Anda di halaman 1dari 13

GD 1: Pendalaman Kaidah Dasar Bioetika

Panduan Tugas Individu

Cara mengerjakan:
1. Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
2. Tiap mahasiswa mengisi daftar tilik KDB sesuai dengan kasus pemicu dari
masing-masing KDB serta menjelaskan alasannya.
3. Tugas setiap mahasiswa diunggah di Scele paling lambat hari Senin, 18
September 2017, pk. 17.00 WIB
4. Diskusi mengenai KDB dilakukan pada saat GD 1 hari Selasa tanggal 19
september 2017.

Panduan Diskusi Kelompok

Cara mengerjakan:
1. Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
2. Mahasiswa harus sudah mengerjakan tugas individunya.
3. Tiap kelompok berdiskusi mengenai checklist Beneficence, Nonmaleficence,
Autonomi, dan Justice melalui kasus yang telah disediakan
4. Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami poin-poin dalam
checklist, mahasiswa dapat bertanya pada tutor kelompok.
5. Waktu diskusi 100 menit. Apabila sebelum waktu habis mahasiswa telah
selesai dengan keempat KDB, minta mahasiswa untuk mendiskusikan kasus
dengan checklist yang berbeda
6. Sepuluh menit terakhir, tutor memberikan rangkuman mengenai pendalaman
Kaidah Dasar Bioetika

Kasus Pemicu Beneficence


Bahan diskusi: BENEFICENCE

Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih
awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Seperti di hari
Sabtu yang hujan deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya
untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil.
Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi,
suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat
itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya pada lembar perawatan. Ketika dokter
bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan
mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi lanjutan bagi pasien-pasien
yang dirawatnya.
Check List Beneficence

Kriteria Ada Tidak N/A


/Bertentangan
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa V Karena ns sitta
pamrih, rela berkorban untuk kepentingan sangat perduli
orang lain) dengan
pasiennya
dengan datang
lebih awal.
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat V Karena, Ns
manusia Sitta menyapa
setiap pasien
dengan ramah
yang berarti
menghargai
pasien.
3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak V Karena ns sitta
hanya sejauh menguntungkan dokter mendiskusikan
kemajuan
perawatan
pasien dengan
dokter.
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya V Karena ns sitta
lebih banyak dibandingkan dengan teliti dalam
keburukannya melakukan
tugasnya
seperti
membaca
membaca
status rawat
bangsal
dengan lebih
detil.
5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih V Karena ns sitta
sayang tidak
menunjukkan
sikap
paternalisme
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal V Karena ns sitta
manusia membuat
laporan untuk
menghindari
kesalahan.
7. Pembatasan goal-based V
8. Maksimalisasi pemuasan V Karena ketika
kebahagiaan/preferensi pasien memeriksa ns
sitta bertanya
apa
keluhannya
9. Minimalisasi akibat buruk V Karena ns sitta
membuat
laporan untuk
menghindari
kesalahan.
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat V Karena ns sitta
tidak
menangani
pasien gawat
darurat.
11. Menghargai hak-hak pasien secara V Karena ns sitta
keseluruhan membuat
laporan untuk
menghindari
kesalahan.
12. Tidak menarik honorarium diluar V Karena ns sitta
kepantasan tidak
menerima
secara
langsung
uangnya
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara V Karena ns sitta
keseluruhan selalu peduli
dengan
pasiennya.
14. Mengembangkan profesi secara terus- V Karena ns sitta
menerus selalu
melakukan hal
yang sama
kepada pasien.
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah V Karena tidak
dilakukan
16. Menerapkan Golden Rule Principle V Karena ketika
memeriksa ns
sitta bertanya
apa
keluhannya.
Bahan diskusi: NONMALEFICENCE
Dokter Prima adalah seorang Spesialis Bedah di kota Manokat, sebuah Ibu Kota
Kabupaten. Selain berpraktek di RS Kabupaten, ia juga membuka praktek pribadi di
rumahnya pada pagi hari sebelum ke RS dan sore setelah dinas di RS. Suatu pagi
ditempat praktek pribadinya, ia kedatangan seorang pasien dari desa. Pasien itu
korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri atas akibat benturan dengan sepeda
motor yang menabraknya.
Keadaan pasien saat datang masih sadar. Setelah diperiksa, dokter Prima segera
menganjurkan pasien untuk masuk Rumah Sakit karena harus menjalani pengawasan
lanjut yang ketat (observasi trauma tumpul abdomen), namun pasien menolak.
Karena ia adalah pasien terakhir, dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke
RS bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk melihat parah
tidaknya penyakit pasien. Pasien setuju. Dokter Prima berpesan agar hasil
pemeriksaan segera disampaikan padanya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan Hb dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr
Prima menemukan perut mulai membesar dan kencang serta abdominal tap positif
(terdapat cairan bebas/darah dalam rongga perut). Dokter Prima menyimpulkan sang
pasien mengalami perdarahan dalam rongga perut yang kemungkinan diakibatkan
oleh ruptur atau robeknya limpa. Dokter Prima langsung menjelaskan keadaan sakit
penderita dan rencana untuk operasi laparatomi. Tapi walaupun sudah dijelaskan
bahwa jika tidak dioperasi maka perdarahan dalam rongga perut akan berlangsung
terus dan akan mengakibatkan kematian, pasien tetap menolak operasi namun
bersedia masuk untuk perawatan.
Beberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan
tidak sadar. Tindakan yang harus segera diambil satu-satunya adalah operasi untuk
menghentikan perdarahan. Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca
operasi pasien membaik dan pulang dalam keadaan sehat.
Check List Nonmaleficence
Kriteria Ada Tidak N/A
/Bertentangan

1. Menolong pasien emergensi V Karena Dr Prima


bertugas di bagian
operasi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria V Karena operasi
ini adalah : laparatomi
- pasien dalam keadaan amat berbahaya menyebabkan
(darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang pendarahan yang
penting (gawat) berujung pada
- dokter sanggup mencegah bahaya atau kematian.
kehilangan tersebut V Karena Dokter
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif Prima akhirnya
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter melakukan
(hanya mengalami resiko minimal) tindakan operasi.
V Karena Pasca
operasi pasien
membaik dan
pulang dalam
keadaan sehat.
V Karena pasien
selamat walaupun
pasien tidak
menginginkan
operasi
6. Mengobati pasien yang luka V Karena Dr Prima
melakukan operasi.
7. Tidak membunuh pasien (tidak V Karena pasien
melakukan euthanasia) selamat.
8. Tidak menghina/mencaci V Karena Dr Prima
maki/memanfaatkan pasien bertanya ketika
pasien ingin
ditangani.
9. Tidak memandang pasien hanya sebagai V Karena Dr prima
objek tetap
mempertimbangkan
keputusan pasien.
10. Mengobati secara proporsional V Karena hanya ada
satu pasien dalam
cerita
11. Mencegah pasien dari bahaya V Karena pasien
selamat walaupun
pasien tidak
menginginkan
operasi
12. Menghindari misrepresentasi dari pasien V Karena Dr Prima
bertanya kepada
pasien untuk
menyamakan
pandangan.
13. Tidak membahayakan kehidupan pasien V Karena Dr Prima
karena kelalaian melakukan operasi
dengan kemampuan
yang seharusnya.
14. Memberikan semangat hidup V Karena pasien tidak
memberikan
motivasi hidup
pasca operasi.
15. Melindungi pasien dari serangan V Karena Dokter
Prima segera
menganjurkan
pasien untuk
masuk Rumah
Sakit karena harus
menjalani
pengawasan lanjut
yang ketat.
16. Tidak melakukan white collar crime V Karena Dr Prima
dalam bidang kesehatan / kerumah- tidak menunjukkan
sakitan yang merugikan pihak sikap korupsi,
pasien/keluarganya malpraktek ataupun
pengambilan organ
ketika operasi
untuk dijual secara
gelap.
Bahan diskusi: AUTONOMI
Pak Didik bekerja sebagai apoteker di Apotik ”Obat Murah”. Hari itu ia melayani
seorang pasien yang datang membawa resep dari dokter ahli penyakit dalam. Pasien
meminta Pak Didik untuk menghitung terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan
untuk menebus keseluruhan obat. Setelah memberikan hitungan, pak Didik
menanyakan apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya. Ia menjelaskan pada
pasien bahwa seluruh obat yang diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik.
Pasien kemudian menanyakan berapa biaya yang perlu ia bayarkan apabila membeli
obat generik. Ia juga menanyakan perbedaan dan persamaan obat paten dengan
generik. Setelah memberitahukan hasil penghitungan dan menjelaskan persamaan dan
perbedaan obat paten dan generik, Pak Didik menanyakan pada pasien, obat jenis apa
yang ingin ditebus oleh pasien.

Check List Autonomi

Tidak N/A
Kriteria Ada /Bertentangan

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, V Karena PAK


menghargai martabat pasien Didik
menanyakan
pada pasien,
obat jenis apa
yang ingin
ditebus oleh
pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat V Karena Pak
keputusan (pada kondisi elektif) Didik dalam
berkomunikasi
secara
informatif bukan
persuasif
3. Berterus terang V Karena Pak
Didik
menjelaskan
persamaan dan
perbedaan obat
paten dan
generik
4. Menghargai privasi V Karena Pak
Didik tidak
berkata untuk
menjamin
privasi
5. Menjaga rahasia pasien V Karena Pak
Didik tidak
berkata untuk
menjaga rahasia
pasien.
6. Menghargai rasionalitas pasien V Karena Pak
Didik
menanyakan
pada pasien,
obat jenis apa
yang ingin
ditebus oleh
pasien
7. Melaksanakan informed consent V Karena Pak
Didik
memberitahukan
hasil
penghitungan
dan menjelaskan
persamaan serta
perbedaan obat
paten dan
generik
kemudian Pak
Didik
menanyakan
pada pasien,
obat jenis apa
yang ingin
ditebus oleh
pasien.
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten V Pak Didik
mengambil keputusan sendiri menanyakan
pada pasien,
obat jenis apa
yang ingin
ditebus oleh
pasien
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi V Karena Pak
autonomi pasien Didik dalam
berkomunikasi
secara
informatif bukan
persuasif
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien V Karena didalam
dalam membuat keputusan, termasuk keluarga cerita hanya ada
pasien sendiri satu pasien dan
satu apoteker.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil V Karena Pak
pasien pada kasus non emergensi Didik bertanya
dan melanjutkan
pertanyaan
ataupun
pernyatan
informasi ketika
pasien sudah
menjawab
pertanyaan
sebelumnya.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi V Karena Pak
kebaikan pasien Didik
menyampaikan
secara
informatif yang
terbuka .
Bahan diskusi: JUSTICE
Drg. Adi adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah Elit di Menteng.
Pasiennya banyak dan sebagian besar dari kalangan menengah keatas, pasien-
pasiennya banyak namun teratur karena dilayani sesuai urutan. Ketika sedang
memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang seorang ibu bersama anaknya, Tinoc yang
jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah. Petugas loket melaporkan kondisi
tersebut pada doikter Ady. Atas petunjuk drg Ady, petugas diminta untuk
menginformasikan kondisi tersebut pada pasien yang lain sebelum ibu tersebut
dilayani. Pasien yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya. Setelah dirawat
dokter memberi obat yang menurut drg Ady bisa dibeli di apotik mana saja.

Check List Justice

Kriteria Ada Tidak N/A


/Bertentangan
1. Memberlakukan segala sesuatu secara V Karena Drg. Adi
universal mengutamakan
yang paling
membutuhkan.
2. Mengambil porsi terakhir dari proses V Karena Drg. Adi
membagi yang telah ia lakukan melayani sesuai
urutan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap V Karena Drg. Adi
pribadi dalam posisi yang sama tidak
mengutamakan
kelas ekonomi
yang ada di daerah
prakteknya.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, V Karena Drg. Adi
equality, accessibility, availability, quality) memberi obat
yang dapat dibeli
dimana saja.
5. Menghargai hak hukum pasien V Karena ketika
Drg. Adi
mengobati pasien
gawat lebih
dahulu, ia tetap
meminta
persetujuan dari
pasien lainnya
6. Menghargai hak orang lain V Karena Drg. Adi
meminta petugas
untuk
menginformasikan
kondisi pasien
gawat pada pasien
yang lain sebelum
ibu tersebut
dilayani
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling V Karena Drg. Adi
dirugikan) memberi obat
yang dapat dibeli
dimana saja.
Sehingga
kelompok yang
rentan (orang tua)
tidak dirugikan
8. Tidak melakukan penyalahgunaan V Karena Drg. Adi
tidak memeras
uang pasien gawat
ketika dilayani
lebih dahulu.
9. Bijak dalam makro alokasi V Karena Drg. Adi
mengutamakan
yang paling
membutuhkan.
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama V Karena Drg. Adi
dengan kebutuhan pasien mengutamakan
yang paling
membutuhkan
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan V Karena Drg. Adi
kemampuannya memberikan obat
sesuai
kemampuan
pasien.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan V Karena Drg. Adi
kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil tahu kemampuan
dan latar belakang
pasien dengan
bertanya. Drg. Adi
memberikan obat
sesuai dengan
kemampuan
pasien dan
memberikan
pelayanan
seefektif mungkin.
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada V Karena Drg. Adi
saat yang tepat dan kompeten menyembuhkan
sesuai keadaan
sakit pasien.
Ketika Drg. Adi
selesai dalam
melakukan
pengobatan, Drg.
Adi
mengembalikan
hak untuk sehat
kepada pasien.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak V Karena Drg. Adi
merata tanpa alasan sah/tepat tidak memeras
uang pasien gawat
ketika dilayani
lebih dahulu.
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama V Karena Drg. Adi
rentan penyakit/gangguan kesehatan melayani sesuai
urutan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas V Karena Drg. Adi
dasar SARA, status sosial, dll tidak
mengutamakan
kelas ekonomi
yang ada di daerah
prakteknya

Anda mungkin juga menyukai