Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI SISTEM

REPRODUKSI PRIA

Ns. SUMITRO ADI PUTRA, S.Kep, M.Kes


SISTEM REPRODUKSI PRIA

1. Eksterna : - Penis
- Scrotum

2. Interna : - Testis dan Epididimis


- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
1. Testicles
2. Epididymis
3. Corpus cavernosa
4. Foreskin
5. Frenulum
6. Urethral opening
7. Glans penis
8. Corpus spongiosum
9. Penis
10. Scrotum
GENITALIA EKSTERNA
• SKROTUM
• Kantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal
dengan sejumlah kelenjar lemak dan
keringat
• Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperatur
PENIS
▫ Organ untuk kopulasi
▫ Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus
spongiosum
▫ Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus tunika albugenia tebal ± 0,5
mm, ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen
sirkuler (sblh dlm) dan longitudinale (luar)
▫ Corpus spongiosum penis : disebelah
ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih
padat & kecil2,bgn tengah ditembus o/
urethra
Insisi transversal
GENITALIA INTERNA
A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
TESTIS
• Organ primer untuk reproduksi pria
• Mengalami penurunan dari daerah
asalnya, melalui kanalis inguinalis ke
dalam skrotum
• Fungsi & struktur diatur o/ hormon
gonadotropin
• Fungsi :
▫ Kelenjar endokrin : hormon testosteron
▫ Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma

• Tidak terdapat dalam tubuh


• Struktur : alat ini tersusun atas kerangka
bungkus & Struktur dalam
Bungkus luar :
1. Tunika vaginalis
2 lapis sbg kantong → mesothelium,
melapisi permukaan testis bgn anterior
2. Tunika albugenia
Jaringan Ikat padat fibrosa mrpk kapsula
yg lebih tebal sepanjang permukaan
posterior → mediastinum testis
3. Tunika vasculosa
Sangat tipis
Struktur Dalam:
1. Septa
Merupakan perluasan Tunica albugenia,
membagi testis mjd ± 250 lobulus.

2. Lobulus
Terdiri dari1-4 tubulus seminiferus →
eksokrin dan jaringan ikat longgar
diantara tubulus tdpt endocrynocytus
interstitialis ( Leydig) → endokrin
Epididymis
• Saluran transport sperma pertama
• caput, corpus dan cauda
• Mempunyai 4 fungsi :
• 1) Transpor sperma Transport
• 2) konsentrasi sperma
• 3) Penyimpanan sperma
• 4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)
B. Saluran Keluar Testis
Komponen :
a. Tubulus semineferus convolutus 
spermatogenesis
b. Tubulus semiferus rectus
c. Rete Testis
d. Duktuli Efferentes
e. Duktus Epididymidis  pematangan
sperma
f. Duktus Deferen (Vas deferen)
g. Duktus Ejaculatorius
C. Kelenjar Aksesoris Pria
1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris

1. Sekret Vesikula Seminalis  Fruktosa


(sumber energi spermatozoa) untuk
motilitas dan Flavin (forensik)
mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata  asam sitrat
(proses likuifikasi ejakulat dan
memelihara keseimbangan osmotik
plasma semen), spermin,spermidin, IgA
dan IgG (menstimulasi kehidupan
spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi
bagian pangkal uretra.
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa,
berlangsung 64 hari.

Tahapan spermatogenesis :
1. Fase proliferasi
saat pubertas sel primordial mitosis
menghasilkan spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan
spermatogonia menjadi spermatocytus
primarius
3. Fase Pematangan
spermatocytus primarius bermeiosis I
menjadi secundaris, bermeiosis ke II
menjadi spermatidium  kromosom
(haploid) 23, XY atau XX.
4. Fase Transformasi
spermatid menjadi spermatozoon 
Spermiogenesis
TESTOSTERON:
1.Diperlukan dalam proses pembentukan
sperma (spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ
reproduksi dan sifat seks sekunder : kumis,
jenggot, rambut dada, suara dan libido

Air mani  sperma dan plasma semen.


- sperma : Kecebong, panjang 50 mikron, 50
juta/ml, bergerak aktif 8-24 jam
- semen : 1- 10 ml, bau bunga akasia, warna
putih keruh
Mekanisme Ereksi dan Ejakulasi
• Ereksi adalah salah satu fungsi vaskuler
korpus kavernosum di bawah
pengendalian saraf otonom.
• Pada kondisi biasa, saraf simpatis
menyebabkan kontriksi arteriol yang
menuju ke korpus kavernosa, sehingga
aliran darah yang menuju ke sana sedikit.
• Pada rangsangan seksual atau yang lain,
maka saraf para simpatis akan
menyebabkan dilatasi arteriol yang
menuju ke kavernosa.
• Sehingga sinusoid pada korpus kavernosa
dipenuhi darah, dan vena menjadi
tertekan, sehingga darah tetap berada di
sinusoid korpus kavernosa. Penis menjadi
keras.
• Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis
menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga
aliran darah yang ke kavernosa mengecil.
Darah dari sinusoid korpus kavernosa
mengalir ke vena, penis menjadi lunak.
• Ejakulasi adalah mekanisme keluarnya
cairan sperma.
• Impuls simpatis menyebabkan kontraksi
peristaltik di duktus testis, epididimis, dan
duktus deferen menyebabkan sperma
mengalir ke sepanjang saluran.
• Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara
berirama, menyebabkan cairan semen
keluar.
• Volume cairan semen yang dikeluarkan
pada ejakulasi sekitar 1 – 10 ml, rata-rata
3 ml.
• Tiap ml cairan semen mengandung
50 juta – 120 juta spermatozoa.
• Setelah ejakulasi, spermatozoa dapat
bertahan hidup 24-72 jam dalam organ
reproduksi wanita.
Sistem Hormon Reproduksi pria
Hormon adalah Substansi kimia yang
disekresi oleh kelenjar endokrin,
berfungsi mengatur proses tubuh,
hormon dibawa ke organ target spesifik &
kejaringan oleh aliran darah.
Hipotalamus:

• Bagian integral otak berhubungan


dengan kelenjar hipofisis
• Menghasilkan bermacam-macam hormon
• Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
Hormon hipotalamus yang mengatur
hipofisis anterior ada 7 :

1. Growth-releasing hormone (GRH),


golongan peptida.
fungsi: merangsang hipofisis anterior
untuk mensekresi growth hormon
(hormon pertumbuhan).

2. Growth-inhibiting hormone (GIH)


Menghambat growth hormone apabila
sekresinya telah berlebihan.
3. Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
golongan tripeptida, fungsi: merang-
sang hipofisis anterior untuk mempro-
duksi hormon tiroid (TSH=tiroid
stimulating hormone)
4.Cortico-releasing hormone (CRH)
polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis
anterior untuk menghasilkan
adenocortico tropic hormone (ACTH)
5.Prolactin-releasing hormone (PRH),
merangsang hipofisis anterior mensekresi
hormon prolaktin
6. Prolactin-inhibiting hormone (PIH)
kerjanya produksi prolaktin apabila sek
resinya sudah berlebihan.
7. Gonadotropin-releasing hormone
(GnRH), strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior
mensekresi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai