N &
MINERAL
Kelompok 10
1. UHTI SALSABILA ROMADHANI (P27220020089)
2. UTAMI LUTFIKA SARI (P27220020090)
3. VERA YUNITA FEBRIYANI (P27220020091)
4. WAHYU INDAH PRAMUKTI (P27220020092)
5. ZEENAT AKHSANIHA (P27220020093)
DEFINISI VITAMIN
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang
dikonsumsi.
(Rhina Abdullah: 2011)
MINERAL
Vitamin ini adalah untuk: Vitamin ini berfungsi untuk: Vitamin B11 penting untuk
1. Pertumbuhan dan 1. Bahan pelengkap koenzim A pembentukan sel darah
pekerjaan urat saraf yang penting dalam merah,antianemia
2. Pembentukan sel-sel darah pembentukan karbohidrat, pernisiosa,membentuk asam
merah dan sel-sel kulit lemak dan protein nukleat (DNA dan
2. Menjaga tingkat normal gula RNA),serta metabolisme
darah kelompok metil.
Vitamin B12 Vitamin C
(sianokobalamin) (asam askorbinat)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai
enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, antioksidan dalam sistem enzim. Selenium juga berperan
penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi
mencegah anemia. membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi
oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai metabolisme,
serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
13. Seng (Zn) tubuh.
Seng berperan dalam proses kekebalan 14. Boron (Bo)
tubuh, memelihara kesehatan mata, Boron mempunyai efek positif terhadap
menghambat virus, mengurangi risiko pencegahan osteoprosis dan osteoartritis
kanker, menjaga kesehatan organ vital dengan cara meningkatkan penggunaan
laki-laki, dan mempercepat proses kalsium dan magnesium. Fungsi boron
penyembuhan luka. tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D
dalam memperkuat tulang.
WHOA!
Akibat Kekurangan Konsumsi Vitamin
a. Vitamin A e. Vitamin B5
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5
yaitu Keratomalasia, kulit pucat, kering rabun senja, yaitu otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-
katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya pecah dan bersisik, dan lain-lain
tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain. f. Vitamin B6
b. Vitamin B1 Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin yaitu pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot,
B1 yaitu kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
tahan tubuh berkurang. g. Vitamin B12
c. Vitamin B2 Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 yaitu kurang darah atau anemia, gampang
B2 yaitu turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan
mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya
sebagainya h. Vitamin C
d. Vitamin B3 Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin yaitu sisitem imun kurang, sariawan, kurangnya daya
B3 yaitu terganggunya sistem pencernaan, otot mudah pikir, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri
keram dan kejang, insomnia, badan lemas, mudah pada persendian, dan lain-lain
muntah dan mual-mual, dan lain-lain
Akibat Kekurangan Konsumsi Vitamin
i. Vitamin D
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D yaitu gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa
mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan
membentuk huruf O atau X.
j. Vitamin E
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E yaitu bisa mandul baik pria maupun wanita,
gangguan syaraf dan otot, dll
k. Vitamin K
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K yaitu darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.
Akibat Kelebihan Konsumsi Vitamin
a. Vitamin A e. Vitamin D
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin Mengonsumsi vitamin D secara berlebihan
A yaitu Keracunan hati, Kulit kering, Rambut dapat merusak ginjal dan hati
rontok, Efek Teratologikal, Osteoporosis
(suspected, long-term) f. Vitamin E
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin
b. Vitamin B1 E diduga dapat meningkatkan risiko kanker
Pemakaian thiamin yang berlebih dapat paru-paru, mengonsumsi 400 miligram per
mempengaruhi sistem syaraf dan sistem hari dalam jangka waktu lama dapat
peredaran darah. meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen,
khususnya di antara para perokok.
c. Vitamin C
Gejala keracunan vitamin C adalah mual,
kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan
dan susah tidur, buang air kecil yang
berlebihan dan membentuk batu ginjal.
Akibat Kekurangan Konsumsi Mineral
Kekurangan Kalsium menyebabkan gangguan pertumbuhan, ejang otot, dan
lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka
Kekurangan Phospor menyebabkan kerusakan pada tulang dengan gejala rasa
lelah dan kurang nafsu makan
Kekurangan Magnesium terjadi komplikasi penyakit yang menyebabkan
gangguan absorpsi
Kekurangan Biotin mengakibatkan peradangakn pada kulit dan bibir
Kekurangan Niasin (Asam Nikotinat) mengakibatkan Pellagra (dermatosis,
peradangan pada lidah, fungsi usus & otak yang abnormal)
Kekurangan Natrium mengakibatkan kebingungan, koma
Kekurangan Asam Folat mengakibatkan berkurangnya jumlah semua jenis sel
darah (pansitopenia), sel darah merah yang berukuran besar
FARMAKOKINETIK
Absorpsi
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma
mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzim B12
lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per
oral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg.
Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle
(fic) dan absorpsi secara langsung.
Distribusi
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma
sebagian besar terikat pada beta-globulin (transkobalamin II), Sisanya terikat pada alfa-
glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein (transkobalamin III) vitamin B12
yang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang
merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12
dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
Farmakokinetik
Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh
protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan hidroksokobalamin lebih kuat
sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di
ubah menjadi koenzim B12. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang
tidak.
Jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah lebih jenuh,vitamin B12
bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan vitamin
B12 dalam jumlah yang terlalu besar. Secara garis besar cara penggunaannya dibagi
atas terapi awal yang intensif dan terapi penunjang.
Golongan Obat Mineral
1. Tablet Besi ( Fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi di
butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan
terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan
menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Cara kerja:
a) Distribusi dalam tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan
kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe
fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial.
b) Farmakogenetik
Absorbsi
Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal;
makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero.
Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif.
Golongan Obat Mineral
Distribusi
Setelah diabsorpsi , fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin (siderofilin) , suatu beta 1-
globulin glikoprotein, untuk kemudian diangkut ke beberapa jaringan , terutama ke sumsung
tulang dan depot fe.
Metabolisme
Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang di sebut apoferitin dan
membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel
retikuloendotelial . Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat di gunakan untuk
eritropoesis.
Eksresi
Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari. Ekskresi
terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga
melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan rambut yang di potong
Golongan Obat Mineral
Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar
indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe
paling sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil
( terutama multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat.
Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung
dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa
mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik.
Dosis
Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai
garam feri ( Fe3+ ).yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
a) Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
b) Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan
c) Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
d) Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang
THANK YOU!!