Anda di halaman 1dari 94

Anatomi Fisiologi

Alat Reproduksi
Pria dan Wanita

Disampaikan
Oleh
Siti Masamah Skep Ners MMKes
Anatomi Sistem Reproduksi
Pria
Organ Reproduksi internal pria :

1.testis,
2.saluran pengeluaran dan
3. kelenjar asesoris.
1).Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval panjang 4-5 cm &
diameter 2,5 cm , terletak didalam kantung pelir
(skrotum). Jumlah testis sepasang di bagian tubuh kiri
& kanan.Yang dibatasi sekat jaringan ikat & otot polos.
Fungsi:
Fungsi testis :
1.memproduksi sperma di Tubulus seminiferus.
2. dan hormon kelamin jantan(testoteron)
danFollicle Stimulating Hormone (FSH) serta
Luteinizing Hormone (LH) oleh sel leydig
LanjutanTestis

Bagian dari testis, yaitu;


1) Tunika albuginea, kapsul pembungkus testis yang
merentang ke arah dalam (250 lobulus).
2) Tubulus seminiferus, (tempat spermatogenesis)
Didalamnya terdapat sel sertoli yang memberi nutrisi
spermatozoa yang sedang berkembang dan pembentukan H
testosteron
3) Duktus, yang membawa sperma matur dari testis ke bagian
eksterior tubuh.
4) Epididimis, tuba yang terlilit ,panjangnya 4-6 meter yang
terletak disepanjang sisi posterior testis. Fungsinya:menerima
sperma dari duktus aferen , pematangan sperma, menyimpan
sperma 6 mg sampai matur dan mampu melakukan fertilisasi.
Organ dalam reproduksi Pria
2).Saluran Pengeluaran
Terdiri:
A. epididimis,
B.vas deferens/duktus deferens,
C.saluran ejakulasi/duktus eyekulator
D. uretra.
A.Epididimis

Saluran berkelok-kelok
di dalam skrotum yang keluar dari testis
Berjumlah sepasang di sebelah kanan
dan kiri.
Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.
lanjutan
Epididimis

Saluran halus terletak sepanjang


atas tepi dan belakang dari testis.
Fungsi :
1.sebagai saluran penghantar testis,
2. mengatur sperma sebelum di
ejakulasi,
3. dan memproduksi semen.
Lanjutan
B.Vas deferens

Vas deferens tidak menempel pada testis


dan ujung salurannya terdapat di dalam
kelenjar prostat.
Vas deferens berfungsi sebagai
saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau
kantung mani (vesikula seminalis).
Lanjutan
Duktus Deferens/Vas deferens
Panjang 50-60 cm yaitu melewati kanalis
inguinalis, masuk ke rongga perut terus ke
belakang kandung kemih, bergabung
dengan vesika seminalis dan membentuk
ejakulatorius yg bermuara di prostate.
C.Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi panjang 2 cm menembus


kelenjar prostat merupakan saluran pendek
yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra.Fungsinya mengeluarkan sperma dari
kantung semen agar masuk ke dalam uretra.
D. Uretra

dari kandung kemih sampai


ujung penis
Fungsi sebagai :
1. sistem reproduksi ,mengalirkan
Sperma dari vesica seminalis
2. sistem urinaria, mengalirkan
urin dari vesica urinaria.
Organ dalam reproduksi Pria
3.Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran,
terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris.
Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma.
Kelenjar asesoris / kelenjar kelamin terdiri :
A.vesikula seminalis,
B. kelenjar prostat dan
C. kelenjar Cowper.
Lanjutan
3.Kelenjar Asesoris

A.Vesikula seminalis
1. Adalah kantung semen (kantung mani) merupakan
kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung
kemih yang bermuara ke duktus ejakulator.
2. Menghasilkan secret berupa cairan kental dan basa
yang kaya akan fruktosa.
3.Fungsi melindungi dan memberi nutrisi sperma,
meningkatkan pH ejakulat & mengandung prostaglandin
untuk mengaktifkan gerakan spermatozoa, sehingga lebih
cepat sampai ke tuba fallopi.
Lanjutan
3.Kelenjar Asesoris
B. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra
dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat mengeluarkan cairan basa
menyerupai susu terdiri dari getah yang
mengandung kolesterol, garam & fosfolipid
yang memberi nutrisi sperma,menetralisir
asiditas vagina (pH 6.0 sampai 6.5) selama
senggama dan meningkatkan motilitas sperma
Kelenjar Prostat

Strukturnya kelenjar dan otot , ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm.
Akan membesar dengan tambahnya usia.
Terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian
tengah dari uretra.
Mengeluarkan sekeret campur secret dari testis, pembesaran prostate akan
membendung uretra dan terjadi retensi urin.
terdiri dari 30-50 kelenjar ,terbagi atas 4 lobus yaitu:
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki
panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
C.Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar
bulbouretra) merupakan kelenjar
yang salurannya langsung menuju
uretra.
Kelenjar Cowper menghasilkan
getah yang bersifat alkali (basa)
untuk melumasi dan melindungi
sperma.
Organ Reproduksi Eksternal pria:

A.penis,
B.skrotum (kantung zakar)
A. Penis
A. Penis
Dari jaringan kavernosa (erektil) dan
dilalui uretra.
Ujung penis ( glans) mengandung
jaringan erektil dan berlanjut ke korpus
spongiosum.
Glans dilapisi lapisan kulit ( prepusium)
(sirkumsisi).
Fungsi sebagai penetrasipada wanita
Penis terdiri dari:
1. Akar (menempel pada didnding perut)
2. Badan (bagian tengah dari penis)
3. Glans penis,Dasar glans penis
( korona).
4. Lubang uretra
5. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona
menutupi glans penis.
Penis

v Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris


(sinus) jaringan erektil:
1. 2 rongga korpus kavernosus (lebih
besar)
2. Rongga korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka
penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(ereksi)
B. Skrotum

Skrotum , kantung berkulit tipis yang


melindungi testis.
Fungsi : sebagai pengontrol suhu
untuk testis(suhu lebih rendah dari
suhu tubuh), agar sperma normal.
Kenapa Otot kremaster skrotum
mengendur atau mengencang ?
Lanjutan
Skrotum

Skrotum kantong longgar yang tersusun atas kulit, fasia, dan otot polos
yang membungkus dan menopang testis .
Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan & skrotum kiri.
Di antara skrotum kanan & kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan
ikat dan otot polos (otot dartos).
Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Pada manusia, suhu stabil testis sekitar 34C. Pengaturan suhu scrotum
dibantu oleh kontraksi Otot dartos bila dingin mengerutkan dan bila
panas melonggar, sehingga testis dapat bergerak mendekat & menjauhi
tubuh.
Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
1) Hormon pada Laki-laki

A. FSH (Follicle Stimulating Hormone)


Disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli yaitu merubah spermatid
menjadi sperma (spermiasi)
B. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-
sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
Hormon pada Laki-laki
C. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang
terdapat di antara tubulus seminiferus.
Fungsi :
1. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital
eksterna
2. Mendorong penurunan testis ke skrotum
3.Spermatogenesis (pembentukan sperma).
4.Perubahan fisik laki-laki terutama organ
seks sekundernya.
Hormon pada Laki-laki
D. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli
ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli
juga mensekresi suatu protein pengikat
androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.
Hormon pada Laki-laki
E. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan
untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara
khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.
GnRH dll
2) Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa.
Terjadi di Testis dibagian tubulus seminiferus
Berlangsung 64 hari-75 hari (dari sel-sel germinal
sampai menjadi sperma).
Di stimulasi oleh hormon gonadotropin dihipofisis
anterior.
Dimulai rata-rata umur 13 tahun &menurun di
usia tua.
Spermatogenesis butuh suhu stabil,beberapa
derajat lebih rendah dari pd suhu tubuh
Spermatogenesis

Satu testis mengandung 250 lobulus.


Dinding tubulus seminiferus terdiri
dari jaringan ikat & sejumlah besar sel
epitel germinal (sel epitel benih) yang
disebut spermatogonia
(spermatogonium = tunggal) yang akan
megalami proses spermatogenesis
dengan pembelahan &diferensiasi sel
Lanjutan Spermatogenesis
Sel-sel sertoli yang menyediakan makanan dan
mengatur proses spermatogenesis.
Spermatogonia (tunggal) ditubulus seminiferus
berkembang menjadi spermatozit primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi
spermatid.
Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa.
Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa
terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Proses spermatogenesis
Tahap Spermatogenesis

Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki


bentuk seperti sel-sel epitel. Setelah spermatid mulai
memanjang menjadi sperma, (terdiri dari kepala dan ekor).
Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya
sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung
kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase
yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang mengandung
mitokondria sebagai penghasil energi untuk pergerakan
sperma.
Sel-sel sertoli mengatur proses spermatogenesis dan
menyediakan makanan pada semua tahap spermatogenesis
lanjut

Selama masa pergantian dari tahap spermatosit ke tahap


spermatid, 46 kromosom spermatozoa dibagi sehingga
23 kromosom diberikan ke satu spermatid dan 23
lainnya ke spermatid yang kedua.
Sperma dari tubulus seminiferus ke epididimis, sampai
matang. Selanjutnya masuk vas deferens dan bercampur
dengan vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
cowper (disebut semen).
Dari vas deferens ke saluran ejakulatorius , uretra dan
penis , sperma keluar (ejakulasi).
Sebelum ejakulasi, penis menegang(ereksi).
Gangguan Sistem Reproduksi Pria

1.Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon
androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak
adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2.Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Lanjutan Gangguan Sistem
Reproduksi Pria
3.Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala
rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
Penyebabnya uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau
virus herpes.
4.Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat.
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Lanjutan Gangguan Sistem
Reproduksi Pria
5.Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering
terjadi pada saluran reproduksi pria.
Penyebab epididimitis adalah E. coli dan
Chlamydia.
6.Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis
yang disebabkan oleh virus parotitis.
Jika terjadi pada pria dewasa dapat
menyebabkan infertilitas.
Gambar sistem alat reproduksi
wanita
GENETALIA EKSTERNA & GENETALIA INTERNA
WANITA

GENETALIA EKSTERNA
Lanjutan. Genetalia Eksterna

Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi/persenggamaan/koitus.
Yang termasuk genetaliaeksterna :
1. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum,
orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
2. Mons Veneris/mon pubis
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan
(pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Lanjutan. Genetalia Eksterna

2.Labia Mayora (bibir besar)


Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, pada wanita
menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons
veneris.bertemunya labia mayor membentuk komisura posterior
3. Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu.
Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas
preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua
lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut
faurchet /(hanya nampak pada wanita yang belum pernah
melahirkan).
Lanjutan. Genetalia
Eksterna
4. Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, sebesar kacang dan ditutupi
frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki
serabut saraf.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua
labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet.
Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar
skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang akan mengeluarkan
sekret pada waktu koitus.
Introitus vagina
Lanjutan. Genetalia Eksterna
6. Introitus / orificium vagina
Di bawah vestibulum.
Pada gadis (virgo) tertutup dara / hymen, utuh tanpa
robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval,
cribiformis, septum atau fimbriae.
Hymen robek bila coitus atau trauma lain, bentuk himen
postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah wanita PP
Hymen yang abnormal, (hymen imperforata) menutup
total lubang vagina (hemato colpos,hemato metra)
Lanjutan Genetalia Eksterna

7. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung
mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial
dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral.
Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi
dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Vagina memiliki dinding ventral dan dinding
dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa
berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Lanjut...
Fungsi vagina :
1. ekskresi uterus saat haid, untuk jalan lahir
dan untuk kopulasi/coitus
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri,
bawah dari sinus urogenitalis.
Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik
daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi
orgasmus vaginal.
Lanjut....
8. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan
anus.
Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani,
m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor
urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani,
antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu
dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir
dan mencegah ruptur.
Uteruss
GENITALIA INTERNA

A. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk
seperti buah pir, dilapisi peritoneum
(serosa).
Terdiri dari corpus, fundus, cornu,
isthmus dan serviks uteri.
Fungsi kehamilan
Fungsi persalinan
Lanjut..
B. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /
menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis.
Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen
dan glikosamin) dan elastin.
Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding)
dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah
cavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum
bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida)
berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai
garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks
dipengaruhi siklus haid.
Lanjut....
C. Corpus uteri
Terdiri dari :
Endometrium
Myometrium
Perimetrium ,paling luar lapisan serosa/peritoneum
yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah
serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular.
Fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Lanjut....
D. Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum
rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina
propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum
rectouterina.
E. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri
hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
Lanjut....
F. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri.
Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi
sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai
cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular
(longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel
bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria,
dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang
berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Lanjut....
G. Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen
tersempit, terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.
H. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah
daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi
implantasi di dinding tuba bagian ini.
Lanjut...
I. Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium
tubae abdominale pada ujungnya, melekat
dengan permukaan ovarium. Fimbriae
berfungsi menangkap ovum yang keluar
saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan
membawanya ke dalam tuba.
J. Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti
halnya mesenterium pada usus).
Lanjut....
K. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf.
Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis
Fungsi:
1.pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks),
2.ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan
3.sekresi H estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi).
4.Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
.
MENSTRUASI
Pengertian
yaitu perdarahan dan pelepasan dinding
endometrium yang nekrotik.
Jumlah darah yg keluar 50-60 cc tiap 1 siklus.
Terjadi secara periodik dg kisaran waktu tiap siklus
sekitar 21-42 hari, rata-rata 28 hari.
Lamanya tiap kali menstruasi 4-5 hari.
Terjadi pada WUS 11 50 tahun
Menarche adalah mens pertama.
Menopause adalah berhentinya mens selamanya.
(Brunner & Suddarth 2002)
Lanjutan
Mens kedua dst sering tdk teratur &
tanpa diikuti ovulasi, memberikan
kesempatan pada H. Estrogen u/
menumbuhkan tanda2 Seks
Sekunder.
Pada usia 17 18 th, menstruasi sdh
teratur dg interval 18 -30 hari &
disertai dg ovulasi (alat reproduksi
wanita matang).
I.Menstrual cycle
Hipotalamus menghasilkan
Gonadotropin Relesing
hormon(GnRH) .
selanjutnya menstimulasi
kel pituitary/hypofise antrior untuk
menghasilkan: FSH dan LH,
FSH & LH masuk dalam pemb darah &
mempengrhi: 1.folicel dalam ovarium
2. endometrium
Lanjutan
FSH mempeng folicel primer.
menjadi folicel de Graaf
yg memproduksi E.
Saat kadar E terbanyak/puncak
maka terjadi umpan balik pd hypothalamus u/
menekan hypofise dlm memprod FSH & LH.

E= Hormon estrogen
P= Hormon progesteron
Lanjutan
E mempengaruhi:
1.Ovarium, shg folicel masak
dan siap ovulasi
2.Uterus,endometrium tebal &
berproliferasi (fase proliferasi).
Stlh ovulasi ,folicel pecah menjadi
corpus luteum (CL).
Dengan pengaruh LH dari hypofise CL memprod hormon
progesteron (P) yg mempeng endometrium masuk fase
sekresi u/ persiapan nidasi (bila terjadi konsepsi).
Lanjutan
Bila tdk terjadi konsepsi:
1. C L berdegenerasi
Menjadi Corpus albican
shg prod E & P menurun

2. akibatnya Endometrium yg subur


Menjadi spasme,iskemia dan nekrose
shingga.
Dinding endometrium luruh,perdarahan
=haid atau fase menstruasi
Dalam 1 siklus haid ada 3 fase
yaitu:
1.Fase menstruasi 2-8 hari, endometrium
dilepaskan,timbul perdarahan & kadar E & P rendah
2.Fase proliferasi,berhentinya darah menstruasi s/d
hr ke 14, saat ini terjadi pertumbuhan desidua pada
endometrium untuk persiapan nidasi/implantasi janin.
Ovulasi (pecahnya sel telur)bisa terjadi pd hr ke12
- 14
3.Fase sekresi terjadi sesudah ovulasi. P dikeluarkan
dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
u/siap menerima implantasi (perlekatan janin ke
rahim).
II.Perkembangan Gonad pada embrio
Fungsi Organ Reproduksi wanita
Oogenesis merupakan proses
pembentukan dan perkembangan sel
ovum.

Jumlah oogonium pada


wanita
BBL : 750 000
Umur 6-15 th : 439 000
Umur 16-25 th : 159 000
Umur 26-35 th : 59 000
Umur 35-45 th : 34 000
Selama masa subur usia 20-35 tahun
hanya 420 ovum yg dpt mengikuti
proses pematangan.(Ida Bagus G
Manuaba.1998)
II.Perkembangan Gonad pada embrio
Fungsi Organ Reproduksi wanita
1.Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di
dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke
epitelium germinativum pada minggu ke 6
kehidupan intrauteri .
Masing-masing sel kelamin primordial
(oogonium) dikelilingi oleh sel-sel
pregranulosa yang melindungi dan memberi
nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial.
Lanjutan
2.Folikel Primordial
Dihasilkan sebanyak 200.000 buah
mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium.
Sejumlah folikel primordial berkembang
selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun
mencapai pemasakan.
Saat pubertas satu folikel mengalami
pemasakan disebut folikel de Graaf yg
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut
oosit primer.
Lanjutan
3.Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23
pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yg
menentukan jenis kelamin(kromosom XX).
Kromosom-kromosom yg lain disebut
autosom.
Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.
Kromatin membawa gen-gen yang disebut
DNA.
Lanjutan

4.Pembelahan Meiosis Pertama


Folikel de Graaf Di dalam ovarium mengalami
meiosis dan pemasakan sampai menjelang ovulasi.
Inti oosit atau ovum membelah dan terbentuk dua
set (kromosom haploid) yg masing-masing
mengandung 23 kromosom. Juga terjadi pertukaran
kromatid dan bahan genetiknya.
Satu set yg mengandung sitoplasma >besar
disebut oosit sekunder.
Sel yang lebih kecil disebut badan polar
pertama dan akan mengalami degenerasi.
OOGENESIS
lanjutan
5.Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua, Oosit sekunder membelah membentuk
ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi,
sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda.
Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba
Fallopi.
Bila terjadi fertilisasi (pembuahan) yaitu kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit.
Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang
bersifat diploid (2n).
Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami
perkembangan embrional.
Bila tidak terjadi fertilisasi, akan diikuti terjadinya menstruasi dan siklus
oogenesis diulang kembali.
Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi.
Fertilisasi
Lanjutan fertilisasi
V. POROS HORMONAL SISTEM
REPRODUKSI WANITA

A. Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu
penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah.
Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum
pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan
dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang
pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai tempat roh.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin
reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH
dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi
gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan
dan sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang
menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Lanjut....
B. Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas
hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang
berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior
(neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin
Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing
Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing
Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor).
Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF
(Prolactin Inhibiting Factor).
C. Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang
sphenoid. Menghasilkan hormon-hormon
gonadotropin yang bekerja pada kelenjar
reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan
dan pematangan folikel (FSH Follicle
Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH
luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin,
hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon
metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain.
Lanjut....
D. Ovarium
Berfungsi gametogenesis /
oogenesis, dalam pematangan dan
pengeluaran sel telur (ovum). Selain
itu juga berfungsi steroidogenesis,
menghasilkan estrogen (dari teka
interna folikel) dan progesteron (dari
korpus luteum), atas kendali dari
hormon-hormon gonadotropin.
E. Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi
sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium
berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi,
kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa
darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium
dipertahankan sebagai tempat konsepsi. Fisiologi
endometrium juga dipengaruhi oleh siklus
hormon-hormon ovarium.
Lanjut....
C. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama
FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya
pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig
testis).
Lanjut....
D. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi
juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon
estrogen (sintetik) pengganti.
VI. HORMON-HORMON REPRODUKSI
WANITA

A. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi
menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan
melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).
B. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons
terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan
pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita
(pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya
pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah.
Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
Lanjut....
E. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di
korpus luteum di ovarium, sebagian
diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada
kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan
yang optimal jika terjadi implantasi.
Lanjut....
F. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh
jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat
sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar
100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua
(sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi
korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli
Mainini, tes Pack, dsb).
Lanjut....
G. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus
luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /
Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik
prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH
hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan
follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa
amenorhea.
VII. PERSARAFAN PADA SISTEM
REPRODUKSI WANITA

Organ genitalia wanita memiliki saraf yang sangat banyak, misalnya klitoris
yang memiliki sekitar 8.000 saraf. Ketika terjadi orgasme, maka rangsangan
tersebut akan dikirimkan ke saraf belakang. Berikut ini adalah saraf-saraf
yang terkait dengan hal tersebut
Saraf hipogastrik, membantu mentransmisikan rangsangan dari uterus dan
serviks pada wanita dan dari prostat pada pria.
Saraf pelvis, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari vagina dan
serviks pada wanita dan dari rektum untuk kedua jenis kelamin.
Saraf pudendal, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari klitoris
pada wanita dan dari skrotum dan penis pada pria.
Saraf vagus, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari serviks,
uterus, dan vagina pada wanita.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa saraf vagus turut berperan
dalam orgasme, meskipun masih belum diketahui secara jelas
mekanismenya. Namun, selama terjadi stimulasi seksual dan orgasme, ada
wilayah berbeda yang menerima rangsangan tersebut, satu di otak dan satu
lagi di pusat saraf di tulang belakang.
VIII. GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA

A. Seriawan, merupakan pertumbuhan berlebih dari


semacam bakteri seperti ragi yang menyebabkan
gatal pada vagina dan nyeri, sering dengan
keluarnya cairan putih. Hal ini dapat ditularkan
melalui hubungan seks antara perempuan ( Lesbian
), meskipun seks oral pada Lesbian beresiko
rendah.
B. Bacterial vaginosis (BV), adalah pertumbuhan
berlebih dari bakteri vagina yang menyebabkan
keluarnya bau, yang sering dialami oleh para
lesbian. Kemungkinan disebabkan oleh pewangi
pada sabun mandi dan Bath Oil.
Lanjut....
C. Kutil kelamin, adalah benjolan pada vulva yang
tidak meninbulkan rasa sakit, di dalam vagina, pada
leher rahim atau bulat anus. Penyakit ini dapat
ditularkan melalui kontak dengan kutil, misalnya
dengan menyentuh, menggosok atau berbagi mainan
seks. Hal ini tidak seperti kutil non-genital, seperti di
tangan, yang dapat ditransfer ke alat kelamin
D. Trichomonas vaginalis (TV), mengeluarkan busa
pada vagina,menimbulkan rasa gatal dan hanya
ditularkan melalui kontak dengan vagina saja,
misalnya dengan menyentuh atau berbagi mainan
seks.
Lanjut....
E. Herpes bisa menyebabkan luka yang
menyakitkan di bagian dalam vulva / vagina atau
anus (ini herpes kelamin) atau pada mulut (luka
dingin). Herpes dapat ditularkan melalui kontak
dengan luka, misalnya dengan menyentuh,
cumbuan atau berbagi mainan seks. Oral seks juga
dapat menularkan virus Herpes.Bisa menular
namun tidak memiliki gejala apapun. Sebuah
penelitian di Amerika menemukan bahwa
mayoritas wanita yang berhubungan seks dengan
perempuan, yang terinfeksi dengan herpes, tidak
menyadari infeksi mereka
Lanjut....
F. Kutu pada kemaluan, melekat pada
rambut di sekitar
kemaluan.Menyebabkan gatal dan
kadang-kadang bercak darah dari
bekas gigitan. Mereka menyebar
melalui kontak kulit.
G. Chlamydia and gonorrhea, jarang
terjadi pada lesbian tetapi penyakit dapat
ditularkan melalui berbagi mainan seks
atau menggosok vulva bersama-sama.
Seringkali tidak ada gejala, meskipun
mungkin ada pelepasan. Tanda pertama
dari kedua infeksi mungkin nyeri di daerah
panggul (pelvic inflammatory disease atau
PID). Ada risiko infertilitas bagi perempuan
yang memiliki klamidia yang tidak diobati.
Lanjut....
H. Sifilis sangat menular dan kontak kulit selama
berhubungan seks dapat menyebarkannya. Sifilis tidak
menyebabkan ulkus terasa nyeri (atau chancres)
muncul dimana bakteri masuk ke dalam tubuh. Sebuah
Cangker pada vagina bisa hampir tidak kentara
I. Hepatitis mengacu pada infeksi virus yang
menyebabkan peradangan hati. Bentuk-bentuk tertentu
hepatitis dengan mudah dapat ditularkan dalam
hubungan seks misalnya dengan menyentuh atau
berbagi mainan seks. Seringkali tidak ada gejala,
walaupun bisa menyebabkan sakit kuning (kulit kuning)
atau mual.
Lanjut....
J. Vaginitis
Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan
keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan
menimbulkan ketidaknyamanan;
Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri
gonorrhea, chlamydia) atau jamur;
Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak
berbahaya yang memang menetap pada vagina;
Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina
tersebut dengan mikroskop;
Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat
yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Daftar Pustaka
SETIADI,.2007.ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA. SURABAYA:
GRAHA ILMU
Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M., 2001., Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran., edisi Bahasa Indonesia., Jakarta., EGC
Guyton.A.C, 1996.Teksbook of Medical Physiology, philadelpia.
Elsevier saunders.
Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Anjarwati, Andari, Desi. 2012. Modul Asuhan Kebidanan. Stikes
Aisyiyah Yogyakarta.
Heffner, Linda. 2008. Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga
Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat.
Jakarta: EGC
file:///C:/Users/user/Downloads/anatomi/anatomi-fisiologi-sistem-
reproduksi_9118.html

Anda mungkin juga menyukai