Anda di halaman 1dari 74

SISTEM NEUROENDOKRIN

Seksualitas & Reproduksi


SEKS
• Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang
ditentukan secara biologis, yang secara fisik
melekat pada masing-masing jenis kelamin, laki-
laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin
merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan,
sehingga sifatnya permanen dan universal. Jadi
jelas bahwa jenis kelamin atau seks adalah
perbedaan biologis hormonal dan anatomis
antara perempuan dan laki-laki. Sex tidak bisa
berubah, permanen dan tidak bisa dipertukarkan
antara laki-laki dan perempuan karenanya
bersifat mutlak.
GENDER
• Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai
perbedaan peran, kedudukan dan sifat yang
dilekatkan pada kaum laki-laki maupun
perempuan melaui konstruksi secara sosial
maupun kultural (Nurhaeni, 2009).
• Menurut Oakley (1972) dalam Fakih (1999),
gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki
dan perempuan yang dikonstruksikan secara
sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat dan
bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan
oleh manusia melalui proses sosial dan kultural.
GENDER
• Haspels dan Suriyasarn (2005), gender adalah
sebuah variabel sosial untuk menganalisa
perbedaan laki-laki dan perempuan yang
berkaitan dengan peran, tanggung jawab dan
kebutuhan serta peluang dan hambatan.
GENDER
• Oleh karena dibentuk secara sosial budaya, maka
gender bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, tidak
bersifat tetap, sehingga dapat diubah dari masa
ke masa, berbeda untuk setiap kelas dan ras.
Sebagai contoh, ketika tahu jenis kelamin anak
yang dilahirkan, orang tua cenderung
menyiapkan segala perlengkapan bayi sesuai jenis
kelamin anak, misalnya pink untuk anak
perempuan, biru untuk anak laki-laki. Sejak lahir,
oleh budaya telah dilekatkan bahwa biru adalah
warna untuk anak laki-laki, dan pink untuk anak
perempuan.
Seks Gender

Biologis, dibawa sejak lahir


Dibentuk oleh Sosial (nurture)
(nature)

Tidak dapat diubah Dapat diubah

Bersifat Universal Berbeda di setiap budaya

Sama dari waktu ke waktu Berbeda dari waktu ke waktu


Karakteristik Gender Laki-laki
• Maskulin
• Rasional
• Tegas
• Persaingan
• Sombong
• Orientasi dominasi
• Perhitungan
• Agresif
• Obyektif
• Fisik
• Pemarah
• Pemikir
Karakteristik seks laki-laki
• Organ Reproduksi Dalam
– testis,
– saluran pengeluaran
– kelenjar asesoris
• Organ Reproduksi Luar
– penis
– skrotum
Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk
seperti kerucut
• Lubang uretra (saluran tempat keluarnya
semen dan air kemih) terdapat di ujung glans
penis.
• Dasar glans penis disebut korona.
• Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit
depan (preputium) membentang mulai dari
korona menutupi glans penis
 Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut corpus
cavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut corpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
 Jika rongga –rongga tersebut terisi darah, maka penis
menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami
ereksi).
Scrotum

Scrotum merupakan kantung berkulit tipis yang


mengelilingi dan melindungi testis.
Scrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal,
Testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
• Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehingga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan
suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih
dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
Testis

Testis berjumlah sepasang(testes = jamak). Testis


kiri dan kanan dibatasi olehsuatu sekat yang
terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis
kanan
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar
buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
 Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x 3 x
2,5 cm, dengan volume 15 – 25 ml berbentuk
avoid
• Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone
• Secara umum berfungsi membentuk sperma
Fungsi Testis
Membentuk gamet-gamet baru yaitu
spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan
oleh sel interstitial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
Pembentukan hormon testosteron oleh sel leydig
Saluran pengeluaran/Duktus Duktuli

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi


dalam pria terdiri dari:
• epididimis,
• vas deferens,
• saluran ejakulasi
• uretra.
Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang
membawa sperma dari epididimis.
 Saluran ini berjalan ke bagian belakang
prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk ductus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah
dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk corda spermatika.
Vas deferens atau saluran sperma (duktus
deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis.
 Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar
prostat.
 Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
• Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek
yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra.
Uretra
• Fungsi Uretra:

- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan


air kemih dari kandung kemih

- Bagian dari sistem reproduksi yang


mengalirkan semen.
Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran,
terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang
dihasilkan oleh kelenjar asesoris.
 Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma.
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar
prostat dan kelenjar Cowper.
Kelenjar Prostat
 Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari
uretra.
 Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan
membesar sejalan dengan pertambahan usia
 Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar
prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
Prostat mengeluarkan sekret cairan yang
bercampur secret dari testis, perbesaran prostate
akan membendung uretra dan menyebabkan
retensi urin.
 Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang
terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas
 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk melindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang
terdapat pada uretra dan vagina.
 Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo
Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi
hampir sama dengan kelenjar prostat
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar yang salurannya langsung
menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan
getah yang bersifat alkali (basa).
Vesikula seminalis
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan
cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar
dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari
kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung
nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen
Epididimis
 Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm
terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.
 Saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar
dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah
kanan dan kiri
 Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup
kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian
ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada
mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui
duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis.
Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan
membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis
tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu
 sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di
ejakulasi, dan memproduksi semen.
 tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi
matang dan bergerak menuju vas deferens
Ductus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke canalis
inguinalis, kemudian ductus ini berjalan masuk ke
dalam rongga perut terus ke kandung kemih
Di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesica seminalis dan selanjutnya
membentuk ejaculatorius dan bermuara di
prostate.
Panjang duktus deferens 50-60 cm.
Hormon Pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh
sejumlah hormon:
• Testoteron,
• LH (Luteinizing Hormone),
• FSH (Follicle Stimulating Hormone),
• Estrogen
• Hormon pertumbuhan.(Growth Hormon)
Testoteron

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang


terdapat di antara tubulus seminiferus.

Hormon ini penting bagi tahap pembelahan


sel-sel germinal untuk membentuk sperma,
terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mens
sekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel
sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan
terjadi.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika
distimulasi oleh FSH
. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein
pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferus
. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan
sperma.
Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk


mengatur fungsi metabolisme testis.

Hormon pertumbuhan secara khusus


meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Karakteristik Gender Perempuan
• Feminin
• Emosional
• Fleksibel/plinplan
• Kerjasama
• Selalu mengalah
• Orientasi menjalin hubungan
• Menggunakan insting
• Pasif
• Mengasuh
• Cerewet
• Sabar
• Perasa
Karakteristik Seks perempuan
• Organ seks primer:
– ovarium: pembentuk ovum
• Organ seks sekunder
– tuba Fallopii: fertilisasi
– uterus: implantasi dan perkembangan embryo
– vagina: menerima sperma dan saluran lahir
• Organ tambahan
– mammae: makanan bayi setelah lahir
Ovarium
• Bagian pertama dari alat reproduksi bagain
dalam adalah ovarium atau indung terlur.
Ovarium adalah organ yang memproduksi sel
telur dan juga berbagai hormon seks wanita
yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium
berada di sisi kiri dan kanan dan terhubung
dengan rahim melalui tuba fallopi. Ovarium
kiri dan kanan mengeluarkan sel telur secara
bergantian setiap 28 hari sehingga terciptalah
siklus menstruasi.
Tuba fallopi
• Alat reproduksi bagian dalam pertema terdiri
dari tuba fallopi atau oviduk atau saluran telur.
Tuba fallopi adalah saluran yang membentang
dari ujung kanan hingga kiri. Tuba fallopi
memiliki beberapa fungsi seperti jalan ovum
menuju rahim, bisa menjadi tempat terjadinya
pembuahan, tempat persiapan hasil
pembuahan sebelum menuju rahim.
Uterus
• Uterus atau rahim adalah bagian organ dari
sistem reproduksi wanita yang bentuknya
menyerupai buah pir. Uterus merupakan ruang
untuk janin tumbuh dan berkembang selama
masa kehamilan. Uterus tersusun dari lapisan
otot yang memiliki sifat elastis sehingga bisa
membesar mengikuti perkembangan janin. Ketika
proses persalinan, otot uterus akan mengalami
kontraksi yang akan membantu janin keluar
melalui jalan lahir.
Serviks
• Serviks atau leher rahim merupakan jalan
masuk antara uterus dan juga vagina. Bentuk
dari serviks adalah dinding sempit, namun
serviks memiliki sifat fleksibel dan bisa
melebar ketika proses persalinan. Serviks bisa
dikatakan merupakan salah satu alat
reproduksi wanita yang rentan terhadap
penyakit. Hal ini dibuktikan dengan tingginya
angka pengidap kanker serviks.
Vagina
• Bagian dari alat reproduksi wanita bagian
dalam selanjutnya adalah vagina. Banyak yang
mengira bahwa vagina dapat terlihat di bagain
luar sistem reproduksi wanita, padahal letak
vagina sebenarnya adalah di dalam. Letak
vagina adalah berada di belakang kandung
kemih. Vagina memiliki beberapa fungsi
seperti jalan utama masuknya sperma menuju
rahim atau tuba fallopi, jalan keluar dari darah
menstruasi, hingga sebagai jalur lahirnya bayi.
Kelenjar (Glands)
• Kelenjar Eksokrin (dengan pembuluh)
Kelenjar eksokrin melepaskan bahan-bahan kimia
ke dalam pembuluh yang kemudian diangkut ke
target (di permukaan tubuh, contoh keringat))
• Kelenjar Endokrin (tanpa pembuluh)
Kelenjar endokrin melepaskan bahan-bahan kimia
mereka (disebut HORMON) secara langsung ke
dalam sistem sirkulatorik, hingga mencapai target.
Target  1) Kelenjar endokrin lain
2) Tempat-tempat dalam sistem saraf
HORMON
• Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman -
"yang menggerakkan") adalah pembawa pesan
kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
• Semua organisme multiselular, termasuk
tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan),
memproduksi hormon.
• Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke
sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu
tindakan atau aktivitas tertentu.
• Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon
sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan
serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas
baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan
anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas
dan menopause).
• Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur
produksi dan pelepasan hormon lainnya.
• Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada
hampir semua organisme multiselular
• Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah
hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin
vertebrata. Walaupun demikian, hormon
dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan
jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul
hormon dilepaskan langsung ke aliran darah,
walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut
ektohormon (ectohormone) - yang tidak
langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan
melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
• Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon
dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
• Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar
yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang
juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
• Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari
untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim
faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls
saraf ke lobus posteriornya.
Faktor Regulasi
• Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol
produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting
bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior
kelenjar pituitari oleh hipotalamus.
• Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing
factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan
hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor)
yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut.
Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan
LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya
hormon FSH dan LH.
Hormon Antagonistik
• Hormon antagonistik merupakan hormon
yang menyebabkan efek yang berlawanan,
contohnya glukagon dan insulin.
• Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas
akan memproduksi glukagon untuk
meningkatkannya lagi.
• Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan
pankreas memproduksi insulin untuk
menurunkan kadar glukosa tersebut.
Kelenjar Hormon
Tabel 1. Kelenjar-kelenjar Endokrin dan Hormone yang Dihasilkan

Nama Hormon Bahan Kimia Fungsi Utama


Kelenjar
Hipotalamus 1. Corticotrepin Peptida Menstimulasi pengeluaran hormone
Relusing Factor adrenokortikotropik
(CRF)
2. Thycotropin Relusing Peptida Menstimulasi pengeluaran hormone
Factor (TRF) tirotropik
3. Follicle Stimulating Peptida Menstimulasi pengeluaran FSH (Follicle
Hormone Releasing Stimulating Hormone)
Factor (FSHRF)

4. Prolactin Inhibitin Peptida Menghambat pengeluaran prolaxtin


Factor (PIF)
5. Luteinezing Hormone Peptida Menstimulasi pengeluaran LH
Releasing Factor (Luteinezing Hormone)
(LHRF)
6. Growth Hormone Peptida Menstimulasi pengeluaran hormone
Releasing Factor tubuh (Growth Hormone atau STH =
(GHRF) Somatotrophic Hormone)
Nama Kelenjar Hormon Bahan Kimia Fungsi Utama
Hipofisis 1. Hormon Polipeptida Mengatur sintesis dan sekresi hormone
(bagian anterior) adrenokortikotropik dari kelenjar adrenal bagian korteks
2. Hormon Tirotrofik Glikoprotein Mengatur sintesis dan sekresi hormone
tiroid (tiroksin)
3. Follicle Stimulatinng Protein Betina: mengatur perkembangan ovarium,
Hormon (FSH) berpengaruh terhadap pemasakan follikel.
Jantan : mengatur perkembangan testes
dan spermatogenesis

4. Luteinizing Hormone (LH) Glikoprotein Betina : menyebabkan terjadinya ovulasi


dan membentuk korpus luteum dari follikel
Jantan : mengatur ekskresi testosterone
dan endosteron

5. Prolaktin Protein Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air


susu dan laktasi. Pada mamalia memelihara
korpus luteum dan sekresinya (Progestero)

6. Hormon Somatotropin Protein Merangsang pertumbuhan (sintesis


(hormon tubuh) protein) terutama untuk pembentukan
tulang anggota dan kepala; meninggikan
gula darah.
Nama Kelenjar Hormon Bahan Kimia Fungsi Utama
Hipofisis Melanocyt Stimulating Polipeptida Pengembangan (dispersi) melanofor; sintesis
(bagian tengah) Hormone (MSH) atau melanin; penggelapan kulit pada vertebrata.
intermedin
Hipofisis 1. Vasopressin atau ADH Oktapeptida Anti diuretik
(bagian belakang) (Anti Diuretic Hormone =
hormon anti diuretik)
2. Oksitosin Okta peptida Mempengaruhi pengeluaran air susu;
menstimulasi kontraksi uterus; membantu
transpor sperma.
Mempengaruhi pengeluaran hormone dari
hipofisis bagian muka.
Tiroid 1. Tiroksin Asam amino dan I2 Mempengaruhi pada: metamorfosis pada
amfibi; mengelupasan diferensiasi
(maturation), metabolisme
2. Triiodotironine Mempengaruhi perkembangan dan
metabolisme
3. Calsiconin Polipeptida Menurunkan kadar kalsium darah
Paratiroid 1. Parat hormon Polipeptida Meninggikan kadar kalsium darah; menurunkan
kadar fosfat
2. Adrenalin Koteholamin Menambah output jantung (cardia output);
menaikkan tekanan darah; mempercepat
pengubahan glikogen menjadi glukosa pada
hati; menaikkan gula darah; mengubah
glikogen menjadi asam laktat pada otot;
menambah konsumsi O2; menaikkan suhu
tubuh dan kecepatan metabolisme basal;
merangsang kerja sistem saraf pusat.
2. Noradrenalin Ketohelamin Menyempitkan pembuluh arteriol,
vesokontriksi, menaikkan sistol dan diastol,
menaikkan tekanan darah.
Nama Kelenjar Hormon Bahan Kimia Fungsi Utama
Adrenal (korteks) 1. Glukokortikoid Steroid Berperan dalam metabolisme hidrat
(kortisol, arang, lemak dan protein. Anti
kortikosteron) inflammatory, anti alergi, dan anti
stress.
2. Mineral kortikoid Steroid Regulasi Na+ dan K+ dan metabolisme
(aldosteron) hidrat arang, menahan Na+ dan Cl-
dalam tubuh, regulasi air.
Pankreas 1. Insulin Polipeptida Membantu mengubah gula menjadi
gllikogen pada hati dan otot lurik,
mendorong pemakaian glukosa oleh
jaringan perifer
2. Glukogen Polipeptida Menaikkan kadar gula darah dengan
mengubah glikogen menjadi glukosa.
Ovarium 1. Estrogen Steroid Merangsang pertumbuhan cirri-ciri
kelamin betina sekunder dan tingkah
laku seksual
2. Progesteron Steroid Memelihara kehamilan, perkembangan
dan pertumbuhan kelenjar air susu
3. Relaksin Polipeptida Mencegah kontraksi uterus
Testes Testosterone Steroid Merangsang ciri-ciri kelamin jantan
sekunder dan tingkah laku seksual.

Winatasasmita. Djumhur., UT. 1996:93:96


1. Hipotalamus

Hipotalamus berfungsi
untuk menghubungkan
sistem saraf dengan
sistem endokrin melalui
kelenjar hipofisis.
2. Kelenjar Hipofisis/Pituitary

Kelenjar ini memiliki tiga bagian:


1. Lobus anterior
2. Lobus intermedia
3. Lobus posterior
3. Kelenjar Pineal

Kelenjar ini menghasilkan


hormon melatonin. Hormon
melatonin mempengaruhi pola
tidur seseorang.
4. Kelenjar Tiroid

Sekresi kelenjar tiroid diatur


oleh sebuah hormon dari
kelenjar hipofisis, yaitu
hormon tirotropik. Hormon
yang dihasilkan oleh
kelenjar ini adalah hormon
tiroksin.
5. Kelenjar Paratiroid

Di setiap sisi kelenjar tiroid


terdapat sepasang
kelenjar kecil, yaitu
kelenjar anak gondok
atau paratiroid,
menghasilkan hormon
paratiroid.
6. Kelenjar Timus

Kelenjar ini menghasilkan


hormon somatrotrof. Hormon ini
dihasilkan selama masa
pertumbuhan sampai dengan
masa pubertas. Hormon ini
berfungsi untuk mengatur
proses pertumbuhan.
7. Kelenjar adrenal

Kelenjar ini menghasilkan


hormon adrenalin. Yang
berfungsi untuk
mengubah glikogen
menjadi glukosa.
8. Kelenjar pankreas

Kelenjar ini menghasilkan


hormon insulin. Yaitu
hormon yang berfungsi
untuk mengubah glukosa
menjadi glikogen.
9. Ovarium

Selain menghasilkan ovum,


ovarium juga menghasilkan
hormon. Yaitu estrogen dan
progesteron.
10. Testis

Selain menghasilkan
sperma, testis juga
menghasilkan hormon
testosteron.
HORMON
• Derivat asam amino (amino acid derivative
hormones) : epinefrin
• Peptida & protein
• Steroid : berperan penting dalam
perkembangan dan perilaku seksual
Karakter hormon steroid
• Mengikatkan diri pada membran sel
• Kecil dan dapat larut dalam lemak  dapat
dengan mudah menetrasi membran sel
• Setelah menetrasi membran sel, molekul
steroid dapat mengikatkan diri pada reseptor-
reseptor dalam sitoplasma atau nukleus
• Memiliki efek beragam dan jangka panjang
apda fungsi seluler
GONAD
• Memproduksi dan melepaskan hormon steroid (golongan
androgen dan estrogen)
• Testis : a) memproduksi sel-sel sperma (laki-laki) b) lebih
banyak melepaskan androgen c) melepaskan progestin
• Ovarium : a) memproduksi sel-sel telur atau ova / ovum
(perempuan) b) lebih banyak melepaskan estrogen c)
melepaskan progestin (jenis pro-gesteron) yang berfungsi
menyiapkan uterus (rahim) dan payudara selama
kehamilan
• Androgen & estrogen sama-sama dimiliki laki-laki dan
perempuan, kadar dan fungsinya berbeda
• Pada perempuan bersifat siklik, pada laki-laki bersifat tetap
Proses Reproduksi
• Kopulasi : hubungan seksual
• Fertilisasi : pembuahan, sel sperma membuahi
sel telur
• Zigot : Sel yang terbentuk setelah pembuahan
sebagai bakal calon janin atau bayi
Perkembangan Organ Seks
• Struktur gonad mulai terbentuk 6 minggu setelah konsepsi (pembuahan)
terjadi
• Setiap fetus, apapun jenis kelamin genetiknya memiliki pasangan struktur
gonadal yang sama (primordial gonads)
• Setiap gonad primordial memiliki selubung (korteks) yang berpotensi
untuk berkembang menjadi ovarium (indung telur)
• Setiap gonad primordial memiliki sebuah inti di bagian dalam (medulla)
yang berpotensi berkembang menjadi testis
• 6mg setelah konsepsi, gen SRY di kromosom Y laki-laki memicu sintesis
protein SRY  masing-masing medulla tumbuh menjadi TESTIS
• Pada kromosom X perempuan tidak ada sintesis protesin SRY (tidak ada
counterpart)  korteks berkembang menjadi sepasang ovarium
• Masing-masing berkembang seterusnya menjadi saluran reproduktive
internal : TESTIS (Vasikel seminal, vas deferen, skrotum), OVARIUM (tuba
falopi, uterus, vagina bagian dalam dan luar
• Para peneliti menunjukkan bahwa gen mamalia SRY,
yang merupakan kunci penentuan seks gen yang
mengarahkan gonad untuk mengembangkan sebagai
testis daripada indung telur, juga diperlukan pada laki-
laki untuk fungsi normal dari serangkaian tertentu
neuron di otak tikus dewasa. Neuron ini mensekresikan
neurotransmiter dopamin di substantia nigra, daerah
otak yang Widerstand pada penyakit Parkinson.
• SRY dilewatkan dari ayah ke anak pada kromosom y
dan tidak hadir pada wanita. Ini sangat menarik bahwa
gen yang bertindak secara khusus dalam satu seks
penting untuk fungsi yang tepat dari serangkaian
neuron pada laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai