Anda di halaman 1dari 36

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

MATA KULIAH
ANATOMI FISIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
MANUSIA

POKOK BAHASAN
Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Oleh:
Dr. Apt. Rini Hendriani

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
Pendahuluan
Sistem Reproduksi:
Pembentukan organisme baru dari organisme induk
Pada manusia, sistem reproduksi pria dan wanita, serta kelenjar
kelamin berperan dalam pembentukan organisme baru
Fungsi utama dari sistem reproduksi adalah melestarikan spesies
melalui pembuahan dan reproduksi sel embrionik atau seksual.

Reproduksi seksual menghasilkan individu baru


• Gonad menghasilkan Gamet (spermatozoa & sel telur) dibentuk oleh
testis dan ovarium
• Fertilisasi menghasilkan satu sel (zigot) dengan satu set kromosom dari
masing-masing induk
• Menciptakan variasi genetik

Mengeluarkan hormon seks :


Testosteron (pria)
estrogen dan progesteron (wanita)
Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria meliputi:

1.organ reproduksi internal yang meliputi:


a. testis,
b.saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi, uretra)
c.kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar Cowper) yang mensekresikan getah esensial bagi
kelangsungan hidup dan pergerakan sperma.

2.Organ reproduksi eksternal meliputi :


a.penis
b.skrotum.
Sistem Reproduksi Pria
Testis

• sepasang (jamak = testes).


• merupakan sepasang struktur berbentuk oval, agak gepeng dengan
panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm.
• terletak dalam skrotum atau kantung pelir bersama epididimis yaitu
kantung ekstra abdomen tepat dibawah penis
• Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh. Suhu
dalam skrotum 2oC lebih rendah dari suhu dalam rongga perut.
• mengandung lipatan tubulus seminiferus (tempat pembentukan
sperma) Dinding tubulus seminiferus mengandung jaringan ikat dan
jaringan epithelium benih pembentukan sperma (spermatogenesis).
Seminiferous tubules

Seminiferous tubules mengandung :


Sel pembentukan sperma
Sel sertoli (supporting cells)

Sel Interstisial/ sel leydig antara tubulus yang menghasilkan testosteron


menyebabkan maskulinisasi

Di antara sel-sel yang sedang mengalami spermatogenesis dalam tubulus


seminiferus terdapat sel-sel sertoli yang berfungsi sebagai penyedia nutrien
dan mengatur proses spermatogenesis
Sel Sertoli dan
Sel Leydig

Sel Leydig
penghasil hormone
testosterone

Seminiferous tubules
Sel Sertoli
¤ Membentuk pembatas darah-testis
¤ Membantu perkembangan sperma : memberi nutrisi
¤ Fungsi Fagositik : memakan sitoplasma yang dibuang dari
spermatid, menghancurkan sel-sel germinativum yang cacat
¤ Mengeluarkan cairan tubulus semniferosa, guna mengalirkan
sperma dari tubulus kedalam epididimis
¤ Sekresi protein pengikat androgen (androgen-binding protein), yi
testosteron untuk mempertahankan produksi sperma
¤ Mengeluarkan hormon inhibin untuk mengatur sekresi FSH
Scrotum
¨ Skrotum pada dasarnya merupakan
kantung kulit khusus yang melindungi testis
dan epididimis dari cedera fisik
¨ Mengatur suhu testis. Spermatozoa
sangat sensitif terhadap suhu shg testis
dan epididimis berada di luar rongga
tubuh, suhu di dalam testis biasanya lebih
rendah daripada suhu di dalam
abdomen.
¨ Jika suhu udara dingin, maka skrotum
akan mengerut dan menyebabkan testis
lebih dekat dengan tubuh
¨ Sebaliknya, pada cuaca panas
skrotum akan membesar dan kendur
Testis dan Scrotum
Epididimis
¨ Epididimis dibentuk oleh saluran
yang berlekuk-lekuk secara tidak
teratur yang disebut duktus epididimis
¨ Duktus ini berawal dari puncak
testis (kepala epididimis) dan berjalan
berliku-liku, duktus epididimis ini
kemudian menjadi vas deferens.
¨ Epididimis merupakan tempat
terjadinya maturasi akhir/
pematangan sperma, sehingga
sperma menjadi motil & mampu
membuahi.
VAS DEFERENS
¨ Vas deferens merupakan Saluran
lurus keatas lanjutan langsung dari
epididimis dan ujung saluran berada
dalam kelenjar prostat.
¨ Panjangnya 45 cm yang berawal
dari ujung bawah epididimis, naik
disepanjang aspek posterior testis
dalam bentuk gulungan-gulungan
bebas, kemudian meninggalkan
bagian belakang testis
¨ Sebagai saluran jalan sperma dari
epididimis ke vesikula seminalis
(kantung sperma)
VESICULA SEMINALIS

¨ Merupakan sepasang struktur


berongga dan berkantung-kantung
pada dasar kandung kemih di depan
rectum.
¨ Masing-masing vesicular memiliki
panjang 5 cm dan menempel lebih erat
pada kandung kemih
¨ Vesikula seminalis memproduksi
sekitar 50-60 % dari total volume
cairan semen. Komponen penting pada
semen yang berasal dari vesikula
seminalis adalah fruktosa (sumber
energi sperma) dan prostaglandin
(kontraksi otot)
KELENJAR PROSTAT
dan COWPER
• Kelenjar prostat merupakan organ dengan sebagian
strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi
otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm
• Organ ini mengelilingi uretra pria, yang terfiksasi
kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis
pubis. Lobus media prostat mengelilingi uretrra dan
memisahkannya dengan duktus ejakulatorius.
• Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam
pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina
sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif
• Menghasilkan enzim pembekuan semen agar sperma
yang diejakulasikan tetap bertahan pd saluran
reproduksi wanita

Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra.


Getah yang diproduksi cairan preseminal berupa
lendir dan dialirkan ke urethra.
PENIS

¢ Penis terdiri jaringan kavernosa


(erektil) dan dilalui uretra. Ujung penis
disebut glands. Glands penis ini
mengandung jaringan erektil
¢ Glands dilapisi lapisan kulit tipis
berlipat, yang dapat ditarik ke
proksimal disebut prepusium (kulit luar),
prepusium ini dibuang saat dilkukan
pembedahaan (sirkumsisi).
¢ Penis berfungsi utk penetrasi.
Penetrasi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen dekat serviks
uterus.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah pembentukan sperma di tubulus seminiferus. Dua sampai tiga lapis
dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal, sel-selnya berdeferensiasi
menjadi spermatogonium yang merupakan prekusor sperma.
• Spermatogonium (mengandung kromosom diploid =2n) memperbanyak diri dengan membelah
secara mitosis, setelah berulangkali membelah berubah menjadi spermatosit primer (2n).
• Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2
buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom.
• Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.
• Spermatid = calon sperma belum mempunyai ekor dan mengandung kromosom haploid (bentuk
sel epithelium). Kemudian setelah beberapa minggu mulai memanjang dan berubah bentuk
menjadi sperma yang memiliki kepala dan ekor. Perubahan spermatid menjadi sperma disebut
spermiasi
• Selama spermatogenesis, sperma yang berkembang secara perlahan-lahan didorong ke tengah
tubula seminiferus dan terus ke epididimis tempat sperma mendapatkan motilitasnya
(kemampuan bergerak).
• Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis
• Wanita hanya memproduksi 1 sel telur tiap bulan dari setiap ovariaum, tetapi testis dapat
memproduksi berjuta sperma. Sekali ejakulasi dapat mengeluarkan 100 - 300 juta sperma, dan
bila sperma tidak dikeluarkan akan diserap secara alamiah.
Spermatogenesis
Morfologi Sperma
Kepala sperma mengandung DNA
Akrosom berisi enzim yang berguna untuk mempenetrasi telur
Bagian tengah (midpiece) terdiri dari mitokondria utk
mengubah ATP mjd energi
Ekor berbentuk flagel, berguna untuk pergerakan

Semen
¨ Mixture of sperms and seminal fluid
¨ 60% from seminal vesicles, 30% from prostate
¨ Slightly alkaline, milky appearance and sticky
¨ Contains nutrients, clotting proteins & an antibiotic to protect the sperms
¨ Typical ejaculate is 2.5 to 5 ml in volume
¨ Normal sperm count is 50 to 150 millions/mL
Kelainan pada Sistem Reproduksi Pria

1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan hormon. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi,
dll. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Disfungsi erektil (impotens) adalah ketidakmampuan untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk menyelesaikan koitus.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
3. Masalah-Masalah Ejakulasi
Ejakulasi dini/premature terjadi ketika pria tidak dapat secara sadar
mengontrol reflex ejakulasi. Kondisi ini merupakan disfungsi umum
pada pria.
Ejakulasi Lambat (RetardedEjaculation). Ejakulasi lambat adalah
penghambatan reflek ejakulasi.
4. Gangguan Akibat Kekurangan Testosteron
dll
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
1. Sifilis
adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara
lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan
getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi
terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

2. Gonore (Kencing Nanah)


disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti
nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab
penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri
pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.

3. Herpes Genetalis
disebabkan oleh virus Herpes simpleks.
Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada
daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

dll
Sistem reproduksi wanita
terdiri dari organ luar/eksternal dan organ dalam/internal

Ovarium produksi : sel telur (oöcytes) & hormon


Uterine tubes/tuba fallopi (tabung rahim) : transport sel telur
Uterus : tempat perkembangan janin
Vagina : birth canal
Vulva : organ genitalia luar
Mammary glands : produksi susu

Sistem Reproduksi Wanita


OVARIUM
Sepasang Indung telur
(4x3x2 cm3, 10g)
terletak diatas panggul
Ovarium memiliki fungsi: produksi steroid dan gametogenesis (oogenesis).
Setiap ovarium melekat pada bagian belakang ligamentum.
Folikel Ovarium
mengandung oöcytes (sel telur)
dalam fase perkembangan yang
bervariasi
Sekresi estrogens :
Pertumbuhan dan perbaikan uterus
Regulasi siklus bulanan wanita
Karakteristik seksual wanita
Memelihara tulang dan otot
Folikel yang telah matang akan
mengeluarkan oöcyte setiap bulan
selama ovulasi
Fase
Folikular oöcyte
Primordial follicle:Lapisan
tunggal sel skuamus yang
mengelilingi oöcyte
Primary follicle : Lapisan
berbentuk kubus sel granulosa
mengelilingi oöcyte
Sel Granulosa sekresi estrogen
Secondary follicle : terbentuk Corpus Luteum melepaskan :
rongga antral Progesterone– mempersiapkan dinding
Graafian follicle : Folikel matang, rahim
oöcyte siap berovulasi Estrogens – work with progesterone
Ovulation : Folikel pecah Relaxin – relaksasi otot rahim dan simpisis
pubic
melepaskan oöcyte Inhibin – menurunkan pelepasan FSH & LH

Setelah ovulasi, folikel menjadi Jaringan yang terbentuk setelah corpus


corpus luteum luteum mati disebut Corpus albicans
Ovulasi
Proses dalam siklus menstruasi
dimana folikel ovarium matang
ruptur dan dilepaskan sel telur
(oosit)
Ovulasi dipicu oleh lonjakan dalam
jumlah folikel-Stimulasi Hormone
(FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
yg dilepaskan dari kelenjar pituitari.
Gonadoptopin releasing hormon
(GnRH) merangsang LH dan FSH
Setelah ovulasi, korpus luteum
berkembang. Sel-selnya
mengeluarkan estrogen dan
progesteron.
Jika sel telur tidak dibuahi, korpus
Uterus

luteum berdegenerasi pada hari


ke-28.
Uterus
Tempat siklus menstruasi terjadi dan
tempat perkembangan janin

Uterus
Panjang 3 inch
Terbagi menjadi fundus, body & cervix
Bagian dalam terdiri dari rongga uterus
yang diakses melalui kanal servik

HISTOLOGI
Endometrium
Simple columnar epithelium
Stroma of connective tissue and
endometrial glands
Functional layer: Luruh saat menstruasi
Basal layer: Mengganti functional layer
setiap bulan
Myometrium
3 layers of smooth muscle
Uterine tubes/
tuba fallopi

• Tuba Fallopi adalah dua saluran tipis


yang terletak di antara ovarium dan
rahim.
• Saluran tuba tidak melekat pada
ovarium, tetapi ujung atasnya yang
lebar - disebut infundibula - terletak
sangat dekat dg ovarium
• Infundibula juga memiliki pinggiran yang disebut fimbriae yang
bergerak melambai untuk membantu memandu telur dari ovarium ke
tuba Fallopi.
• Ujung bawah saluran tuba melekat pada bagian atas tubuh rahim
• Ampulla mrp bagian tengah tuba
• Isthmus is narrowest portion joins uterus
Oogenesis
• Dimulai pada embrio ketika Sel germinal
primordial mengalami pembelahan mitosis
untuk menghasilkan oogonium
• Antara kelahiran dan pubertas, oosit primer
membesar dan folikel di sekitarnya tumbuh:
tjd replikasi DNA dan memasuki Profase
berhenti sampai diaktifkan oleh hormon
(Pubertas)
• Setelah pubertas selama setiap siklus ovarium,
FSH merangsang folikel untuk membesar dan
oosit primer menyelesaikan meiosis I.
• Oogonium bersifat diploid, 2n=46,
berkembang menjadi oosit primer
• Oosit primer membelah diri secara meiosis
menjadi oosit sekunder haploid, dan first polar
body
• Ootid berkembang menjadi ovum yang haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum
• Bila terjadi pembuahan sel telur
oleh sperma, maka zigot yang
terbentuk akan melakukan nidasi
/ transplantasi (penanaman diri)
pada endometrium.
• Zigot akan berkembang menjadi
embrio, terus menjadi janin.
• Selanjutnya placenta janin yang
terbentuk akan menghasilkan
HCG (Human Chorionic
Gonadotropic) yang akan
menggantikan peran
progesteron.
• Janin ini mendapat makanan dari
tubuh induknya melalui plasenta
Cervix

• Merupakan saluran berbentuk tong di bagian bawah rahim. Sebagian besar jaringan
ikat dengan otot di ujung atas dan bawah. Serviks terbuat dari dua bagian yang
berbeda dan ditutupi dengan dua jenis sel yang berbeda.
• Bagian serviks yang paling dekat dengan corpus uteri disebut endoserviks dan
dilapisi oleh sel-sel kelenjar.
• Bagian di sebelah vagina adalah ektoserviks dan dilapisi sel gepeng.
• Kedua jenis sel ini bertemu di suatu tempat yang disebut zona transformasi. Lokasi
yang tepat dari zona transformasi berubah seiring bertambahnya usia dan/atau
persalinan.
• Saat melahirkan, serviks harus melebar hingga diameter lebih dari 10 cm (3,9 inci) untuk
menampung kepala janin saat turun dari rahim ke vagina.
• Saat menjadi lebih lebar, serviks juga menjadi lebih pendek, sebuah fenomena yang
dikenal sebagai penipisan/pematangan
VAGINA

• Merupakan saluran fibromuskular (panjang kurang


lebih 10 cm) yang berfungsi sebagai pintu masuk
ke saluran reproduksi dan sebagai jalan keluar dari
rahim selama menstruasi dan persalinan.
• Dinding luar vagina anterior dan posterior dibentuk
menjadi kolumna longitudinal, dan bagian superior
vagina (disebut forniks) bertemu dengan serviks
uteri yang menonjol.
• Dinding vagina dilapisi dengan lapisan luar
adventitia fibrosa (lapisan fibrosa); lapisan tengah
otot polos (lapisan otot); dan selaput lendir bagian
dalam (lapisan lendir) dengan lipatan melintang
yang disebut rugae. Bersama-sama, lapisan tengah
dan dalam memungkinkan perluasan vagina untuk
mengakomodasi hubungan seksual dan persalinan.
• Vagina mrp tempat populasi mikroorganisme
normal yang membantu melindungi thd infeksi
oleh bakteri patogen, ragi, atau organisme lain.
• Pada wanita sehat, jenis bakteri
menguntungkan vagina yang paling dominan
adalah dari genus Lactobacillus, yang
mengeluarkan asam laktat, dan dengan
demikian melindungi vagina dengan
mempertahankan pH asam (<4,5). Asam laktat,
dalam kombinasi dengan cairan vagina lainnya,
membuat vagina menjadi organ yang
membersihkan diri.
• douching—atau mencuci vagina dengan cairan
—dapat mengganggu keseimbangan normal
mikroorganisme sehat, dan sebenarnya
meningkatkan risiko infeksi dan iritasi pada
wanita.
Kelainan pada Sistem Reproduksi Wanita

Endometriosis
Endometrium: jaringan yang menyelimuti dinding rahim. Endometriosis: Jaringan tumbuh
di tempat yang salah, belakang rahim, ovarium (tempat tumbuhnya sel telur) sehingga sulit
hamil (infertilitas), menstruasi sakit.
Penyakit Kanker
Vulva, Vagina, serviks atau mulut rahim, Rahim, Ovarium,
Fibroid Rahim (miom)
sel otot atau jaringan lain yang tumbuh di dalam/luar rahim
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
yaitu ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh, sehingga memengaruhi ovulasi.
Primary Ovarian Insufficiency (POI)
ovarium tidak berfungsi sebagaimana mestinya
Penutup

Diskusi dan Pertanyaan

Google Classroom
Terima Kasih

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.

Anda mungkin juga menyukai