0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan26 halaman
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ luar seperti penis dan skrotum serta organ-organ dalam seperti testis, vas deferens, prostat, dan vesikula seminalis. Organ-organ ini berperan dalam memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan sperma selama proses ejakulasi."
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ luar seperti penis dan skrotum serta organ-organ dalam seperti testis, vas deferens, prostat, dan vesikula seminalis. Organ-organ ini berperan dalam memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan sperma selama proses ejakulasi."
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ luar seperti penis dan skrotum serta organ-organ dalam seperti testis, vas deferens, prostat, dan vesikula seminalis. Organ-organ ini berperan dalam memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan sperma selama proses ejakulasi."
By : Elvira Agustina Sistem reproduksi merupakan sekumpulan organ-organ tubuh yang berperan sebagai penghasil sel kelamin dan meneruskan keturunan.
Berdasarkan jenisnya, sistem reproduksi
dapat dibedakan menjadi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : 1. Mons pubis 2. Penis 3. Skrotum (Kantung Zakar) Mons Pubis
Pada orang dewasa pubis ini ditumbuhi
rambut/bulu yang tebal, kasar dan keriting
Menjorok dari bagian abdomen bawah
sampai anus Penis
Penis terdiri dari jaringan kavernosa
(erektil) dan dilalui uretra. Terletak menggantung di depan skrotum. Penis tidak memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi pembuluh darah. Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penis terdiri dari: a. Akar (menempel pada dinding perut) b. Badan (merupakan bagian tengah dari penis) c. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut). d. Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. e. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis. Skrotum Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster (otot lurik) pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang dengan demikian suhu scrotum tetap dijaga optimal
Suhu dapat mempengaruhi produksi dan
kelangsungan hidup sperma. Struktur dalamnya terdiri dari : 1. Testis 2. Epididimis 3. Vas Deferens 4. Uretra 5. Kelenjar Prostat 6. Kelenjar Bulbo Uretralis 7. Vesikula Seminalis. Testis Berjumlah 2 buah, berbentuk bulat lonjong, oval dan menggantung pada pangkal penis. dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm. Fungsinya untuk mengontrol suhu testis, yaitu 6 º C lebih rendah dari suhu tubuh agar dapat berfungsi menghasilkan sperma. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone. Epididimis Merupakan saluran halus yang melingkar erat menuju vans deferen. Panjangnya ± 6 cm, terletak di sepanjang atas tepi dan belakang testis. Epididimis berfungsi : a. Sebagai tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis b. saluran penghantar sperma. ◦Epididimis merupakan sambungan langsung dari ductus seminiferus sehingga merupakan saluran yang langsung keluar dari testis Vas deferens Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Berfungsi untuk menyalurkan sperma yang berasal dari epididimis menuju vesika seminalis Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah epididimis, saluran ini menuju dinding kandung kemih posterior dimana vas deferens bersatu dengan saluran (duktus) dari vesika seminalis dan membentuk duktus ejakulatorius. Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Panjangnya sekitar 19 – 20 cm. Uretra memiliki 2 fungsi: a. Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih b. Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen. Kelenjar Prostat Kelenjar prostat merupakan organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terdapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar
Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat. Kelenjar Bulbo Uretralis Terletak dibawah kelenjar prostat, saluran keluarnya bermuara di bagian proximal uretra sebelum masuk ke dalam penis.
Kelenjar ini mengeluarkan lendir yang
dikeluarkan sewaktu ejakulasi yang membantu sebagai pelumas pada penis. Vesikula seminalis Merupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50- 60 % dari total volume cairan semen. Komponen penting pada semen yang berasal dari vesikula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Berfungsi sebagai sumber kekuatan sperma
agar dapat bertahan hidup dan berenang mencari sel telur. Hormon-hormon reproduksi laki-laki 1. Testosterone Hormon kelamin laki-laki yang dikeluarkan oleh hipofisis. Pengeluaran testosterone bertambah nyata pada pubertas dengan perubahan sifat-sifat kelamin sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih besar dan lebih berat, pembesaran genetalia. 2. Gonadotropin Kelenjar hipofise anterior mensekresi 2 hormon gonadotropin, FSH dan LH. Kedua hormon ini mempunyai peranan penting yaitu mengatur fungsi sexual pria. Kriteria sperma / analisis semen Cairan sedikit kental; Volume 3-5 cc; Lebih dari 60% sperma bergerak aktif; Jumlah sperma 60-100 juta/cc, bila kurang dari 20 juta/cc menunjukan infertilitas (mandul); Jumlah sperma yang normal harus besar dari 70%.