Hipotalamus berfungsi
untuk menghubungkan
sistem saraf dengan
sistem endokrin melalui
kelenjar hipofisis.
2. Kelenjar Hipofisis/Pituitary
Selain menghasilkan
sperma, testis juga
menghasilkan hormon
testosteron.
HORMON
• Derivat asam amino (amino acid derivative
hormones) : epinefrin
• Peptida & protein
• Steroid : berperan penting dalam
perkembangan dan perilaku seksual
Karakter hormon steroid
• Mengikatkan diri pada membran sel
• Kecil dan dapat larut dalam lemak dapat
dengan mudah menetrasi membran sel
• Setelah menetrasi membran sel, molekul
steroid dapat mengikatkan diri pada reseptor-
reseptor dalam sitoplasma atau nukleus
• Memiliki efek beragam dan jangka panjang
apda fungsi seluler
GONAD
• Memproduksi dan melepaskan hormon steroid (golongan
androgen dan estrogen)
• Testis : a) memproduksi sel-sel sperma (laki-laki) b) lebih
banyak melepaskan androgen c) melepaskan progestin
• Ovarium : a) memproduksi sel-sel telur atau ova / ovum
(perempuan) b) lebih banyak melepaskan estrogen c)
melepaskan progestin (jenis pro-gesteron) yang berfungsi
menyiapkan uterus (rahim) dan payudara selama
kehamilan
• Androgen & estrogen sama-sama dimiliki laki-laki dan
perempuan, kadar dan fungsinya berbeda
• Pada perempuan bersifat siklik, pada laki-laki bersifat tetap
Proses Reproduksi
• Kopulasi : hubungan seksual
• Fertilisasi : pembuahan, sel sperma membuahi
sel telur
• Zigot : Sel yang terbentuk setelah pembuahan
sebagai bakal calon janin atau bayi
Perkembangan Organ Seks
• Struktur gonad mulai terbentuk 6 minggu setelah konsepsi (pembuahan)
terjadi
• Setiap fetus, apapun jenis kelamin genetiknya memiliki pasangan struktur
gonadal yang sama (primordial gonads)
• Setiap gonad primordial memiliki selubung (korteks) yang berpotensi
untuk berkembang menjadi ovarium (indung telur)
• Setiap gonad primordial memiliki sebuah inti di bagian dalam (medulla)
yang berpotensi berkembang menjadi testis
• 6mg setelah konsepsi, gen SRY di kromosom Y laki-laki memicu sintesis
protein SRY masing-masing medulla tumbuh menjadi TESTIS
• Pada kromosom X perempuan tidak ada sintesis protesin SRY (tidak ada
counterpart) korteks berkembang menjadi sepasang ovarium
• Masing-masing berkembang seterusnya menjadi saluran reproduktive
internal : TESTIS (Vasikel seminal, vas deferen, skrotum), OVARIUM (tuba
falopi, uterus, vagina bagian dalam dan luar
• Para peneliti menunjukkan bahwa gen mamalia SRY,
yang merupakan kunci penentuan seks gen yang
mengarahkan gonad untuk mengembangkan sebagai
testis daripada indung telur, juga diperlukan pada laki-
laki untuk fungsi normal dari serangkaian tertentu
neuron di otak tikus dewasa. Neuron ini mensekresikan
neurotransmiter dopamin di substantia nigra, daerah
otak yang Widerstand pada penyakit Parkinson.
• SRY dilewatkan dari ayah ke anak pada kromosom y
dan tidak hadir pada wanita. Ini sangat menarik bahwa
gen yang bertindak secara khusus dalam satu seks
penting untuk fungsi yang tepat dari serangkaian
neuron pada laki-laki.