Anda di halaman 1dari 38

a.

AALAT-ALAT REPRODUKSI MANUSIA


Manusia hanya melakukan reproduksi seksual. Pada reproduksi seksual dilibatkan alat

reproduksi (kelamin) penghasil sel kelamin. Alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita

sudah terpisah.

1.

Alat Reproduksi Pria

Alat reproduksi pria terdiri dari alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.

Alat Reproduksi Luar

Alat reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum.

1) Penis

Penis merupakan alat

kopulasi (persetubuhan)

pada pria. Kopulasi

adalah hubungan kelamin

antara pria dan wanita

yang bertujuan untuk

memindahkan semen ke

saluran kelamin wanita.

Di dalam penis key.

terdapat uretra, yaitu


saluran akhir dari saluran

kelamin yang dikelilingi

oleh jaringan erektil

berongga. Jaringan erektil

Gambar 9.3 Alut prius pris

tersebut memiliki banyak rongga dan mengandung banyak pembuluh darah.

Apabila ada emosi seksual, rongga ini akan terisi penuh oleh darah. Hal

ini akan menyebabkan penis tegang dan membesar yang disebut ereksi. Hanya

dalam keadaan ereksilah penis seorang pria dapat berfungsi untuk kopulasi.

2) Skrotum

Skrotum merupakan kantung kulit yang mengandung lebih banyak pigmen

ditumbuhi rambut-rambat kasar dan banyak mengandung kelenjar. Di dalam

skrotum terdapat testis.

Skrotum menggantung di bagian luar tubuh antara kaki. Posisi ini

membantu melindungi testis dari kerusakan secara fisik dan sangat berperan

penting untuk menjaganya pada suhu 2-3°C lebih rendah dari sahu tubuh yang

cocok untuk perkembangan sperma.

b. Alat Reproduksi Dalam

Alat reproduksi dalam terdiri atas testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.

Saluran kelamin terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
Sedangkan kelenjar kelamin terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan

kelenjar bulbouretra (Cowper).

1) Testis

Testis disebut juga gonad

pada pria, berjumlah sepasang

berbentuk bulat telur dan

tersimpan di dalam skrotum.

Apabila dilihat di bawah

mikroskop, sayatan melintang

testis terlihat sebagai kelenjar

berbentuk pipa berkelok-kelok

yang di dalamnya terdapat

kumpulan spermatozoa muda,

spermatogonium, spermatosit

primer, spermatosit sekunder,

spermatid, dan spermatozoa yang

sudah dilengkapi dengan flagel.

Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus (pembuluh-pembuluh halus)

dan sel-sel leydig. Tubulus seminiferus berfungsi pada proses pembentukan

sel sperma (spermatogenesis), sedangkan sel-sel leydig berfungsi untuk

menghasilkan hormon testosteron. Jadi, testis berfungsi sebagai alat untuk

memproduksi sel-sel sperma dan juga memproduksi hormon testosteron.


2) Saluran Kelamin

Saluran kelamin terdiri dari:

a) Epididimis

Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok yang keluar dari testis

Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga epididimis berjumlah

sepasang

Beberapa fungsi epididimis, yaitu sebagai tempat penyimpanan sperma

untuk sementara waktu, pematangan sperma, dan untuk bergeraknya

sperma menuju vas deferens

b) Vas Deferens

Vas deferens merupakan saluran lurus yang keluar dari epididimis.

Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens

berfungsi untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju ke vesikula

seminalis.

Pada program Keluarga Berencana (KB) kita sering mendengar

istilah varektomi. Vasektomi ini adalah pengikatan atau pemotongan yang

dilakukan pada bagian ini, sehingga spermatozoa tidak dapat keluar.


c) Saluran Ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan

vesikula seminalis (kantung semen) dengan uretra. Saluran ini mempunyai

keistimewaan, yaitu mampu menyemprotkan sperma sehingga masuk ke

dalam ureter dan mengalirkannya keluar.

d) Uretra

Uretra merupakan saluran akhir dari saluran kelamin yang terdapat di

dalam penis. Uretra mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai alat pengeluaran

dan saluran kelamin.

Uretra sebagai alat pengeluaran karena berfungsi untuk membuang

urine keluar dari tubuh. Sedangkan uretra sebagai saluran kelamin karena

berfungsi sebagai saluran semen dari kantung semen.

3) Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri dari:

a) Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis (kantung semen) berjumlah sepasang, tetapi terikat


menjadi satu kantung. Dindingnya dapat menghasilkan getah berwarna

kekuningan yang banyak mengandung zat makanan untuk mencukupi

kebutuhan makan sel-sel sperma

b) Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang berperan untuk menambah

cairan alkalis pada cairan vesikula seminalis, Cairan alkalis ini berguna untuk

melindungi spermatozoa terhadap keasaman di dalam uretra dan vagina. Di

samping itu, adanya cairan alkalis ini dapat menambah pergerakan sperma.

c) Kelenjar Bulbouretra (Cowper)

Kelenjar ini terletak di sebelah bawah kelenjar prostat, seperti halnya

kelenjar prostat, kelenjar ini juga mengekskresikan cairan alkalis.

Sperma yang dihasilkan oleh testis setelah bercampur dengan cairan-

cairan dari kelenjar kelamin akan membentuk cairan semen. Pada saat

terjadinya kopulasi, cairan semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra.

2. Alat Reproduksi Wanita

Alat reproduksi wanita terdiri dari alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
a. Alat Reproduksi Luar

Alat reproduksi luar terdiri dari vulva dan labium (bibir).

1) Vulva

Vulva merupakan alat

reproduksi paling luar yang berupa

celah. Celah ini dibatasi oleh

sepasang labium (bibir), yaitu

labium kiri dan labium kanan, d

Di sebelah dalam vulva terdapat

tonjolan kecil yang disebut

klitoris.

Ke dalam vulva bermuara du

saluran, yaitu uretra (saluran urine)

dan vagina (saluran kelamin).

b) Rahim (Uterus)

Rahim merupakan rongga tempat pertumbuhan embrio di ked tuba fallopi bertemu Rahim
manusia mempunyai tipe simpleks, yaitu mempunyai sebuah ruangan, berbenak seperti buah
pir dengan bagian bawah yang mengecil. Bagian bawah yang mengecil ini disebut leher
rahim.
Dinding rahim terdiri dari beberapa lapisan jaringan, yaitu beberapa lapis otot polos dan
endometrium. Endometrium adalah lapisan yang membatasi rongga rahim, tersusun atas sel-
sel epitel dan banyak menghasilkan lendir serta banyak mengandung pembuluh darah.
Endometrium disebut juga selaput dinding rahim

Pada wanita dewasa, endometrium secara berkala akan mengalami perubahan. Faktor-faktor
yang memengaruhinya yaitu:

(1) menjelang ovulasi, endometrium akan menebal karena pengaruh dari

hormon estrogen, (2) setelah ovulasi, endometrium akan semakin tebal karena pengaruh

dari hormon progesteron. (3) pada saat menstruasi, endometrium akan mengelupas dan
terbentuk

kembali setelah menstruaii, Perubahan endometrium dimaksudkan untuk mempersiapkan


menerima zigot yang terbentuk supaya dapat tumbuh dan berkembang menjadi janin, oleh
karena itu perubahan endometrium secara berkala akan terhenti apabila sudah terbentuk zigot

c) Liang Peranakan (Vagina)

Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin wanita yang terdapat di dalam vulva
Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi.

lendir yang banyak mengandung kelenjar, salah satunya adalah kelenjar bartholin. Adanya
lipatan dan kelenjar pada dinding vagina sangat penting

Beberapa fungsi vagina, yaitu


Pada dinding vagina terdapat banyak lipatan-lipatan dan selaput karena memudahkan seorang
ibu pada saat melahirkan bayinya dengan tidak merobek bagian vaginanya

(1) sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu haid dan
sekret dari rahim,

(2) menerima penis pada saat terjadinya persetubulan,

(3) sebagai "jalan keluar" untuk bayi pada saat lahir

Gametogenesis dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Spermatogenesis, yaitu proses


pembentukan sperma atau gamet (alat kelamin) jantan.

2. Oogenesis, yaitu proses pembentukan ovum atau gamet (alat kelamin) betina. 1.
Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi di dalam testis. Proses ini diawali dari sel induk sperma
(spermatogonium) yang bersifat diploid dan mengandung 23 pasang kromosom
membelah secara mitosis menghasilkan spermatozoid primer yang bersifat diploid
juga. Kemudian spermatozoid primer melakukan pembelahan secara meiosis
menghasilkan spermatozoid sekunder yang bersifat haploid. Selanjutnya
spermatozoid sekunder membelah menghasilkan spermatid. Spermatid adalah
sperma yang belum memiliki ekor.

Spermatid kemudian berkembang menjadi spermatozoa. Setiap spermatozoa terdiri


atas bagian ujung dan bagian tengah.

Bagian ujungnya disebut kepala. Pucuk kepala mengandung kromosom yang berisi
enzim hialuronidase dan proteinase. Kedua enzim ini berfungsi untuk menembus
lapisan pelindung sel telur. Bagian tengahnya banyak mengandung mitokondria
yang berperan penting untuk memobilisasi energi.
Secara garis besarnya, spermatogenesis dapat digambarkan sebagai bagan di
samping!

Produksi spermatozoa sangat dipengaruhi oleh hormon FSH dan LH. Bersamaan
dengan diproduksinya sperma, dihasilkan juga hormon testosteron untuk

mengendalikan produksi FSH dan LH. Selain itu, testis juga menghasilkan hormon
inhibisi untuk mengendalikan hormon FSH melalui mekanisme umpan balik
Spermatozoa kemudian akan bergerak menuju tubulus yang berkelok-kelok

kemudian masuk ke dalam epididimis. Di dalam epididimis, spermatozoa tinggal


selama minimal 3 minggu sampai spermatozoa tersebut matang. Setelah
spermatozoa matang kemudian spermatozoa tersebut masuk ke vas deferens. Di
ujung vas deferens spermatozoa bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan
oleh kelenjar vesikula seminatis, kelenjar prosat, dan kelenjar Cowper, Campuran
spermatozoa dan getah membentuk cairan semen. Getah-getah yang dihasilkan
oleh kelenjar kelamin bersifat basa, sehingga cairan semen menjadi bersifat basa.

Pada saat terjadi ejakulasi, cairan semen yang keluar sekitar 5 ml dengan jumlah
spermatozoa lebih dari 50 juta sel. Kemungkinan untuk terjadinya pembuahan
sangat kecil apabila spermatozoa yang dihasilkan kurang dari 20 juta sel. Ejakulasi
adalah memancarnya cairan semen sewaktu terjadi hubungan kelamin. 2.
Oogenesis

Oogenesis terjadi di dalam ovarium Oogenesis diawali dari sel induk telur
(oogonium) yang bersifat diploid dan mengandung 23 pasang kromosom membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian, oosit primer akan membelah
secara meiosis I menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama, yang berukuran
besar (normal) disebut oosit sekunder sedangkan yang berukuran lebih kecil disebut
badan kutub primer (polosit primer). Selanjutnya oosit sekunder membelah secara
meiosis II menghasilkan ootid dan badan kutub sekunder (polosit sekunder). Ootid
kemudian akan tumbuh menjadi ovum.
Secara garis besarnya, oogenesis dapat digambarkan seperti bagan berikut! Hasil
akhir oogenesis dan spermatogenesis berbeda. Pada oogenesis, setiap oogonium
menghasilkan 1 ovum dan 3 badan kutub sekunder, sedangkan pada
spermatogenesis, setiap spermatogonium menghasilkan 4 spermatozoa.

Proses pertumbuhan ovum dipicu oleh hormon FSH yang berperan memacu
aktivitas folikel pada ovarium supaya ovam menjadi matang dan memproduksi
hormon estrogen. Hormon estrogen akan menghambat produksi FSH sehingga
produksinya terhenti. Terhentinya produksi FSH menyebabkan hipofisis merangsang
LH yang merangsang ovum untuk keluar dari folikel. Proses pelepasan ovum dari
folikel dalam ovarium dikenal dengan istilah ovulasi

Folikel yang kosong akan dipacu oleh hormon LH untuk menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum yang menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Progesteron yang dihasilkan akan menghambat produksi LH sehingga
memungkinkan tertahannya korpus luteum dan memengaruhi dinding rahim untuk
siap menerima penempelan zigot.

CSIKLUS MENSTRUASI

Sejak masa pubertas sampai menopause, wanita mengalami menstruasi.


Menstruasi merupakan siklus bulanan yang ditandai oleh pengeluaran darah dan
sekret (hasil pengeluaran kelenjar) dari vagina.

Menstruasi pertama (menarche) umumnya dialami oleh seorang wanita pada usia
12-14

tahun. Menarche biasanya diikuti dengan perkembangan payudara, rahim, dan


pertumbuhan rambut pada bagian sekitar kemaluan. Menjelang menstruasi, seorang
wanita biasanya mengalami kondisi yang tidak nyaman

disebut Pre-menstrual syndrome (PMS) PMS disebabkan oleh aktivitas hormon


estrogen dan
progesteron selama siklus menstruasi. PMS umumnya ditandai dengan hal-hal
berikut.

1. Terjadinya perubahan emosi seperti mudah marah, depresi, dan sulit tidur.

2. Timbulnya gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan sulit buang air besar.
3. Terjadinya peningkatan berat badan.

4 Timbulnya jerawat

5. Pusing

Wanita usia subur menghasilkan hanya satu ovum per bulan. Dua ovarium dapat
menghasilkan masing-masing satu ovum, dan satu ovarium melepaskan satu gamet
wanita yang matang setiap 28 hari Sikhas dihasilkan dan dilepaskannya ovum
matang disebut siklus menstrasi Siklus menstruasi

merupakan proses jangka waktu panjang yang dikontrol oleh sejumlah hormon
dimana: 1. mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang telah dibuahi,

mengontrol perkembangan ovum matang. Siklus menstruasi dimulai dengan proses


ovulasi. Proses ini dipengaruhi oleh hormon FSH, sedangkan pematangan sel telur
dipengaruhi oleh hormon LH.

Apabila ovum dibuahi oleh sel sperma maka hasil pembuahannya akan menempel
pada endometrium yang telah menebal. Akan tetapi apabila proses pembuahan
tidak terjadi, maka endometrium mengalami pelurahan.

Pada umumnya, siklus menstruasi seorang wanita terjadi dalam periode 28 hari,
akan

tetapi siklus ini dapat saja terjadi dalam periode 23 atau 35 hari Pengeluaran darah
menstruasi
bisa berlangsung sekitar 3-7 hari.

Siklus menstruasi dibedakan menjadi empat fase, yaitu:

1. Menstruasi

Lapisan uterus meluruh, darah dan fragmen-fragmen jaringan meninggalkan tubuh

melalui vagina. Menstruasi dipicu oleh pengurangan konsentrasi progesteron

Darah berkurang selama menstruasi dan membutuhkan penggantian selama fase

perbaikan. Wanita yang sedang menstruasi mempunyai alasan tinggi membutuhkan


zat besi

di dalam zat makanannya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka mereka dapat
menderita

anemia.

2. Fase Perbaikan

Banyak pembuluh darah tumbuh di dalam lapisan uterus, lapisannya menjadi tebal

dan makin stabil. Perubahan tersebut dipicu oleh kenaikan konsentrasi estrogen.

Pelepasan ovum mengakibatkan sedikit kenaikan di dalam suhu tubuh, beberapa

wanita sebenarnya mengetahui saat terjadinya ovulasi.

3. Fase Penerimaan

Lapisan uterus dan pembuluh darah sekarang berkembang dengan baik. Jika pada
fertilisasi dibentuk embrio, maka embrio tersebut menjadi tertanam atau menempel
di

dalam lapisan ini. Waktu optimum untuk penempelan sekitar 6-7 hari setelah ovulasi

dan penempelannya dipertahankan oleh kenaikan konsentrasi progesteron.

4. Fase Premenstruasi.

Lapisan uterus meluruh ketika konsentrasi progesteron mulai berkurang pada saat

penempelan embrio terjadi, dimana dalam kasus ini, progesteron (dari kopus luteum)

menjaga lapisan tetap utuh untuk memulai kehamilan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 9.7 berikut ini.

Wanita dapat mengalami beberapa gangguan menstruasi, yaitu:

1. Rasa nyeri dan kram pada perut bagian bawah, biasanya timbul pada hari
pertama

dan kedua menstruasi.

2. Kondisi tidak adanya menstruasi selama lebih dari 3 bulan. Kondisi ini dapat dise-

3. babkan oleh beberapa faktor, seperti adanya ketidaknormalan organ reproduksi,

4. ketidakseimbangan hormon, dan kehamilan.

3. Perdarahan yang berlangsung lebih dari 7 hari dan dalam jumlah yang lebih
banyak

4. dari kondisi normal.

LATIHAN 9.3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan menstruasi? Kapan peristiwa tersebut terjadi?


2. Apa yang dimaksud dengan PMS (Pre-Menstrual Syndrome)? Tuliskan tanda-
tanda

3. yang sering muncul jika PMS terjadi

3. Apa yang dimaksud dengan siklus menstruasi?

4. 4. Siklus menstruasi dibedakan menjadi empat fase. Jelaskan masing-masing


fase

5. tersebut

Tuliskan beberapa gangguan menstruasi yang sering terjadi!

D KEHAMILAN

Kehamilan adalah serangkaian proses perubahan pada jaringan atau organ tubah

seorang wanita akibat perkembangan janin di dalam uterus. Periode ini dimulai dari
proses

pembuahan pada saluran kelamin, melekatnya embrio pada endometrium, sampai


terjadinya

proses kelahiran bayi.

Di dalam tubuh wanita, sperma dapat bertahan hidup selama 8 hari, akan tetapi
daya

membuahi yang efektif hanya dua hari setelah ejakulasi. Selain itu, supaya sperma
tersebut

dapat membuahi sel telur maka pada saat ejakulasi, jumlah spermanya harus lebih
dari 20

juta. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sperma di dalam organ reproduksi
wanita

akan mengalami kematian.

Kehamilan berawal dengan pembuahan yang berlangsung di dalam saluran telur.


Pada
pembuahan, sata sel telur bersatu dengan satu sperma dan hasilnya terbentuk sel
telur yang

dibuahi (zigot)

Dalam waktu 30 jam setelah terjadinya pembuahan, ovum yang telah dibuahi mulai
membelah

dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan seterusnya. Pada
hari keempat,

sudah menjadi gumpalan sel. Kemudian pada hari ketujuh gumpalan sel sudah
tersusun menjadi

selapisan sel yang mengelilingi satu ruangan yang berisi sekelompok sel di bagian
dalamnya.

Lapisan sel bagian luar akan berkembang menjadi plasenta dan selaput janin
sedangkan

sekelompok sel di bagian dalam akan tumbuh menjadi calon embrio. Sambil
membelah diri,

gumpalan sel tersebut digerakkan menuju rongga rahim. Setelah sampai di dalam
ronge

rahim gumpalan sel tersebut menempel pada endometrium. Setelah menempel,


gumpalan

sel tersebut dinamakan embrio.

Menempelnya embrio merupakan pertanda bagi kelenjar hipofisis untuk terus


berkembang menjadi badan kuning kehamilan. Badan kuning kehamilan. bertahan
sekitar tiga bulan lamanya.

1. Tanda Kehamilan
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai tanda kehamilan adalah sebagai
berikut.

Darah dan urine pada perempuan yang hamil hormon HCG (Human Chorionic
Gonadotropin) yang merangsang aktivitas ovarium dan pembentukan plasenta.

b. Tidak mengalami menstruasi. c. Timbulnya rasa mual dan muntah pada pagi hari
(terutama) pada bulan pertama kehamilan.

d. Mengidam.

e. Peningkatkan frekuensi buang air kecil akibat tertekannya kandung kemih oleh
rahim yang membesar.

f. Payudara membesar.

Hormon HCG dapat digunakan untuk mengetes kehamilan. Pada umur embrio 3-4
minggu, yaitu 3-4 minggu setelah pembuahan, plasenta mulai membuat borman
HCG. Hormon ini masuk ke dalam darah ibu dan dikeluarkan bersama urine. Oleh
karena itu untuk mengetest kehamilan dapat digunakan urine.

Apabila seorang istri mengalami terlambat haid 10-14 hari, maka untuk memastikan
dia hamil atau tidak, dapat dites dengan memeriksa urine yang pertama ia buang
(pagi hari setelah bangun tidur) dengan menggunakan alat tes kehamilan.

Alat-alat tes kehamilan tersebut memberikan petunjuk penggunaannya dan cara


membaca hasil tesnya. Misalnya, salah satu alat tes kehamilan ada yang
menentukan suatu tes positif atau negatif dengan garis merah. Apabila hasil yang
diperoleh dua garis merah maka wanita tersebut dikatakan positif sedangkan bila
hanya diperoleh satu garis merah maka wanita tersebut dikatakan negatif Jika tes
positif artinya wanita itu hamil dan jika tes negatif artinya wanita itu tidak hamil

2 Periode Kehamilan
Masa kehamilan dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu trimester I, II, dan III

a. Trimester 1

Periode ini merupakan periode 3 bulan pertama yang berlangsung pada saat usia

kehamilan 0-12 minggu. Pada periode ini terjadi awal pembentukan organ-organ

tubuh janin

b. Trimester II

Periode im merupakan periode ketika kehamilan berusia 12-28 minggu. Pads

periode ini, organ-organ tubuh janin telah terbentuk secara lengkap meskipun

belum sempurna.

C. Trimester III

Periode ini merupakan periode ketika kehamilan berusia 28-42 minggu. Pada

periode ini terjadi penyempurnaan organ tubuh janin.

Thu hamil harus memeriksakan kehamilannya secara rutin supaya pertumbuhan

dan perkembangan janin serta kondisi kesehatan ibu hamil dapat terpantau

Pemeriksaan kehamilan disebut ANC (Ante Natal Care). Beberapa pemeriksaan

yang dilakukan pada ANC adalah pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi

dan berat badan, serta pemberian suplemen dan vitamin.


Pada periode trimester I dan II, ANC sebaiknya dilakukan sebulan sekali,

setelah usia kehamilan 28 minggu, ANC dilakukan dua minggu sekali, dan setelah

usia kehamilan 30 minggu, ANC dilakukan seminggu sekali

Pada saat usia kehamilan 16 minggu, di dalam rahim ibu terbentuk plasenta

Plasenta berbentuk bulat dengan diameterya sekitar 15-20 cm dan tebalnya sekitar

25 cm. Plasenta ini akan tumbuh hingga mencapai sekitar 500 g seiring dengan

pertumbuhan janin dan pembesaran rahim.

Plasenta dilengkapi oleh tali pusat yang panjangnya sekitar 50 cm. Tali pusat

berfungsi sebagai penghubung antara sistem peredaran darah ibu dengan sistem

peredaran darah janin.

Selain plasenta, ditemukan juga air ketuban. Air ketuban berwarna putih agak

keruh dan berbau khas. Beberapa komponen air ketuban adalah air, garam

lemak, dan rambut halus janin.

anorganik,

Air ketuban mempunyai beberapa fungsi, yaitu

a. Melindungi janin dari benturan.

b. Menjaga temperatur tubuh janin.


Memberi ruang gerak janin agar dapat bergerak secara bebas.

d Melancarkan proses persalinan

3. Kehamilan Kembar

4. Kehamilan kembar terjadi apabila suatu kehamilan terdiri dari dua janin atau lebih.
Pada

umumnya disebabkan oleh adanya faktor penghambat pada awal pembelahan zigot

Kasus kehamilan kembar yang paling sering ditemukan adalah kembar dizigotik atau

kembar kakak beradik (fraternal twins). Kembar ini disebabkan oleh pengeluaran
dua

sel telur pada saat yang bersamaan sehingga keduanya dibuahi oleh dua
spermatozoid

yang berbeda. Hal ini menyebabkan susunan genetik kedua zigot menjadi berbeda.

Di samping itu, ada juga yang disebut kembar monozigotik (kembar identik dan

kembar siam. Kembar monozigotik berasal dari satu sel telur yang dibuahi oleh

spermatozoa, membelah menjadi dua zigot secara sempurna. Oleh karena itu,
menghasilan

dua anak yang sama penis, seperti seorang anak dengan bayangannya di cermin.

Kembar siam berasal dari satu sel telur yang dibuahi oleh satu spermatozoa, akan

tetapi pemisahan zigot berlangsung secara tidak sempurna sehingga pada bagian
tubuh

tertentu terjadi penempelan. Untuk memisahkannya dilakukan dengan operasi, akan


tetapi kemungkinan untuk hidup pada kembar siam yang dipisahkan sangat kecil.

4. Kelahiran

Setelah mengalami masa kehamilan sekitar 40 minggu, ibu hamil kemudian

menjalani proses kelahiran (persalinan) untuk mengeluarkan janin yang


dikandungnya

Menjelang proses persalinan, ibu hamil akan merasakan kontraksi otot rahim.
Proses

persalinan umumnya berlangsung sekitar 16 jam setelah kontraksi otot rahim.

Proses kelahiran yang normal terjadi apabila janin keluar melalui jalan lahir secara

alami. Proses ini dimulai dengan pengeluaran lendir dan darah serta diskuti dengan

kelahiran bayi. Untuk melahirkan bayi secara normal, ibu hamil membutuhkan
kontraksi

otot rahim yang sempurna, tenaga merejan, dan posisi janin yang benar

Bayi yang baru lahir akan dibersihkan dari lendit dan tali pusatnya dipotong

Kemudian dilakukan pemeriksaan kondisi umum bayi I menit dan 5 menit setelah

lahir. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan detak jantung, pernapasan, fungsi

otot, warna kulit, dan reaksi terhadap rangsangan.

LATIHAN 9.4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan?

2. Tuliskan tanda-tanda yang menunjukkan seorang wanita sedang hamil!


3. 3. Masa kehamilan dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu trimester I, II, dan III.
Jelaskan

masing-masing trimester tersebut?

4. Jelaskan perbedaan antara kembar dizigotik, kembar monozigotik, dan kembar


sam!

5. Apa yang dimaksud dengan proses kelahiran normal? Hal apa saja yang
dibutuhkan

6. oleh ibu hamil supaya bisa melahirkan bayi secara normal?

HORMON-HORMON YANG MEMENGARUHI SISTEM

REPRODUKSI

Hormon-hormon yang memengaruhi sistem reproduksi, yaitu estrogen, progesteron,

FSH, LH, testosteron, prolaktin, HCG, relaksin, prostaglandin, dan oksitosin

1. Hormon yang Mengatur Perkembangan Seksual Pria

Testis selain sebagai kelenjar gonad, juga menghasilkan hormon yang disebut
testosteron

Hormon ini diproduksi sejak janin akan tetapi kadanya rendah. Adanya hormon ini
sangat

menentukan diferensiasi struktur tubuh yang menjurus pada jenis pria

Pada saat mengalami pubertas, maka hormon testosteron akan dihasilkan dalam
kadar

cukup tinggi dan akan merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder, seperti
otot
lebih kekar, suara lebih berat, tumbuhnya jakun, dan pertumbuhan janggut dan
kumis

Hormon yang Mengatur Perkembangan Seksual Wanita

yaitu progesteron dan estrogen

2.

Kedewasaan seorang wanita diduga dimulai ketika hipotalamus mulai menghasilkan

hormon yang merangsang kelenjar hipofisis. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh

hipofisis bergabung dalam hormon gonadotropin (LH dan FSH) yang akan
merangsang

perkembangan ovarium. Pada gilirannya ovarium akan menghasilkan hormon


kelamin,

Pada saat mengalami pubertas, maka bormon estrogen mendorong kematangan


alat-

alat kelamin, seperti uterus dan vagina serta merangsang timbulnya tanda-tanda
kelamin

sekander, seperti panggul membesar, suara lebih nyaring, dan mengalami


menstruasi

3. Hormon yang Berperan dalam Menstruasi

Apabila sel telur tidak dibuahi, maka setelah berusia tertentu korpus luteum sebagai

penghasil hormon estrogen dan progesteron menghentikan aktivitasnya akibatnya


kadar

kedua hormon tersebut turun secara mendadak mengakibatkan lepasnya ovam dan
robeknya

endonsetrium yang menebal. Robeknya endometrium menyebabkan tipisnya dinding


rahim.
Turunnya progesteron memungkinkan hipofisis mensekresikan FSH merangsang

folikel dalam ovarium untuk memproduksi hormon estrogen. Estrogen akan


menghambat

hipofisis memproduksi FSH tetapi memacu hipofisis memproduksi LH dan


merangsang

penebalan endometrium.

Hormon LH merangsang pematangan ovum dan meninggalkan folikel. Folikel

yang ditinggalkan oleh sel telur akan mengkerut dan berubah menjadi korpus luteum

yang berfungsi untuk memproduksi progesteron dan estrogen. Apabila tidak terjadi

pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang kemampuan

memproduksi estrogen dan progesteronnya sangat rendah.

Hormon yang Berperan dalam Kehamilan

Hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan, yaitu:

a. Progesteron dan estrogen. Kedua hormon im diproduksi oleh korpus luteum


hingga

kehamilan bulan ke-3 dan ke-4, kemudian secara berangsur-angsur fungsi korpus

luteum akan digantikan oleh plasenta

b. Prolaktin adalah hormon yang merangsang kerja kelenjar susu untuk


memproduksi

susu, juga mengatur metabolisme pada ibu sehingga kebutuhan zat pada tubuh ibu
dapat dikurangi dan dialirkan ke janin

HCG adalah hormon yang merangsang aktivitas ovarium dan pembentukan

plasenta

5. Hormon yang Berperan dalam Kelahiran

Hormon-hormon yang berperan dalam proses kelahiran antara lain sebagai

berikut.

a Relaksin, yaitu hormon yang memengaruhi peregangan otot pada simfisis pubis

b. Estrogen, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengatasi pengaruh hormon

progesteron yang dapat menghambat kontraksi dinding rahim.

Prostaglandin, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengatasi pengaruh hormon

progesteron.

4. Oksitosin, yaitu hormon yang memengaruhi kontraksi dinding rahim.

LATIHAN 9.5

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Kapankah hormon testosteron diproduksi dalam kadar cukup tinggi? Apakah


fungsi

dari hormon tersebut?


2. Tuliskan hormon kelamin yang dihasilkan oleh ovarium!

3. 3. Jelaskan hormon-hormon yang berperan pada saat kehamilan!

4. Jelaskan fungsi hormon estrogen dan oksitosin yang berperan dalam kelahiran!

5. 5. Jelaskan fungsi hormon relaksin dan prostaglandin yang berperan dalam


kelahiran!

PENERAPAN PRINSIP REPRODUKSI DALAM KELUARGA

BERENCANA

Keluarga Berencana (KB) adalah cara pengaturan kelahiran atau kesuburan yang

bertujuan untuk mencapai keluarga sehat, baik fisik, mental, maupun sosial-
ekonomi, KB

juga bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

KB dilaksanakan melalui metode kontrasepsi yang bersifat sementara dan


permanen.

1. Kontrasepsi Sementara

Metode kontrasepsi sementara yang diterapkan di dalam KB terdiri dari beberapa

metode, yaitu:

Metode pantang berkala (sistem kalender), yaitu tindakan pencegahan kehamilan

dengan cara menghindari kontak seksual ketika istri sedang mengalami masa subur.

Metode ini hanya efektif apabila istri memiliki siklus menstruasi yang teratur. Selain

itu, metode ini akan lebih efektif apabila dipadukan dengan pemakaian kondom atau

penggunaan obat spermatisid


b. Pemakaian kondom bertujuan untuk menghalangi masuknya sperma ke dalam

vagina sehingga proses fertilisasi dapat dicegah,

Penggunaan obat spermatid (pil vagina), bertujuan untuk mematikan sperma yang

masuk ke dalam vagina

d. Pemasangan spiral atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Spiral atau AKDR

bekerja dengan cara melarutkan sperma dengan sekresi sel darah putih serta

mengentalkan lendir pada leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma

ke dalam rahim.

e. Kontrasepsi hormonal, diberikan dalam tiga bentuk, yaitu pil, suntikan, dan susuk

(implant). Pil ada yang mengandung hormon estrogen, progesteron, atau kombinasi

keduanya.

Kontrasepsi Permanen

Metode kontrasepsi permanen dilakukan melalui sterilisasi. Metode ini dibedakan

menjadi dua macam, yaitu:

a. Tubokimi, yaitu pemotongan kedua saluran telur wanita (tuba fallopo


b. Vasektomi, yaitu pemotongan saluran sperma pria (vas deferens)

Sterilisasi mengakibatkan pasangan suami istri yang bersangkutan tidak dapat

memperoleh keturunan lagi. Oleh karena itu, pasangan suami-istri yang akan

melakukannya dianjurkan untuk mengikuti konseling dan memenuhi persyaratan


tertentu

sebelum dilakukan sterilisasi pada salah satu pasangannya.

LATIHAN 9.6

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikat dengan benar!

1. Apa yang dimakand dengan Keluarga Berencana (KB)

2. Apakah metode panang berkala (sistem kalender) efektif untuk setiap wanita?
Jelaskan!

1 Jelaskan cara kerja spiral (AKDR)!

4 Jelaskan macam-macam metode kontrasepsi permanen

5. Mengapa pada saat pasangan suami istri memutuskan untuk melakukan


kontrasepsi

6. permanen harus melakukan konseling terlebih dahulu Jelaskan!

G KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA
Beberapa kelainan dan penyakit yang terjadi pada sister reproduksi manusia adalah
sebagai

berikut.

1. Kehamilan di Luar Kandungan

Kehamilan di luar kandungan terjadi karena janin tumbuh di luar rahim, misalnya

di tuba fallopi, leher rahim, atan di peritoneum. Kehamilan yang berlangsung di

tuba umumnya mengakibatkan pecahnya tuba dan perdarahan tuba yang sangat

membahayakan jiwa ibu dan janinnya. Peristiwa ini umumnya terjadi pada umur

kehamilan 6-8 minggu

2. Tumor dan Kanker Payudara

Tumor payudara dapat bersifat jinak, yaitu hanya berupa benjolan kenyal yang dapat

dihilangkan melalui operasi, akan tetapi dapat bersifat ganas apabila sudah menjadi
kanker

payudara. Kanker payudara banyak ditemukan pada wanita yang sudah menopause
dan

jarang sebelum umur 30 tahun, oleh karena itu setiap benjolan pada kelenjar susu
seorang

wanita menopause harus dianggap kanker sampai dibuktikan bukan.


Pengobatannya dapat

dilakukan dengan operasi, sinar radioaktif dan obat-obatan.

3. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis yaitu peradangan pada valva dan vagina yang sering menimbulkan

gejala keputihan, yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini

disebabkan oleh bakteri (Gardnerela vaginalis dan Gonorhouse chlamidia), Protozoa

(Trichomonas vaginalis), dan jamur (Candida albicans)


Impoten

Impoten adalah ketidakmampuan ereksi atau mempertahankan ereksi penis pada

bubungan kelamin yang normal. Impoten dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
yam

gangguan produksi hormon testosteron, kelainan paikis, menderita kencing manis,


kecanduan alkohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf. 5. Gonorrhoea

Gonorrhoea adalah penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir dari rets
yang disebabkan oleh bakten Neisseria gonorrhoea

Pada laki-laki, gejalanya berupa sakit bila buang air kecil dan keluar natah berwarna

kuning hijau dari uretra. Sedangkan pada wanita gejalanya sering tidak tampak sta

dapat pula bergejala sakit buang air kecil dan keputihan berwarna kuning hijau.

Seorang ibu hamil akan menularkan bakteri ini kepada mata bayi yang baru
dilahirkannya sehingga dapat menimbulkan kebutaan. Pencegahannya dapat
dilakukan dengan pemberian 1% perak nitrit atau cairan antibiotika pada matanya.

6. Prostatitis

Prostatitis, yaitu peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan
pada uretra. Gejala yang ditimbulkannya berupa pembengkakan yang dapat
menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil. Apabila
terjadi penyumbatan uretra yang kronis bisa menimbulkan infeksi dan kerusakan
pada kandung kemih dan ginjal.
7. Infertilitas

Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan. Satu pasang-stri


dikatakan infertil apabila setelah satu tahun menikah tanpa kontrasepsi tidak
mendapa keturunan. Infertilitas dapat disebabkan dari pihak pria, wanita, atau
keduanya.

Pada pria, infertilitas dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini. a. Gangguan
spermatogenesis, seperti testis terkena sinar radioaktif atau racun. terjadinya infeksi
racun atau adanya gangguan hormon.

b. Terhambatnya saluran sperma, misalnya karena terjadinya peradangan pada


testis dan prostat

e Gangguan pada deposit sperma di vagina d. Pria tersebut menderita impoten.

Pada wanita, infertilitas dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini.

a Gangguan pembentukan ovum oleh kerusakan ovarium karena infeksi, racun, atau

xinar radioaktif.

b Gangguan atau penyumbatan pada tuba fallopi. Gangguan pada rahim dan leher
rahim.

d. Gangguan sistemik, seperti terjadinya gangguan hormon atau menderita kencing

manis.
8. Endometriosis

Endometriosis, yaitu ditemukannya jaringan endometrium di luar rahim seperti di


ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung kemih Kelainan ini terjadi akibat
pengaliran balik darab menstruasi melalui tuba fallopi sewaktu menstruasi sehingga
menimbulkan gejala berupa nyeri pada saat menstruasi karena jaringan
endometrium ini akan diluluhkan bersamaan dengan menstruas

9. Kanker Serviks (Leher Rahim)

Kanker ini banyak ditemukan pada wanita yang berumur 40-35 tahun, sering

menimbulkan kematian bila baru ditemukan setelah tase lanjut. Timbulnya kanker in

diduga berhubungan erat dengan infeksi virus Herpes tipe 11 dan Human Papilloma

Kanker serviks dapat ditemukan secara dini dengan menggunakan teknik Papsmear.

Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, sinar radioaktif, dan obat-obatan.

10. Sifilis

Sifilis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema

pallidum, menyerang berbagai organ dalam tubuh, dan dapat ditularkan melalui

habungan seksual atau kontak badan yang intim (misalnya ciuman), luka
mikroskopis,

transfusi darah, dan dari ibu ke janin melalui plasenta

Penyakit ini dapat dideteksi dengan melakukan tes darah, yaitu dengan menentukan

adanya zat antibodi terhadap sifilis. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan

antibiotika terutama dari golongan penisilin.

11. Non-Gonococcal Urethritis (NGU)


NGU merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh bakteri

Chlamydia trachoctis dan Ureaplasma urealyticin

Pada pria, gejala yang ditimbulkannya adalah timbulnya rasa perih sewaktu buang

air kecil dan gatal pada uretra. Pada pagi hari terdapat sekret pada lubang uretra
yang

mengoteri celana dalam. Peristiwa ini disebut morning drop

Pada wanita, penderita sering tanpa gejala, tetapi terasa perih sewaktu buang air

kecil. Infeksi sering menjalar ke tuba fallopi sehingga bisa menyebabkan infertil.

NGU dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Antibiotiknya dari jenis

tetrasklin

12. Herpes Simplex Genitalis

Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II yang menyerang kulit

di daerah genital, luar anus, dan vagina. Umumnya penyakit ini ditularkan melalui

hubungan seksual. Selain itu, dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya.

Gejala-gejala yang muncul berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di

sekitar daerah kelamin. Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh
kecil-

kecil, selanjutnya lepuh menjadi keruh dan pecah, setelah itu timbul luka yang sering
disertai pembesaran kelenjar limfa. Luka dapat sembuh dalam 10 hari bila tidak
terjadi

infeksi lainnya

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, meskipun gejalanya sudah hilang. Virus

Herper dapat tetap hidup di dalam sel kulit dan ganglion saraf sensoris. Apabila daya

tahan tubuh penderita penyakit ini memurun seperti pada saat demam, kecapaian
dan

meminum obat-obatan tertentu, maka virus dapat aktif lagi, penyakitnya kambuh lagi

dengan menimbulkan gejala-gejala yang baru.

LATIHAN 9.7

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan perbedaan antara tumer payudara dengan kanker payudara!

2. Apa yang dimaksud dengan vulvovaginitis? Tuliskan mikroorganisme yang


menyebabkan

3. penyakit ini!

ring

3. Apa yang dimaksud dengan impoten? Tuliskan faktor-faldor penyebabnya!

4. 4. Apa yang dimaksud dengan infertilitas? Tuliskan fakti faktor penyehab


infertilitas

5. pada pria dan wanita!

5. Terangkan tentang kanker serviks)


Apa yang dimaksud dengan morning drop

Mengapa NGU yang menyerang wanna dapat menyebabkan infertil? Jelaskan

Tuliskan gejala-gejala yang muncul pada penderita herpes simplex genialit

RINGKASAN

1. Manusia hanya melakukan reproduksi seksual. Pada reproduksi seksual


dilibatkan alat

2. reproduksi (kelamin) penghasil sel kelamin

2 Alat reproduksi pria terdiri dari alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Alat
rep

roduksi luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat reproduksi dalan terdiri
dari

testis, saluran kelamin (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra), dan
kelenjar

kelamin (vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra atau Cowper)

3. Alat reproduksi wanita terdiri dari alat reprodukai luar dan alat reproduksi dalam.
Alat

reproduksi luar terdiri dari vulva dan labium (bibir). Sedangkan alat reproduksi dalam

terdiri dari ovarium dan saluran kelamin (saluran schur atau tuba fallopi, rahim atau

uterus, dan lubang peranakan atau vagina)

4 Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet. Dibeilakan menjadi dua yaitu


sper

matogenesis dan oogenesis.

5. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam


testia. Pada
proses ini, dari satu spermatogonium yang bersifat diploid dihasilkan empat
spermato

zoid yang bersifat haploid.

6. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di dalam ovarium.


Pada

proses ini, dari satu cogonium yang bersifat diploid dihasilkan satu creum yang
bersifat

haploid.

7. Menstruasi merupakan siklus bulanan yang ditandai oleh pengeluaran darah dan
sekret

(hasil pengeluaran kelenjar) dari vagina. Siklus menstruasi adalah siklan dihasilkan
dan

dilepaskannya ovum matang.

8. Siklus menstruasi dibedakan menjadi empat fase, yaitu menstruasi, fase


perbaikan, fise

penerimaan, dan fase premenstruasi.

9 Kehamilan adalah serangkaian proses perubahan pada jaringan atau organ tubuh
seorang

wanita akibat perkembangan janin di dalam uterus.

10. Hormon-hormon yang memengaruhi sistem reproduksi, yamu estrogen,


progesteron,

FSH, LH, testosteron, prolaktin, HCG, relaksin, prostaglandin, dan oksime

11. Keluarga Berencana (KB) adalah cara pengaturun kelahiran atau kesuburan
yang ber

12. tujuan untuk mencapai keluarga sihat, baik fisik, mental, maupun sosial-ekonomi,
juga

bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan pembudak


12. KB dilaksanakan melalui metode kontrasepsi sementara dan permanen. Metode
kon

13. trasepsi sementara meliputi metode pantang berkali kalenders, pemakaian

14. kondom, penggunaan obat spermatid, pemasangan spiral, dan kontrasepsi


hormonal

Sedangkan, metode kontrasepsi permanen dilakukan melalui sterilisasi, yaitu


tubektomi

dan vasektomi.

13. Beberapa kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia
adalah

14. kehamilan di luar kandungan, tumor dan kanker payudara, vulvovaginitis,


impoten

15. gonorrhoea, prostatitis, infertilitas, endometriosis, kanker serviks, sifilis, non-


gonococcal

16. urethritis (NGU), dan herpes simplex genitalis.

REFLEKSI.

Pada bab ini Anda telah mempelajari tentang Sistem Reproduksi Manusia.

Setelah mempelajarinya Anda menjadi tahu bahwa keluarga berencana adalah cara

pengaturan kelahiran atau kesuburan yang bertujuan untuk mencapai keluarga


sehat,

baik fisik, mental, maupun sosial-ekonomi. KB juga bertujuan untuk mengendalikan

laju pertumbuhan penduduk. KB banyak jenisnya. Setiap jenis memiliki kelebihan


dan

kekurangan. Berdasarkan hal tersebut, apakah Anda mendukung adanya program


KB
ini? Jelaskan alasan jawaban Anda!

Anda mungkin juga menyukai