KOMKES-6
HOME GROUP 3
BAB 1
PENDAHULUAN
kesehatan adalah ilmu yang mempelajari cara berkomunikasi yang efektif untuk
buruk. Selain dengan pasien, antar sesama rekan kerja juga harus menjalin
obat yang diberi sesuai dengan penyakit pasien dan tidak menjadi racun.
Komunikasi kesehatan yang baik harus diiringi dengan sikap yang benar
ketika menghadapi berbagai situasi seperti pasien ketika sedang marah, sedih
seperti itu. Ini salah satu yang akan dipelajari dalam komunikasi kesehatan agar
hambatan ini tidak menggangu proses komunikasi kesehatan yang berakibat pada
1.3 Tujuan
Pembaca mampu memahami dan dapat melakukan komunikasi kesehatan dengan
Dalam penulisan makalah ini, penulis membagi makalah ini menjadi tiga
bab. Pada bagian pertama terdapat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,
berisi pembahasan dari rumusan masalah. Bagian ketiga berisi penutup yang
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep umum komunikasi kesehatan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan oleh pasien atau tenaga
disebut sebagai bagian dari komunikasi antar dua individu yang berfokus
maupun komunitas untuk mengerti serta menerapkan cara agar mencapai kondisi
sehat.
c. Media : Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk
d. Penerima : Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber.
atas, antar orang yang melakukan komunikasi akan ada yang bertindak sebagai
sender dan receiver. Peran sender dan receiver tidak bersifat permanen di mana
suatu saat receiver dapat beralih peran sebagai sender dan sebaliknya. Proses
Otonomi adalah hak individu untuk memutuskan suatu hal untuk dirinya sendiri.
b. Beneficence
Prinsip ini berkaitan dengan gagasan untuk mendapatkan keuntungan bagi pasien,
c. Non-maleficence
pasien. Hal ini berarti tenaga kesehatan harus mendedikasikan dirinya untuk
Justice menekankan bahwa tenaga kesehatan harus bersikap adil kepada pasien.
Tenaga kesehatan harus membantu menolong pasien dengan situasi yang sama
Persepsi diutarakan oleh Robbins dan Judge (2009) yang menyatakan bahwa
kesan sensori mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Persepsi
mengatur dan menginterpretasikan sesuatu dengan arti yang didapat tidak sesuai
terjadinya persepsi seperti objek sebagai sasaran persepsi, perhatian agar fokus
ketika menerima resepsi , alat indera sebagai reseptor , saraf sensoris yang
yang dilihat. Persepsi juga dipengaruhi oleh dua faktor besar. Pertama, fungsional
yang artinya berasal dari kebutuhan, kegembiraan, pelayanan, dan pengalaman.
Kedua, struktural yang artinya berasal dari stimulus dan efek netral sistem syaraf.
verbal menggunakan simbol yang aturannya dibuat oleh manusia sesuai dengan
dan lima variabel. Keenam faktor tersebut meliputi persepsi yang harus sama di
antara kedua-belah pihak, nilai yang harus sama agar tidak ada perbedaan
interpretasi pesan, latar belakang budaya seseorang yang jika tidak sama akan
harus sama dengan cara mengubah bahasa yang digunakan menjadi lebih mudah
dimengerti agar tidak terjadi perbedaan pengertian, peran yang harus sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, dan lingkungan yang kondusif agar tidak
pada posisi atau peranan yang dialami orang lain, kontrol yang terbagi menjadi
kontrol personal yang mengatur keadaan diri seseorang dan kontrol relasional
yang mengatur hubungan dengan orang lain, kepercayaan yaitu situasi di mana
hambatan dari pengirim pesan, penerima pesan, bahasa sandi, media, dan
secara langsung menangkap umpan balik dari setiap komunikasi mereka baik
dapat menjaga kerahasian dan teguh. Sebagai seorang konselor maka tenaga
pasien.
menjadi penyebab masalah tersebut? Apa yang pasien telah tahu tentang
d. Prioritaskan solusi
Konselor akan berkerja samalah dengan pasien untuk memilih yang terbaik bagi
kondisi pasien. Bantu pasien untuk mengatasi kekurangan solusi yang akan
mereka hadapi.
e. Membuat rencana
Ulas kembali rencana prosedur yang akan dilakukan. Beri waktu kepada
pasien untuk memikirkan pilihan pilihan yang tersedia. Jika solusi yang
buruk. Berita buruk dapat diartikan sebagai informasi yang bersifat negatif dan
dapat memberi efek serius kepada individu dalam memandang masa depannya.
Penyampaian berita buruk merupakan tugas yang membuat stress dan tertekan
meskipun begitu setiap pasien berhak mendapatkan informasi yang benar tentang
berita buruk. Salah satu caranya adalah dengan mengulas rencana penyampaian
berita kepada pasien dan bagaimana sesorang akan merespon emosi dan
pertanyaan susah pasien. Akan lebih baik jika penyampaian berita buruk
dilakukan di tempat yang privat dengan mengajak salah satu orang terdekat
pasien. Disarankan untuk dilakukan saat duduk dan bentuk koneksi dengan
pasien pastikan anda telah mengelola kendala waktu dan interupsi saat
prognosis, dan detail penyakit mereka, namun ada beberapa pasien yang tidak.
kepada dokter tentang hal apa yang selanjutnya akan dibahasa pada pertemuan
berikutnya. contohnya " Bagaimana anda ingin saya membahas hasil test? apa
anda lebih ingin dijelaskan dengan detail? atau lebih singkat sehingga kita dapat
dampak syok yang akan datang dan memfasilitasi proses pengelolaan informasi.
informasi pastikan anda menggunakan kosa kata yang dimengerti pasien, jangan
sebagai “sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan
sebagainya); berang; gusar”. Dari definisi tersebut, istilah pasien yang marah
kesehatan untuk selalu siap dalam menghadapi situasi ini. Tenaga kesehatan juga
tetap harus menjaga ketenangan dirinya, tidak melakukan pembelaan diri, tidak
memancing agresivitas pasien, mengajak pasien menjelaskan penyebab amarah,
ke pelayanan bidan praktek swasta. Sang istri sudah mengeluh kesakitan namun
bidan belum datang. Saudara sebagai perawat yang membantu sedang bertugas
tersebut?” Jawaban saya sesuai dengan penjelasan diatas. Kita sebagai tenaga
kemaharan si bapak akan kecemasannya terhadap kondisi istri dan anaknya. Jika
memang si Bapak sudah marah besar, maka hal yang harus dialkukan perawat
untuk mengetahui apa penyebab sebenarnya. Selanjutnya jika sudah tau penyebab
kemarahan si bapak kita dapat menjelaskan kondisi Istri dan anaknya tanpa
menggunakan pembelaan diri dan haruslah tetap tenang juga tidak lupa mengucap
permohonan maaf. Sebisa mungkin gunakan nada rendah agar membuat Bapak
itu rileks dan jangan sampai terpancing emosi dengan nada bicara si Bapak yang
b. Pasien Geriatrik
Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia yang memiliki beberapa masalah
kesehatan, karena menurunnya berbagai fungsi tubuh. Dalam pokok bahasan ini
tersebut hidup sendiri dan belum mengikuti BPJS. Penghasilannya berasal dari
penyampaian dan bahasa yang baik agar pasien dapat mengerti. Dapat juga
c. Pasien Depresi
Depresi adalah suatu gangguan kejiwaan pada suasana hati yang ditandai
berguna, dan putus asa (Hawari, 2001). Hal-hal yang perlu dihindari dalam
berkomunikasi dengan pasien ini, jadilah pendengar yang baik, berikan gestur
dan ekpresi yang menenangkan, utarakan keprihatinan kita terhadap pasien, dan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan oleh pasien atau tenaga
yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan yang objektif. Bentuk komunikasi
kesehatan pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu verbal dan non-verbal.
aturannya dibuat oleh manusia sesuai dengan kebudayaan manusia pada setiap
daerah dan waktu penggunaan komunikasi verbal terikat pada waktu tertentu.
diri sendiri, tetapi juga perlu berkomunikasi dengan orang lain, maka akan
harinya. Maka dari itu seorang tenaga kesehatan harus mampu menyampaikan
berita buruk, menyikapi pasien marah, pasien depresi, dan pasien geriatric.
3.2 Saran
lebih tersampaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab4-
WIB )