Dikritisi Oleh :
Ainun Alfatma
(1701047)
S1-VII B
Dari judul ini bisa kita ketahui bahwa judul dari penelitian ini sudah jelas.
Judul penelitian ini menggambarkan tipe penelitian yang digunakan, perspektif dan
juga komparator dari penelitian.
2. Tujuan
3. Alternative/komprator
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui
dosis IC dari antara 250 mg / 6 jam hingga maksimum 1 g / 8 jam, tergantung pada
tingkat keparahan infeksinya. Dosis harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal. MEM adalah karbapenem spektrum luas. Dosis MEM yang disetujui
FDA untuk infeksi ringan hingga berat bervariasi dari 500 mg hingga 1 g setiap enam
hingga delapan jam. Dosis harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.
Kriteria inklusi yang diterapkan adalah: pasien dewasa (P18 tahun); pasien
yang didiagnosis dengan infeksi sedang hingga berat, termasuk IDO, sepsis, IAI,
infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI yang diberi resep IC 500 mg setiap enam
jam secara intra vena (2 g per hari); pasien yang didiagnosis dengan infeksi sedang
sampai berat, termasuk SSI, sepsis, IAI, infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI
yang diberi resep MEM 1 g setiap delapan jam secara intravena (3 g per hari).
Perspektif evaluasi ekonomi adalah dari sisi penyedia atau pembayar, dalam
hal ini Kementerian Pengawal Nasional di Arab Saudi yang memberikan perawatan
kesehatan kepada tanggungan yang memenuhi syarat.
5. Tipe penelitian
Tipe penelitian ini adalah Cost Minimization Analysis (CMA). Dimana CMA
ini digunakan untuk membandingkan dua intervensi kesehatan yang terbukti memiliki
efek (outcome) yang sama, atau setara secara klinis. Maka yang perlu dibandingkan
hanya biayanya. Jenis atau merek obat yang menjanjikan nilai terbaik adalah yang
membutuhkan biaya paling kecil per periode terapi yang harus dikeluarkan untuk
mencapai efek (outcome) yang diharapkan.
Pada penelitian ini membandingkan dua antibiotik dari golongan yang sama
yaitu golongan karbapenem (Imipenem/Cilastatin dan Meropenem) yang setara secara
klinis pada pengobatan infeksi sedang hingga berat. Sehingga peneliti hanya perlu
membandingkan biaya terapi yang harus dikeluarkan saja.
Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada bulan Oktober 2013.
Biaya pengobatan langsung meliputi biaya pengobatan, pemeriksaan laboratorium,
biaya penyedia layanan kesehatan, biaya rawat inap, bahan habis pakai dan biaya
administrasi.
Biaya non-medis langsung seperti biaya transportasi dan biaya makanan tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Biaya medis tidak langsung seperti kehilangan
pendapatan dan biaya tidak berwujud seperti rasa sakit dan penderitaan juga
dikeluarkan dari penelitian ini dikarenakan tidak sesuai dengan perspektif penelitian
ini. Biaya yang terkait dengan personel pendukung seperti perawatan, pemeliharaan
rumah, pengawalan pasien dan administrasi diasumsikan tetap dan tidak dimasukkan
dalam penelitian. Data laboratorium yang tidak terkait dengan infeksi primer atau
super infeksi tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini. Biaya penyelidik dan
pengumpul data tidak termasuk. Pemberian potongan harga tidak dianggap karena
masa studi selama satu tahun. Harganya dalam riyal Saudi (SAR). Satu SAR telah
ditetapkan pada sekitar 0,27 dolar Amerika Serikat (USD) selama 10 tahun
terakhir. Harga obat nasional diperoleh dari Daftar Obat Manusia Saudi Food and
Drug Authority (SFDA). Adapun biaya terkait yang digunakan pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
7. Outcome relevan
A. Outcame Clinical
8. Penyesuaian/discounting
9. Analisis sensitivitas
Dalam studi ini dilakukan pendekatan CMA yang mengasumsikan bahwa efek
obat secara klinis setara dan kemudian menentukan alternatif yang paling murah.
Studi tentang populasi lokal mungkin lebih dapat diterapkan pada Negara Arab Saudi.
Akan tetapi untuk daerah yang menggunakan pengobatan infeksi sedang hingga berat
dengan pengobatan yang sama dengan penelitian ini dapat dipertimbangkan.
Ditambah lagi apabila memenuhi kriteria inklusi maupun kriterian eklusi seperti
berikut; Kriteria inklusi yang diterapkan adalah: pasien dewasa (P18 tahun); pasien
yang didiagnosis dengan infeksi sedang sampai berat, termasuk IDO, sepsis, IAI,
infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI yang diberi resep IC 500 mg setiap enam
jam secara intravena (2 g per hari); pasien yang didiagnosis dengan infeksi sedang
sampai berat, termasuk SSI, sepsis, IAI, infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI
yang diberi resep MEM 1 g setiap delapan jam secara intravena (3 g per hari).
Sedangkan kriteria eksklusi yang diterapkan adalah: mereka yang sedang
hamil; dengan meningitis yang diketahui atau dicurigai; didiagnosis dengan
mikroorganisme yang resisten terhadap IC atau MEM; pasien dengan hipersensitivitas
atau kontraindikasi sebelumnya terhadap IC atau MEM.
12. Kesimpulan