Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DAN PERAN LITERASI

AKSI DALAM PENDIDIKAN

NAMA : Lifia Mauli Pratiwi

NIM :201710430311003

Cara membentuk karakter bukan suatu upaya yang mudah dan cepat.Hal
tersebut tentunya memerlukan upaya terus menerus untuk dapat membuat rentetan
keputusan moral yang harus ditindak lanjut dengan aksi yang nyata,sehingga
menjadi hal yang praktis dan sangat di perlukan sejumlah waktu untuk membuat
ini menjadi suatu kebiasaan dalam membentuk karakter seseorang.

Selain itu rencana pendidikan karakter tentunya dimaksudkan untuk menjadi salah
satu jawaban dari beragam persoalan yang saat ini banyak di dilihat di mana
banyak persoalan muncul yang di identifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan
dalam memberikan nilai-nilai moral terhadap peserta didik.Hal ini tentunya sangat
tepat,Karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas,
namun juga menciptakan manusia yang berkarakter kuat.kecerdasan yang
berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang hakiki dan sebernarnya.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan pendidikan karakter di


sekolah-sekolah, konsep karakter tidak cukup di jadikan sebagai suatu poin dan
rencana- rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah,namun di jalankan dan di
praktekkan.belajar taat pada peraturan sekolah, dan tegakkan peraturan itu secara
disiplin, sekolah harus menjadikan pendidikan karakter sebagai sebuah nilai yang
berkembang baik di sekolah yang di wujudkan dalam contoh nyata yang di
contohkan oleh tenaga pendidik dan di sekolah dalam kegiatan sehari-hari
dilingkungan sekolah.

Di sisi lain, pendidikan karakter merupakan suatu upaya yang harus melibatkan
semua kepentingan dalam pendidikan, baik pihak keluarga,lingkungan maupun
sekolah.Oleh karena itu langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun
kembali upaya yang melibatkan pemerintah dan yang lembaga berkaitan dengan
pendidikan yang kelihatannya mulai terputus antara lingkungan sekolah yaitu
guru,keluarga,maupun lingkungan masyarakat luas.

Oleh karena itu, Langkah awal yang harus dilakukan mambangun kembali
kerjasama dari pendidikan yang kelihatannya sudah mulai terputus anatara
lingkungan dan sekolah. Pembentukkan dan pendidikan karakter tidak akan
berhasil jika anatara lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan
keharmonisan. Dengan demikian keluarga sebagai lingkungan pembentuk
pendidikan karakter yang pertama dan utama harus lebih di berdayakan kemudian
di dukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang sangat
memperkuat proses pembelajaran dari pendidikan karakter tersebut.

Di samping itu, tidak kalah pentingnya pendidikan dimasyarakat sekitar.


Lingkungan di masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan etika
, dan moral untuk pebentukan karakter itu sendiri. Pendidikan karakter adalah
upaya sadar terencana yang dilakukan untuk mengembangkan aspek pengetahuan
(Cognitive), perasaan (Feeling), dan tindak (Action) melalui pembisaan yaitu
keteladan dan kedisiplinan menurut pendapat, situasi kemasyarakatan dengan
sistem nilai yang di anutnya,mempengaruhi sikap dan cara pandangan masyarakat
secara luas dan keseluruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas,
Maka upaya dan ambisinya terbatas pada hal yang sama. Pendidikan karakter
melalui sekolah, tidak semata-mata , tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral
dan etika,serta budi pekerti luhur dan penanaman sifat kerjasama dan rasa
tanggung jawab. Untuk menciptakan peradaban bangsa yang di cita-citakan
tersebut,maka perlu pengomtimalan karakter. Dengan cara menanamkan nilai-
nilai luhur di dalam dunia pendidikan,keluarga,dan masyarakat.Menjadikan nilai-
nilai luhur tersebut menjadi suatu kebiasaan dan juga di butuhkan
pengomptimalan dukungan dari pemerintah berupa kebijakan, sarana prasarana,
komitmen dan lingkungan kesemua cara pengomtimal tersebut akan dapat
sempurna apabila seluruh bangsa ini melandasinya dengan nilai perjuangan dan
pengabdian untuk pendidikan karakter. Maka,Pendidikan karakter bersifat sangat
penting karena sangat berkaitan dengan konsep moral, Sikap moral, dan perilaku
moral atas dasar tiga unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter yang baik
di dukung oleh pengetahuan tentang kebaikkan, keinginan untuk berbuat baik dan
melakukan kebaikan, dan fungsi dari pendidikan juga sangat sentral dalam
membentuk sebuah kepribadian individu yang baik dan berkualitas. Pendidikan
karakter memiliki banyak nilai di antaranya adalah
keagamaan,kejujuran,toleransi,disiplin,kreativitas,kemandirian,demokratis,dan
pengembangan wawasan pula. Namun terlepas dari pendidikan karakter peran
literasi aksi dalam pendidikan sangat penting karena selain pendidikan karakter
kegiatan literasi sangat penting peranannya dalam dunia pendidikan,Namun pada
umumnya Kegiatan literasi selama ini sangat identik dengan aktifitas yaitu
membaca dan menulis,Literasi juga mencakup seseorang untuk berkomunikasi
dan literasi juga bermakna tentang pengetahuan dan budaya jadi literasi bukan
hanya bermakna membaca dan menulis tapi bisa dijadikan hubungan sosial yang
mencakup pengetahuan ataupun kebudayaan. Dengan Adanya literasi dalam
pendidikan membuat kegiatan membaca menjadi lebih menyenangkan karena
ketika tidak hanya pengetahuan yang kita dapat tentang buku yang kita literasi
tetapi kita dapat menuangkanya dalam bentuk tulisan agar kegiatan membaca
tidak membuat pembaca akan merasa bosan dan membaca menjadi kegiatan yang
sangat menyenangkan itu sebagian besar peran literasi aksi dalam dunia
pendidikan. Gerakan literasi merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat
partisifasi dengan melibatkan warga sekolah seperti guru dan tenaga pendidikan.
Gerakan literasi adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai
elemen. Upaya yang di tempuh untuk mewujudkannya yaitu berupa pembiasaan
ini dilakukan dengan kegiatan literasi selama 15 menit membaca. Ketika
pembiasaan membaca terbentuk,selanjutnya akan di arahkan ke tahap
pengembangan dan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu
yang harus terjadwal dilakukan agar dampak keberadaan gerakan literasi dapat di
ketahui dan secara terus-menerus di kembangkan. Gerakan literasi di harapkan
mampu menimbulkan kesadaran bahwa pentingnya membaca yang salah satunya
dengan kegiatan literasi. Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, tetapi
mencakup keterampilan berpikir dalam membaca tidak hanya dibaca saja tetapi di
tuangkan kembali dengan bahasa sendiri dalam bentuk tulisan jadi peranan literasi
aksi dalam pendidikan harus tetap di kembangkan agar membaca buka menjadi
hobi saja tetapi menjadi aktivitas atau kegiatan sehari-hari khususnya bagi pelajar
namun tidak menutup kemungkinan bagi orang yang umum seperti warga yang
sampai sekarang masih gemar membaca buku. Program literasi yang sifatnya
berimbang sekolah yang menerapkan program literasi aksi menyadari bahwa tiap
peserta didik mempuyai kebutuhan yang berbeda. Oleh karena minta baca siswa
harus di tumbuhkan agar mereka mencintai pengetahuan. Kemampuan membaca
siswa perlu di tingkatkan bukan hanya meningkatkan keterampilan memahami
bacaan masih sangat minim dan rendah jadi sangat di perlukan peran literasi aksi
juga untuk menjadikan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat. Dengan
meningkatkan kemampuan literasi siswa menjadi cara yang sangat efektif untuk
menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional. Tidak dapat kita abaikan
bahwa budaya membaca di indonesia berada pada tingkat sangat rendah yang
artinya dari sekitar beberapa juta penduduk indonesia kurang dengan minat
membacanya. Konsep dasar dari litesi yaitu Literasi Dasar mengembangkan
kegiatan membaca, menulis dan berhitung, Literasi perpustakaan yaitu kegiatan
literasi dengan menggunakan referensi yang ada di perpustakaan, Literasi
Tehnologi yaitu menggunakan kemajuan tekhnologi dengan tujuan untuk
memudahkan kegiatan literasi, Literasi Media menggunakan media sebagai
media: sosial,cetak untuk meyiarkan dan menyampaikan gerakan literasi dan
literasi visual yaitu kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks
visual. Tujuan dari literasi aksi yaitu menawarkan, memgajak atau menunjuk
sekolah atau masyarakat sekolah untuk megadakan sosialisasi tentang pemahaman
kepada guru dan staf yang berkaitan di sekolah mengenai apa dan bagaimana
gerakan literasi aksi di sekolah, Menyediakan buku bacaan bagi siswa,merupakan
kegiatan yang di rancang untuk mendapatkan buku bacaan bagi sekolah minimal
3 kali jumlah siswa di sekolah, setiap kelas di dorong dan di haruskan untuk
memiliki sudut baca melaluli kerjasama kepala sekolah dan wali kelas, Program
membaa setiap hari, merupakan kegiatan yang wajib di rancang agar setiap
sekolah memberikan waktu 15-30 menit sehari untuk membaca(literasi), guna
membiasakan siswa ,guru, untuk membaca di sekolah maupun di rumah, One
child Book, maksudnya memberikan satu buku satu anak yang di rancang untuk
meningkat jumlah dan jenis buku bacaan di sekolah, Agar setiap siswa paling
sedikit memiliki satu buka untuk di baca di sekolah maupun di kelas atau di
rumah, Tantangan membaca, merupakan kegiatan yang di rancang untuk mengejar
target atau jumlah tertentu terhadap buku yang dibaca baik tingkat sekolah
maupun nasional, Reading award yaitu kegiatan yang di rancang untuk
memberikan penghargaan membaca bagi siswa terbanyak membaca tau
melakukan kegiatan literasi aksi akan mendapatkan hadiah atau penghargaan agar
mendorong siswa agar terus membaca, Pelatihan menulis, merupakan kegiatan
yang di rancang agar setiap sekolah melatih atau mendidik siswa untuk menulis,
dengan pemberian tugas untuk menulis kembali buku yang telah di baca dalam
bentuk resume ataupun resensi buku, Program literasi lainnya, yaitu program aksi
atau kegiatan yang dapat di rancang secara khusus dalam upaya membudayakan
serta menumbuhkann minat baca dan meningkatkan kemampuan terutama ketika
sedang melakukan kegiatan literasi aksi. jadi dapat disimpulkan bahwa peran
literasi aksi dalam pendidikan sangat penting dan harus tetap di budayakan agar
bisa menumbuhkan minat baca yang besar terhadap siswa dan ketika minat baca
sudah ada maka kegiatan membaca saya rasa bukan hanya menjadi hobi semata
tetapi akan menjadi kebiasaan atau aktivitas(kegiatan) sehari-hari kita.

Anda mungkin juga menyukai