Anda di halaman 1dari 30

Review Anatomi & Fisiologi

Sistem Reproduksi Pria

Ns. Martina Ekacahyaningtyas, M.Kep


Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar
Organ Reproduksi Dalam
Testis
• Berbentuk oval dan terletak
di dalam kantung pelir
(skrotum)
• Testis berjumlah sepasang
(2 buah)
• Testis kiri dan kanan
dibatasi oleh suatu sekat
yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos
• Fungsi testis secara umum
merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan
hormon kelamin jantan yang
disebut testoteron.
• Testis merupakan organ kecil yang memiliki
diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa.
• Testis membutuhkan suhu sedikit lebih rendah
dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi
secara optimal, hal inilah yang menyebabkan
mengapa testis terletak di luar tubuh di dalam
suatu kantong yang disebut skrotum
• Pada saat puncak rangsang seksual terjadi
orgasme atau ejakulasi, yaitu semen
dipancarkan keluar dari ujung penis yang ereksi.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain yaitu
harus membuat hormon testosteron
Epididimis

• Berjumlah sepasang di sebelah kanan dan


kiri.
• Epididimis terletak di atas testis dan
merupakan saluran sepanjang 6 meter.
• Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai
sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma
(duktus deferens)

• Saluran lurus yang mengarah ke atas dan


merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens
memiliki panjang sekitar 4,5 cm dengan diameter
sekitar 2,5 mm. Saluran ini muara dari epididimis
yaitu saluran- saluran yang lebih kecil dari vas
deferens, bentuknya berkelok-kelok.
• Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar
prostat.
• Saluran ini berjalan ke bagian belakang
prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius
• Struktur lainnya (misalnya pembuluh
darah dan saraf) berjalan bersama-sama
vas deferens dan membentuk korda
spermatika
• Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi

• Merupakan saluran pendek yang


menghubungkan kantung semen
dengan uretra.
• Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke
dalam uretra.
Uretra

• Uretra merupakan saluran akhir


reproduksi yang terdapat di dalam
penis.
• Uretra berfungsi sebagai saluran
kelamin yang berasal dari kantung
semen dan saluran untuk membuang
urin dari kantung kemih.
Kelenjar asesoris
• Selama sperma melalui saluran pengeluaran,
terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris.
• Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma.
• Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar
prostat dan kelenjar Cowper.
• Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung
mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang
terletak di belakang kantung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
• Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar
prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan
untuk kelangsungan hidup sperma.
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar yang salurannya langsung
menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan
getah yang bersifat alkali (basa).
Organ Reproduksi Luar
Penis
• Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan
spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas
berupa jaringan spons korpus kavernosa.
• Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang
berupa jaringan spons korpus spongiosum yang
membungkus uretra.
• Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil
yang rongga-rongganya banyak mengandung
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
• Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut
akan terisi penuh oleh darah sehingga penis
menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
• Penis dibagi menjadi 3 bagian :
Akar (menempel pada dinding perut)
Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti
kerucut)
• Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus
spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis
menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami
ereksi).
• Penis tidak mengandung tulang dan tidak
terbentuk dari otot.
• Ukuran dan bentuk penis bervariasi, namun
umumnya bila penis ereksi ukurannya hampir
sama.Keadaan ini disebut ereksi.
• Kemampuan untuk ereksi sangat berperan
dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam
penis juga terdapat sebuah saluran yang
berfungsi untuk mengeluarkan urin. Saluran ini
juga berperan untuk mengalirkan sperma keluar.
• Jadi fungsi penis secara keseluruhan adalah
sebagai alat sanggama dan sebagai saluran
untuk pengeluaran sperma dan urin
Skrotum
• Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang
di dalamnya berisi testis, berwarna gelap dan
berlipat lipat.
• Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum
kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan
dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot
dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum
sehingga dapat mengerut dan mengendur.
• Selain itu, skrotum juga mengandung otot polos
yang mengatur jarak testis ke dinding perut
dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif
tetap. Kondisi ini menguntungkan karena testis
dapat membuat sperma pada kondisi terbaik
• Dalam menjalankan fungsinya, skrotum
dapat merubah ukurannya.
• Bila suhu udara dingin, skrotum akan
mengerut dan menyebabkan testis lebih
dekat dengan tubuh dan dengan demikian
lebih hangat.
• Sebaliknya pada cuaca panas, skrotum
akan membesar dan kendur. Akibatnya
luas permukaan skrotum meningkat dan
panas dapat dikeluarkan.
Sperma
Anatomi Sperma
Sel Sperma
Proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
• Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam
testis pada tubulus seminiferus.
• Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis. Dinding tubulus seminiferus
tersusun dari jaringan ikat dan jaringan
epitelium germinal (jaringan epitelium benih)
yang berfungsi pada saat spermatogenesis.
• Pintalan-pintalan tubulus seminiferus
terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus
testis).
• Satu testis umumnya mengandung sekitar
250 lobulus testis. Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel epitel
germinal (sel epitel benih) yang disebut
spermatogonia (spermatogonium =
tunggal). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel
tubulus seminiferus.
• Spermatogonia terus-menerus membelah
untuk memperbanyak diri, sebagian dari
spermatogonia berdiferensiasi melalui
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.
Hormon2 yang berperan dalam
spermatogenesis

• Testoteron
Disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di
antara tubulus seminiferus. Hormon ini
penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma.
• LH (Luteinizing Hormone)
Disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron FSH (Follicle
Stimulating Hormone) FSH juga disekresi
oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior
• Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika
distimulasi oleh FSH.
• Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk
mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Thanks for your
attention……………

Anda mungkin juga menyukai