Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


Pemilihan Metode Mengajar

Disusun Oleh:
KELOMPOK IV (Empat)
1. Ika Fitri (342013135)
2. Maryana Susanti (342013132)
3. Thahirah Khaneri Putri (342013136)

Semester/Kelas

: III/D

Program Studi

: Pendidikan Biologi

Dosen Pengasuh

: Drs. Nizkon, M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2014/2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah-satu tugas guru adalah mengajar.Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya mengajar. Dengan kata lain,setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar, Guru paling
tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taksis sebagai metode belajar
mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-kemampuan
lain yang menunjang.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun untuk membentuk
kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode mengajar yang efektif.
Metode mengajar ini bukan hanya harus dikuasai oleh guru tetapi juga dikuasai
siswa itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat dan Faktor-faktor dalam Pemilihan Metode Mengajar
2. Apa Saja Jenis-jenis Metode Mengajar
3. Apa Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar
1.3 Tujuan
A. Tujuan Hakikat Faktor-faktor dalam Pemilihan Metode Mengajar
A.1 Indikator
1.
2.
3.
4.

Pengertian Hakikat
Pengertian Metode Mengajar
Pengertian Hakikat Metode Mengajar
Prinsif Metode Mengajar

A.2 Tujuan Pembelajaran


1.
2.
3.
4.
5.

Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Hakikat


Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Metode Mengajar
Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Hakikat Metode Mengajar
Siswa Mampu Menjelaskan Prinsip Metode Mengajar
Siswa Mampu Menjelaskan Fungsi Penggunaan Metode Mengajar

B. Tujuan Faktor-faktor dalam Pemilihan Metode Mengajar

B.1 Indikator
1. Pengertian Tujuan Pembelajaran
2. Karakteristik Bahan Pelajaran
B.2 Tujuan
1. Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Pembalajaran
2. Siswa Mampu Menjelaskan Karakteristik Bahan Pelajaran
C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun
Membentuk Kemampuan Siswa
C.1 Indikator
1. Pengertian kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran
2. Pengertian Metode Mengajar
3. Jenis-jenis metode mengajar
4. Pengertian Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar
5. Prinsip-prinsip dalam Belajar
C.2 Tujuan
1. Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Kemampuan dan Tujuan yang Ingin
dicapai dalam Pembelajaran
2.Siswa Mampu Menjelaskan Pengertian Metode Mengajar
3. Siswa Mampu Menjelaskan Jenis-jenis Metode Mengajar
4. Siswa Mampu Menjelaskan Hubungan Pengalaman Belajar dengan
Metode Mengajar
5. Siswa Mampu Menjelaskan Prinsip-prinsip dalam Belajar

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE
MENGAJAR
A. Hakikat Metode Mengajar
Istilah bahasa hakikat berasal dari kata Al-Haqq yang berarti
kebenaran. Kalau dikatakan ilmu hakikat, berarti ilmu yang digunakan
untuk mencari suatu kebenaran.
Kemudian ada metode, dari segi bahasa metode berasal dari dua
kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan.

Dengan demikian metode adalah dapat berarti cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.Sedangkan mengajar yaitusegala upaya
yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk
terjadinya

proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan. (Soli: 2008).


Jadi hakikat metode mengajar adalah suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan. Dan tujuan proses pembelajaran itu sendiri adalah agar
siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. (Soli: 2008).
Metode menurut pendapat para ahli yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Fred Percival dan Henry Ellingron (1984) metode (method) adalah
cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau
mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan
belajar.
b. Reigeluth (1983) mengartikan bahwa metode mencakup rumusan tentang
pengorganisasian behan ajar, strategi penyampaian, dan pengelolaan
kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan, dan karakteristik peserta
didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan menimbulkan daya
tarik pembelajaran.
Menurut Surantoro (2003) ada beberapa prinsip dalam penggunaan
metode mengajar, yang berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa,
diantaranya sebagai berikut.
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu
siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity)
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam asfek seni
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
terhadap suatu topik permasalahan
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
4

7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri


8. Metode mengajar harus memungkin siswa untuk belajar secara bekerja sama
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam
belajarnya
Penggunaan metode mengajar dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk
kompentensi siswa. Setiap pembelajaran memiliki tujuan sehingga dalam
proses pembelajarannya harus ada suatu cara atau teknik yang memungkinkan
dapat mencapai tujuan secara efektif.
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan mengajar pada dasarnya adalah
prosedur dari masing-masing metode yang digunakan dalam pembelajaran
tersebut.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
Karakteristiok metode mengajar dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
penilaian,misalnya

kegiatan

pembelajaran

yang

menggunakan

metode

ceramah,tanya jawab atau penilaiannya dengan metode demonstrasi atau


latihan/praktik
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran.
B. Faktor-faktor dalam pemilihan metode mengajar
Pada prinsipnya tidak satupun metode mengajar yang dapat dipandang
sempurna atau cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap
pelajaran. (Darusman: 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode mengajar :
1. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi merupakan faktor utama yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Ada beberapa
tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu tujuan
pendidikan Nasional (TPN) kemudian dijabarkan pada tujuan satuan pendidikan
( Institusional), tujuan bidang studi/mata pelajaran,dan tujuan pembelajaran
(instruksional).
5

Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang


diharapkan dapat diketahui,disikapi atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga
pendidikan, misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi
adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran suatu bidang
studi,sedangkan tujuan pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang harus
dicapai dalam suatu pokok bahasan tertentu.
Taxonomy Bloom menguraikan tentang tujuan yang bersifat khusus, yang sering
mencakup 3 ranah, yaitu:
1. Kognitif
a. Pengetahuan, lebiih menitik beratkan pada kemampuan mengetahui,
atau mengingat sesuatu.
b. Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan,
memahami sesuatu dan seterusnya.
c. Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat,mengerjakan
atau menggunakan teori atau rumus.
d. Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan,
membedakan dan mengidentifikasi.
e. Sintesis, lebih menekankan pada

kemampuan

menggabungkan,

mengelompokkan, menyusun,membuat rencana program dan seterusnya.


2. Afektif
a. Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka,atau kemampuan
menerima.
b. Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada sesuatu kegiatan dan
kerelahan hati.
c. Penilaian dan penentuan sikap, lebih kepada menentukan sikap.
3. Psikomotor
a. Persepsi, lebih kepada kemampuan berperan dapat terhadap sesuatu hal.
b. Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
c. Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan/ meniru

2.

contoh.
d. Gerekan terbiasa, ketrampilan yang berpegang pada pola.
e. Gerakan yang kompleks, ketrampilan yang lincah, cepat, dan lancar.
Karakteristik Bahan pelajaran/materi pelajaran

Salah-satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode


mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa asfik yang terdapat
dalam materi pelajaran :
a. Aspek konsep (concept)
Merupakan substansi pelajaran yang behubungan dengan pengertian,
atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan tertentu. Artinya guru akan
memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan mengajar tentang konsep,
begitu juga dengan asfek lainnya.

b. Aspek fakta (fact)


Merupakan subtansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa
masa lalu, data yang memiliki esensi objek dan waktu. Seperti nama dan tahun
yang berhubungan dengan peristiwa atau sejarah.
c. Aspek prinsip (principle)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan,
dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh.
d. Aspek nilai (value)
Merupakan substansi meteri pelajaran yang berhubungan dengan baik
buruk, benar dan salah, bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi orang
banyak.
e. Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills)
Merupakan substansi materi pelejaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan penyelesaian masalah, befikir sistematis, logis,
berfikir taktis, logis, inovatif dan berfikir ilmiah.
f. Aspek keterampilan psikomotor (psychomotor skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan fisik.
g. Waktu yang Digunakan

Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi


waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang
dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan
masalah. Metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang
alokasi waktunya relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal
demikian pula dengan pembentukan kemampun siswa.
h. Faktor siswa
Faktor siswa adalah salah satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan metode mengajar, faktor yang berkaitan dengan faktor siswa
teruitama pada asfek kesegaran mental, jumlah siswa dann kemampuan siswa.
Guru harus bisa mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus
mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.
i.Fasilitas, media, dan sumber belajar
Frinsip frinsip belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran
diantaranya adalah ketersediaan fasilitas, media, dan sumber belajar. Guru tidak
akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau
alat belajar yang beragam jika disekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat
yang lengkap. Pemerdayaan media maupun bahasa yang digunakan harus sesuai
dengan kemampuan siswa.
C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai tujuan pembelajaran
maupun membentuk kemampuan siswa
Kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai adalah mampu menganalisis
masyarakat sebagai sistem sosial. Berikut ini terlihat hubungan antara salah satu
tujuan pembelajaran kusus dengan metode pembelajaran yang dianggap dapat
mencapai tujuan maupun membentuk kompetensi. (Soli: 2008).
Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar diatas dapat dicapai
melalui alternatif kegiatan berikut ini :
1. Siswa tersebut mendengar penjelasan guru tentang aturan-aturan disekolah
dan di rumah, dan

2. Siswa tersebut melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang aturan-aturan


disekolah dan dirumah.
Dengan demikian, alternatif metode mengajar untuk mencapai tujuan
tersebut cenderung akan menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab.

2.2 JENIS-JENIS METODE MENGAJAR


Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam
membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. (Hamalik: 2003)
Berikut jenis-jenis metode dalam mengajar :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan pelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan penutun atau penjelasan lisan secara langsung
terhadap siswa. Peranan siswa dalam metode ini adalah mendengarkan dengan
teliti dan mencatat pokok penting yang dikemukakan guru. (Mufarokah: 2009)
a. Karakteristik metode ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang
dilakukan bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep konsep
sederhana.
b. Prosedur metode ceramah
Metode ceramah sangat sederhana dimulai dari pemberi informasi,
klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan.
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk
mendukung keberhasilan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu :

1) Menguasai

teknik-teknik

ceramah

yang

memungkinkan

dapat

membangkitkan minat, dan motivasi siswa.


2) Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
3) Mengusai materi pelajaran
4) Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistemik
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah yang
berkaitan dengan siswa adalah :
1) Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan guru.
2) Kemampuan awal siswa berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari.
d. Keunggulan
1) Metode ini diangap ekonomis waktu dan biaya karena waktu materi dan
pelajaran dapat diatur oleh guru secara langsung.
2) Bahan pelajaran sudah dipilih atau dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
e. Kelemahan
1) Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat
yang baik.
2) peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran.
2. Metode diskusi
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam
pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan
yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan bersama. (Bahri:
1998). Sedangkan menurut Muhibin syah (2000) metode diskusi merupakan
metode mengajar yang sangat erat hubunganya dengan memecahkan masalah
(problem solving).
a. Karakteristik
Dalam penggunaan metode diskusi,bahan pelajaran harus dikemukakan
dengan topik permasalahan atau persoalan yang akan menstimulus siswa
menyelsaikan permasalahan/persoalan tersebut. Untuk menyelsaikan persolan
tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai
anggota dalam kelompok tersebut.
b. Prosedur
10

Kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh moderator yaitu orang yang


mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai anggota aktif
berpendapat,kemudian tugas utama guru adalah lebih banyak berperan sebagai
pembimbing,sebagai fasilitator atau motivator supaya aktivitas siswa dalam
diskusi menjadi efektif.

c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi


Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan
pembelajaran diskusi,yaitu:
1) Mampu merumuskan masalah sesuai dengan kurikulum yang berlaku
2) Mampu membimbing siswa untuk merumuskan permasalahan serta
menarik kesimpulan
3) Menguasai permasalahan yang diskusi
Kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan
diskusi diantaranya:
1) Memiliki motivasi perhatian,dan minat berdiskusi.
2) Mampu melaksanakan diskusi.
3) Mampu menerapkan belajar secara bersama
d. Keunggulan
1) Bertukar fikiran
2) Menghayati permasalahan
3) Membina kemampuan berbicara
4) Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
5) Merangsang siswa untuk berpendapat
e. Kelemahan
1) Yang aktif hanya siswa tertentu saja
2) Relative memerlukan waktu yang cukup banyak
3. Metode simulasi (simulation)
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang
menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang
sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. (Wulandari:
2007)
a. Karakteristik metode simulasi

11

Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa


sehingga metode simulasi sebagai metode berlandasan pada pendekatan CBSA
dan ketrampilan proses. Metode ini dapat juga digunakan dalam pembelajaran
berbasis kontekstual.
b. Prosedur
1) Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru.
2) Menetapkan kelompok-kelompok dan topik yang akan dibahas.
3) Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur,teknik,dan
peran yang akan dimainkan dan dapat dilakukan dengan diskusi.
4) Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode
simulasi diantaranya:
1) Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,prosedur,dan
peran yang akan dilakukan dalam simulasi.
2) Mampu memberikan ilustrasi.
3) Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Adapun kondisi siswa yang harus diperhatikan dalam metode ini adalah:
1) Kondisi dan minat siswa dalam bersimulasi.
2) Perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi. Kemampuan dasar
berkomunikasi dan berperan.
d. Keunggulan
1) Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
2) Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat
langsung dalam pembelajaran.
e. Kelemahan
1) Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
2) Relative memerlukan waktu yang cukup banyak.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. (Djamarah:
2000).
a. Karakteristik metode demonstrasi
Metode mengajar demonstrasi juga identik dengan metode mengajar
modeling. Dalam pelaksaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang
akan menjadi model juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan

12

mendemonstrasi objek materi pelajaran, dengan syarat harus menguasai bahan


materi yang akan didemonstrasikan.
b. Prosedur
1) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2) Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
3) Pelaksanaan demonstransi bersamaan dengan perhatian dan peniru dari
siswa.
4) Penguatan (diskusi, tanya jawab, atau latihan) terhadap demonstrasi.
5) Kesimpulan
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan untuk menunjang metode ini
adalah:
1) Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau
topik yang dipratikkan.
2) Mampu mengola kelas, dan menguasai siswa secara menyeluruh.
3) Mampu melaksakan penilaian proses.
Kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang metode
demonstrasi ini antara lain:
1) Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat terhadap topik yang
akan didemonstrasi.
2) Memahami tentang tujuan atau maksud yang akan didemonstrasikan.
3) Mampu mengamati proses yang akan didemonstrasikan.
4) Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam
demonstrasi.
d. Keunggulan
1) Dapat mengembangkan rasa ingin tau siswa.
2) Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang
sebenarnya.
3) Melakukan perbandingan dari beberapa objek.
e. Kelemahan
1) Hanya dapat menimbulkan cara berfikir yang konkret saja.
2) Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka
demonstrasi tidak efektif.
3) Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
5. Metode eksperimen
Menurut Roestiyah (2001) metode eksperimen merupakan metode
mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan
atau mencobakan sesuatu hal serta mengamati secara proses dan menuliskan
hasil percobaan kemudian dievaluasi oleh guru.

13

a. Karakteristik
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala
sesuatunya perlu dipersiapkan dan dikondisikan secara maksimal.
b. Prosedur
1) Mempersiapkan alat bantu.
2) Petunjuk dan informasi tentang tugas yang akan dilaksanakan dalam
demonstrasi.
3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja atau
pedoman eksperimen disusun secara sistematis sehingga siswa dalam
pelaksanaanya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan.
4) Penguatan perolehan penemuan penemuan eksperimen dilakukan dengan
diskusi,tanya jawab, atau tugas.
5) Kesimpulan
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan dalam metode ini yaitu:
1) Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen.
2) Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
3) Mampu mengola kelas.
4) Mampu menciptakan konsisi pembelajaran eksperimen secara efektif
Kemampuan siswa untuk menunjang eksperimen ini antara lain:
1) Memiliki motivasi,minat belajar melalui eksperimen.
2) Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.
3) Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Keunggulan
1) Membuat pelajaran bersifat actual.
2) Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
e. Kelemahan
1) Memerlukan alat dan biaya
2) Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
6. Metode karyawisata
Metode karya wisata merupakan proses pembelajaran

yang

mengoptimalkan aktivitas belajar siswa yang dilaksanakan diluar kelas atau


sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan topik
bahasan. (Suhardjono: 2004). Sedangkan menurut Mulyasa (2005) metode
karyawisata merupakan metode pelajaran yang menggunakan tekhnik
perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian
integral dari kurikulum sekolah.
14

a. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dilaksakan diluar sekolah, memiliki perencanaan, aktitivitas siswa
lebih muncul dari pada guru,aspek pembelajaran merupakan salah satu
inplementasi dari permbelajaran berbasis kontekstual.
b. Prosedur
1) Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa
2) Memplajari topik karya wisata
3) Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
4) Melaksakan kegiatan
5) Menilai kegiatan
6) Melaporkan hasil kegiatan
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan metode karya wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil
dengan baik diantaranya adalah :
1) Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2) Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksakan
karya wisata.
3) Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa
selama melaksakan kegiatan
Kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang karyawisata
adalah:
1) Mampu memahami petunjuk pelaksanan karyawisata.
2) Mampu menyusun laporan hasil karya wisata.
3) Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
d. Keunggulan
1) Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek
tertentu.
2) Memberikan masukan terhadap program sekolah.
e. Kelemahan
1) Memerlukan alokasi waktu yang cukup lama.
2) Akan banyak menggunakan biaya.
7. Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah adalah tekhnik penyajian yang dikuasai
guru untuk mengajar atau menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa
didalam kela, baik secara individu maupun kelompok, agar pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. (Ahmadi:1997).

15

Menurut Hamalik (1999) metode pemecahan masalah adalah suatu


metode mengajar dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang
harus dipecahkan berdasarkan data atau informasi yang akurat sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.
a. Karakteristik
Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa sekolah dasar kelas tinggi,
siswa belajar mulai dari hal hal yang khusus sampai pada konsep umum.
b. Prosedur
1) Merumuskan dan membatasi masalah.
2) Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
3) Mengumpulkan data atau mengola data.
4) Membuktikan atau menjawab pertanyaan
5) Merumuskan kesimpulan
c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran pemecahan masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah
berhasil dengan baik :
1) Mampu membimbing siswa dan merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah.
2) Menguasai konsep
3) Mampu mengola kelas
4) Mampu menciptakan kondisi pembelajaran secara efektif
Kemampuan siswa yang perlu diperhatikan adalah :
1) Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan
masalah
2) Memiliki kemampuan melaksakan pemecahan masalah
3) Memiliki sikap yang tekun,teliti,dan kerja keras
d. Keunggulan
1) Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah.
2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis.
3) Mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan den
perkembangan masyarakat
e. Kelemahan
1) Waktu yang digunakan relatif lama
2) Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
3) Memerlukan bimbingan dari guru

2.3 HUBUNGAN

PENGALAMAN

BELAJAR

DENGAN

METODE

MENGAJAR

16

Menurut Sobri ali (2008) Pengalaman belajar adalah sebagai sumber


pengatahuan dan ketrampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu
kesatuan disekitar tujuan siswa, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan
interaktif membantu integrasi pribadi siswa. Sedangkan, Metode mengajar
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar adalah
kegiatan yang bertujuan, yang banyak melibatkan aktivitas siswa dan guru,
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan adanya alternatif metode
mengajar yang dapat dijadikan sebagai alat, untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar dengan metode
mengajar ada beberapa hakikat diantaranya:
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas. Siswa
dikatakan belajar kalau terdapat aktivitas pada dirinya, baik secara fisik,
mental(pikiran), maupun emosional (perasaan).
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan prilaku siswa
(behavioral

changes),

baik

aspek

pengatahuan,

sikap

maupun

keterampilannya.
3. Pengalaman yang terjadi dalam belajar ditekankan pada interaksi antara
siswa dengan lingkungannya,baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial.
Prinsip-prinsip dalam belajar
1. Belajar memerlukan perhatian atau pemutusan pikiran dan perasaan
2.
3.
4.
5.
6.

terhadap sesuatu objek yang dipelajari.


Belajar memerlukan motivasi atau penggerak/dorongan.
Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal.
Belajar memerlukan balikan (feedback) atau tanggapan.
Belajar terjadi secara bertahap tidak sekaligus.
Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Demikian

pula

dalam

memperoleh

pengalaman

belajar

perlu

mempertimbangkan kondisi-kondisi belajar, baik kondisi internal maupun


kondisi eksternal, yang berkaitan dengan kondisi internal, seperti keadaan fisik,
rasa percaya diri, konsentrasi, intelegensia, kebiasaan belajar, motivasi,

17

sedangkan kondisi eksternal adalah faktor guru, sarana dan prasarana


pembelajaran, lingkungan sosial siswa disekolah, dan kurikulum sekolah.
Pengalam belajar (learning experience) merupakan suatu proses
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Pengalaman belajar (learning experience) yang diharapkan adalah
terjadinya aktivitas belajar yang tinggi dibawah bimbingan guru sehingga
pembentukan pengalaman belajarnya dibangun atas kemampuan dan potensi
dirinya sendiri.
Salah-satu pendekatan yang banyak digunakan dalam membentuk
pengalaman siswa cenderung menggunakan pendekatan ketrampilan proses.
Ketrampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah
pada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri siswa. (Sabri: 2005).

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus
digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan

18

pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan


adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Didalam proses pembelajaran terdapat jenis-jenis metode mengajar
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Metode ceramah
Metode diskusi
Metode simulasi
Metode demonstrasi
Metode eksperimen
Metode karyawisata
Metode pemecahan masalah
Dari beberapa jenis metode pengajaran diketahui terdapat hubungan

dengan pengalaman pembelajaran. Hubungan pengalaman belajar dengan


metode mengajar adalah kegiatan yang bertujuan, yang banyak melibatkan
aktivitas siswa dan guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
adanya alternatif metode mengajar yang dapat dijadikan sebagai alat, untuk
mencapai tujuan tersebut.

3.2 Saran
Kita sebagai calon guru sebaiknya memahami dulu jenis-jenis metode
pembelajaran sehingga pada waktunya kita sebagai guru bisa memberikan
metode yang baik dan dapat memudahkan kita dalam menyampaikan materi
kepada anak didik serta anak didik dapat menerima materi dengan baik pula
sehingga tercapilah tujuan pembelajaran bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Soli, Abimanyu. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Tinggi.
Percival, Fred. Ellingron, Henry. 1984. Pengertian Metode pembelajaran.
(Online:http://dilihtya.com/1127/pengertian-metode-pembelajaran
menurut-para-ahli.com) diakses pada tanggal 12 Oktober 2014 pukul
15.23 WIB.
19

Reigeluth. 1983. Strategi Belajar Mengajar. (Online: http://academia.


edu/71599686/hakikat-belajar-dan-pembelajaran) diakses pada tanggal 11
Oktober 2014 pukul 14.48 WIB.
Surantoro. 2003. Pembelajaran Dasar. (Online: http://prinsip-prinsip_dalam_
penggunaan_metode_mengajar//surantoro.staff.fkip.uns.ac.id/html.com)
diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.45 WIB.
Darusman, Aji. 2011. Faktor-faktor dalam pemilihan metode mengajar. (Online:
http://adji-anginkilat.blogspot.com/2011.faktor-faktor-mempengaruhi
metode-mengajar.html) diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.50 WIB.
Hamalik, Andi. 2003. Metode Pembelajaran. Jakarta: Widya Kencana.
Mufarokah, Annisatul. 2009. Definisi metode ceramah. (Online: http://jenis-jenis
metode_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/html.com) diakses pada
23 Desember 2014 pukul 13.40 WIB.
Bahri, Ahmad. 1998. Strategi Pembelajaran. (Online: http:// Online: http://jenis
jenis_metode_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/html.com)
diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.40 WIB.
Muhibin, Syah. 2000. Metode Ceramah. (Online: http://jenis-jenis_metode
_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/html.com) diakses pada 23
Desember 2014 pukul 13.41 WIB.
Wulandari, Sri hardianti. 2007. Strategi Pembelajaran. (Online: http:// Online:
http://jenis_jenis_metode_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/html
com) diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.40 WIB.
Djamarah, Budianto. 2000. Metode Demonstrasi. (Online: http://definisi-metode
demonstrasi-dalam-proses-pembelajaran.id/html.com) diakses pada
23
Desember 2014 pukul 13.49 WIB.
Roestiyah. 2001. Strategi Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen.
(Online: http://jenis-jenis_metode_dalam_penggunaan_metode_mengajar_
belajar/.id/html.com) diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.50 WIB.
Suhardjono. 2004. Metode Karyawisata dalam Strategi Pembelajaran. (Online:
http://metode_karyawisata_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/htm
.com) diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.55 WIB.

20

Mulyasa. 2005. Definisi Metode Karyawisata. (Online: http://belajar_


pembelajaran_dalam_beberapa_jenis_metode_karyawiasata/2005/.html)
diakses pada 23 Desember 2014 pukul 15.40 WIB
Ahmadi. 1997. Belajar Pembelajaran Menjadi Kebutuhan Dasar. (Online: http:
//jenis-jenis-metode_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/html.com)
diakses pada 23 Desember 2014 pukul 12.40 WIB
Hamalik, Yushar. 1999. Metode Pemecahan Masalah. (Online: http://definisi
metode_pemecahan_Masalah_dalam_penggunaan_metode_mengajar/.id/
html.com) diakses pada 23 Desember 2014 pukul 16.40 WIB
Ali, Sobri. 2008. Strategi Pembelajaran. (Online: http:// Online: hubungan
_metode_pengajaran_dengan_pengalaman_belajar.blogspot//html.com)
diakses pada 23 Desember 2014 pukul 13.40 WIB.
Sobri, Ahmad. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakata: Kencana dwipa

21

Anda mungkin juga menyukai