Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pembuatan Bahan Ajar 1

Perbedaan KTSP 2006 dan kurikulum 2013

Nama

: Wiwin Tialf

Nim

: 342013130

Semester

: IV (Lima)

Kelas

:D

Dosen Pengasuh :
1. Dr. Saleh Hidayat, M.Si
2. Erie Agusta, M.Pd

Prodi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang
2015-2016

Perbedaan Kurikulum 2006 (KTSP) dengan

Kurikulum 2013 Tingkat SMA/MA


Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan nasional.
Kurikulum 2006 (KTSP)
A.

Pengertian Kurikulum KTSP


KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan


pendidikan/ sekolah.
B.

Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP)


a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan
kurikulum dimasa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh
Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai
potensi keunggulan lokal.
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan programprogram pendidikan.
c. KTSP sangat memungkinkan bagisetiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan
siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan
kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena beban
belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum.
g. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah,
kemampuan siswa, dan kondisi daerahnya masing-masing.

h. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,


kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
i. Standar

kompetensi

yangmemperhatikan

kemampuan

individu,

baik

kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks sosial budaya.


j. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan
yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap
potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan
diberikan oleh lingkungan.
k. Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi (pada satuan
tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama
menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
l. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan
silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah,
kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat disekitar
sekolah.
m. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk
memberikan kemudahan belajar siswa.
n. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan
pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
o. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah,
masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.
p. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
q. Berpusat pada siswa.
r. Menggunakan berbagai sumber belajar.
s. Kegiatan belajar lebihbervariasi, dinamis, dan menyenangkan.
C.

Kelemahan Kurikulum 2006 (KTSP)


1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada serta minimnya kualitas guru dan sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan
dari pelaksanaan KTSP.

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
konsep, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban
mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan
profesi.
Kurikulum 2013
A.

Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan

dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya
masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
B.

Kelebihan Kurikulum 2013


1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
4. Kesiapan

terletak

pada

guru.

Guru

juga

harus

terus

dipacu

kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk


meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
C.

Kelemahan Kurikulum 2013


1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam
proses pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.

3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

Berikut ini Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 di Tingkat SMA/MA:
PERBEDAAN
NO PERBEDAAN
KURIKULUM 2006
KURIKULUM 2013
1
Tujuan
Tujuan pendidikan
Pendidikan dasar dan
Pendidikan
tingkat satuan
menengah, dengan mengacu
Tingkat Satuan
pendidikan dasar dan
pada Peraturan Pemerintah
Pendidikan
menengah dirumuskan Nomor 17 Tahun 2010
mengacu kepada
tentang Pengelolaan dan
tujuan umum
Penyelenggaraan Pendidikan,
pendidikan berikut.
bertujuan membangun
1. Tujuan pendidikan
landasan bagi
dasar adalah
berkembangnya potensi
meletakkan
peserta didik agar menjadi
dasarkecerdasan,
manusia yang:
pengetahuan,
1.
Beriman dan
kepribadian, akhlak
bertakwa kepada
mulia, serta
Tuhan Yang Maha
keterampilan untuk
Esa, berakhlak mulia,
hidup mandiri dan
dan berkepribadian
mengikuti pendidikan
luhur;
lebih lanjut.
2.
Berilmu,
2. Tujuan pendidikan
cakap, kritis, kreatif,
menengah adalah
dan inovatif;
meningkatkan
3.
Sehat,
kecerdasan,
mandiri, dan percaya
pengetahuan,
diri;
kepribadian, akhlak
4.
Toleran, peka
mulia, serta
sosial, demokratis,
keterampilan untuk
dan bertanggung
hidup mandiri dan
jawab.
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan
menengah kejuruan
adalah meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan

lebih lanjut sesuai


dengan kejuruannya.
KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan) disusun
dalam rangka
memenuhi amanat
yang tertuang dalam
Undang-Undang
Republik Indonesia
Nomer 20 Tahun 2003
tentang Sistem
Pendidikan Nasional
dan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia Nomer 19
Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan.
2.

Struktur dan
Muatan
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan

Struktur dan muatan


KTSP pada jenjang
pendidikan dasar dan
menengah yang
tertuang dalam SI
meliputi lima
kelompok mata
pelajaran sebagai
berikut.
Kelompok mata
1.
pelajaran agama dan
akhlak mulia
Kelompok mata
pelajaran
kewarganegaraan dan
kepribadian
Kelompok mata
pelajaran ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Kelompok mata
2.
pelajaran estetika
Kelompok mata
pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan

Ditinjau dari manajemen


sekolah, maka KTSP pada
dasarnya merupakan bentuk
perencanaan satuan
pendidikan pada bidang
intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler untuk
mencapai visi, misi, dan
tujuannya.
Dokumen KTSP pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah setidak-tidaknya
meliputi: Kurikulum
nasionalyang terdiri dari
Rasional, Kerangka Dasar
Kurikulum, Struktur
Kurikulum, Deskripsi
Matapelajaran, KI dan KD,
dan Silabus untuk satuan
pendidikan terkait.
Kurda yang terdiri dari KD
dan Silabus yang
dikembangkan oleh daerah
yang bersangkutan, dengan
acuan KI yang
dikembangkan pada
kurikulum nasional,

3.

Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4. Kegiatan kurikuler
(intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler).
5. Kalender Pendidikan.
3.

Sistem yang
digunakan

4.

Silabus yang
digunakan

Mata pelajaran
pancasila

Implementasi
kurikulum

Beban belajar
siswa

Proses penilaian

10

Penilaian

Dalam kurikulum 2006


yang digunakan
Standar Kompetensi
dan Kompetensi dasar
Berbasis mata
pelajaran, masingmasing disiplin ilmu
dibahas atau
dikelompokkan dalam
satu mata pelajaran.
Silabus yang
digunakan adalah
silabus yang dibuat
oleh masing-masing
satuan pendidikan
yang berdasarkan
silabus nasional.
Dalam kurikulum
2006, mata pelajaran
pendidikan pancasila
ditiadakan dan diganti
dengan mata pelajaran
pendidikan
kewarganegaraan.

Dalam kurikulum 2013 yang


digunakan Kompetensi Inti
(KI)
Berbasis tematik, sehingga
dalam pembelajaran yang
digunakan adalah tema-tema
yang menjadi acuan atau
bahan ajar.

Dalam kurikulum
2006, sistem yang
digunakan adalah
penjurusan.
Beban belajar siswa
terlalu berat karena
banyaknya mata
pelajaran yang terlalu
kompleks melebihi
kemampuan siswa.
Berfokus pada
pengetahuan melalui
penilaian output
Menekankan aspek
kognitif
Test menjadi cara

Dalam kurikulum 2013,


sistem yang digunakan
adalah peminatan.

Silabus yang digunakan


adalah silabus dari pusat,
sehingga seluruh indonesia
menggunakan silabus yang
sama.
Dalam kurikulum 2013, mata
pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dirubah
menjadi pendidikan
pancasila dan
kewarganegaraan.

Beban belajar siswa lebih


sedikit dan disesuaikan
dengan kemampuan siswa

Berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan
output
Menekankan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik secara
proporsional Penilaian test

11

Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan

12

Pengelolaan
Kurikulum

13

Penjurusan di
SLTA/Sederajat

14

Kapasitas jam
pelajaran

15

Standar
Kompetensi

penilaian yang
dominan
Memenuhi kompetensi
profesi saja Fokus
pada ukuran kinerja
PTK
Satuan pendidikan
mempunyai kebebasan
dalampengelolaan
kurikulum.
Terdapat
kecenderungan satuan
pendidikan menyusun
kurikulum tanpa
mempertimbangkan
kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan
potensi daerah.
Pemerintah hanya
menyiapkan sampai
standar isi mata
pelajaran
(Satuan pendidikan
mempunyai kebebasan
dalam pengelolaan
kurikulum)
Untuk SMA ada
penjurusan sejak kelas
XI. Dimana mata
pelajarannya sesuai
dengan penjurusan
yang dipilih.
Jumlah jam pelajaran
lebih sedikit dari pada
jumalah mata
pelajarannya. Dimana
jumlah mata pelajaran
lebih banyak
dibanding kurikulum
2013.
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi

16

Standar
penilaian

Standart penilaian
lebih dominan pada

dan portofolio saling


melengkapi
Memenuhi kompetensi
profesi, pedagogi, sosial,
dan personal motivasi
mengajar
Pemerintah Pusat dan
Daerah memiliki kendali
kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan
pendidikan
Satuan pendidikan
mampumenyusun
kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik, dan
potensi daerah
(Pemerintah Pusat dan
Daerah memiliki kendali
kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan
pendidikan)

Penjurusan SMA dilakukan


sejak kelas X, diamana ada
mata pelajaran wajib,
peminatan, antar minat dan
pendalaman minat.
Jumlah jam pelajaran per
minggu lebih banyak dari
pada jumlah mata pelajaran.
Dimana
jumlah
mata
pelajaran
lebih
sedikit
dibanding kurikulum KTSP.
SMA dan SMK memiliki
mata pelajaran wajib yang
sama terkait dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan
,dan sikap.
Standart penilaian
menggunakan penilaian

aspek pengetahuan.

17

Konten
pembelajaran

otentik yaitu mengukur


semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
Tiap jenis konten
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan pembelajaran diajarkan
terpisah
terkait dan terpadu satu sama
lain. Konten ilmu
pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak
konten pembelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ceria, R. 2013. Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013.


(online). Diakses pada tanggal 8 oktober 2015, dari
https://www.Sribd.com/doc/220552040/Perbedaan-KurikulumKTSP-dengan-Kurikulum-2013.

Anda mungkin juga menyukai