EMBRIOLOGI VETERINER
Tim Penyusun:
drh. Herlina Pratiwi, M.Si
drh. Desi Wulansari, M.Vet
drh. Galuh Chandra Agustina, M.Si
drh. Yudit Oktanella, M.Si
drh. Viski Fitri Hendrawan, M.Vet
drh. Aulia Firmawati, M.Vet
Tim Penyusun:
drh. Herlina Pratiwi, M.Si
drh. Desi Wulansari, M.Vet
drh. Galuh Chandra Agustina, M.Si
drh. Yudit Oktanella, M.Si
drh. Viski Fitri Hendrawan, M.Vet
drh. Aulia Firmawati, M.Vet
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
TOPIK I
GAMET JANTAN
I. DASAR TEORI
Hewan mammalia secara umum berkembang biak secara seksual
untuk menghasilkan embrio. Pembentukan embrio pada mamalia
dimulai dengan terjadinya proses perkawinan dimana pada
perkawinan tersebut terjadi fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses
meleburnya sel gamet jantan (spermatozoa) dan sel gamet betina
(ovum). Proses pembentukan sel gamet ini disebut dengan
Gametogenensis. Gametogenesis secara spesifik dibagi menjadi dua
yaitu spermatogenesis pada hewan jantan dan oogenesis pada hewan
betina. Proses pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) pada
hewan jantan terjadi pada organ reproduksi jantan yaitu testis,
tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis ini akan
menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut dengan spermatozoa.
Pada hewan betina, proses pembentukan gamet (oogenesis) terjadi
pada ovarium dimana sel gamet yang dihasilkan disebut dengan
ovum.
Proses ini berjalan di dalam testis pada bagian tubulus
seminiferus. Proses spermatogenesis terdiri dari empat tahap, yaitu
1) proliferasi: sejak pra lahir sampai beberapa waktu sesudah fetus
dilahirkan; 2) tumbuh: spermatogonium aktif membagi diri secara
mitosis sebanyak empat kali, sehingga dari sebuah spermatogonium
akan menghasilkan 16 buah dan tumbuh menjadi spermatosit primer;
3) masak: pembelahan meiosis sehingga spermatosit primer berubah
menjadi spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya hanya
setengah dari spermatosit primer, dilanjutkan dengan pembelahan
spermatosit sekunder secara meiosis menjadi spermatid; dan 4)
transformasi (metamorfosa): dari spermatid berubah menjadi
spermatozoa.
Secara umum spermatogenesis dibagi menjadi dua yaitu tahapan
proses, yaitu spermatositogenesis dan spermiogenesis.
Spermatositogenesis merupakan tahapan pembelahan dari
1
spermatogonia hingga spermatid, sedangkan spermiogenesis adalah
perubahan bentuk (metamorfosa) dari spermatid menjadi
spermatozoa. Hasil akhir dari spermatogenesis adalah spermatozoa
yang memiliki empat bagian yaitu : 1.) Kepala, terdiri dari nukleus
yang mengandung informasi genetik; 2) Akrosom, berisi enzim di
ujung kepala yang digunakan untuk menembus lapisan ovum; 3)
bagian tengah (leher), merupakan bagian spermatozoa yang banyak
mengandung mitokondria; 4) ekor spermatozoa.
II. TUJUAN
Mempelajari Perbedaan morfologi gamet jantan.
2
III. ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat
Obyek dan cover glass, mikroskop binokuler dan kamera digital.
3.1.2 Bahan
Semen Sapi, NaCl Fisiologis.
V. Latihan Soal
1) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet jantan!
2) Sebutkan bagian-bagian sel gamet jantan!
3
TOPIK II
GAMET BETINA
I. DASAR TEORI
Pembentukan gamet pada hewan betina disebut dengan oogenesis,
proses ini bersamaan dengan proses pembentukan folikel
(foliculogenesis). Oogenesis terjadi pada ovarium hewan betina
tepatnya pada bagian kortek. Oogenesis dimulai sejak masih didalam
kandungan yaitu dimulai sejak pembentukan bakal telur (oogonium)
yang berasal dari sel germinal primordial menjadi oogonia. Setelah 3
bulan umur fetus oogonia (2n) tersebut akan membelah secara
mitosis menjadi oosit primer (2n) dan dilanjutkan pembelahan
meiosis hingga pada fase profase. Oosit primordial tersebut akan
berhenti mebelah atau biasa disebut resting primary oocyte lahir
hingga individu masuk masa pubertas. setelah pubertas pembelahan
meiosis yang sudah sampai pada tahap profase kemudian dilanjutkan
dengan anafase, metafase dan telofase hingga menjadi oosit sekunder
haploid (n), dan badan polar I (n). Tahapan selanjutnya yaitu oosit
sekunder dan badan polar I sama-sama mengalami pembelahan
meiosis II dimana oosit sekunder akan menjadi satu buah oosit (sel
telur) dan kemudian berhenti pada fase metafase sekitar 3 jam
sebelum terjadinya ovulasi. Selain itu, dihasilkan pula satu buah
badan polar II, Sedangkan badan polar I setelah pembelahan meiosis
II akan berubah menjadi dua buah badan polar II. Sehinga pada
setiap oogonesis akan menghasilkan satu buah sel telur dan 3 badan
polar yang akan mengalami degenerasi.
Pada proses ovulasi, bagian yang ikut terovulasikan tersusun atas:
1) inti sel; 2) membrana vitelin; 3) zona pelusida dan 4) corona
radiata.
4
Gambar 1.2 Perkembangan folikel, ovulasi, pembentukan dan
regresi corpus luteum pada ovarium mamalia.
Detail oosit sekunder yang terovulasi dan bagian-
bagiannya (McGeady, 2017).
5
II. TUJUAN
Mempelajari morfologi gamet betina
V. Latihan Soal
1) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet betina!
2) Sebutkan bagian-bagian sel gamet betina!
6
TOPIK III
FERTILISASI PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)
I. DASAR TEORI
Spesies ikan mas (Cyprinus carpio) masuk dalam genus
Cyprinus dari famili Cyprinidae. Adapun ciri-ciri yang terdapat pada
spesies ini adalah badan memanjang, sedikit pipih ke samping
(compressed), mulut dapat disembulkan terletak diujung tengah
(terminal), mempunyai sungut dua pasang, sirip punggung panjang
dengan bagian belakang berjari keras, mempunyai sisik yang relatif
besar dan tergolong tipe cycloid, gigi kerongkongan (pharyngeal
teeth) terdiri dari tiga baris yang berbentuk geraham (Susanto, 2002).
Telur ikan mas memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk oval,
kuning telur berwarna pucat dan banyak terdapat granula, korion
transparan, dan bersifat menempel pada substratnya (Anonymous,
2005). Telur ikan memiliki bagian khusus yaitu, mikrofil, membran
telur, dan lapisan periveteline (Shao dkk., 2001). Mikrofil terdapat
pada permukaan lapisan telur dimana sperma hanya dapat masuk
melaluinya untuk memasuki membran plasma oosit, mikrofil akan
menutup setelah sperma melaluinya, struktur ini tidak terdapat pada
telur mamalia (Murata, 2006).
Sel telur ikan mempunyai kuning telur yang berlimpah dan
mempunyai pengaruh paling jelas pada pembelahan sel telur
tersebut. Pembelahan pada sel telur kaya kuning telur dikenal sebagai
pembelahan meroblastik. Pembelahan sel tersebut, setelah fertilisasi,
hanya terjadi pada cakram kecil sitoplasma yang bebas kuning telur
pada kutub animal sel telur tersebut (Campbell, 2000).
Ikan mas melakukan reproduksi secara eksternal, ikan jantan
dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian betina
akan mengeluarkan telur. Selanjutnya jantan akan segera
mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur tersebut bercampur
di dalam air. Cara reproduksi tersebut dikenal sebagai oviparus, yaitu
telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
7
Proses pembuahan pada ikan bersifat monospermik, yakni
hanya satu spermatozoa yang akan melewati mikropil dan membuahi
sel telur. Sel telur dan spermatozoa yang berada dalam cairan
fisiologis masing-masing dalam tubuh induk betina dan jantan masih
bersifat non aktif. Pada saat sel telur dan spermatozoa dikeluarkan ke
dalam air mereka menjadi aktif. Berjuta-juta spermatozoa
dikeluarkan pada saat pemijahan dan menempel pada sel telur, tetapi
hanya satu yang dapat melewati mikropili satu-satunya lubang masuk
spermatozoa pada sel telur. Kepala spermatozoa masuk melalui
mikropil dan bersatu dengan inti sel telur sedangkan ekornya
tertinggal pada saluran mikropil tersebut, dan berfungsi sebagai
sumbat untuk mencegah sel-sel jantan yang lain ikut masuk (Effendi,
2009).
Menurut Fujaya (2002) Perkembangan embrio ikan pada
umumnya dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Tahap pembelahan: Tahap ini terjadi berturut-turut setelah
terjadi pembuahan.
2. Blastulasi, Gastrulasi dan Neurulasi: blastulasi adalah tahap
pembentukan blastula, terbentuknya rongga di tengah saat sel-
sel morula mengalami pembelahan, yang disebut blastocoel.
Proses selanjutnya adalah gastrulasi dimana terjadi
pembentukan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Neurulasi
adalah tahap pembentukan sistem syaraf.
3. Tahap Organogenesis: Tahap ini merupakan tahap pembentukan
organ dan alat tubuh.
Pembelahan (cleavage) adalah suksesi pembelahan sel secara
cepat yang terjadi setelah fertilisasi dan merupakan suatu rangkaian
pembelahan mitosis dengan membagi volume sitoplasma telur
menjadi lebih kecil, berupa sel-sel berinti. Sel-sel pada tahapan
cleavage ini disebut blastomere (Gilbert, 2000). Selama pembelahan
tersebut, sel-sel mengalami fase S (sintesis DNA) dan fase M
(mitosis) siklus sel. Embrio tidak membesar selama perkembangan
ini (Campbell, 2000). Zigot hanya membelah berulang kali sampai
8
terdiri dari banyak sel yang lebih kecil yang disebut blastomer
(Yatim, 1994).
Tipe pembelahan pada ikan adalah discoidal cleavage. Setelah
fertilisasi sitoplasma mengalir ke kutub animal membentuk
blastodisc (Kalthoff, 2001). Cleavage pada ikan terjadi pada
blastodisc, bagian sitoplasma yang tanpa kuning telur dan tipis pada
kutub animal telur, pembelahan ini tidak lengkap pada seluruh
bagian sel telur, yang mana tipe ini disebut sebagai pembelahan
meroblastik (Gilbert, 2000). Pembelahan pada ikan disebut juga
sebagai pembelahan parsial dimana setiap sel yang terbentuk pada
belahan akan terikat pada puncak dan sisi membran sel, tapi dasarnya
berhubungan langsung dengan yolk (kuning telur) (Kimball, 1999).
Setelah tahap gastrulasi, terjadi pembentukan germ ring yang
mengelilingi seluruh bagian tepi embrio, dan deep cell membentuk 2
lapisan, yaitu epiblast (bagian luar), yang akan menumbuhkan
ectoderm, dan hypoblast (bagian dalam), yang akan menumbuhkan
endoderm (Kalthoff, 2001). Gastrulasi dimulai saat blastoderm
memipih ke arah kuning telur dan menutupi kuning telur. Pada tahap
neurulasi kuning telur yang tertutup blastoderm mengelilingi kutup
vegetal dan mulai terbentuk kepala, otak dan syaraf. Tahap somite
terjadi dengan ditandai adanya pembentukan sirip pektoral,
notochord, pembuluh darah dan insang. Setelah itu terjadi
pelengkapan organ somite untuk persiapan penetasan (Ornamental
Fish Information, 2003).
II. TUJUAN
Mengetahui mekanisme fertilisasi in vitro dan tahapan
embriologi ikan mas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
V. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan bagian-bagian yang menyusun telur ikan!
2. Sebutkan tipe pembelahan telur pada ikan!
3. Sebutkan tahapan perkembangan embrio ikan!
10
TOPIK IV
PEMBELAHAN PADA KATAK
a b
Gambar 4.1 Tahap pembelahan pada potongan melintang.
Dua sel (a), dan empat sel (b),
11
a b
Gambar 4.2 Tahap pembelahan pada potongan melintang.
Delapan sel (a) dan enam belas sel (b).
a b c
Gambar 4.3 Tahap blastula. Tampak lateral, kutub animal
(mikromer) dan kutub vegetal (makromer)
(Ciptono, 2008) (a), blastula awal potongan medial
(b) dan blastula akhir potongan medial (c).
12
Pembentukan gastrula awal umur 26 jam, terjadi epiboly germ
ring ke arah polus vegetativus, invaginasi dan involusi bibir dorsal
(labium dorsale). Gastrulasi pertengahan umur 34 jam, pembentukan
bibir lateral (labium laterale), invaginasi yang semakin dalam dan
blastosul mulai terdesak oleh adanya gastrocel. Perkembangan
gastrula akhir umur 42 jam, labium ventrale dan yolk plug mulai
terbentuk. Terjadi kontriksi labia, sedangkan ukuran gastrocel
menjadi lebih besar. Blastocel menghilang dan diikuti oleh
terbentuknya blastoporus.
a b
c
Gambar 4.4. Tahap gastrulasi. Tampak lateral (Ciptono, 2008)
(a), gastrula awal potongan medial(b) dan gastrula
akhir potongan medial (c).
a b
c
Gambar 4.5. Tahap neurolasi. Tampak lateral (Ciptono, 2008
)(a), neurolasi awal potongan medial (b) dan neurolasi
akhir potongan medial (c).
II. TUJUAN
Mengetahui tahap pembelahan pada embrio katak.
15
TOPIK V
PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM 1
I. DASAR TEORI
Embriogenesis atau perkembangan embrio adalah tahapan
proses perkembangan embrio setelah terjadi fertilisasi hingga
terbentuknya fetus. Perkembangan embrio ayam merupakan salah
satu perkembangan embrio yang mudah untuk diamati. Embrio
unggas juga memiliki kemiripan dengan embrio mamalia, yaitu
mempunyai membrana foetalis yang disebut amnion. Perkembangan
embrio pada ayam terjadi di luar tubuh induk, di dalam cangkang
telur yang keras yang merupakan pelindung embrio. Pengamatan
perkembangan embrio ayam baru dapat diamati dengan jelas dengan
bantuan mikroskop.
Pembelahan sel embrio pada ungas terjadi pada daerah yang
berbentuk cakram yang disebut blastodisc. Pada bagian tengah
blastodisc berwarna terang, sedangkan bagian tepi yang disebut area
tepi (periblast) berwarna gelap. Periblast merupakan gabungan
bagian periphere (tepi) blastodisc dengan kuning telur. Untuk
membantu mengidentifikasi perubahan yang terjadi, berikut adalah
penjabaran ciri-ciri embrio ayam pada beberapa umur :
1. 16 JAM POST FERTILISASI
16
-
17
Gambar 5.4 Preparat Embrio Ayam 18 post fertlisasi
- Primitive pit menebal membentuk Hensen’s node
- Hensen’s node nantinya akan berkembang menjadi somite
- Mulai terbentuk lekukan-lekukan calon GIT
-
-
-
-
-
-
18
4. 24 JAM POST FERTILISASI
II. TUJUAN
Mempelajari tahapan perkembangan organ pada embrio ayam
pada 16 jam, 18 jam, 21 jam dan 24 jam.
19
IV. CARA KERJA
1. Amatilah secara seksama preparat mikroskopis yang ada di
atas meja kerja. Gunakan makrometer atau mikrometer
okuler untuk memfokuskan gambar preparat pada
mikroskop. Perhatikan pula jika ada bagian yang ditunjuk
pada mikroskop.
2. Gunakan gambar pada buku penuntun praktikum sebagai
pembanding gambaran yang nampak pada mikroskop.
V. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan ciri-ciri perkembangan embrio ayam pada umur 16
jam!
2. Sebutkan organ yang berkembang pada embrio ayam pada
umur 24 jam!
20
TOPIK VI
PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM 2
21
- Mulai terbentuk kantung untuk terbentuknya otak
- Somite makin banyak
- Mulai terbentuk jantung
- Mulai terbentuk calon telinga
- Bagian posterior tail fold (calon ekor)
- Kepala mulai terangkat
- Mulai terbentuk vena vitellina dan arteri vitellin
- Primitive streak tertutup neural tube calon foramen vertebrae
22
- Otak terbentuk dan terbagi menjadi 3 bagian (proencephalon,
mesencephalon, rhombencephalon)
- Vena vitellina dan arteri vitellina tampak jelas
- Terbentuk calon amnion
- Terbentuk aorta
- Somite ada 25
23
- Mulai terbentuk allantois
- Jantung mulai tersekat
- Otak terbagi menjadi 5 bagian : telencephalon, diencephalon,
mesencephalon, myelencephalon, dan metencephalon
II. TUJUAN
Mempelajari tahapan perkembangan organ pada embrio ayam 33
jam, 48 jam dan 72 jam post fertilisasi.
24
TOPIK VII
PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM 3
II. TUJUAN
27
Mempelajari tahapan perkembangan organ pada embrio umur
ayam 10 hari.
X. CARA KERJA
1. Amatilah secara seksama preparat mikroskopis yang ada di
atas meja kerja. Gunakan makrometer atau mikrometer
okuler untuk memfokuskan gambar preparat pada
mikroskop. Perhatikan pula jika ada bagian yang ditunjuk
pada mikroskop.
2. Gunakan gambar pada buku penuntun praktikum sebagai
pembanding gambaran yang nampak pada mikroskop.
28
TOPIK VIII
FETUS KAMBING
II. TUJUAN
Mengetahui plasenta pada kambing dan fetus kambing yang
telah mengalami organogenesis.
29
IV. CARA KERJA
Pengamatan pada plasenta dan fetus dilakukan dengan seksama,
dicatat bagian-bagian yang diamati dan didokumentasikan dengan
kamera digital.
30
TOPIK IX
MALFORMASI KONGENITAL
31
pencegahan cacat pada janin lahir (Haschekk dan Rousseaux,
1991).
II. TUJUAN
Mengetahui berbagai macam abnormalitas yang bisa terjadi
pada fase perkembangan embrio.
3.2 Bahan
1. Jurnal malformasi kongenital
2. Makalah malformasi kongenital
3. PPT malformasi kongenital
32
DAFTAR PUSTAKA
33