Anda di halaman 1dari 5

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Nama. : Reynaldi fadiancha


Nim : 5170019074
Tingkat :1B

Organ Reproduksi

Organ reproduksi pria terdiri atas


organ reproduksi dalam
organ reproduksi luar
Organ Reproduksi Dalam
testis,
saluran pengeluaran
kelenjar asesoris

Organ Reproduksi Luar


penis
skrotum

Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona
menutupi glans penis

 Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut corpus cavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut corpus spongiosum, mengelilingi uretra.

 Jika rongga –rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).

Scrotum

Scrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Scrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara
normal,

Testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.

Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehingga testis menggantung
lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).

Testis

 Testis berjumlah sepasang, Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan

Fungsi Testis
Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstitial.

Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:


Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
Pembentukan hormon testosteron

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari:


epididimis,
vas deferens,
saluran ejakulasi
uretra.

Fungsi Uretra:

- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

 Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan
oleh kelenjar asesoris.
 Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma.

Kelenjar Prostat
 Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian
tengah dari uretra.
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap
sifat asam yang terdapat pada uretra dan vagina.
 Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi
hampir sama dengan kelenjar prostat

Fungsi Vesika seminalis :


Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
Epididimis
 Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari
testis.

 Saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang
di sebelah kanan dan kiri

Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis
sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan
bagian dari kaput (kepala) epididimis.

Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di
duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens

Fungsi dari epididimis yaitu

 sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi
semen.
 tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas
deferens

EREKSI, EMISI dan EJAKULASI

 Ereksi merupakan peristiwa neurofisiologis yang kompleks. Peristiwa ini terjadi ketika darah
dengan cepat mengalir kedalam penis dan terperangkap di dalam rongga spongiosum.
Terdapat 3 sistem yang terlibat langsung dengan ereksi penis :
 Corpus Cavernosum yang memiliki struktur menyerupai spons (busa)
 Persarafan otonom penis
 Pasokan darah ke penis

Hormon Pada Pria


Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon:
Testoteron,
LH (Luteinizing Hormone),
FSH (Follicle Stimulating Hormone),
Estrogen
Hormon pertumbuhan.(Growth Hormon)

Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.

Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mens
sekresi testoteron

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH

. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus

. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

Anda mungkin juga menyukai