Disusun Oleh :
Rika Nursahana
NIS.06952
Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIS : 06952
Kelas : XII AK 2
Hari : ...............................
Tanggal : ...............................
NIP. NIP.
Mengetahui,
NIP. NIP.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Prakerin di UPPD KAB
KLATEN / SAMSAT KLATEN. Karena tanpa nikmat-Nya mungkin kami belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Prakerin ini, karena tanpa dukungan dan bantuan
dari mereka mungkin pula kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan Prakerin ini.
Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan
Prakerin ini. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik untuk kedepannya.
Semoga dengan kegiatan Prakerin ini dapat meningkatkan kemampuan dan kwalitas
kami dalam Dunia Usaha di kemudian waktu yang kita hadapi.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. KESIMPULAN ...................................................................
B. SARAN ................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat kurikulum SMK, pendidikan dan pelatihan pada Sekolah
Menengah Kejuruan harus dilaksanakan dengan sistem ganda (dual sistem). Artinya bahwa
pembelajaran dilakukan di dua tempat yaitu di sekolah dan di lini industri (Dunia Usaha/
Dunia Industri/ Dunia Kerja) dalam bentuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Sehubungan
dengan hal itu maka SMK Negeri 4 Klaten mewajibkan bagi siswanya untuk melaksanakan
Prakerin di lini industri minimal 3 bulan selama ia mengikuti pendidikan dan pelatihan di
SMK Negeri 4 Klaten. Sehingga siswa mendapatpengalam tentang dunia kerja dan dapat
menuliskan hasil prakerin dalam bentuk laporan.
B. Maksud dan Tujuan
A. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
pekerjaan.
B. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
C. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas.
D. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
C. Manfaat
PELAKSANAAN KEGIATAN
Visi :
Menjadi dinas transparan dan akuntabel didukung oleh pelayanan prima dalam
mewujudkan optimalisasi pendapatan dan pengelolaan aset daerah yang berdaya guna.
Misi :
Kebijakan Mutu :
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen
mewujudkan pelayanan prima dengan cara melakukan perbaikan pengelolaan
pendapatan dan aset daerah secara berkesinambungan.
Slogan Pelayanan :
1. Kepala Unit;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
4. Seksi Pendapatan Lain-Lain;
5. Seksi Pembukuan dan Pelaporan;
6. Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Asset;
KEPALA UNIT
A. Kajian Teori
Pelaksanaan pelayanan terhadap PKB dan BBN-KB yang dilkelola pada UPPD dilaksanakan
melalui Simtim Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap yang dikenal dikenal dengan
SAMSAT.
Sebelum adanya Samsat pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ maupun pengurusan
STNK, dilakukan di tempat masing-masing instansi, yang sangat melelahkan, membebani dan
tidak efisien bagi masyarakat. Pendapatan Daerah pengurusan PKB dan BBN-KB dilaksanakan
oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah , STNK oleh Ditlantas Polda Jawa Tengah
dan Asuransi (SWDKLLJ) oleh PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah.
Dengan demikian, sebelum adanya SAMSAT pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ serta
pengurusan STNK melibatkan 3 (tiga) instansi yang terpisah yaitu Dispenda, Ditlantas Polda,
dan PT. Jasa Raharja. Karena masing-masing instansi berada di lokasi yang berjauhan
menyebabkan masyarakat sangat terbebani, karena memerlukan waktu yang lama, dan biaya
yang relatif besar untuk mengurus PKB, BBN-KB, SWDKLLJ serta STNK.
Jadi Samsat bukanlah suatu institusi atau organisasi baru. Hanya pekerjaan yang tadinya
dilakukan di tempat atau di kantor masing-masing, kini bernaung dalam satu atap atau satu
kantor, sehingga masyarakat hanya cukup datang kesatu tempat. Dengan adanya Samsat, pada
waktu itu pengurusan PKB atau BBN-KB
Selanjutnya, untuk lebih mempermudah masyarakat di daerah, dibentuk cabang-cabang Samsat
.
- Prosedur pelayanan pada Kantor Bersama SAMSAT pada dasarnya dilakukan melalui
kelompok kerja (pokja) atau loket, yang terbagi atas 3 (tiga) golongan :
Golongan I, merupakan pendaftaran Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK), dilayani melalui 3
(tiga) pokja atau loket pelayanan, yaitu :
Pokja I/Loket I, melayani penyediaan formulir, penerangan KTL (PKB dan SWDKLLJ)
Golongan II, meliputi pendaftaran kendaraan bermotor baru, kendaraan bermotor tukar
identitas pemilik dan atau kendaraan bermotor, kendaraan bermotor khusus, kendaraan
bermotor setelah 5 tahun, dan kendaraan bermotor pindah keluarga daerah. Golongan ini
dilakukan melalui 6 (enam) pokja/loket pelayanan, yaitu :
Pokja IV/Loket IV, melayani penerimaan pembayaran PKB, BBN-KB, biaya administrasi
STNK, TNKB dan SWDKLLJ.
Loket khusus, dibentuk berdasarkan tuntutan kebutuhan pelayanan di luar mekanisme Pokja I
hingga Pokja VI, berfungsi melaksanakan kegiatan pelayanan beberapa persyaratan meliputi
blokir, kuasa wajib pajak dan ektra cover.
Golongan III, melayani pendaftaran pengesahan STNK setiap 1 (satu) tahun. Dilakukan melalui
5 (lima) pokja/loket pelayanan, di mana pelayanannya hampir sama dengan pelayanan pada
Golongan II.
Rincian kegiatan ke 3 (tiga) unsur, yaitu Dispenda, Polri dan PT. Jasa Raharja (Persero), dilihat
dari kewajib mereka melayani permohonan pembuatan STNK menurut masing-masing
pokja/loket adalah sebagai berikut :
PT. Jasa Raharja (Persero), bertugas memberikan penerangakan SWDKLLJ dan premi asuransi,
pemeriksaan premi asuransi Jasa Raharja.
Polri, bertugas melakukan cek phisik lengkap, mengaman-kan dan menugaskan tim pemeriksa,
membubuhkan paraf pada lembar cek phisik dan registrasi kendaraan bermotor yang telah
melakukan cek phisik.
Dispenda, bertugas menetapkan besarnya PKB dan BBN-KB, memberi No. Skum pada nota
pajak atau notice, meneruskan berkas ke sub pokja SWDKLLJ dan menerima kembali berkas
tersebut, menyerahkan pening PKB ke pokja penyerahan STNK (Pokja V).
PT. Jasa Raharja (Persero), bertugas menetapkan SWDKLLJ atau denda serta paraf pada nota
pajak, mengembalikan berkas ke sub pokja penetapan PKB dan BBN-KB.
Polri, bertugas melaksanakan penyerahan STNK yang akan diketik, menyerahkan STNK ke
pokja penyerahan. Ketiga pimpinan instansi (Dispenda, Polri dan PT. Jasa Raharja (Persero)
memberikan pengesahan pada STNK, bukti pembayaran pajak dan asuransi (Surat Ketetapan
Pajak Daerah-SKPD) PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ.
Loket II : 5 menit
Loket IV : 4 menit
Loket V : 4 menit
Jika dihitung total waktu yang diperlukan dari Loket I sampai dengan Loket V memerlukan 22
menit, seandainya perpindahan dari satu loket ke loket lainnya diperlukan waktu seluruhnya
sekitar 60 menit, berarti total waktu yang diperlukan dalam berurusan di Kantor Bersama
Samsat berdasarkan Skep Kapolri tersebut, seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu paling
lama 2 jam.
. Oleh karena itu, dalam pelayanan pembayaran PKB dan BBN-KB terhadap wajib pajak sesuai
dengan makna otonomi daerah untuk meningkatkan pelayanan ke depan sebetulnya dapat
dilakukan pelayanan PKB dan BBN-KB melalui mekanisme dua loket atau dilayani dua pintu
saja yakni :
1. Kelebihan
2. Kelemahan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Prakerin di Kantor UPPD Kab. Klaten selama tiga bulan dapat di
simpulkan sebagai berikut :
Setelah saya melaksanakan prakerin dan telah membuat laporan, maka saya menyarankan
:
a) Bagi Sekolah
1. Guru pembimbing Prakerin hendaklah sering memantau peserta
prakerin.
2. Agar lebih giat lagi dalm melaksanakan kegiatan prakerin
supaya dalam pembuatan laporan lebih baik lagi.