Anda di halaman 1dari 61

FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis


Bagian Fisiologi FK UNRAM
SISTEM REPRODUKSI PRIA
TESTIS
❑ Terletak dalam skrotum
❑ Masing-masing testis merupakan struktur berbentuk oval dengn
panjang ± 5 cm dan diameter ± 3 cm
❑ Kantung serosa menutup sebagian dari masing2 testis→ tunika
vaginalis
❑ Kapsula fibrosa, terletak di bagian dalam dari tunika vaginalis →
tunika albuginea
❑ Perluasan septal dari tunika albuginea membagi masing2 testis
menjadi sekitar 250-300 lobuli. Masing-masing lobulus terdiri dari 1-
4 tubulus seminiferous, yang bergabung membentuk tubulus
tunggal mengarah ke rete testis
❑ Sel-sel interstisial (cells of Leydig), memproduksi testosteron,
terletak di antara tubulus seminiferous di dalam lobulus.
TESTIS
Berkembang di dalam kavitas pelvik abdomen selama fetus
Turun ke dalam kantung skrotum sesaat sebelum atau sesudah dilahirkan
Memproduksi sel sperma
Berkembang dari sel-sel germinativum di dalam tubulus seminiferus
SKROTUM
❑ Terdiri dari kulit dan jaringan subkutan
❑ Septum vertikal jaringan subkutan di bagian pusat membagi
skrotum menjadi dua bagian, masing-masing berisi satu testis
❑ Serabut otot polos, muskulus dartos di dalam jaringan subkutan,
jika berkontraksi memberikan bentuk keriput pada skrotum dan
sebaliknya saat relaksasi, permukaan skrotum tampak halus
❑ Muskulus kremaster, tersusun dari serabut otot skelet mengatur
posisi skrotum dan testis. Apabila dingin atau saat terangsang secara
seksual, otot ini akan berkontraksi yang menarik testis lebih dekat
dengan tubuh agar lebih hangat
EPIDIDIMIS

❑ Merupakan tabung panjang (sekitar 6 meter) terletak di sepanjang


tepi superior dan posterior testis
❑ Sperma yang meninggalkan testis belum matang dan tidak mampu
membuahi sel telur.
❑ Sperma menyelesaikan proses pematangan dan menjadi subur saat
bergerak melalui epididimis. Sperma matang disimpan di bagian
bawah atau ekor epididimis
SPERMATIC CORD
• Terdiri dari duktus deferens proksimal, arteri dan vena testis,
pembuluh getah bening, saraf testis, otot kremaster dan penutup
jaringan ikat

SISTEM DUKTUS
• Sel sperma melewati serangkaian saluran untuk mencapai bagian luar
tubuh. Setelah mereka meninggalkan testis, sperma melewati
epididimis, duktus deferens, saluran ejakulasi, dan uretra
DUKTUS DEFERENS (VAS DEFERENS)

❑ Merupakan tabung fibromuskular yang berlanjut dari


epididimis.
❑ Memasuki rongga abdominopelvic melalui kanal inguinalis dan
melewati sepanjang dinding panggul lateral, di belakang
kandung kemih & menuju kelenjar prostat
❑ Tepat sebelum mencapai kelenjar prostat, setiap ductus
deferens membesar untuk membentuk ampula.
❑ Sperma disimpan di bagian proksimal ductus deferens, dekat
epididimis
DUKTUS EJAKULATORIUS

❑ Setiap ductus deferens, di bagian ampula, bergabung


dengan duktus dari vesikula seminalis yang
berdekatan membentuk duktus ejakulatorius yang
pendek.

❑ Setiap saluran ejakulasi melewati kelenjar prostat dan


bermuara di uretra.
URETRA

❑ Memanjang dari kandung kemih ke OUE di ujung penis.


❑ Merupakan jalan untuk semen dari sistem reproduksi dan urin dari
sistem urinarius.
❑ Dibagi menjadi tiga bagian:
- Uretra pars prostatika,
- uretra pars membranosa
- uretra pars spongiosa (penile uretra)
PENIS
Penis: 3 bagian
• Root (menempel)
• Body
• Ujung yang membesar→ glans penis
• Kulit penis kendur
• Preputium
• Membungkus glans
• Dipotong pada sirkumsisi
• Potongan melintang penis:
• Urethra (spongy atau penile urethra)
• 3 erectile bodies (stimulasi parasimpatis
selama rangsangan seksual menyebabkan
pembengkakan berisi darah→ ereksi:
• Corpus spongiosum
• corpora cavernosa
• Pembuluh darah dan saraf
• Ejakulasi disebabkan oleh kerja saraf simpatis yg
menyebabkan kontraksi otot polos duktus dan
penis
Transport Sperma
▪ Lumen tubulus seminiferous
▪ Rete testis
▪ Duktus eferen
▪ Ductus epididymis
▪ Ductus deferens
▪ Duktus ejakulatorius
▪ Urethra
➢ Prostatic (prostate)
➢ Membranous (muscles)
➢ Spongy (corpus spongiosum)
Glandula Aksesorius
Vesikula Seminalis Glandula Prostat
• Sekret ➢Mengelilingi uretra
• Cairan yg kaya gula sebagai ➢Memproduksi dan
sumber energi mensekresikan cairan
• Prostaglandins – seperti susu, bersifat basa
menstimulasi kontraksi otot- ke dalam uretra sesaat
otot pada saluran genitalia
wanita guna mendorong sebelum ejakuasi
sperma ➢Caian ini melindungi
• Faktor antikoagulan sperma dari lingkungan
• Cairan Seminal asam saat dalam vagina
• Dikeluarkan ke dalam vas ➢± 40% semen
deferens sesaat sebelum
ejakulasi
• ± 60% volume semen
Glandula aksesorius

Glandula Bulbouretral
(Cowper’s)
• Merupakan 2 glandula
berukuran kecil yg
terletak di bawah
glandula prostat

• Memproduksi cairan
menyerupai mukus
• Disekresikan sesaat
sebelum ejakulasi
• Melubrikasi penis
Semen (cairan seminal)

• Merupakan campuran sekresi dari epididymis, vesikula


seminalis, prostat, dan glandula bulbouretal
• 1.5 - 5.0 ml per ejakulsi, jumlah sperma 40 – 250 juta/ml
• Unsur pokok yang terkandung dalam semen:
• Sperma
• Fruktose
• Faktor antikoagulan
• Prostaglandin
Cross section of seminiferous
Spermatogenesis tubule

• Dimulai saat pubertas


• 400 juta sperma/hari

3 tahap:
❑ Pembentukan
spermatosit
❑ Meiosis
❑ Spermiogenesis

22
• 1st stage: pembentukan Cross section of seminiferous
spermatosit tubule
• Spermatogonia → stem cells
• Proses paling awal
• Terletak di lamina basalis
• Membelah teus-menerus
secara mitosis (2n or diploid):
sel anak A (tetap sebagai stem
cell) atau B (lanjut membelah)
• Ketika mulai menjalani meiosis
secara definisi disebut
spermatosit
• 2nd stage: meiosis I
• Setiap spermatosit primer (2n)
mengalami meiosis I menjadi 2
spermatosit sekunder
• Setiap spermatosit sekunder
mengalami meiosis II menjadi 2
spermatids
• Sehingga terdapat total 4
spermatids dari setiap
spermatogonium
• 3rd stage: spermiogenesis
• Spermatids berdeferensiasi
menjadi sperma
23
Stage 3: Spermiogenesis
• Kepala terdiri dari:
• Nukleus dengan kromatid (meteri genetik)
• Acrosome dengan enzim untuk mempenetrasi ovum
• Badan/Midpiece: mitokondria berputar di sekitar inti ekor
• Tail: berupa flagellum (pergerakan sperma)

25
enzymes used to
dissolve a path to
penetrate the egg

gene

produce ATP for


sperm motility.
Respons Seksual
Ereksi
• Sistem saraf parasimpatis menstimulasi jaringan erektil, dibawa
oleh N. pelvikus
• Terjadi pelebaran arteri dan sinusoid-sinusoid kavernosa
Lubrikasi
• Sistem saraf parasimpatis
• Terjadi sekresi lendir dari kelenjar uretra dan bulbouretralis

Emisi dan Ejakulasi


• Diinisiasi oleh impuls saraf simpatis
• Berkumpulnya semen di dalam uretra interna
• Pengisian uretra interna serempak mengeluarkan sinyal sensoris
mll. N. pudendus ke regio sakralis MS, timbul sensasi penuh
• Terjadi kontraksi ritmik organ kelamin interna dan menyebabkan
kontraksi otot ischiocavernosus dan bulbocavernosus yg
menekan dasar jaringan erektil penis Ejakulasi
Hormon yang Berperan
• Hypothalamus
• Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Menstimulasi hipofisis anterior melepaskan:
Follicle-stimulating hormone (FSH) – menginisiasi
spermatogenesis
Luteinizing hormone (LH) – menstimulasi sel-sel
interstisial dalam testis memproduksi testosteron
• Testosteron
Berperan dalam munculnya karakteristik seks sekunder pria,
seperti: suara yang lebih dalam, rambut-rambut di wajah,
pembesaan otot, dan rambut di badan
Maturasi organ reproduksi pria dan dorongan seksual
(libido)
Diatur melalui mekanisme umpan balik negatif

31-28
SISTEM REPRODUKSI WANITA
OVARIUM

• Sepasang, berbentuk almond,


mengapit rahim di dinding
lateral pelvis
• Ukuran: 3 x 1.5 x 1 cm
Struktur Ovarium
• Diselubungi kapsula fibrosa→ tunica albuginea
• Terdiri dari bagian korteks dan medulla
• Bagian korteks merupakan tempat berkembangnya oosit di dalam
folikel
• Bagian medulla terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh
darah besar dan saraf

32
• zona pellucida
• Merupakan selubung Glikoprotein
• Merupakan lapisan pelindung (egg shell)
• Sel-sel teka distimulasi LH untuk menyekresikan androgen
• Sel-sel granulosa akibat pengaruh FSH akan mengonversi androgen
menjadi estrogen (saat ini sel-sel folikular disebut sel granulosa)
• Cairan bening berkumpul untuk membentuk antrum yang berisi
cairan → folikel sekunder
• Pelapis yang mengelilingi sel-sel granulosa → corona radiata
• Folikel matur, siap diovulasikan → ”Graafian follicle”
33
Ovulasi

• Sinyal untuk ovulasi →


peningkatan kadar LH yang
cepat

• Dinding ovarium pecah dan


telur terlepas, dikelilingi
korona radiata-nya

34
Oogenesis

35
Tuba Fallopii/Uterina

❑ Sepasang
❑ Panjang sekitar 5 inch
❑ Melekat dengan bagian
paling atas dari uterus
❑ Fungsi:
Menggerakkan ovum dari
ovarium ke uterus
Silia dan gerakan peristaltik
menjaga pergerakan ovum
Tempat fertilisasi,
bertemunya ovum dengan
sperma
Uterus
Merupakan organ berotot Dinding Uterus
berongga • Endometrium
Menerima embrio dan Lapisan terdalam
menopang Vaskular
perkembangannya Tubular glands – mucus
Terbagi menjadi: • Myometrium
• Fundus Bagian tengah, merupakan
• Corpus (Body) lapisan otot yang tebal
• Cervix • Perimetrium
Lapisan tipis yang
membungkus myometrium
Mensekresi cairan serous
untuk melapisi dan melindungi
uterus
31-37
Endometrium
• Merupakan epitel kolumnar simpleks yang
mengandung sel-sel sekretori dan bersilia s
• Lamina propria jaringan ikat

2 lapisan utama (Strata)


1. Functionalis (functional layer)
2. Basalis (basal layer)

(shed if no implantation of baby)

(not shed)

38
Vagina
Merupakan organ muskuler berbentuk tubuler
Meluas dari uterus ke bagian luar tubuh (introitus vagina)
Terdapat lipatan-lipatan muskuler (rugae)
Tempat masuknya penis yang ereksi
Sebagai jalan lahir

Dinding
Dalam, Iapisan mukosa
Tengah, lapisan otot
Luar, lapisan fibrosa

31-39
Glandula Bartholin

2 gandula berukuran kecil,


di kedua sisi pintu vagina
Mensekresikan cairan
mucous guna lubrikasi
selama intercourse <>
Genitalia Eksterna

Secara keseluruhan disebut vulva


• Labia mayora
Merupakan lipatan tebal jaringan adiposa dan kulit
Berfungsi melindungi organ reproduksi eksternal lainnya

• Labia minora
Merupakan lipatan kulit di antara labia mayora
Sangat vaskular
Besatu membentuk tudung di atas klitoris
Vestibulum → celah yang ditutup oleh labia minora

31-42
Klitoris
Terletak di anterior meatus urethral
Tersusun dari jaringan erektil
Kaya akan serabut saraf sensorik

Perineum
Terletak di antara vagina dan anus
Merupakan area untuk tindakan episiotomi (jika
diperlukan saat proses persalinan)

31-43
Glandula Mammary

• Merupakan modifikasi kelenjar keringat yg memproduksi susu (laktasi)


• Jumlah jaringan adiposa menentukan ukuran payudara
• Glandula mammae terdiri dari 15-25 lobus
• Alveoli glandula mamaria yg menyekresikan susu membuka pada duktus laktiferus pada
puting susu
• Areola → area berpigmen di sekitar puting susu
• Ligament suspensorium (Cooper’s) ligaments menggantungkan payudara pada fascia
muskulus pektoralis
Produksi dan Sekresi Susu

➢Estrogen, bertanggung jawab terhadap perkembangan


sistem duktus pada payudara
➢Progestron, berperan dalam perkembangan glandula yg
menghasilkan susu (alveoli)
➢Prolactin, menstimulasi sintesis susu di dalam alveoli
➢Oxytocin, menstimuli pengeluaran susu dari alveoli
Milk Ejection (pelepasan air susu)

➢ Menyusui akan menstimulasi hipotalamus untuk


memproduksi oxytocin
➢ Oxytocin disekresikan dari hipofisis posterior
➢ Oxytocin menyebabkan kontraksi otot polos di sekitar alveoli
dan mengeluarkan susu ke dalam duktus laktiferus→sinus
laktiferus → puting susu
➢ Diatur melalui umpan balik positif
50
Respons Seksual Wanita
• Ereksi dan Pelumasan
Sinyal parasimpatis membuat arteri jaringan erektil
melebar akumulasi darah
Klitoris menjadi erect
Glandula Bartholin’s teraktivasi – lubrikasi
Vagina memanjang
• Orgasme (klimaks)
Stimulasi yang memadai dari klitoris
Dinding uterus dan tuba fallopi berkontraksi untuk
mendorong sperma
• Resolusi
Keadaan relaks sesudah kulminasi dari aksi seksual

31-51
Siklus Reproduksi Wanita
• Dikontrol oleh siklus hormonal bulanan dari
hipothalamus, hipofisis anterior, dan ovarium
• Terjadi perubahan pada ovarium dan uterus pada siklus
bulanan
• Siklus Ovarian
• Perubahan di dalam ovarium selama dan setelah maturasi
folikel dan oosit
• Siklus Uterin (Siklus menstruasi)
• Mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yg sudah
dibuahi
• Apabila tidak terjadi implantasi, lapisan fungsional
endometrium akan diluruhkan selama menstruasi
Fase Siklus Ovarian
• Fase Folikular
• FSH dari hipofisis anterior menstimulasi pertumbuhan folikel
• Folikel berkembang menjadi folikel matur (folikel de Graaf)
• Sel-sel Granulosa folikel mensekresikan estrogen dan inhibin
• Peningkatan estrogen dan inhibin akan menghambat FSH
• Peningkatan estrogen juga menstimulasi sekresi LH
• Ovulasi
• LH mentimulasi pecahnya folikel de Graaf dan pelepasan oösit dari
ovarium ke dalam kavum pelvis
• Fimbria dari tuba Fallopii akan menangkap oösit yg diovulasikan
Fase Siklus Ovarian
• Fase Luteal (postovulatory phase)
• LH menstimulasi perkembangan korpus luteum dari folikel yg
diovulasikan/pecah
• Korpus luteum menyekresikan terutama progesteron dan
sedikit erstrogen
• Progesteron menyiapkan endometrium untuk kemungkinan
kehamilan

Follicular Phase Ovulation Luteal Phase


Siklus Ovarian

55
Fase Siklus Uterin
• Fase Proliferatif
• Peningkatan kadar estrogen dari folikel yg bertumbuh
menstimulasi pertumbuhan lapisan fungsional endometrium
menjadi sehingga memiliki ketebalan 4-10 mm

• Fase Sekretori
• Korpus luteum dari ovarium menyekresikan progesteron
• Progesteron, menstimulasi:
• Peningkatan ketebalan lapisan fungsional endometrium menjadi 12-18
mm
• Peningkatan suplai darah ke dalam endometrium
• Pertumbuhan glandula endometrium dan sekresi susu uterus
Fase Siklus Uterin
• Fase Menstruasi (menses)
• Penurunan kadar progesteron → perluruhan lapisan
fungsional endometrium → menstruasi
• Merupakan tanda dimulainya siklus berikutnya
Summary of Ovarian and Menstrual Cycles
Regulasi Hormonal Siklus Reproduksi
❑Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), yg
disekresikan oleh hipotalamus, mengontrol siklus
reproduksi wanita
→ Menstimulasi hipofisis anterior menyekresikan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) & Luteinizing Hormone (LH)
❑Titik tangkap FSH & LH adalah di ovarium dan akan
memicu siklus ovarian (terjadi perubahan bulanan di
dalam ovarium)
❑Estrogen and progesteron dari ovarium memicu siklus
uterin (terjadi perubahan bulanan di dalam uterus)
Regulasi Hormonal

FSH & LH meregulasi


pengaturan estrogen dan
progesteron.
Estrogen dan progesteron
mengontrol FSH & LH.
Umpan balik negatif
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai