Oleh :
Diana Maharani Kusuma Wardani
NIM. 13620832
PENDAHULUAN
penyakit darah tinggi didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika tekanan darah
seseorang melebihi ambang batas normal yaitu tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg yang diukur pada dua kali
karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun
sampai adanya komplikasi pada organ tubuh. Selain itu, hipertensi juga
oleh usia lanjut saja, melainkan juga dapat menyerang orang dewasa
Pada saat ini hipertensi menjadi faktor resiko ketiga terbesar yang
menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak bila tidak di deteksi
puluh juta penduduk yang menderita hipertensi. Dari jumlah tersebut 68%
dipanatau pada nilai ambang batas 140/90 mmHg (Diana et al., 2015). Jumlah
usia dan hal ini lebih banyak dijumpai pada orang kulit hitam dibandingkan
pengukuran tekanan darah penduduk yang berumur >18 tahun ada sekitar
25,8 persen. Menurut Astawan (2010), angka kejadian hipertensi pada lansia
di Jawa Timur dari hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 2010,
menunjukkan kejadian tekanan darah tinggi cukup tinggi yaitu 83 per 1000
anggota rumah tangga. Hipertensi di Jatim menduduki top score selama tiga
tahun 2015 mencapai 23,8% dari total 1.164.156 penduduk yang berusia lebih
dari 18 tahun, dimana laki – laki ada sebanyak 7,5 % dan perempuan 16,3%
yang akan datang karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan
permanen dan kematian (Diana et al., 2015). Oleh sebab itu, saat ini
Indonesia. Penyakit hipertensi ini bagi masyarakat sangat penting dicegah dan
diobati. Hal ini dikarenakan dapat menjadi pencetus terjadinya stroke yaitu
hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima .
populasi lansia (umur >60 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 65,4%
(Irza, 2009).
renovaskuler atau lainnya) yang dalam hal ini kemudian disebut hipertensi
dengan hipertensi adalah factor genetic, umur, jenis kelamin, obesitas, asupan
usia, dan pria memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih
awal dibanding perempuan. Selain itu, obesitas dan asupan garam juga turut
besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan 3
kali lebih besar terkena serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada
(menggunakan obat) dan terapi non farmakologi yaitu dengan modifikasi pola
hidup sehari-hari dan kembali ke produk alami (back to nature) ('Arasj &
Di samping itu obat anti hipertensi juga relatif mahal dan penggunaannya
(Widyatuti, 2012)
obat dalam proses terapinya atau biasa disebut dengan pengobatan alami.
Penggunaan obat dari tumbuhan yang biasa disebut dengan obat herbal
2006). Alasan lain pemilihan obat herbal adalah karena hipertensi merupakan
penyakit yang kronis yang mana pada umumnya pasien yang menderita
pada konsep back to nature, salah satu penanganan non farmakologis yang
al., 2015).
adalah kelapa (Cocos nucifera L.) (Rukmana, 2004). Kelapa sangat penting,
keperluan dan khasiat dari mulai batang, daun, buah, sampai air nya
(Rukmana, 2003).`
kalium dan natrium yang dapat mempengaruhi diuresis dan dapat digunakan
sebagai terapi pada saluran urinaria serta dapat menurunkan tekanan darah.
Kandungan kalium dalam air buah kelapa adalah yang paling tinggi yakni
sebesar 730 mg/l. Buah kelapa muda merupakan salah satu produk tanaman
tropis yang unik karena disamping komponen daging buahnya dapat langsung
melalui pengolahan.
Selain air kelapa, buah belimbing juga dapat digunakan sebagai terapi
kalium dan flavonoid (Dwipayanti, 2011). Belimbing atau dalam bahasa latin
sehingga mempunyai efek memperlancar buang air kecil atau efek diuretic.
Kandungan kalium dalam buah belimbing ada sebanyak 176 mg/l (Diana et
al., 2015)
Mengingat kelapa dan belimbing adalah tanaman yang sering kita jumpai
(air kelapa dan buah belimbing), tekanan darah pada penderita bisa menurun.
efektivitas pemberian air kelapa dan buah belimbing terhadap tekanan darah
1. Mengidentifikasi gambaran
2017.
2. Mengidentifikasi gambaran
2017.
3. Mengidentifikasi gambaran
2017.
4. Mengidentifikasi gambaran
2017.
5. Menganalisis perbedaan
tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan air kelapa muda pada
penderita hipertensi di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota
6. Menganalisis perbedaan
7. Menganalisis perbedaan
efektivitas air kelapa dan buah belimbing terhadap tekanan darah pada
1. Bagi Peneliti
mendatang.
belimbing.