NAMA KELOMPOK
1. AHMAD FADHIL T
2. GADING FEBRIAN P.J
3. MUHAMMAD AVIFREYYAN
4. FELISA OKTARINA
5. PONY YUNITA HARTATI
6. RIZKI ANNISAH
7. FAHZA F
SISTEM REPRODUKSI PRIA
(campuran antara sel sperma dan cairan hasil sekresi dari kelenjar aksesoris )
Dua bagian sistem reproduksi pria
Kepala penis: disebut juga glans penis yang sensitive terhadap rangsang, serta diselubungi oleh
kulup penis
Badan penis: terdapat jaringan erektil yang memungkinkan penis ereksi saat ada stimulus
seksual
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
vesikula seminalis
vasa deferens
epididymis
testis
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi Internal
• Testis
Berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan hormon testosteron (hormon
seks pria yang utama)
Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
• Saluran pengeluaran :
1. Epididimis
2. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididymis
Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam
kelenjar prostat
Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis)
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
3. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
(vesika seminalis) dengan uretra
Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
4. Urethra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis
Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
• Kelenjar aksesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar aksesoris
Kelenjar aksesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethra
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
• Kelenjar aksesoris
1. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-
lekuk yang terletak di belakang vesika urinaria
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan
bersifat alkali
2. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih
Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma
Dua bagian sistem reproduksi pria
Reproduksi internal
3. Kelenjar bulbourethral
Spermatogonium akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit
primer.
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan akan mengalami meiosis.
Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder dengan jumlah
kromosom haploid (n).
BAGAN SPERMATOGENESIS
.
HORMON PADA PRIA
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH
(Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting
bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi
testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa
stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu
protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
PROSES EREKSI PENIS
• Susunan saraf pusat (SSP) menerima bermacam-macam stimulus seksual melalui neuron-neuron
aferen.
• SSP mengirim rangsang melalui neuron eferen parasimpatis sebagai jawaban ke medulla spinalis
S2-4 yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh arteri, sehingga banyak darah masuk ke jaringan
erektil penis. Corpora cavernosa dan spongiosum menjadi besar dan bengkak menekan pembuluh
vena sehingga menghambat aliran darah.
PROSES EJAKULASI
• Ejakulasi adalah proses keluarnya sperma dari penis dan biasanya disertai dengan orgasme
• Waktu ketegangan seksual memuncak, orificium urethra eksternum dibasahi oleh sekresi gl.
Bulbourethralis.
• Sentuhan-sentuhan pada glans penis memperkuat impuls yang dibawa neuron aferen ke SSP,
terjadi pelepasan rangsang dari neuron simpatis sbb: serabut preganglioner simpatis L1-L2
yang meninggalkan simpatis bersinapsis di ggl. paravertebrale L1-L2 dari truncus sympaticus
dengan serabut postganglioner. Neuron postganglioner mempersarafi otot-otot polos
menyebabkan sekresi kelenjar epididimis, duktus deferens, vesikula seminalis, dan glandula
prostata.
GANGGUAN PADA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi
hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi
hormon.
• Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen
ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon
human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
dilakukan pembedahan.
GANGGUAN PADA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis,
Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
• Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia
coli maupun bukan bakteri.
• Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
• Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada
pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
TERIMA KASIH