TOKSIKAN
AINUN ALFATMA (1701047)
INDAH PURNAMA SARI (1701065)
INDAH SEPTIA (1701066)
JIHAN FAHIRA SASMITO (1701067)
REZA AFDA (1701079)
YOGA YUDISTIRA (1701091)
YOLANDA MAHARANI (1701092)
NITA SHELVIA (1801131 )
PENDAHULUAN
Absorbsi toksin/toksikan
Saluran Injeksi
Saluran (langsung
Pernafasan Kulit
Cerna (oral) masuk ke
(inhalasi)
aliran darah)
Mekanisme toksikan melewati membran sel
Tosikan yang bersifat ion tidak dapat Tosikan yang bersifat non ion dapat
menembus membran sel (difusi) menembus membran ( difusi ) sel
karena sukar larut dalam lemak karena larut dalam lemak
Filtrasi Melewati pori – pori Membran
• Membran sel umumnya memiliki lubang / pori yang bervariasi , tetpai umumnya
kebanyakan sel memiliki pori dengan diameter 4 Å.
• Saluran pori umumnya terisi air, sehingga hanya memungkinkan dilewati oleh
tokson yang larut air dengan berat molekul kurang dari 200 Da.
• Laju aliran air bertindak sebagai daya dorong molekul – molekul tokson melewati
pori ini
• Umumnya senyawa dengan molekul kecil, contoh ion Ca memanfaatkan lubang
pori ini untuk melintasi membran
• Membran sel yang memiliki ukuran pori yang relatif besar sekitar 70 Å, seperti
membran kapiler dan glomerulus ginjal. Pori ini memungkinkan dilewati tokson
dengan ukuruan 50.000 Da
Transpor dengan perantaraan
carrier
• Transport dengan perantaraan carieer termasuk ke dalam difusi
terfatilitasi. Difusi terfatilitasi terjadi melalui carrier spesifik. Difusi
ini merupakan difusi dengan perantara protein pembawa
• Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan
carrier makromolekuler di satu sisi membran.
Kompleks ini lalu berdifusi ke sisi lain, tempat zat kimia itu
dilepaskan. Sesudah itu carrier kembali ke permukaan semula
untuk mengulangi proses transpor.
Transport dengan Perantaraan
Carier
• Contoh : Calbindin pada usus halus dimana ia menangkap molekul
seperti Kalsium pada usus halus untuk dibantu menembus dinding vili
pada usus halus
• Yang dibawa oleh Carier : ion , molekul atau senyawa – senyawa dari
luar dan dalam sel yang memelukan energi karena melawan gradien
konsentrasi.
• E. Endositosis
Endositosis adalah proses pelewatan molekul yang memiliki molekul
besar ke membran dengan cara menelan/mencaplok/ memakan
molekul tersebut. Endositosis ada 2 macam , yaitu
1.Fagositosis (ketika partikelnya padat )
2.Pinositosis (ketika partikelnya cairan )
Mekanismenya :
•membran sel menyelubungi sekeliling bahan makromolekular dan
kemudian mencaplok bahan tersebut ke dalam sel. Makromolekul tetap
tinggal dalam sel sebagai suatu gelembung atau vakuola. Pinositas
merupakan proses yang diusulkan untuk absorpsi dari vaksin sabin polio
yang diberikan secara oral dan berbagai molekul protein besar lainnya
Pinositosis
• Pinositosis adalah peristiwa masuknya sejumlah kecil cairan yang
membentuk lekukan – lekukan membran.
• Pinositas terjadi dalam sel (vesikula kecil ) yang merupakan suatu
ruangan pada sel yang dikelilingi oleh membran sel.
• Mekanisme Pinositosis:
1.Molekul mendekati membran sitoplasma
2.Molekul mulai melekat pada plasma
3.Mulai terbentuk invagasi pada membran sitoplasma
Pinositosis
4. Invagasi semakin ke dalam sitoplasma
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan
saluran pinositik
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan
membentuk gelembung – gelembung kantong
7. Gelembung – gelembung kantong mulai
mempersiapkan diri untuk fragmentasi
(pemecahan menjadi fragmen – fragmen)
8. Gelembung pecah menjadi gelembung lebih
kecil
Pinositosis
Contoh cairan pada pinositosis :
1.Asam Amino
2.Protein
3.Ion – ion tertentu
• Faktor farmasetika
• Mikroflora usus
• Metabolisme di dinding usus → reaksi biokimia oleh enzim katalisis
sebelum mencapai vena hepatika
• pH yang extrim
• Enzim-enzim hidrolisis
• P-Glykoprotein → protein pompa pendorong bagi beberapa xenobiotika
untuk memasuki sistem sistemik
• Metabolisme di hati → first pass effect
• Makanan yang terdapat di lumen saluran cerna
Contoh Tokson yg melewati rute
Oral
• Toksin :
Asam Penisilat, merupakan mitoksin yang dihasilkan oleh jenis jamur penicilium
maupun aspergilus. Sering dimasukan dalam antibiotika, namun mitoksin
tersebut ternyata dapat menyebabkan penyakit maupun kelainan pertumbuhan
Tetrodotoksin, racun yang terdapat di ikan seperti puffer fish , globe fish, ballon
fish. Gejala awal meliputi parestesi bibir dan lidah yang berlanjut ke muka
• Toksikan :
Boraks, Sianida
Zat – zat yang dicampurkan ke dalam makanan dan dikonsumsi oleh manusia
Rute melalui kulit
Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu:
• Epidermis ( lapisan terluar) Epidermis
DERMIS
( lapisan paling dalam)
Jaringan subkutan
Absorpsi topikal secara umum
Saat sesuatu masuk ke kulit, absorpsinya akan melalui beberapa
fase :
Rute melalui kulit
• Epidermis dan dermis berisi kelenjar keringat, kantung minyak, dan
akar rambut.
kelarutannya
dalam air
Rute melalui kulit
kelenjar sel-sel
sebasea folikel keringat,
(minyak ) dan
Tahap absorpsi
Fase I : difusi tokson lewat epidermis Fase II : difusi tokson lewat dermis yang
melalui sawar (barier) lapisan tanduk mengandung medium difusi yang
(stratum corneum). berpori, nonselektif dan cair.
Tokson yang Melewati Rute Topikal
• Toksin : Botulinum , racun yang berasal dari protein neurotoksin yang
dihasilkan oleh bakteri clostridium botulinum. Tak banyak diketahui
bahwa racun ini banyak digunakan dalam prosedur kosmetik dapat
membuat lemah otot, penglihatan kabur dan kematian