• SKROTUM
• Kantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringat
• Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperatur
PENIS
• Organ untuk kopulasi
• Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus
spongiosum
• Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ±
0,5 mm, ketika ereksi tersusun o/
serabut kolagen sirkuler (sblh dlm)
dan longitudinale (luar)
• Corpus spongiosum penis : disebelah
ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae
lebih padat & kecil2,bgn tengah
ditembus o/ urethra
GENITALIA INTERNA
Fungsi :
Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T.
albugenia,membagi testis mjd ± 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus →
eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara
tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis (
Leydig) → endokrin
Epididymis
1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar
Aksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi
kehidupan spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretra.
SPERMATOGENESIS
1. Fase proliferasi : saat pubertas sel
primordial mitosis menghasilkan
spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia
menjadi spermatocytus primarius
3. Fase Pematangan : spermatocytus
primarius bermeiosis I menjadi
secundaris, bermeiosis ke II menjadi
spermatidium kromosom (haploid) 23,
XY atau XX
4. Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon Spermiogenesis
Spermatogenesis
(in seminiferous tubules)
Spermatogonia
Mitosis
Primary spermatocytes
Meiosis
Meiosis Meiosis
vesica seminalis
Organ Utama untuk Produksi,
Pematangan dan Pengangkutan Sperma
Testis: memproduksi sperma: mitosis, meiosis &
diferensiasi
Epididymis: maturasi, motilitas, fertilisasi dan
transportasi sperma
Vas defferens: menyimpan sperma
Vesica seminalis: memproduksi cairan sperma untuk
nutrisi, terdiri dari nutrien, fruktosa, and prostaglandin
Prostat: memproduksi cairan prostat dengan pH=6.5
(alkali) dan mengandung kalsium dan asam sitrat
Kelenjar Bulbo - uretralis: memproduksi cairan
“sebelum diejakulasi”
Penis: Ereksi dan ejakulasi
Hormon Reproduksi Pria
Susunan kimia hormon:
Peptida: follicle stimulating hormone
Progesteron.
Hipotalamus:
Bagian integral otak berhubungan dengan
kelenjar hipofisis
Menghasilkan bermacam-macam hormon
Karakteristik Standart
Volume ejakulasi = 1,5 – 5 ml
Jumlah sperma = > 20 juta/ ml
Motilitas sperma = > 60%
Morfologi sperma = > 60% normal
Aglutinasi sperma = Negatif
Leukospermia = Negatif
Hyperviskositas = Negatif
Kapasitas spermatozoa
- Waktu 1 – 10 jam
- Perubahan:
- Cairan dr tuba falopii & uterus membuang faktor yg
mensupresi aktifitas sperma
- Membran dari kepala sperma (acrosome) menjadi lemah
karena sudah ada di vagina, tidak dalam lindungan kolesterol
seperti kalau di dalam semen.
- Membran sperma menjadi lebih permiabel terhadap Ca+
Ca+ masuk sperma
- meningkatkan kekuatan gerakan sperma
- acrosome release enzym (hyaluronidase & proteolytic)
ovum pecah acrosome reaction
sperma lebih mudah masuk penetrasi massa sel granulosa
ovum penetrasi zona pellucida Androgen Binding Protein (ABP)
berikatan dg reseptor protein di zona pellucida
30 menit terjadi fusi ovum & sperma proses fertilisasi
Mengapa Hanya Satu Sperma
untuk Satu Telur?
Mekanisme Belum Jelas
- Diduga:
* Dalam menit setelah 1 sperma penetrasi, Ca ion
difusi ke dalam membran ovum dan menyebabkan
release cortical granule dengan exocytosis dari
ovum ke ruang perivitelline.
* Granula ini berisi zat yang menyebabkan bagian
zona pellucida mencegah penambahan sperma yg
penetrasi bahkan sperma yg menempel menjadi
terlepas
Thanks
For your Attention