Alat Reproduksi
Pria dan Wanita
Disampaikan
Oleh
Siti Masamah Skep Ners MMKes
Anatomi Sistem Reproduksi
Pria
Organ Reproduksi internal pria :
1.testis,
2.saluran pengeluaran dan
3. kelenjar asesoris.
1).Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval panjang 4-5 cm &
diameter 2,5 cm , terletak didalam kantung pelir
(skrotum). Jumlah testis sepasang di bagian tubuh kiri
& kanan.Yang dibatasi sekat jaringan ikat & otot polos.
Fungsi:
Fungsi testis :
1.memproduksi sperma di Tubulus seminiferus.
2. dan hormon kelamin jantan(testoteron)
danFollicle Stimulating Hormone (FSH) serta
Luteinizing Hormone (LH) oleh sel leydig
LanjutanTestis
Saluran berkelok-kelok
di dalam skrotum yang keluar dari testis
Berjumlah sepasang di sebelah kanan
dan kiri.
Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.
lanjutan
Epididimis
A.Vesikula seminalis
1. Adalah kantung semen (kantung mani) merupakan
kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung
kemih yang bermuara ke duktus ejakulator.
2. Menghasilkan secret berupa cairan kental dan basa
yang kaya akan fruktosa.
3.Fungsi melindungi dan memberi nutrisi sperma,
meningkatkan pH ejakulat & mengandung prostaglandin
untuk mengaktifkan gerakan spermatozoa, sehingga lebih
cepat sampai ke tuba fallopi.
Lanjutan
3.Kelenjar Asesoris
B. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra
dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat mengeluarkan cairan basa
menyerupai susu terdiri dari getah yang
mengandung kolesterol, garam & fosfolipid
yang memberi nutrisi sperma,menetralisir
asiditas vagina (pH 6.0 sampai 6.5) selama
senggama dan meningkatkan motilitas sperma
Kelenjar Prostat
Strukturnya kelenjar dan otot , ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm.
Akan membesar dengan tambahnya usia.
Terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian
tengah dari uretra.
Mengeluarkan sekeret campur secret dari testis, pembesaran prostate akan
membendung uretra dan terjadi retensi urin.
terdiri dari 30-50 kelenjar ,terbagi atas 4 lobus yaitu:
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki
panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
C.Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar
bulbouretra) merupakan kelenjar
yang salurannya langsung menuju
uretra.
Kelenjar Cowper menghasilkan
getah yang bersifat alkali (basa)
untuk melumasi dan melindungi
sperma.
Organ Reproduksi Eksternal pria:
A.penis,
B.skrotum (kantung zakar)
A. Penis
A. Penis
Dari jaringan kavernosa (erektil) dan
dilalui uretra.
Ujung penis ( glans) mengandung
jaringan erektil dan berlanjut ke korpus
spongiosum.
Glans dilapisi lapisan kulit ( prepusium)
(sirkumsisi).
Fungsi sebagai penetrasipada wanita
Penis terdiri dari:
1. Akar (menempel pada didnding perut)
2. Badan (bagian tengah dari penis)
3. Glans penis,Dasar glans penis
( korona).
4. Lubang uretra
5. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona
menutupi glans penis.
Penis
Skrotum kantong longgar yang tersusun atas kulit, fasia, dan otot polos
yang membungkus dan menopang testis .
Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan & skrotum kiri.
Di antara skrotum kanan & kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan
ikat dan otot polos (otot dartos).
Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Pada manusia, suhu stabil testis sekitar 34C. Pengaturan suhu scrotum
dibantu oleh kontraksi Otot dartos bila dingin mengerutkan dan bila
panas melonggar, sehingga testis dapat bergerak mendekat & menjauhi
tubuh.
Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
1) Hormon pada Laki-laki
1.Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon
androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak
adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2.Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Lanjutan Gangguan Sistem
Reproduksi Pria
3.Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala
rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
Penyebabnya uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau
virus herpes.
4.Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat.
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Lanjutan Gangguan Sistem
Reproduksi Pria
5.Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering
terjadi pada saluran reproduksi pria.
Penyebab epididimitis adalah E. coli dan
Chlamydia.
6.Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis
yang disebabkan oleh virus parotitis.
Jika terjadi pada pria dewasa dapat
menyebabkan infertilitas.
Gambar sistem alat reproduksi
wanita
GENETALIA EKSTERNA & GENETALIA INTERNA
WANITA
GENETALIA EKSTERNA
Lanjutan. Genetalia Eksterna
Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi/persenggamaan/koitus.
Yang termasuk genetaliaeksterna :
1. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum,
orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
2. Mons Veneris/mon pubis
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan
(pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Lanjutan. Genetalia Eksterna
7. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung
mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial
dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral.
Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi
dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Vagina memiliki dinding ventral dan dinding
dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa
berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Lanjut...
Fungsi vagina :
1. ekskresi uterus saat haid, untuk jalan lahir
dan untuk kopulasi/coitus
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri,
bawah dari sinus urogenitalis.
Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik
daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi
orgasmus vaginal.
Lanjut....
8. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan
anus.
Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani,
m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor
urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani,
antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu
dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir
dan mencegah ruptur.
Uteruss
GENITALIA INTERNA
A. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk
seperti buah pir, dilapisi peritoneum
(serosa).
Terdiri dari corpus, fundus, cornu,
isthmus dan serviks uteri.
Fungsi kehamilan
Fungsi persalinan
Lanjut..
B. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /
menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis.
Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen
dan glikosamin) dan elastin.
Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding)
dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah
cavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum
bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida)
berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai
garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks
dipengaruhi siklus haid.
Lanjut....
C. Corpus uteri
Terdiri dari :
Endometrium
Myometrium
Perimetrium ,paling luar lapisan serosa/peritoneum
yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah
serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular.
Fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Lanjut....
D. Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum
rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina
propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum
rectouterina.
E. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri
hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
Lanjut....
F. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri.
Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi
sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai
cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular
(longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel
bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria,
dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang
berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Lanjut....
G. Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen
tersempit, terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.
H. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah
daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi
implantasi di dinding tuba bagian ini.
Lanjut...
I. Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium
tubae abdominale pada ujungnya, melekat
dengan permukaan ovarium. Fimbriae
berfungsi menangkap ovum yang keluar
saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan
membawanya ke dalam tuba.
J. Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti
halnya mesenterium pada usus).
Lanjut....
K. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf.
Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis
Fungsi:
1.pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks),
2.ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan
3.sekresi H estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi).
4.Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
.
MENSTRUASI
Pengertian
yaitu perdarahan dan pelepasan dinding
endometrium yang nekrotik.
Jumlah darah yg keluar 50-60 cc tiap 1 siklus.
Terjadi secara periodik dg kisaran waktu tiap siklus
sekitar 21-42 hari, rata-rata 28 hari.
Lamanya tiap kali menstruasi 4-5 hari.
Terjadi pada WUS 11 50 tahun
Menarche adalah mens pertama.
Menopause adalah berhentinya mens selamanya.
(Brunner & Suddarth 2002)
Lanjutan
Mens kedua dst sering tdk teratur &
tanpa diikuti ovulasi, memberikan
kesempatan pada H. Estrogen u/
menumbuhkan tanda2 Seks
Sekunder.
Pada usia 17 18 th, menstruasi sdh
teratur dg interval 18 -30 hari &
disertai dg ovulasi (alat reproduksi
wanita matang).
I.Menstrual cycle
Hipotalamus menghasilkan
Gonadotropin Relesing
hormon(GnRH) .
selanjutnya menstimulasi
kel pituitary/hypofise antrior untuk
menghasilkan: FSH dan LH,
FSH & LH masuk dalam pemb darah &
mempengrhi: 1.folicel dalam ovarium
2. endometrium
Lanjutan
FSH mempeng folicel primer.
menjadi folicel de Graaf
yg memproduksi E.
Saat kadar E terbanyak/puncak
maka terjadi umpan balik pd hypothalamus u/
menekan hypofise dlm memprod FSH & LH.
E= Hormon estrogen
P= Hormon progesteron
Lanjutan
E mempengaruhi:
1.Ovarium, shg folicel masak
dan siap ovulasi
2.Uterus,endometrium tebal &
berproliferasi (fase proliferasi).
Stlh ovulasi ,folicel pecah menjadi
corpus luteum (CL).
Dengan pengaruh LH dari hypofise CL memprod hormon
progesteron (P) yg mempeng endometrium masuk fase
sekresi u/ persiapan nidasi (bila terjadi konsepsi).
Lanjutan
Bila tdk terjadi konsepsi:
1. C L berdegenerasi
Menjadi Corpus albican
shg prod E & P menurun
A. Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu
penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah.
Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum
pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan
dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang
pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai tempat roh.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin
reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH
dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi
gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan
dan sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang
menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Lanjut....
B. Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas
hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang
berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior
(neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin
Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing
Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing
Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor).
Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF
(Prolactin Inhibiting Factor).
C. Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang
sphenoid. Menghasilkan hormon-hormon
gonadotropin yang bekerja pada kelenjar
reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan
dan pematangan folikel (FSH Follicle
Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH
luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin,
hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon
metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain.
Lanjut....
D. Ovarium
Berfungsi gametogenesis /
oogenesis, dalam pematangan dan
pengeluaran sel telur (ovum). Selain
itu juga berfungsi steroidogenesis,
menghasilkan estrogen (dari teka
interna folikel) dan progesteron (dari
korpus luteum), atas kendali dari
hormon-hormon gonadotropin.
E. Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi
sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium
berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi,
kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa
darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium
dipertahankan sebagai tempat konsepsi. Fisiologi
endometrium juga dipengaruhi oleh siklus
hormon-hormon ovarium.
Lanjut....
C. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama
FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya
pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig
testis).
Lanjut....
D. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi
juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon
estrogen (sintetik) pengganti.
VI. HORMON-HORMON REPRODUKSI
WANITA
Organ genitalia wanita memiliki saraf yang sangat banyak, misalnya klitoris
yang memiliki sekitar 8.000 saraf. Ketika terjadi orgasme, maka rangsangan
tersebut akan dikirimkan ke saraf belakang. Berikut ini adalah saraf-saraf
yang terkait dengan hal tersebut
Saraf hipogastrik, membantu mentransmisikan rangsangan dari uterus dan
serviks pada wanita dan dari prostat pada pria.
Saraf pelvis, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari vagina dan
serviks pada wanita dan dari rektum untuk kedua jenis kelamin.
Saraf pudendal, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari klitoris
pada wanita dan dari skrotum dan penis pada pria.
Saraf vagus, berguna untuk mentransmisikan rangsangan dari serviks,
uterus, dan vagina pada wanita.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa saraf vagus turut berperan
dalam orgasme, meskipun masih belum diketahui secara jelas
mekanismenya. Namun, selama terjadi stimulasi seksual dan orgasme, ada
wilayah berbeda yang menerima rangsangan tersebut, satu di otak dan satu
lagi di pusat saraf di tulang belakang.
VIII. GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA