A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan
yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Pada bab ini akan dibahas tentang sistem reprosuksi yang terjadi pada
manusia. Di dalamnya akan mempelajari sistem reproduksi pria dan wanita
(mencakup tentang organ reproduksi, gametogonium, dan hormon), menstruasi,
fertilisasi dan kehamilan. Termasuk berbagai kelainan atau penyakit yang dapat
terjadi pada sistem reproduksi manusia.
2. Kompentensi Inti
3. Menjelaskan struktur fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan dan/atau penyakit yang mungkit terjadi serta implikasi pada salingtemas.
4. Kompetensi dasar
3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang
meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, dan pemberian ASI, serta
kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
B.
PENYAJIAN
Testis
Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria,
terletak di bawah penis, dalam scrotum (kantung zakar). Testis
merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan
(36,7oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis
terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan
kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh
lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar (skrotum).
Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon
kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah yang membuat
sifat jantan, seperti otot-otot yang menonjol, suara besar, dan
sebagainya. Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut
tubulus
seminiferus
yang
merupakan
tempat
pembentukan
besar
yang
berfungsi
menyediakan
makanan
bagi
dan
peradangan
testis
sehingga
menimbulkan
kemandulan.
b)
Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat
reproduksi pria terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi, dan uretra.
1. Saluran epididimis
Saluran ini berjumlah sepasang dan merupakan saluran
yang berkelok-kelok yang keluar dari testis. Saluran epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai
sperma matang dan bergerak ke vas deferens.
2. Vas deferens
Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis.
Saluran ini tidak menempel pada testis dan ujung salurannya
terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi saluran ini adalah
sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
kantung semen (kantung mani/vesikula seminalis).Vas deferens
menghasilkan sekret dan kelenjar, Fungsi dari sekret ini antara lain
seperti berikut:
a.
3. Saluran ejakulasi
Saluran
ejakulasi
merupakan
saluran
pendek
yang
2)
3)
4)
c)
seminalis
prostat
dan
kelenjar
Cowper
berfungsi
untuk
a) Penis
Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat
kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk
urinasi. Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra
pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh
darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
b) Scrotum (kantung zakar)
Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di
antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
1. Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum
kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum
untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi
terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas
maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk
membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila
udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati
tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk
menunjang fungsi dari testis.
2. Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding
perut. Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis
agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan
baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih rendah dari suhu di dalam
tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi
perkembangan
spermatogonium
menjadi
sperma
matang
seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat
dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap
produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi
spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang
akan kehilangan tingkat kesuburan. Selain usia, faktor lain yang mengurangi
kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang yang
sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini
disebabkan karena sperma belum sempat dewasa sehingga tidak dapat
membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak pernah
dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu diserap oleh
tubuh.
c.
membentuk
sperma,
terutama
pembelahan
meiosis
untuk
spermatogenesis.
Proses
pemasakan
spermatosit
menjadi
Folikel
adalah
struktur
seperti
bulatan-bulatan
yang
d) Vagina
Vagina ialah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke
arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan
banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran
bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina
dan kelenjar Bartholin.
(a)
(b)
Gambar 4. Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b)
samping
Hormon
gonadotropin
merangsang
kelenjar
pituitari
untuk
lainnya.
Selain
itu,
estrogen
juga
membantu
pertumbuhan
lapisan
pengeluaran
hormon
estrogen.
Estrogen
berfungsi
untuk
progesteron
dan
estrogen
berhenti
dikeluarkan,
maka
1. Reaksi kortikal dan zona : sebagai akibat terlepasnya butir kortikal oosit.
a. Selaput oosit tidak dapat ditembus lagi oleh spermatozoa lain
b. Zona pelusida butirmengubah struktur dan komposisinya untuk
mencegah penambatan dan penetrasi sperma. Dengan cara ini
2.
kedua.
Oosit
menyelesaikan
menghasilkan satu mudigah pria (XY). Oleh karena itu, jenis kelamin
kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat pembuahan.
3)
Dimulainya pembelahan. Tanpa pembuahan,oosit biasanya akan
berdegenerasi 24 jamsetelah ovulasi.
tiap
1 ml
semen
mengandung
120 juta
mendekati
ovom
di
tuba
fallofi.Sekitar
20%
spermatozoon
pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sama besarnya dengan bentuk
seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut
blastula dengan rongga di dalamnya yang disebutblastocoel atau blastosol. Blastosit
terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
a) Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan
membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Selsel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk
mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien
tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel
trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta
sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat
membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.
Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu
proses transportasi, respirasi, ekskresi, dan fungsi-fungsi penting lainnya
selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan
membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar,
termasuk kekeringan. Macam-macam membran kehamilan adalah sebagai
berikut:
1. Sakus vitelinus
Sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk
kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm
(lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat
pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama
embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk
korion.
2. Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi
embrio. Embrio membentuk vili korion atau jonjot-jonjot di dalam
endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah embrio yang
berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di
dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium
uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi
bagi embrio.
3. Amnion
Amnion
embrio dalam suatu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan
amnion berfungsi menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas,
juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta
guncangan dari luar.
4. Alantois
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari).
Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium
uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang
menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan
sisa metabolisme, seperti karbondioksida dan urea untuk dibuang oleh
ibu.
b) Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal
embrio atau embrioblas. Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar
yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm) .
Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berbagai
organ (organogenesis) pada minggu keempat sampai kedelapan.
embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel (rongga yang berisi cairan).
Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim
proteolitik sehingga mampu terjadi implantasi pada endometrium. Sementara,
embrioblas merupakan sel-sel bagian dalam blastosit yang terdapat bintik benih
sebagai hasil pembelahan selnya. Antara tropoblas dan bintik benih dipisahkan oleh
bagian berisi cairan yang disebut selom.
Sewaktu berada di dalam rahim, embrio ini juga selalu membelah dan
mengalami perkembangan untuk membentuk janin(fetus).Tahap blastulasi terjadi pada
minggu pertama setelah fertilisasi. Pada saat ini embrio masih sangat kecil. Walaupun
dalam kurun waktu itu ia telah terdiri atas ratusan sel-sel kecil yang berkumpul
membentuk bola kecil yang berukuran hampir sama dengan kepala jarum pentul. Pada
proses pembentukan blastula, sel-sel membelah dengan cepat dan terjadi migrasi sel
di dalam embrio, yang membentuk dua bagian utama, yaitu embrio yang nantinya
berkembang menjadi janin dan membran ekstra embrio yang nantinya membentuk
plasenta, amnion, dan tali pusar. Ketiga bagian ini berfungsi untuk menunjang
kehidupan janin, antara lain:
1. Untuk memberikan nutrisi,
2. Pertukaran gas, dan
3. Menahan goncangan
Plasenta juga dapat menghasilkan hormon-hormon tertentu, antara lain
mengatur hormon kelenjar dan relaksin yang berfungsi untuk fleksibilitas simfibis
pubis dan organ-organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran.
Setelah itu, dilanjutkan dengan proses gastrulasi yang terjadi pada minggu ke-3. Pada
proses gastrulasi, jaringan sudah membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan ektodermis,
mesodermis, dan endodermis.
Ketiga lapisan jaringan tersebut akan mengalami diferensiasi dan spesialisasi
membentuk organ dan sistem organ.
1. Lapisan ekstroderm akan membentuk organ-organ seperti saraf, hidung,
mata, kelenjar kulit dan berkembang menjadi jaringan epidermis.
2. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk organ ginjal, limpa,
3.
kelenjar kelamin, jantung, pembuluh darah, getah bening, tulang dan otot.
Lapisan endoderm akan membentuk organ hati, pankreas, saluran
dilahirkan. Kadar hormon estrogen pada seorang wanita yang hamil sedikit. Hormon
estrogen ini akan membantu kontraksi uterus. Selain itu, dihasilkan pula hormon
oksitosin yang fungsinya sama seperti estrogen.
menjadi
bayi
yang
sempurna,
proses
dilanjutkan
dengan
c) Tahapan terakhir adalah keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini
akan dipotong dan dijepit sehingga menjadi pusar.
dihasilkan
oleh
membran
ekstraembrionik
dengan
fungsi
Air susu ibu dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara seorang wanita
yang dapat memproduksi, biasanya dihasilkan setelah kehamilan tua atau setelah
melahirkan.
a) Struktur dan Fisiologi Payudara
Semua mamalia memiliki kelenjar mammae. Payudara manusia
berbentuk kerucut, dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga
keenam atau ketujuh.Payudara mempuyai jaringan kelenjar, duktus, jaringan
buluh limfe. Jaringan kelenjarnya terdiri atas 15-25 lobus, masing-masing
bermuara ke dalam duktus ekskretorius tersendiri yang berakhir di puting
susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki basis puting susu untuk
membentuk sinus susu. Sinus ini berfungsi sebagai reservoir susu selama masa
menyusui. Tiap lobus dibagi lagi menjadi 50-75 lobulus yang bermuara ke
dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus ekskretorius
lobus itu.
Puting susu dan areola mengandung otot polos yang berfungsi
menyempitkan areola dan menekan puting susu. Kontraksi otot polos
membuat puting susu tegak dan keras, dengan demikian akan mempermudah
pengosongan sinus susu.
Kulit puting susu dan areola berpigmen banyak dan tidak berambut,
tetapi
kadang-kadang
ditemui
pada
areola
mengandung
folikel
disebut kolostrum. Setelah lahirnya anak, jika ibu tersebut menyusui dalam 24
jam, sekresi kolostrum berhenti dan mulai timbul sekresi air susu ibu (ASI).
Selama menyusui, payudara membesar. Proses kendali neuroendokrin
payudara dapat diuraikan sebagai berikut.
b) Manfaat Air Susu Ibu (ASI)
Pada proses kehamilan yang normal, setelah janin ber-usia 9 bulan 10 hari,
akan dilahirkan. Setelah lahir, bayi akan memasuki masa pertumbuhan pasca
kelahiran.
Ketika baru saja dilahirkan, bayi sudah memerlukan makanan, akan tetapi tidak setiap
makanan bisa diberikan pada bayi, sebab bayi membutuhkan makanan khusus dan
makanan itu sudah disediakan oleh ibunya, yakni (ASI)air susu ibu.
Air susu ibu (ASI) mempunyai peranan yang penting bagi seorang bayi, yaitu
untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi.Ketika
seorang bayi berusia di bawah 4 bulan, mereka belum diberikan makanantambahan,
karena pencernaannya masih halus sekali sehingga bayi hanya memerlukan makanan
khusus yang berbentuk cair, yaitu susu.
ASI mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan sangat
sesuai dengan pencernaan bayi. Keutamaan ASI lainnya adalah bebas bakteri dan
dapatmemberikan kekebalan pasif pada bayi, serta dapat mengurangi resiko bayi
terkena infeksi.
Pemberian ASI saja pada bayi yang berumur di bawah 4 tahun ini disebut
pem-berian ASI eksklusif. Ini merupakan salah satu cara untuk mencapai sasaran
kesejah-teraan ibu dan anak. Tetapi dalam praktik-nya ternyata di Indonesia pada saat
ini perilaku pemberian ASI eksklusif belum seperti yang diharapkan, padahal
pemerintah sudah mencanangkan program pemberian ASI eksklusif sejak tahun 1990.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang ibu kurang bisa memberikan ASI terhadap
bayinya, antara lain karena kesibukan kerja, hilangnya kepercayaan diri, kurangnya
penerangan, dan sosialisasi.
c) Kebaikan ASI sebagai makanan bayi
ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi.
Laktosa dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat. Asam
laktat dalam susu bayi bermanfaat untuk :
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen
2. Menghambat pertumuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
berbagai asam organik dan mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
dan magnesium.
ASI tidak mengandung bibit penyakit, justru mengandung zat penolak
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan yang
terdapat dalam ASI antara lain laktoferin, dan antibodi yang dapat
6.
Mekanisme
Akibat
Pil yang mengandung hormon iniHipofisis
Suntikan
depoprovera
Susuk KB
anterior
tidak
kulit
Gulungan
plastik
dimasukkanMencegah implantasi
kedalam uterus
Spons vagina Spons yang diberi spermisidaMembunuh
sperma
yang
ke vagina
Cawan plastik dimasukkan padaMenghalangi sperma yang
Karet KB
vagina
masuk
4) Kutu Pubis
Serangan kutu yang hinggap pada rambut di area vagina ini bisa
membuat penderitanya merasa amat tidak nyaman. Kutu dengan nama latin
Phthiruspubis ini ukurannya amat kecil, tetapi masih kasat mata dan berwarna
kelabu kekuningan. Kutu pubis beraksi dengan cara menancapkan kepalanya
ke kulit, di mana ia mengisap darah dari pembuluh darah yang kecil. Gejala
terjangkit kutu pubis adalah gatal yang tidak berkesudahan walau sudah
digaruk. Pada beberapa orang, garukan yang kuat bahkan bisa menimbulkan
ruam alergi yang meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Cara penularan Kutu Pubis:
Dalam kondisi kenyang, kutu pubis dapat hidup di luar tubuh selama
satu hari. Karenanya, kutu tersebut bisa berpindah ke orang lain apabila ia
jatuh ke pakaian dalam, selimut, ataupun handuk. Telur kutu yang melekat
pada kain dapat bertahan sampai 6 hari, sehingga orang dapat tertular kutu
pubis karena menggunakan pakaian, handuk atau tidur di ranjang orang lain.
Kutu pubis dapat dijumpai pula di ketiak dan kulit kepala, biasanya karena
terbawa dari area kemaluan melalui jari atau kuku.
Pengobatan Kutu Pubis:
Biasanya dokter akan memberikan sejenis krim yang mesti dioleskan
ke area yang terjangkit dan dibilas setelah sepuluh menit. Ada pula sabun
khusus yang mesti digunakan setiap kali membersihkan area vagina. Jangan
lupa mencuci baju, handuk, selimut, dan lain-lain sebelum pengobatan
dimulai.
Pencegahan Kutu Pubis:
Menjaga kebersihan pribadi dan pasangan, serta sedapat mungkin
jangan meminjam pakaian (apalagi pakaian dalam) dan handuk orang lain.
5) Kanker vagina
Kanker vagina merupakan kanker yang terjadi pada wanita.
Penyebabnya bisa karena adanya infeksi virus pada vagina.
6) Kanker rahim
kanker rahim merupakan gangguan yang ditandai dengan perdarahan
pada vagiana secara tidak normal.
7) Prostatis
14) Impotensi
Merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan
ereksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan
produksi hormon testosteron, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alkohol,
dan gangguan sistem saraf.
15) Infertilitas (Mandul)
Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria atau wanita.
Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit, seperti impotensi,
ejakulasi dini, adanya sumbatan pada saluran sperma, adanya kelainan gerak
sperma dan kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh
kelainan lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan pada saluran
telur, menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.
16) Kanker Ovarium
Merupakan kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau
kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang
sudah menopause (berumur 50 tahun ke atas).
17) Kanker Payudara
Merupakan kanker yang menyerang payudara. Seorang wanita yang
tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.
18) Kanker Prostat
21) Orkitis
Merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh
virus
C. LATIHAN
1. Meiosis pada tubuh laki-laki terjadi di dalam . . . .
a. Testis
b. Kelenjar prostat
c. Tuba falopi
d. Folikel
e. Ovarium
2. Janin yang berkembang di rahim ibu akan memperoleh makanan yangterdapat di . . . .
a. Endometrium
b. Uterus
c. Plasenta
d. Tuba falopi
e. Tali ari
3. Hampir seluruh wanita usia subur mengalami menstruasi. Artisebenarnya mensturasi,
yaitu . . . .
a. Rahim mengalami pendarahan
b. Folikel de graaf mengalami pemasakan
c. Terbentuknya corpus luteum dalam rahim
d. Menebalnya dinding rahim
e. Meluruhnya dinding rahim
4. Seluruh kegiatan reproduksi manusia diatur oleh bagian otak yang disebut . . . .
a. Pituitari
b. Hipotalamus
c. Hipofise
d. Talamus
e. Serebelum
5. Hormon yang berperan dalam pembentukan dan pematangan spermatozoa dan ovum
adalah . . .
a. FSH
b. LH
c. Testoteron
d. Estrogen
e. Oksitoksin
6. Tempat terjadinya fertilisasi pada alat reproduksi wanita adalah....
a. Vagina
b. Uterus
c. Oviduk
d. Endometrium
e. Korpus luteum
7. Saat menembus membran plasma, hanya kepala sperma saja yang masuk ke dalam
membran sel, sedang ekornya melebur di....
a. Korona radiata
b. Zona pelusida
c. Membran vitelina
d. Membran plasma
e. Inti sel
8. Tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh darah pertama embrio yaitu....
a. Alantois
b. Amnion
c. Korion
d. Sakus vitelinus
e. Plasenta
9. Pada fase gastrula dujumpai beberapa lapis jaringan embrional. Lapisan yang akan
berkembang menjadi jaringan saraf adalah....
a. Archenteron
b. Gastrocoel
c. Endoderm
d. Mesoderm
e. Ektoderm
10. Hormon yang berfungsi untuk meningkatkan sekresi air susu adalah....
a. Estrogen
b. Progesteron
c. Mammotropin
d. Prolaktin
e. Relaksin