamus.

6. Bapak Paulus Mangera,ST.,MT, selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik

Universitas Musamus.

7. Bapak Hairulla,ST.,MT, selaku Ketua Jurusan Program Teknik Sipil

Universitas Musamus.

8. Ibu Dina Limbong Pamuttu,ST.,MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik

Sipil Universitas Musamus.

9. Ibu Yulia Helena Margarita Rada,ST .,MT selaku dosen pembimbing

Praktek Kerja Lapangan

10. Bapak ibu dosen selaku dosen mata kuliah Praktek Kerja Lapangan yang

telah mendidik dan member pembekalan tentang Praktek Kerja

Lapangan.

11. Kedua orang tua kami yang selalu memberi saran dan dukungan baik

spiritual maupun material.

12. Bapak YANUARIUS KATMOK, ST.,MT selaku Kepala Bidang

Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Merauke.

13. Ibu MUNNALISA BALAGAISE, ST selaku pembimbing lapangan

selama PKL.

ii
14. Seluruh karyawan dan staff Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan

segala kekurangannya. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari

semua pihak demi kesemprnaan dari laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.

Merauke, Juli 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) ..................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................... 1

1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................. 2

1.5 BatasanMasalah ....................................................................................... 2

1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 5

2.1 Box Culvert .............................................................................................. 5

2.2 Jenis-jenis Box Culvert ............................................................................ 5

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI ................................................. 8

3.1 SecaraUmum ............................................................................................ 8

3.2 Dinas Pekerjaan Umum Secara khusus .................................................... 11

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 18

4.1 Waktu Pelaksanaan PKL.......................................................................... 18

iv
4.2 Perlengkapan Kegiatan PKL ................................................................... 18

4.3 Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................. 19

BAB V HAMBATAN PKL ........................................................................... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 24

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 24

5.2 Saran ........................................................................................................ 25

LAMPIRAN - LAMPIRAN........................................................................... 26

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu mata kuliah pada

program studi Teknik Sipil Universitas Musamus yang wajib diprogramkan

oleh setiap mahasiswa semester VI sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1).

Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek merupakan hal

penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah

dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi sebuah kesempatan kepada

mahasiswa/i Teknik Sipil untuk mengenal situasi dunia kerja serta

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapat di perkuliahan

sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana proses kegiatan Perencanaan Bangunan Box Culvert pada

kampung sota- distrik sota ?

2) Menghitung volume pekerjaan untuk perencaan bangunan box culvert

kampung sota- distirik sota serta jumbalah anggaran yang diperlukan?

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1) Untuk mengentahui proses kegiatan Perencanaan Bangunan Box

Culvert pada kampung sota- distrik sota

1
2) Untuk mengetahui jumlah anggaran serta volume pekerjaan untuk

perencaan bangunan box culvert kampung sota- distirik sota.

1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Pelaksanaan survei lapangan saluran primer dan sekunder di

Kampung Kaiburse dan pintu air di Kampung Kaiburse memiliki beberapa

manfaat yaitu:

1. Menambah pengetahuan mengenai tahapan pekerjaan yang terjadi

dilapangan.

2. Melatih keterampilan dalam mengaplikasikan teori yang telah dipelajari

dengan hasil yang diperoleh dilapangan.

3. Mengembangkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan

permasalahan yang terjadi dilapangan.

4. Menjadi referensi bagi mahasiswa yang belum melaksanakan kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1.5 Batasan Masalah

Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini kami

hanya menuliskan apa yang telah kami laksanakan/ kerjakandi kantor Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Merauke khususnya pada bidang

pengairan.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan kegiatan PKL sebagai berikut:

2
BAB I PENDAHULUAN

Hal yang menjadi bagian atau isi bab ini adalah latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelansakan pengertian Box Culvert dan

jenis-jenis Box Culvert .

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI

Pada bab ini terdapat gambaran umum mengenai Kantor

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, instansi

tempat saya melaksanakan kegiatan PKL. Terdapat

pembahasan mengenai sejarah perusahaan dan struktur

organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang

Kabupaten Merauke.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil dan pembahasan pelaksanaan

kegiatan PKL kami pada : Perencanaan bangunan Box

Culvet pada distrik sota beserta dengan rencana anggaran

biaya yang di perlukan .

3
BAB V HAMBATAN PKL

Pada bab ini kami akan membahas hal-hal yang menjadi

hambatan selama kami melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini merupakan hasil dan pembahasan pelaksanaan

kegiatan PKL kami pada : Bidang Sumber Daya Air (SDA)

yaitu perencanaan bangunan box culvert pada distrik sota.

4
BAB III

LANDASAN TEORI

2.1 Box Culvert

Box Culvert adalah bangunan yang dibangun dibawah jalan atau jembatan

yang dipergunakan sebagai jalur penghubung seperti jalan, saluran air (drainase),

pipa gas, pipa kabel listrik, dan lain sebagainya. Pada dasarnya box culvert adalah

sebuah konstruksi yang menyerupai “pipa” persegi atau persegi panjang yang

terbuat dari beton bertulang guna untuk memperkuat konstruksi memikul beban

yang diatasnya. Pengerjaannya ada berupa cor ditempat dan banyak juga terbuat

dari beton pra cetak (precast). Tipikal perancangan konstruksi box culvert

disesuaikan dengan beberapa hal, seperti ; kondisi lapangan, kegunaan, estetika,

kekuatan, dan ekonomis.

2.2 Jenis Box Culvert

Box Culvert di rancang dengan berbagai fungsi dan kegunaan, yang

memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah cellnya, seperti Box

Culvert 1 cell, 2 cell, dan 3 cell. Cell di sini merupakan lorong atau saluran yang

terbentuk melalui keempat sisinya dan diberi penguat di setiap sudut sisinya dengan

struktur berbentuk segi empat. Adapun pembagian Box Culvert menurut fungsinya

adalah :

a) Box Culvert untuk Saluran pembuangan Saniter / drainase

Box Culvert jenis ini adalah perangkat berupa saluran yang di

dalamnya mengalir limbah saniter, maupun limbah air kotor untuk

disalurkan ke sungai terdekat. Dalam merancang Box Culvert jenis ini yang

5
penting diperhatikan adalah topografi setempat untuk menghasilkan

kemiringan yang optimum, sehingga jalannya limbah tidak tersendat, jenis

box culvert yang digunakan dapat berupa Precast.

b) Box Culvert untuk Terowongan Utilitas

Box Culvert Jenis ini fungsinya untuk melindungi berbagai macam

utilitas, seperti utilitas saluran air bersih, utilitas kabel PLN, utilitas kabel

Telepon dan utilitas kabel Telkom. Box Culvert jenis ini biasanya terletak

di bawah tanah dan fungsinya untuk melindungi berbagai utilital tersebut,

sehingga pada umumnya Box Culvert jenis ini berukuran kecil dan

menggunakan Box Culvert precast. Box Culvert jenis ini harus memiliki

ketahanan yang baik terhadap air, serangan binatang pengerat dan bukan

struktur yang mudah terbakar mengingat pentingnya utilitas yang ada dalam

Box Culvert tersebut.

c) Box Culvert untuk Irigasi

Box Culvert untuk saluran air/irigasi adalah perangkat yang memiliki

kekuatan struktur yang tinggi untuk dapat menyalurkan air yang melewati

gorong –gorong tersebut. Box culvert jenis ini sering didapati di bawah jalan

tol yang melintasi kawasan persawahan yang membutuhkan pengairan yang

memadai, pada dasaranya dimensi dari box culvert ini berukuran besar

karena disesuaikan dengan saluran irigasi yang telah ada dan pengerjaan

Box Culvert jenis ini menggunakan metoda pengecoran di tempat (cast in

place).

6
d) Box Culvert untuk Lorong Bawah Tanah ( akses lalu lintas )

Box Culvert yang digunakan sebagai akses lalu lintas adalah lorong

yang fungsinya menghubungkan jalan lama yang telah dibuat namun jalan

tersebut terhalang oleh struktur lainnya yang berada di atas jalan tersebut,

biasanya status jalan tersebut adalah jalan kolektor yang dilalui kendaraan

dengan jumlah yang besar, selain sebagai penghubung box culvert juga

sebagai jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan. Berikut ini terlihat

empat buah tipikal underpass yang telah dimanfaatkan.

Box tipe lain adalah RC Box Culvert (RCBC) bisa juga disebut

Reinforced Concrete Box Culvert, adalah salah satu produk precast yang

dapat digunakan sebagai Jembatan. Produk ini dapat digunakan dan

dirancang untuk segala jenis pembebanan, baik beban berat maupun ringan.

RCBC ini terdiri dari 2 komponen yaitu Top component dan Bottom

component.

7
BAB III

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Secara Umum

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Merauke, Saat ini Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke dipimpin oleh Ir. Hari Bariono Lumban

Tobing, M.Eng.

Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah :

Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas

pembantuan yang meliputi bidang Bina Marga, BIna Konstruksi, Sumber Daya Air,

Cipta Karya, dan Tata Ruang.

2.1.1 Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

a. Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Visi merupakan suatu pandangan jauh ke depan yang

menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai guna menyatukan

komitmen bersama dari seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders)

dalam pembangunan lima tahun kedepan.

Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke

adalah :

“Terwujudnya sarana dan prasarana wilayah yang mendukung Merauke

Gerbang Andalan Manusia Cerdas dan Sehat, Gerbang Pangan Nasional,

Gerbang Kesejahteraan dan Kedamaian Hati Nusantara”.

8
Penjelasan Visi :

Sarana dan prasarana adalah perangkat pendukung bagi aktivitas atau

kegiatan masyarakat dimana perangkat tersebut berupa barang-barang

publik yang keberadaannya dibiayai oleh Pemerintah melalui APBD, atau

sumber-sumber lain yang diusahakan oleh Pemerintah, sarana dan prasarana

tersebut antara lain : Jalan dan Jembatan, Perumahan, Air Minum, Drainase,

Saluran Irigasi primer/sekunder, Kolam Tandon Air (KTA) berupa Long

Storage, waduk, Pintu Air, dll.

b. Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Untuk mewujukan visi tersebut di atas maka Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke merumuskan misi sebagai berikut

a) Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan

terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan sumber

daya manusia yang professional;

b) Memantapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara

profesional;

c) Membuka isolasi intra dan antar daerah berupa pembangunan Jalan dan

Jembatan;

d) Meningkatkan jaringan irigasi, drainase, saluran Irigasi

primer/sekunder, Kolam Tandon Air (KTA) berupa Long Storage,

waduk, pintu air;

e) Mengembangkan perumahan layak huni bagi masyarakat Merauke;

9
f) Meningkatkan infrastruktur perdesaan, berupa pembangunan jalan

perdesaan dan sarana/prasarana air bersih perdesaan;

g) Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah;

h) Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung berupa pengadaan

fasilitas alat berat sebagai pendukung kegiatan pembangunan;

i) Meningkatan pengawasan dibidang mutu/kualitas pekerjaan dengan

mengembangkan laboratorium/pengujian.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a. Tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Perumusan tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Merauke untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi

yang dicapai.Setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator kinerja

(performance indikator) yang terukur.

Adapun tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Merauke adalah sebagai berikut :

a) Tercapainya organisasi yang baik dalam menunjang pelaksanaan

kegiatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang efisien,

efektif dengan prinsip good governance serta mengembangkan sumber

daya manusia yang profesional;

b) Penyediaan data untuk pelaksanaan, pembangunan yang berkualitas

melalui program perencanaan dan supervisi/ pengawasan yang mantap;

c) Pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang berkualitas melalui

program peningkatan jalan dan jembatan;

10
d) Menyediakan sarana dan prasarana dasar berupa jaringan irigasi untuk

mendukung pertanian tanaman pangan;

e) Menyediakan rumah layak huni;

f) Mengembangkan infrastruktur pedesaan;

g) Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah;

h) Menyediakan fasilitas alat berat pendukung kegiatan pembangunan dan

pengembangan laboratorium.

b. Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

a) Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum;

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

pekerjaan umum;

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum;

d) Pembinaan unit pelaksana teknis dinas;

e) Pelayanan teknis administratif;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang pekerjaan

umum.

2.2 Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Secara Khusus

Secara khusus kami akan membahas tentang Bidang Sumber Daya Air

(SDA) yang telah bersedia membimbing kami selama melaksanakan kegiatan PKL

dari tanggal 09 April 2019 sampai 05 Juli 2019.

2.2.1 Bidang Sumber Daya Air (SDA)

a. Kepala Bidang

Kepala bidang mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab kepada

11
Kepala Dinas dalam hal melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan

program kerja bidang Sumber Daya Air (SDA) yang meliputi perencanaan teknis,

inventarisasi, pembangunan irigasi, tataguna air, operasi dan pemeliharaan

pengairan serta membuat laporan;

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas pokok, menyelenggarakan fungsi:

a) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja di bidang Sumber Daya Air

(SDA);

b) Penetapan kebijakan nasional di bidang Sumber Daya Air (SDA);

c) Penetapan penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan Sumber Daya

Air (SDA);

d) Penetapan penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan di bidang

Sumber Daya Air (SDA);

e) Penetapan pemberian izin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan

pemanfaatan air;

f) Penetapan pengembangan teknologi terapan di bidang Sumber Daya Air

(SDA);

g) Penetapan pembangunan dan pembiayaan pembangunan di bidang Sumber

Daya Air (SDA);

h) Penetapan perencanaan teknis, pemprograman dan penganggaran dan

pengadaan di bidang Sumber Daya Air (SDA);

i) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;

j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya;

12
k) Penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan untuk

pengembangan karier.

b. Seksi Bidang Sumber Daya Air (SDA)

1. Seksi pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan

Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)

Bidang ini mempunyai tugas pokok dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air dalam hal merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

perencanaan teknis dan Inventarisasi yang meliputi fasilitasi jasa

konstruksi, data dan survey;

Kepala Seksi Perencanaan Teknis dan Inventarisasi dalam

melaksanakan tugas pokok, menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan

pelayanan perencanaan teknis dan inventarisasi;

b) Penyiapan bahan rumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

c) Penyiapan data base prasarana Sumber Daya Air (SDA);

d) Penyiapan rencana kerja tahunan bidang Sumber Daya Air

(SDA);

e) Pelaksanaan survey dan pendataan karakteristik dan kondisi

sungai, rawa, pantai, danau dan waduk;

f) Penyusunan perencanaan teknis program Sumber Daya Air

(SDA);

13
g) Penyusunan kebijakan teknis penetapan status dan pemanfaatan

bangunan pengairan;

h) pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;

i) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

2. Kepala Seksi pelaksanaan sumber daya air

Bidang Ini mempunyai tugas pokok dan bertanggungjawab kepada

Kepala Bidang Pengairan dalam hal merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pembangunan Irigasi dan

Tata Guna Air;

Kepala Seksi Pembangunan Irigasi dan Tata Guna Air dalam

melaksanakan tugas pokok, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan irigasi dan tata guna

air;

b. penetapan kebijakan pengelolaan irigasi dan tata guna air;

c. penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;

d. penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;

e. penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah

sungai;

f. penetapan pembentukan wadah koordinasi sumber daya air pada wilayah

sungai;

g. penetapan pembentukan komisi irigasi;

h. penetapan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan

14
pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai;

i. penetapan penjagaan efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban

pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

j. Pelaksanaan pembangunan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi;

k. penetapan pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan

irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi;

l. penetapan pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan

sumber daya air;

m. penetapan pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai;

n. penetapan pengendalian daya rusak air yang berdampak;

o. penetapan penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air;

p. penetapan pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi;

q. penetapan operasi dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi;

r. penetapan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pada sungai, danau dan

waduk pada wilayah sungai;

s. penetapan pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;

t. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;

u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

15
3. Kepala Seksi Operasi Pemeliharaan

Bidang ini mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pengairan dalam hal merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan operasi dan

pemeliharaan irigasi.

Seksi Operasi dan Pemeliharaan dalam melaksanakan tugas pokok,

menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan

operasi dan pemeliharaan irigasi;

b) Pelaksanaan pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan

irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi;

c) Pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan pembentukan kelembagaan irigasi;

d) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pendayagunaan irigasi pada

wilayah sungai;

e) Pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi;

f) Pelaksanaan pengawasan pembangunan irigasi pada wilayah sungai;

g) pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;

h) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya di lingkungan Dinas.

16
BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan mulai dari

tanggal 09 April 2019 – 05 Juli 2019, setiap hari kerja (senin-jumat) dari

jam 08.00-16.00. Di tempat PKL kami mendapat banyak pengalaman yang

kami tidak dapatkan dilingkungan kampus. Melalui kegiatan Praktek ini

kami juga menerapkan ilmu-ilmu yang sudah diajarkan selama masa

perkuliahan untuk diaplikasikan didunia kerja yang sebenarnya.

3.2 Perlengkapan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Perlengkapan yang digunakan untuk melakukan praktek kerja

lapangan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang antara lain :.

a) Laptop dan Mouse adalah alat untuk melakukan kegiatan praktek kerja

lapangan. Digunakan untuk menggambar tugas yang diberikan oleh

pembimbing lapangan.

b) Flashdisk

Digunakan untuk mengcopy data atau aplikasi yang diberikan oleh

pembimbing maupun karyawan yang nantinya untuk pembelajaran

dirumah.

c) Kalkulator

Digunakan untuk menghitung data-data yang tersedia. Misalnya

menghitung volume dan lain-lain.

d) Alat Tulis

17
Digunakan untuk mempermudah pekerjaan di dalam kantor, dalam

melaksanakan tugas – tugas yang diberikan

3.3 Lingkup Kerja Praktek Kerja Lapangan (PKL)

3.3.1 Bidang Sumber Daya Air (SDA)

Adapun lingkup kerja selama melakukan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Bidang Sumber Daya Air (SDA) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Box Culvert

a) Pengetahuan dasar :

Sebelum melaksanakan sebuah proyek maka terlebih dahulu harus

direncanakan dengan menggambar rencana proyek tersebut. Dalam

gambar tersebut harus lengkap dengan gambar detail-detail yang

dibutuhkan.

b) Metode pelaksanaan :

Dalam metode pelaksanaan kita harus mengerti apa yang harus

digambarkan dan mengetahui jenis dan material yang akan

direncanakan .

c) Realisasi

Relasasi pengambaran akan dilaksanakn kampung sota-distrik sota

yang terdiri dari 3 paket perencenaan .

2. Menghitung RAB

a) Pengetahuan dasar :

Sebelum melaksanakan sebuah proyek maka terlebih dahulu harus

direncanakan dengan menggambar rencana proyek dan menghitung

18
RAB. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang

diteliti,cermat dan memenuhi syarat.

b) Metode pelaksanaan :

Dalam metode pelaksanaan kita harus mengelompokkan jenis-jenis

pekerjaan,menganalisa jenis pekerjaan, menghitung harga satuan

bahan dan upah,dan rekap hasil perhitungan.

Agar lebih mudah, terinci dan terstruktur maka jumlah harga dan

bagian-bagian saluran yang sudah dihitung dimasukkan dalam

rekapitulasirencana anggaran biaya yang ditambahkan dengan PPN

10%.

Perhitungan umum Rencana Anggaran Biaya (RAB):

a) Pekerjaan persiapan.

b) Pekerjaan saluran.

3. Mempersiapkan kelengkapan administrasi pelelangan.

a) Pengetahuan dasar :

Sebelum melaksanakan sebuah proyek maka terlebih dahulu harus

dilakukan proses administrasi agar memperlancar kelancaran proyek

tersebut.

b). Metode pelaksanaan :

Metode yang digunakan dalam pengurusan administrasi proyek

adalah mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemberi

proyek. Aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemberi proyek

yang tidak akan merugikan kontraktor dan konsultan maupun

19
pemberi proyek itu sendiri melaikan semua pihak memperoleh

keuntungan.

c). Permasalahan :

Dalam pengurusan admistrasi proyek ini kami tidak menemukan

permasalahn Karena tugas kami saat melakukan PKL di kantor

adalah memeriksa ulang dokumen-dokumen yang sudah ada untuk

memastikan kelengkapan. Jadi kami tidak mengalami kesulitan yang

berarti.

d). Solusi :

Harus banyak mempelajari dan memcari ilmu untuk pengurusan

admistrasi yang sesungguhnya dan apa yang diperlukan.

20
BAB IV

HAMBATAN PKL

Dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini kami

mengalami beberapa kendala sebagai berikut:

1. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang bersamaan dengan jam kuliah

yang mengakibatkan kurangnya efisiensi kerja.

2. Kurangnya pengalaman dalam menangani kegiatan perencaan box culvert

sehingga butuh penyesuain yang cukup lama untuk beradaptasi.

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan tugasl pkl di PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG di BIDANG SUMBER DAYA AIR ada beberapa pekerjaan

yang diberikan kepada kami :

1. Menggambar bangunan Box Culvert ( 2 x 1,5 x 2 x 6 M ) 2 Mata

2. Menghitung RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) bangunan .Box Culvert

5.2 Saran

Berdasarkan masalah-masalah yang didapatkan di Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke yaitu : disarankan bagi mahasiswa

yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk mempersiapkan diri

dalam melakukan pembenahan diri selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

berlangsung. Berikutnya untuk masa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dipisahkan

dengan jam kuliah, agar tidak mengganggu efisiensi kerja.

22

Anda mungkin juga menyukai