Anda di halaman 1dari 8

Kritisi Artikel Farmakoekonomi

Cost-minimization analysis of imipenem/cilastatin versus meropenem


in moderate to severe infections at a tertiary care hospital in Saudi
Arabia.
Oleh : Imraan Joosub , Andy Gray , Analyn Crisostomo dan Abdul Salam

Dikritisi Oleh :
Ainun Alfatma
(1701047)
S1-VII B

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


apt. Rickha Octavia, M.Sc

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1. Judul

Cost-minimization analysis of imipenem/cilastatin versus meropenem in


moderate to severe infections at a tertiary care hospital in Saudi Arabia. (Analisis
minimisasi biaya imipenem / cilastatin versus meropenem pada infeksi sedang hingga
berat di perawatan tersier rumah sakit di Arab Saudi).

Dari judul ini bisa kita ketahui bahwa judul dari penelitian ini sudah jelas.
Judul penelitian ini menggambarkan tipe penelitian yang digunakan, perspektif dan
juga komparator dari penelitian.

2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini ialah membandingkan keekonomisan antara


penggunaan Meropenem dibanding Imipenem/Cilastatin dalam pengobatan infeksi yg
serius. Meropenem dan imipenem/Cilastatin memliki efek (outcome) yang sama
ataupun setara secara klinis. Oleh karena itu si peneliti ingin melihat apakah
penggantian Meropenem dengan Imipenem dapat menyebabkan penghematan biaya.
Tujuan dari penelitian ini juga adalah untuk memberikan kontribusi pada pemilihan
obat yang rasional, untuk mencapai efisiensi dan juga untuk mendapatkan hasil pasien
yang lebih baik, dengan berfokus pada obat-obatan berbiaya tinggi yang digunakan
dalam sistem kesehatan Arab Saudi. 

3. Alternative/komprator

Komparator dari penelitian ini ialah Imipenem/Cilastatin. Imipenem /


Cilastatin dan Meropenem keduanya merupakan antibiotik karbapenem. Antibiotik
beta-lactam ini mirip dengan penisilin dan sefalosporin tetapi berbeda dalam
strukturnya. Golongan karbapenem menghambat sintesis dinding sel bakteri. Baik
Imipenem / Cilastatin dan Meropenem menunjukkan aktivitas melawan berbagai
bakteri aerobik dan anaerob Gram-positif dan Gram-negatif. Dikarenakan masih
dalam satu golongan yang sama baik imipenem/cilastatin maupun meropenem
memeiliki kesamaan dalam mekanisme membunuh bakteri yaitu sama - sama
menghambat sintesis dinding sel bakteri.
Data dari RS King Abdulaziz menunjukkan bahwa antibiotik karbapenem
adalah kelas farmakologis termahal ketiga yang diperoleh selama 2009. Formularium
rumah sakit saat ini mencantumkan dua karbapenem yaitu; kombinasi dosis tetap dari
imipenem / cilastatin (IC) dan meropenem (MEM).

MEM dibatasi untuk pemberian pada kondisi pengendalian infeksi, sedangkan


IC dibatasi untuk pemberian pada kondisi pengendalian infeksi, intensivitas dan
praktisi hematologi / onkologi. Antibiotik ini memiliki spektrum aktivitas yang sama,
tetapi biaya satuan IC (500 mg / 500 mg) lebih rendah daripada untuk dosis ekuipoten
MEM (1 g).

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui
dosis IC dari antara 250 mg / 6 jam hingga maksimum 1 g / 8 jam, tergantung pada
tingkat keparahan infeksinya. Dosis harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal. MEM adalah karbapenem spektrum luas. Dosis MEM yang disetujui
FDA untuk infeksi ringan hingga berat bervariasi dari 500 mg hingga 1 g setiap enam
hingga delapan jam. Dosis harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.

Kriteria inklusi yang diterapkan adalah: pasien dewasa (P18 tahun); pasien
yang didiagnosis dengan infeksi sedang hingga berat, termasuk IDO, sepsis, IAI,
infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI yang diberi resep IC 500 mg setiap enam
jam secara intra vena (2 g per hari); pasien yang didiagnosis dengan infeksi sedang
sampai berat, termasuk SSI, sepsis, IAI, infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI
yang diberi resep MEM 1 g setiap delapan jam secara intravena (3 g per hari).

Kriteria eksklusi yang diterapkan adalah: mereka yang hamil; dengan


meningitis yang diketahui atau dicurigai; didiagnosis dengan mikroorganisme yang
resisten terhadap IC atau MEM; pasien dengan hipersensitivitas yang
didokumentasikan atau kontraindikasi sebelumnya terhadap IC atau MEM. 
4. Perspektif

Perspektif evaluasi ekonomi adalah dari sisi penyedia atau pembayar, dalam
hal ini Kementerian Pengawal Nasional di Arab Saudi yang memberikan perawatan
kesehatan kepada tanggungan yang memenuhi syarat. 

5. Tipe penelitian

Tipe penelitian ini adalah Cost Minimization Analysis (CMA). Dimana CMA
ini digunakan untuk membandingkan dua intervensi kesehatan yang terbukti memiliki
efek (outcome) yang sama, atau setara secara klinis. Maka yang perlu dibandingkan
hanya biayanya. Jenis atau merek obat yang menjanjikan nilai terbaik adalah yang
membutuhkan biaya paling kecil per periode terapi yang harus dikeluarkan untuk
mencapai efek (outcome) yang diharapkan.

Pada penelitian ini membandingkan dua antibiotik dari golongan yang sama
yaitu golongan karbapenem (Imipenem/Cilastatin dan Meropenem) yang setara secara
klinis pada pengobatan infeksi sedang hingga berat. Sehingga peneliti hanya perlu
membandingkan biaya terapi yang harus dikeluarkan saja.

6. Biaya yang terkait

Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada bulan Oktober 2013.
Biaya pengobatan langsung meliputi biaya pengobatan, pemeriksaan laboratorium,
biaya penyedia layanan kesehatan, biaya rawat inap, bahan habis pakai dan biaya
administrasi.

Biaya non-medis langsung seperti biaya transportasi dan biaya makanan tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Biaya medis tidak langsung seperti kehilangan
pendapatan dan biaya tidak berwujud seperti rasa sakit dan penderitaan juga
dikeluarkan dari penelitian ini dikarenakan tidak sesuai dengan perspektif penelitian
ini. Biaya yang terkait dengan personel pendukung seperti perawatan, pemeliharaan
rumah, pengawalan pasien dan administrasi diasumsikan tetap dan tidak dimasukkan
dalam penelitian. Data laboratorium yang tidak terkait dengan infeksi primer atau
super infeksi tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini. Biaya penyelidik dan
pengumpul data tidak termasuk. Pemberian potongan harga tidak dianggap karena
masa studi selama satu tahun. Harganya dalam riyal Saudi (SAR). Satu SAR telah
ditetapkan pada sekitar 0,27 dolar Amerika Serikat (USD) selama 10 tahun
terakhir. Harga obat nasional diperoleh dari Daftar Obat Manusia Saudi Food and
Drug Authority (SFDA). Adapun biaya terkait yang digunakan pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

7. Outcome relevan

A. Outcame Clinical

Imipenem/Cilastatin dan Meropenem keduanya merupakan antibiotik


karbapenem.. Golongan karbapenem menghambat sintesis dinding sel bakteri. Baik
Imipenem/Cilastatin dan Meropenem menunjukkan aktivitas melawan berbagai
bakteri aerobik dan anaerob Gram-positif dan Gram-negatif dengan mekanisme yang
sama.

Sebanyak 28 studi yang relevan diambil dan dicocokan dengan kriteria


pencarian dan berlaku untuk konteks internasional. Pencarian menemukan dua meta-
analisis, satu tinjauan sistematis (tanpa meta-analisis), 12 RCT, satu studi kohort
prospektif, dan satu studi kohort retrospektif yang mendukung posisi kesetaraan
klinis antara Imipenem/Cilastatin dan Meropenem.
B. Outcame Economical

Menunjukkan bahwa penggantian Meropenem dengan Imipenem / Cilastatin


akan menghasilkan penghematan biaya sebesar 2.306.257 Riyal Saudi Arabia (SAR)
per tahun (614.309 dolar AS per tahun). Data penggunaan antimikroba rumah sakit
sejak tahun 2004 menunjukkan bahwa penggunaan IC jauh lebih rendah daripada
penggunaan MEM..

8. Penyesuaian/discounting

Tidak perlu dilakukan penyesuaian discounting karena pengobatan


menggunakan antibiotik ini tidak dilaksanakan dalam jangka panjang atau pengobatan
lebih dari satu tahun.

9. Analisis sensitivitas

Analisis sensitivitas satu arah menunjukkan bahwa parameter yang


memberikan perubahan terbesar dalam biaya total rata-rata adalah jumlah hari CCU,
tes laboratorium dan biaya konsultasi (seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 1).
Analisis threshold menemukan bahwa variasi dalam jumlah ADE, biaya botol,
biaya administrasi dan biaya apoteker tidak mempengaruhi kesimpulan meskipun
nilai input dari masing-masing parameter biaya akuisisi ditetapkan pada SAR 0,00.
Analisis sensitivitas satu arah menunjukkan bahwa total biaya rata-rata sensitif
terhadap hari di rumah sakit, tes laboratorium dan biaya konsultasi. Akan tetapi
temuan ini tidak mendukung hipotesis peneliti bahwa biaya akuisisi dan biaya yang
terkait dengan waktu administrasi memainkan peran utama dalam total biaya harian.
Studi kami menunjukkan bahwa biaya yang terkait dengan LOAS dan biaya
konsultasi dapat mempengaruhi total biaya lebih dari biaya akuisisi atau biaya ADE.
Analisis ambang batas dilakukan pada hari-hari rumah sakit, biaya akuisisi dan biaya
personel. Satu-satunya parameter yang ditemukan untuk mengubah kesimpulan
adalah hari CCU. Jika nilai CCU kurang dari SAR 33.27, total biaya rata-rata
Imipenem/Cilastatin akan lebih murah daripada Meropenem. Kesimpulan kami tidak
berubah untuk parameter lainnya bahkan jika nilai parameter disetel ke SAR 0.

10. Keterbatasan peneltian

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan meskipun telah dilakukan pendekatan


sensus selama satu tahun dan ukuran sampelnya juga kecil. Penelitian ini merupakan
studi Cohort tunggal retrospektif yang mencerminkan praktik dari satu institusi saja.
Sehingga tidak bisa diterapkan untuk seluruh institusi. Dikarenakan pada institusi
yang berbeda maka akan ada perbedaan ketetapan biaya - biaya yang terkait sehingga
akan mempengaruhi total rata – rata dari biaya pengeluaran. Terlepas dari
keterbatasan ini, melalui penelitian ini telah dapat memberikan wawasan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran rumah sakit di institusi yang diteliti oleh
peneliti (Rumah Sakit King Abdulaziz).

11. Ekstrapolasi populasi yang lebih luas

Dalam studi ini dilakukan pendekatan CMA yang mengasumsikan bahwa efek
obat secara klinis setara dan kemudian menentukan alternatif yang paling murah.
Studi tentang populasi lokal mungkin lebih dapat diterapkan pada Negara Arab Saudi.
Akan tetapi untuk daerah yang menggunakan pengobatan infeksi sedang hingga berat
dengan pengobatan yang sama dengan penelitian ini dapat dipertimbangkan.
Ditambah lagi apabila memenuhi kriteria inklusi maupun kriterian eklusi seperti
berikut; Kriteria inklusi yang diterapkan adalah: pasien dewasa (P18 tahun); pasien
yang didiagnosis dengan infeksi sedang sampai berat, termasuk IDO, sepsis, IAI,
infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI yang diberi resep IC 500 mg setiap enam
jam secara intravena (2 g per hari); pasien yang didiagnosis dengan infeksi sedang
sampai berat, termasuk SSI, sepsis, IAI, infeksi saluran pernapasan, ISK dan HAI
yang diberi resep MEM 1 g setiap delapan jam secara intravena (3 g per hari).
Sedangkan kriteria eksklusi yang diterapkan adalah: mereka yang sedang
hamil; dengan meningitis yang diketahui atau dicurigai; didiagnosis dengan
mikroorganisme yang resisten terhadap IC atau MEM; pasien dengan hipersensitivitas
atau kontraindikasi sebelumnya terhadap IC atau MEM.

12. Kesimpulan

Tinjauan retrospektif ini menemukan bahwa meskipun biaya akuisisi untuk IC


secara signifikan lebih kecil daripada untuk MEM, total biaya rata-rata per hari yang
terkait dengan karbapenem yang bersaing ini tidak berbeda secara signifikan.
Hasilnya menggaris bawahi fakta bahwa biaya perolehan obat hanya merupakan
komponen kecil dari keseluruhan biaya penanganan infeksi sedang hingga berat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memiliki pengaruh terbesar
terhadap biaya rumah sakit berhubungan dengan masa tinggal di rumah sakit,
terutama biaya hari CCU.
Biaya total rata-rata juga dipengaruhi oleh kunjungan konsultan dan kultur
laboratorium yang terkait dengan penerimaan CCU. Meskipun demikian, penelitian
ini mendukung rekomendasi pemilihan karbapenem dengan membatasi Meropenem
hanya untuk dokter pengendalian infeksi. Sedangkan imipenem/Cilastatin dibatasi
untuk pemberian pada kondisi pengendalian infeksi, intensivitas dan praktisi
hematologi / onkologi. Posisi ini tetap rasional, dan akan menyederhanakan
pengadaan dan praktik klinis.

Anda mungkin juga menyukai