Anda di halaman 1dari 7

Prose s Terjadinya Pernapasan

Terbagi dalam 2 bagian yaitu inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (hembuskan napas) . bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur dan terusmenerus. Bernapas merupakan gerak reflex yang terjadi pada otot-otot pernapasan. Reflex bernafas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak didalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflex bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan kekurangan dalam darah. Ibspirasi terjadi bila muskus diagfragma telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lau mengerut datar. Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebrata semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara didalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar.

Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi(diagfragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan antara rongga pleura dan paru-paru. Pernapasan dada. Pada waktu seseorang bernapas, rangka dada membesarbergerak, pernapasan ini dinamakan pernapasan dada. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada perempuan. Pernapasan perut. Jika pada waktu bernapas diagfragma turun-naik, maka ini dinamkan pernapasan perut. Kebanyakan pada orangtua, karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak zat kapur mengendap didalamnya dan ini banyak ditemukan pada pria.

Fisiologi Penapasan Oksigen didalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia sangat membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama 4 menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian. Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia serebralis, misalnya orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap, dan lain-lain. Bila oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti kebiru-biruan misalnya yang terjadi pada bibir, telinga, lengan, dan kaki (disebut sianosis) Pernapasan paru Pernapasan paru merupakan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi pada paruparu. Pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernapas yang oksigen masuk melalui trakea sampai alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonary. Alveoli memisahkan oksigen dari darah, oksigen menembus membrane, diambil oleh sel darah merah dibawa kejantung dan dari jantung dipompakan keseluruh tubuh.

Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yang menembus mambran alveoli. Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakjir sampai pada mulut dan hidung. Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmuner : 1. Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar 2. Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh, karbon dioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru 3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat yang bisa dicapai untuk semua bagian 4. Difusi yang menembus membrane alveoli dan kapiler karbon dioksida lebih mudah berdifusi daripada oksigen. Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi ketika konsentrasi dalam darah mempengaruhi dan merangsang pusat pernapasan terdapat dalam otak untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga terjadi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih banyak. Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari seluruh tubuh masuk kedalam jaringan yang akhirnya mencapai kapiler. Darah mengeluarkan oksigen kedalam jaringan, mengambil karbon dioksida untuk dibawa ke paru-paru dan paru-paru terjadi pernapasan eksterna. Berdasarkan daya muat udara dalam paru-paru 4500-5000 ml (4,5-5 liter). Udara yang diproses dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi) hanya 10%, ml disebut juga udara pasang surut

(tidal air) yaitu dihirup dan yang dihembuskan pada pernapasan biasa. Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Pernapasan secara normal, ekspirasi akan menyusul inspirasi dan kemudian istirahat. Pada bayi ada kalanya terbalik, inspirasi-istirahat-ekspirasi, disebut juga pernapasan terbalik.

Tekanan dalam system paru

a. Kurva tekanan nadi divertikel kanan Kurva dengan tekanan nadi dari ventrikel kanan dan arteri paru sangat berbeda dengan tekanan aorta yang jauh lebih tinggi. Tekanan sistolik di ventrikel kanan pada orang normal hnay rata-rata 25 mmHg yaitu 1/5 dari yang pada ventrikel kiri b. Tekanan di arteri paru Selama systole tekanan di arteri paru pada dasarnya sama dengan tekanan di ventrikel kanan, akan tetapi setelah katup paru menutup pada akhir systole tekanan ventrikel menurun seketika. Sedangkan tekanan arteri paru menurun secara lambat sewaktu darah mengalir melalui kapiler paru. c. Tekanan kapiler paru Tekanan kapiler paru rata-rata 7 mmHg. Tekanan kapiler yang rendah berhubungan dengan fungsi pertukaran cairan didalam kapiler d. Tekanan atrium kiri dan vena paru Tekanan rata-rata atrium kiri dan vena-vena paru utama rata-rata 2-5 mmHg yang tidak dapat diukur secara langsung melainkan hanya dapat diperkirakan dengan mengukur jepitan paru dengan memasukkan kateter malalui sisi kanan jantung. Ini dilakukan untuk mempelajari perubahan tekanan di atrium kiri pada gagal jantung kongestif.

Volume darah di paru-paru Volume darah di paru-paru kira-kira 450 ml, sekitar 9% dari volume darah total system sirkulasi (70ml)O berada pada kapiler sedangkan sisanya dibagi sama rata antara arteri dan vena. Bila sesorang menghembuskan udara dengan sangat kuat sehingga timbul tekanan tinggi di paru-paru sebanyak 250 ml, darah dapat dikeluarkan dari sitem sirkulasi paru ke sirkulasi sitemik. Begitu pula hilangnya darah dari sirkulasi sitemik karena peredaran dapat dikompensasi sebagian oleh pergeseran darah secara otomatis dari paru-paru ke pembuluh darh.

Aliran darah melaui paru-paru Aliran darah melaui paru-paru pada dasarnya sama dengan curah jantung karena itu factor yang mengendalikan curah jantung terutama factor perifer. Pembuluh paru berfungsi sebagai tabung yang pasif dan mudah meregang membesar pada peningkatan tekanan dan mengecil pada penurunan tekanan. Oksigen darah secara optimal perlu didistribusikan ke segmen-segmen paru yang alveolinya teroksigenasi atau berproses dengan baik. Bila konsentrasi oksigen di alveoli menurun dibawah normal, tekanan vaskuler meningkat. Pada kadar oksigen yang sangat rendah akan meningkatkan kontriksi arteri kecil. Vasokonstriktor disekresi oleh sel epitel sehingga alveolus akan mengalami hipoksia. Pengendalian saraf otonom terhadap aliran darah di paru-paru mempunyai peran yang cukup besar dalam mengandalikan darah paru. Perangsangan serat vagus ke paru=paru menyebabkan tekanan vaskuler sedikit menurun dan perangsangan simpatis sedikit naik pada tahanan kedua, pengaruh ini mungkin terjadi pada emboli kecil.

Pengaruh kenaikan curah jantung terhadap sirkulasi paru Selama bekerja berat, aliran darah melalui paru meningkat sampai 4 kali lipat. Aliran ekstra ini ditampung dalam 2 cara : 1. Dengan meningkatkan jumlah kapiler yang terbuka sampai 3 kali. 2. Dengan merenggangkan semua kapiler dan meningkatkan kecepatan aliran disetiap kapiler lebih dari 2 kali lipat. Kempuan paru utnuk menampung kenaikan aliran darah yang besar ini akan menghemat energy jantung sisi kanan dan mencegah kenaikan yang berarti pada tekanan kapiler paru yang mencegah terjadi edema paru selama kenaikan curah jantung. Dinamika kapiler paru Dinding alveolus dibatasi oleh begitu banyak kapiler. Pada banyak tempat kapiler ini hampir saling bersentuhan satu sama lain. Darah kapiler mengalir pada dinding seperti lembaran.

Tekanan kapiler paru rata-rata sekitar 2 mmHg dan tekanan arteri paru 15 mmHg sehingga tekanan kapiler paru rata-rata terletak diantara nilai kedua tersebut. Lamanya darah beredar dikapiler 0,8 detik. Peningkatan curah jantung akan memperpendek waktu sampai 0,3 detik. Pemendekan ini akan membuka kapiler tambahan. Pada keadaan normal biasanya tertutup untuk menampung kenaikan aliran darah sehingga darah yang mengalir melalui kapiler menjadi teroksigenasi dan melepaskan karbon dioksida.

Dinamika pertukaran cairan yang melalui kapiler paru secara kualitatif sama dengan dinamika cairan pada jaringan perifer. Namun secara kuantitatif terdapat perbedaan : 1. Tekanan kapiler paru cukup rendah (kurang dari 7 mmHg) disbanding tekanan kapiler fungsional pada jaringan perifer (17 mmHg) 2. Tekanan cairan interstisial dalam paru sedikit lebih negative daripada tekanan cairan interstisial dijaringan subkutan perifer. 3. Kapiler paru lebih mudah dilalui oleh molekul protein sehingga tekanan osmotic koloid pada cairan interstitial paru kira-kira 14 mmHg, yaitu kurang dari setengah tekanan osmotic koloid di jaringan perifer. 4. Dinding alveolus sangat tipis dan epitel alveolus yang menutupi permukaan alveolus sangat lemah sehingga sel-sel setiap tekanan positif dalam ruang interstisial lebih besar dari tekanan atmosfer (lebih dari 0 mmHg) yang menyebabkan cairan melimpah dari ruang enterstisial kedalam alveolus. Cairan dalam rongga pleura Bila paru-paru mengembang dan berkontraksi selama bernapas normal maka paru-paru bergerak kearah depan dan kearah belakang rongga pleura. Untuk memudahkan pergerakan ini terdapat lapisan tipis cairan mukoid yang terletak diantara pleura parietalis dan pleura viseralis.

Dinamika pertukaran cairan dalam ruang pleura masing-masing dari kedua pleura merupakan membrane serosa masenkim yang berpori-pori. Sejumlah kecil transudat cairan interstisial dapat terus menerus masuk kedalam ruang pleura. Cairan ini membawa protein jaringan yang member sifat mukoid pada cairan pleura sehingga memungkinkan pergerakan paru berlangsung dengan sangat mudah. Jumlah total cairan dalam setiap rongga pleura sangat sedikit hanya beberapa milliliter. Jumlah ini menjadi jauh lebih cukup untuk memisahkan kedua pleura, maka kelebihan tersebut akan dipompakan keluar oleh pembuluh limfatik yang membuka secra langsung dari rongga pleura kedalam mediastinum, permukaan superior diagfragma, dan permukaan lateral dari pleura parietalis.

Pengendalian pernapasan Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu kimiawi dan pengendalian saraf. Adanya factor tertentu, merangsang pusat pernapasan yang terletak didalam medulla oblongata, yang bila dirangsang mengeluarkan impuls yang disalurkan melalui saraf spinalis ke otot pernapasan (otot diagfragma atau interkostalis) Pengendalian oleh saraf Pusat otomatik dalam medulla oblongata mengalirkan impuls eferan ke otot pernapasan, melalui radiks saraf servikalis diantarkan ke diagfragma oleh saraf frenikus. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kirakira 15 kali setiap menit. Pengendalian secra kimia Pengendalian dan pengaturan secara kimia meliput: frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. Karbon dioksida adlah produksi asam dari.LANJUT HAL 204

Anda mungkin juga menyukai