Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Munculnya masalah-masalah lingkungan dan alam pada akhirakhir ini semakin mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Adanya
masalah global warming, pencemaran lingkungan, pembakaran dan
pembabatan hutan liar, banyak hilangnya lahan subur pertanian
karena dijadikan kawasan pemukiman yang dari hari kehari semakin
meningkat, dan musnahnya beberapa spesies penting dan langka,
semakin memperbanyak masalah tentang lingkungan pada saat ini,
dan beberapa masalah lainnya yang turut menambah banyak
masalah dalam masalah-masalah lingkungan seperti revolusi industri,
majunya teknologi dan meningkatnya perkembangan transportasi.
Negara kita Indonesia dan khususnya kota palembang juga
muncul banyak sekali masalah, seperti polusi yang ditimbulkan oleh
asap kendaraan maupun pembakaran hutan, berkurangnya sumber
air bersih baik dari dalam tanah maupun dari sungai, tanah longsor,
banjir yang meredam lahan persawahan dan pemukiman penduduk
bahkan sampai ke kota-kota besar, kekurangan bahkan kepunahan
populasi binatang, rusaknya lapisan ozon yang merupakan filter
cahaya matahari ke bumi, sampai kepada masalah meluapnya lumpur
panas

dari

dalam

bumi

yang

menggusur

kehidupan

alam

di

sekitarnya.
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat
campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem, sehingga
lingkungan hidup dapat diartikan sebagai ekosistem dimana terdapat
keberadaan manusia atau kepentingaan manusia di dalamnya.
Sedangkan menurut undang-undang definisi lingkunagn hidup adalah
sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup temasuk manusia dan perilakunya yang

menentukan kehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk


lainnya (Henny,2010,8).
Menurut undang-undang lingkungan hidup (UULH, 1982) ekositem
adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Perlu diketahui
bahwa

di

dalam

ekosistem

terdapat

makhluk

hidup

dan

lingkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuh-tumbuhan, hewan


dan manusia. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada diluar individu. Menurut UULH tahun 1982 bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya,
yang mempengruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya (Djamal,20012,27-28).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Makna Lingkungan dan Konsep Ekosistem.
2. Faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan

dan

ekosistem
3. Keadaan lingkungan dan ekosistem persawahan di daerah tegal
binangun
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Makna Lingkungan dan Konsep Ekosistem
2. Untuk mengetahui pengaruh kerusakan lingkungan dan konsep
ekosistem
3. Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan ekosistem di
daerah tegal binangun

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Lingkungan dan Konsep Ekosistem
Masyarakat internasional mengenal indonesia sebagai salah satu
negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tertinggi dan
ekosistem yang beragam, mulai dari terumbu karang hingga puncak
gunung bersalju.namun, tantangan untuk melestarikan sumberdaya
alam,

hutan,

dan

keanekaragaman

hayatinya

juga

semakin

meningkat. Kawasan hutan mengalami tekanan deforestasi dan


degradasi akibat kegiatan-kegiatan yang sah dan tidak sah, terencana
dan tidak terencana, termasuk kebakaran hutan, konversi hutan,
penebangan hutan, dan konversi lahan gambut. Kondisi ini memicu
persoalan

baru

berupa

menurunnya

kualitas

lingkungan

bagi

kehidupan manusia, kualitas habitat satwa liar dan kualitas daya


dukung

lingkungan

untuk

mencapai

pembangunan

yang

berkeberlanjutan (Suryadi,2007,10).
Manusia sebagai makhluk hidup yang
meningkatkan

kualitas

hidupnya,

berakal akan selalu

terutama

sejak

mengenal

peradaban ribuan tahun yang lalu. Peningkatan kualitas hidupnya,


terutama

sejak

mengenal

peradaban

ribuan

tahun

yang

lalu.

Peningkatan kualitas hidup ini terutama berkaitan dengan masalah


kesejahteraan manusia yang akan di perjuangkan terus sampai akhir
zaman nanti (Hilda,2010,1).

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia mempunyai


tujuan yang salah satunya untuk mengelola dan memakmurkan bumi
(khalifah). Akan tetapi sepanjang perjalanan sejarah manusia terjadi
dinamika sosial baik itu perubahan sosial masyarakat maupun
perubahan di lingkungan hidup, dan kesemuanya banyak terjadi
karena ulah manusia itu sendiri. Guna memakmurkan bumi dan
melestarikan umat manusia dan lingkungn hidupnya, maka hendaklah
manusia sebagai sumber daya manusia (SDM) difungsikan secara
optimal sebagai khalifah dimuka bumi untuk memelihara lingkungan
hdup, sehingga terciptanya kesejahteraan antara manusia dan juga
manusia dengan makhluk hidup yang lainnya (Hilda,2010,1-2).
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda yang hidup dan
tidak hidup serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati.
Menusia disekitar kita adalah pula bagian lingkungan hidup kita
masing-masing. Oleh karena itu kelakuan manusia dan dengan
demikian konsidi sosial, merupakan pula unsur lingkungan hidup kita
(Sastrawijaya,2009,7).
Lingkungan dan manusia terdapat hubungan yang dinamis.
Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan
dalam kelakuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
yang baru. Perubahan dalam kelakuan manusia ini selanjutnya akan
menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan hidup. Dengan
adanya hubungan dinamis sirkuler antara manusia dengan lingkungan
hidupnya itu, dapat dikatakan hanya dalam lingkungan hidup yang
baik, manusia dapat berkembang secara maksimal dan hanya dengan
manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang kearah yang
optimal (Sastrawijaya,2009,7).
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari
komunitas atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan
lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Disini tidak hanya
mencakup serangkaian spesies, tumbuhan dan hewan saja, tetapi
juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam

sistem

itu

serta

energi

yang

menjadi

sumber

kekuatan

(Djamal,2012,28)
Di dalam ekosistem setiap spesies mempunyai suatu niche
(relung) ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat
dengan faktor-faktor lingkungan yang khas yaitu disuatu habitat
tertentu.

Ekosistem

seperti

halnya

dengan

komunitas

tidak

mempunyai batas-batas ruang dan waktu (Djamal,2012,28-29).


Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekosistem
karena ekosistem meliputi makhluk hidup dan lingkungan organisme
dan lingkungan abiotik, masing-masing mempengruhi sifat-sifat
lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara kehidupan sehingga
terjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian alam di bumi ini.
Dalam hal ini fungsi utama ekosistem dibumi penekanannya adalah
pada hubungan wajib, ketergantungan dan hubungan sebab akibat,
yang

merupakan

perangkaian

komponen-konponen

untuk

membentuk satuan-satuan fungsional.

B. Faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan dan


ekosistem
Kebutuhan lahan yang semakin meningkat karena peningkatan
populasi

manusia

telah

menyebabkan

perusakan

habitat,

fragmentasi, penggantian spesies asli yang sensitif dengan spesies


yang tidak asli, degradasi habitat akuatik yang selanjutnya dapat
menyebabkan masa pemberhentian yang panjang untuk dapat hidup
dari perlindungan area. Apabila hal ini berjalan dalam waktu yang
lama maka yang paling terancam adalah keanekaragaman hayati
untuk seluruh negara bukan hanya di negara maju saja tetapi yang
sangat mebutuhkan perhatian justru pada negara berkembang
dimana pertambahan penduduk jauh lebih pesat dibanding negara
maju yang pada akhirnya kebutuhan lahan juga semakin meningkat
(Said,2007,159).

Kesesuaian penggunaan lahan (land instability) merupakan sistem


klasifikasi kecocokan suatu lahan yang dapat dimanfaatkan untuk
penggunaan tertentu. Lahan sebagai Sumber daya alam saat ini telah
dimanfaatkan baik untuk kepentingan ekonomi maupun ekologi,
bahkan

beberapa

dasawarsa

belakangan

ini

pemanfaatan

sumberdaya tampak berlebihan sehingga memunculkan terjadinya


kerusakan

dan

tidak

dapat

berfungsi

lagi

secara

ekologis.

Keanekaragaman hayati merupakan salah satu aspek struktural


ekosistem dan penentu terhadap satuan lahan yang keutuhannya
perlu dilindungi (Said,2007,160).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan dan
ekosistem

adalah

penduduk

dan

perilaku

permintaan

manusia.
penggunaan

Kecepatan
lahan

pertambahan

pertanian

serta

penggunaan hasil hutan untuk kayu bakar, makanan ternak, kayu


lapis dan ilegal loging mempercepat proses perusakan hutan pada
banyak negara tropis (Said,2007,164).
Manusia yang hidup sebelum era industri mendiami hampir setiap
sudut wilayah pesisir dan wilayah tropis, dan pengaruh mereka
memainkan

peranan

penting

baik

dalam

bentuk

pemburuan,

penangkapan ikan, mengumpulkan hasil hutan, bercocok tanam


ataupun menciptakan api. Dahulu banyak area dimana terdapat
hutan tropis sekarang ini seperti Kamboja dan Yucatan Peninsula
tergantikan fungsinya untuk pertanian (Said,2007,164).
Terdapat bukti yang mungkin dilakukan oleh manusia bahkan pada
wilayah yang basah/lembah di kawasan hutan Amazon. Perburuan
yang dilakukan manusia juga telah memberikan dampak besar pada
daerah iklim tropis, baik dengan cara membunuh hewan herbivora
maupun predator atau dengan cara mengurangi jumlah populasi
dalam jumlah yang besar. Perubahan dalam jumlah besar berpotensi
memutuskan mata rantai ekologis yang secara mendasar akan
merubah komposisi pada suatu komunitas (Said,2007,164).

C. Keadaan Lingkungan dan Ekosistem di Daerah Tegal


Binangun
Persawahan daerah tegal binangun dengan jarak cukup jauh dari
perkotaan dengan panjang sawah 3 lining atau 3 hektar, luas 1.5
lining ditanami padi berjenis IR padi bantuan dari pemerintah. Cara
pembibitan lahan di pinjar atau dibuat tempat seperti lubang untuk
membuat tempat yang akan ditanami benih padi, lamanya padi
tumbuh itu sekitar 3 bulan. Padi di panen hanya 1 kali dalam satu
tahun, hasilnya sebagian dijual dan sebagian dikonsumsi untuk
bertahan hidup.
Hasil jual tidak sebanding dengan modal untuk menanam bibit
padi sampai menjadi beras sedangkan hasil panen itu sendiri lebih
menguntungkan dibanding modal yang dikeluarkan untuk menanam
padi itu sendiri, terhitung 120 kaleng benih, alat yang digunakan
untuk memetik padi dinamakan ani-ani dan aret. Selain itu ada pun
hama yang merusak tanaman padi adalah belalang, kupu-kupu, dan
burung, hama itu hama yang sering terdapat di daun, cara
menanggulanginya itu dengan cara disemprot dengan menggunakan
racun hama. Sedangkan hama yang ada di batang adalah tikus.
Tempat lahan persawahan itu terdapat ular, dan beruntungnya
dengan adanya ular dapat membantu memangsa tikus yang menjadi
hama dari tanaman padi tersebut. Pada persawahan selain hama
ternyata masih ada kendala yang menghambat pertumbuhan padi
seperti gejala alam misalnya pada musim hujan yang disertai angin
deras dapat menyebabkan tanaman padi menjadi rubuh dan ada juga
faktor yang merusak tanaman padi seperti penyakit pada padi yang
disebut gulma atau penyakit pada padi.

BAB III

KESIMPULAN
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat
campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem, sehingga
lingkungan hidup dapat diartikan sebagai ekosistem dimana terdapat
keberadaan manusia atau kepentingaan manusia di dalamnya.
Lingkunagn hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup temasuk
manusia

dan

perilakunya

yang

menentukan

kehidupan

serta

kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya berkaitan dengan


ekosistem dimana ekositem adalah tatanan kesatuan secara utuh
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa di dalam ekosistem terdapat
makhluk hidup dan lingkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuhtumbuhan, hewan dan manusia.
Ada pun faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan dan
ekosistem

adalah

penduduk

dan

perilaku

permintaan

manusia.
penggunaan

Kecepatan
lahan

pertambahan

pertanian

serta

penggunaan hasil hutan untuk kayu bakar, makanan ternak, kayu


lapis dan ilegal loging mempercepat proses perusakan hutan pada
banyak negara tropis.
Seperti didaerah tegal binangun lokasi yang menjadi penelitian
dari kelompok kami yaitu tempat penanaman padi yang berjenis IR
bantuan dari pemerintahyang mempunyai keuntungan dan kerugian.
Dimana keuntungan yang di dapat pada saat petani panen sedangkan
kerugian disebabkan oleh hama maupun bencana alam.

Daftar Pustaka
Djamal, I, Z. 2012. PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI, EKOSISTEM,
LINGKUNGAN dan PELESTARIANNYA. PT Bumi Perkasa. Jakarta
Saatrawujaya, A, T. 2009. PENCEMARAN LINGKUNGAN. PT RINEKA
CIPTA. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai