SISTEM DUKTUS
• Sel sperma melewati serangkaian saluran untuk mencapai bagian luar
tubuh. Setelah mereka meninggalkan testis, sperma melewati
epididimis, duktus deferens, saluran ejakulasi, dan uretra
DUKTUS DEFERENS (VAS DEFERENS)
Glandula Bulbouretral
(Cowper’s)
• Merupakan 2 glandula
berukuran kecil yg
terletak di bawah
glandula prostat
• Memproduksi cairan
menyerupai mukus
• Disekresikan sesaat
sebelum ejakulasi
• Melubrikasi penis
Semen (cairan seminal)
3 tahap:
❑ Pembentukan
spermatosit
❑ Meiosis
❑ Spermiogenesis
22
• 1st stage: pembentukan Cross section of seminiferous
spermatosit tubule
• Spermatogonia → stem cells
• Proses paling awal
• Terletak di lamina basalis
• Membelah teus-menerus
secara mitosis (2n or diploid):
sel anak A (tetap sebagai stem
cell) atau B (lanjut membelah)
• Ketika mulai menjalani meiosis
secara definisi disebut
spermatosit
• 2nd stage: meiosis I
• Setiap spermatosit primer (2n)
mengalami meiosis I menjadi 2
spermatosit sekunder
• Setiap spermatosit sekunder
mengalami meiosis II menjadi 2
spermatids
• Sehingga terdapat total 4
spermatids dari setiap
spermatogonium
• 3rd stage: spermiogenesis
• Spermatids berdeferensiasi
menjadi sperma
23
Stage 3: Spermiogenesis
• Kepala terdiri dari:
• Nukleus dengan kromatid (meteri genetik)
• Acrosome dengan enzim untuk mempenetrasi ovum
• Badan/Midpiece: mitokondria berputar di sekitar inti ekor
• Tail: berupa flagellum (pergerakan sperma)
25
enzymes used to
dissolve a path to
penetrate the egg
gene
31-28
SISTEM REPRODUKSI WANITA
OVARIUM
32
• zona pellucida
• Merupakan selubung Glikoprotein
• Merupakan lapisan pelindung (egg shell)
• Sel-sel teka distimulasi LH untuk menyekresikan androgen
• Sel-sel granulosa akibat pengaruh FSH akan mengonversi androgen
menjadi estrogen (saat ini sel-sel folikular disebut sel granulosa)
• Cairan bening berkumpul untuk membentuk antrum yang berisi
cairan → folikel sekunder
• Pelapis yang mengelilingi sel-sel granulosa → corona radiata
• Folikel matur, siap diovulasikan → ”Graafian follicle”
33
Ovulasi
34
Oogenesis
35
Tuba Fallopii/Uterina
❑ Sepasang
❑ Panjang sekitar 5 inch
❑ Melekat dengan bagian
paling atas dari uterus
❑ Fungsi:
Menggerakkan ovum dari
ovarium ke uterus
Silia dan gerakan peristaltik
menjaga pergerakan ovum
Tempat fertilisasi,
bertemunya ovum dengan
sperma
Uterus
Merupakan organ berotot Dinding Uterus
berongga • Endometrium
Menerima embrio dan Lapisan terdalam
menopang Vaskular
perkembangannya Tubular glands – mucus
Terbagi menjadi: • Myometrium
• Fundus Bagian tengah, merupakan
• Corpus (Body) lapisan otot yang tebal
• Cervix • Perimetrium
Lapisan tipis yang
membungkus myometrium
Mensekresi cairan serous
untuk melapisi dan melindungi
uterus
31-37
Endometrium
• Merupakan epitel kolumnar simpleks yang
mengandung sel-sel sekretori dan bersilia s
• Lamina propria jaringan ikat
(not shed)
38
Vagina
Merupakan organ muskuler berbentuk tubuler
Meluas dari uterus ke bagian luar tubuh (introitus vagina)
Terdapat lipatan-lipatan muskuler (rugae)
Tempat masuknya penis yang ereksi
Sebagai jalan lahir
Dinding
Dalam, Iapisan mukosa
Tengah, lapisan otot
Luar, lapisan fibrosa
31-39
Glandula Bartholin
• Labia minora
Merupakan lipatan kulit di antara labia mayora
Sangat vaskular
Besatu membentuk tudung di atas klitoris
Vestibulum → celah yang ditutup oleh labia minora
31-42
Klitoris
Terletak di anterior meatus urethral
Tersusun dari jaringan erektil
Kaya akan serabut saraf sensorik
Perineum
Terletak di antara vagina dan anus
Merupakan area untuk tindakan episiotomi (jika
diperlukan saat proses persalinan)
31-43
Glandula Mammary
31-51
Siklus Reproduksi Wanita
• Dikontrol oleh siklus hormonal bulanan dari
hipothalamus, hipofisis anterior, dan ovarium
• Terjadi perubahan pada ovarium dan uterus pada siklus
bulanan
• Siklus Ovarian
• Perubahan di dalam ovarium selama dan setelah maturasi
folikel dan oosit
• Siklus Uterin (Siklus menstruasi)
• Mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yg sudah
dibuahi
• Apabila tidak terjadi implantasi, lapisan fungsional
endometrium akan diluruhkan selama menstruasi
Fase Siklus Ovarian
• Fase Folikular
• FSH dari hipofisis anterior menstimulasi pertumbuhan folikel
• Folikel berkembang menjadi folikel matur (folikel de Graaf)
• Sel-sel Granulosa folikel mensekresikan estrogen dan inhibin
• Peningkatan estrogen dan inhibin akan menghambat FSH
• Peningkatan estrogen juga menstimulasi sekresi LH
• Ovulasi
• LH mentimulasi pecahnya folikel de Graaf dan pelepasan oösit dari
ovarium ke dalam kavum pelvis
• Fimbria dari tuba Fallopii akan menangkap oösit yg diovulasikan
Fase Siklus Ovarian
• Fase Luteal (postovulatory phase)
• LH menstimulasi perkembangan korpus luteum dari folikel yg
diovulasikan/pecah
• Korpus luteum menyekresikan terutama progesteron dan
sedikit erstrogen
• Progesteron menyiapkan endometrium untuk kemungkinan
kehamilan
55
Fase Siklus Uterin
• Fase Proliferatif
• Peningkatan kadar estrogen dari folikel yg bertumbuh
menstimulasi pertumbuhan lapisan fungsional endometrium
menjadi sehingga memiliki ketebalan 4-10 mm
• Fase Sekretori
• Korpus luteum dari ovarium menyekresikan progesteron
• Progesteron, menstimulasi:
• Peningkatan ketebalan lapisan fungsional endometrium menjadi 12-18
mm
• Peningkatan suplai darah ke dalam endometrium
• Pertumbuhan glandula endometrium dan sekresi susu uterus
Fase Siklus Uterin
• Fase Menstruasi (menses)
• Penurunan kadar progesteron → perluruhan lapisan
fungsional endometrium → menstruasi
• Merupakan tanda dimulainya siklus berikutnya
Summary of Ovarian and Menstrual Cycles
Regulasi Hormonal Siklus Reproduksi
❑Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), yg
disekresikan oleh hipotalamus, mengontrol siklus
reproduksi wanita
→ Menstimulasi hipofisis anterior menyekresikan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) & Luteinizing Hormone (LH)
❑Titik tangkap FSH & LH adalah di ovarium dan akan
memicu siklus ovarian (terjadi perubahan bulanan di
dalam ovarium)
❑Estrogen and progesteron dari ovarium memicu siklus
uterin (terjadi perubahan bulanan di dalam uterus)
Regulasi Hormonal