Tugas Farmakoekonomi
A. Latar belakang
Neutropenia adalah suatu peristiwa di mana neutrofil total (Absolute
Neutrophils Count / ANC) dalam peristiwa ini terjadi penurunan darah drastis
hingga kurang dari 500/µL atau 1000/µL cenderung menurun hingga 500/µL.
Febrile neutropenia atau demam neutropenia merupakan suatu keadaan
darurat yang membutuhkan penanganan cepat pemberian antibiotik yang
tepat. Fibrale neutropenia dapat terjadi pada 8-36 % pasien dengan
neutropenia,sehingga bila tanpa pemberian antibiotik, sebanyak 30-50%
kasus febrile neutropenia dapat mempunyai Case Fatalyty Rate (CFR)
mencapai 80%.
Belum adanya strategi baku pada diagnosis dan pelaksanaan febrile
neutropenia dapat menjadi penyebab besarnya kematian akibat penyakit ini.
Untuk mengatasi penyakit ini di gunakan antibiotik empiris,dan obat
antibiotik yang sering digunakan adalah antibiotik jenis carbapenem dan
ceftazidime,antibiotik golongan cefalosporin bekerja dengan cara
menghambat proses akhir sintesis peptidoglikan pada dinding sel bekteri
dengaan terikat pada satu atau lebih PBPs sehingga tidak terbentuk dinding
sel yang menyebabkan bakteri menjadi lisis.
Minimnya penelitian aktifitas antibiotik untuk tatalaksana febrile
neutropeniadi indonesia sehingga terdapat banyaknya kandidat obat untuk
mengatasi penyakit tersebut. Biaya kesehatan yang meningkat membuat
sisiekonomi penting untuk dipertimbangkan dalam munculnya inovasi baru.
Analisis yang di gunakaan adalah cost minimization analysis yng di gunakan
untuk membandingkan dua atau lebih program serta untuk mengidentifikasi
alternatif dengan biaya terendah.
B. Metode
Penelitian dilakukan dengan desain penelitian potong lintang yaitu denagn
cara pengambilan data secara retrosfektif pada bulan februari 2014.
E. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini adalah tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara total rata-rata biaya perawatan pasien kelompok
antibiotik meropenem dan ceftazidime